Penyebab Anak Tuna Grahita

commit to user 6 Menurut Dr. Lelly Resna, Sp. KJ. Psikiater di RSJP Bandung dan Drs. A.G. Sundjaya, M. Pd. Dosen JPTB-FPTK UPI retardasi mental ringan adalah keadaan di mana seorang anak agak terlambat dalam belajar bahasa tapi sebagian besar dapat berbicara untuk keperluan sehari-hari, bercakap-cakap, dan diwawancarai; dapat mandiri makan, mandi, berpakaian, buang air besar, dan buang air kecil dan terampil dalam pekerjaan rumah tangga. Namun, biasanya mereka mengalami kesulitan dalam pelajaran sekolah, misalnya dalam membaca dan menulis, ini sering disebabkan oleh kekurangan kronik stimulasi intelektual. http: pikiran rakyatcyber mediaedisi 2002 Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat ditegaskan bahwa anak tuna grahita ringan adalah anak yang mempunyai intelektual di bawah rata-rata, memiliki IQ 5055 – 7075 yang setingkat lebih rendah dibandingkan dengan anak lambat belajar, kemampuan berpikirnya rendah, perhatian dan ingatannya lemah, tetapi masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan dalam bidang akademis yang sederhana seperti membaca, menulis dan menghitung. Selain itu mereka masih dapat bersosialisasi dengan lingkungan dan bila dilatih dapat memiliki ketrampilan tertentu yang dapat dijadikan bekal hidup bagi dirinya setelah dewasa.

b. Penyebab Anak Tuna Grahita

Menurut Yannet dalam buku Gangguan Psikiatrik pada Anak Dengan Retardasi Mental oleh Triman Prasadio dalam Munzayanah 2000: 14-15, bahwa penyebab retardasi mental digolongkan menjadi 2 kelompok yaitu 1 Kelompok Biomedik yaitu meliputi: a Prenatal, dapat terjadi karena 1 Infeksi pada ibu pada waktu mengandung 2 Gangguan metabolisme 3 Iradiasi sewaktu umur kehamilan antara 2-6 minggu 4 Kelainan kromosom 5 Malnutrisi b Natal, antara lain berupa 1 Anaksia 2 Asphysia 3 Prematuritas dan postmasturitas commit to user 7 4 Kerusakan otak c Pos natal, dapat terjadi karena 1 Malnutrisi 2 Infeksi : meningitis dan encephalis 3 Trauma 2 Kelompok Sosio Cultural : psikologi atau lingkungan Kelompok etiologi ini dipengaruhi oleh proses psikososial dalam keluarga. Dalam hal ini ada tiga macam teori yaitu: a Teori Stimulasi Pada umumnya penderita retardasi mental yang tergolong ringan, disebabkan kekurangan rangsang atau kesempatan dari keluarga. b Teori gangguan Kegagalan keluarga dalam memberikan proteksi yang cukup terhadap stress pada masa kanak-kanak, sehingga mengakibatkan gangguan pada proses mental. c Teori Keturunan Teori ini mengemukakan bahwa hubungan antara orang tua dan anak sangat lemah akan mengalami disorganisasi, sehingga apabila anak mengalami stress akan bereaksi dengan cara yang bermacam-macam untuk dapat menyesuaikan diri. Atau dengan kata lain “Security System” sangat lemah di dalam keluarga. Menurut Tredgold dalam Munzayanah 2000:15 klasifikasi penyebab tuna grahita dibedakan menjadi dua yaitu: 1 Primary Amentia Artinya kelompok retardasi mental yang disebabkan karena faktor keturunan. 2 Secondery Amentia Artinya kelompok retardasi mental yang disebabkan karena faktor eksternal atau sesudah lahir Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa banyak faktor-faktor penyebab yang dapat mengakibatkan terjadinya ketunaan pada anak, yaitu faktor keturunan, faktor makanan dan minuman serta faktor lingkungan. Dalam hal ini faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi terjadinya ketunagrahitaan baik pada saat prenatal, natal maupun pasca natal. commit to user 8

c. Karakteristik Anak Tuna Grahita Ringan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA SISWA KELAS V TUNA GRAHITA SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 5 93

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KATA UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SLB NEGERI KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 97

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU BERHITUNG BAGI ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI KOTAGAJAH

0 2 86

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI SURAKARTA 2008 2009

0 10 55

PENERAPAN METODE SUKU KATA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

0 1 31

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU KATA BERGAMBAR PADA Peningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B RA Ath-Thohiriyyah Jaten Tahun Ajaran 2011.

0 1 13

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU KATA BERGAMBAR PADA Peningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B RA Ath-Thohiriyyah Jaten Tahun Ajaran 2011.

0 0 18

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGRADASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB “SABILULUNGAN”.

0 1 51

Penggunaan Media Kartu Kata Timbul untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan dengan Metode Abjad pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas Dasar III SLB Negeri Pemalang.

0 0 3