commit to user
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam Bab IV ini menyajikan hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan dalam Bab I. Selanjutnya dilakukan pembahasan
terhadap hasil penelitian. Secara berturut- turut akan dipaparkan dalam: A
Deskripsi Latar Penelitian;1 Deskripsi Kelas X Teknik Kontruksi Kayu I SMK
Negeri 2 Sragen, B Temuan Penelitian ; 1 Deskripsi Penelitian Siklus I; 2 Deskripsi Penelitian Siklus II; 3 Deskripsi Penelitian Siklus III; C
Keterbatasan Penelitian.
A. Deskripsi Latar Penelitian
1. Deskripsi Kelas X Teknik Kontruksi Kayu I SMK Negeri 2 Sragen
SMK Negeri 2 Sragen merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Sragen, yang beralamat di Jalan Dr Sutomo no 4 Sragen
telpFax 0271 891316 Sragen 57212. SMK Negeri 2 Sragen adalah Sekolah Menengah Kejuruan dengan Kelompok Teknologi Industri yang memiliki 5
Kopentensi Keahlian, yaitu Teknik Kontruksi Kayu TKK, Teknik Instalasi Tenaga Listrik TITL, Teknik Pemesinan, Teknik Kendaraan Ringan TKR,
Teknik Komputer dan Jaringan TKJ. Jumlah kelas seluruhnya adalah empat puluh tiga 43 kelas yang terdiri dari enam belas 16 kelas X , empat belas 14
kelas XI, tiga belas 13 kelas XII. Kelas X terdiri dari empat 4 kelas Teknik Kontruksi Kayu TKK, dua 2 kelas Teknik Instalasi Tenaga Listrik TITL,
empat 4 kelas Teknik Pemesinan, empat 4 kelas Teknik Kendaraan Ringan
142
commit to user
TKR, dua 2 Teknik Komputer dan Jaringan TKJ. Kelas XI terdiri dari empat 4 kelas Teknik Kontruksi Kayu TKK, dua 2 kelas Teknik Instalasi
Tenaga Listrik TITL, empat 4 kelas Teknik Pemesinan , dua 2 kelas Teknik Kendaraan Ringan TKR, dua 2 Teknik Komputer dan Jaringan TKJ.
Sedangkan kelas XII terdiri dari tiga 3 kelas Teknik Kontruksi Kayu TKK, dua 2 kelas Teknik Instalasi Tenaga Listrik TITL, empat 4 kelas Teknik
Pemesinan , dua 2 kelas Teknik Kendaraan Ringan TKR, dua 2 Teknik Komputer dan Jaringan TKJ.
Untuk kelas X Teknik Kontruksi Kayu 1 adalah salah satu dari empat 4 kelas X Teknik Kontruksi kayu, dengan jumlah siswa 30 siswa yang memiliki
nilai rata-rata mata pelajaran Fisika paling rendah dan permasalahan rendahnya sikap percaya diri dan aktifitas belajar fisika pada siswa jika tidak diatasi akan
menyebabkan rendahnya kemampuan menyelesaikan soal, rendahnya penguasaan kompetensi mata pelajaran fisika, sehingga nilai ulangan harian rendah akibatnya
hasil belajar fisika secara umum juga rendah. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut guru dapat melakukan Penelitian Tindakan Kelas PTK.
B. Temuan Penelitian
1. Deskripsi Pembelajaran siklus I