commit to user
23
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenis jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan
tinggi memegang peranan penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Namun dalam kenyataannya pengajaran Bahasa Indonesia di jenjang pendidikan
dasar, khususnya dalam pembelajaran membaca di kelas hasilnya masih kurang optimal. Hal tersebut juga terjadi pada hasil pembelajaran Bahasa Indonesia siswa
kelas V tuna grahita ringan di SLB Negeri Surakarta, nilainya rendah di bawah rata-rata ketuntasan belajar daftar nilai kelas V, bahkan sudah berada di kelas V
pun masih banyak anak yang tidak dapat membaca. Oleh sebab itu, guru kelas V memegang peranan penting dalam bidang pengajaran Bahasa Indonesia
khususnya membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini maka anak akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan
membaca menjadi dasar yang utama tidak saja bagi pengajaran Bahasa Indonesia sendiri, akan tetapi juga bagi
pengajaran mata pelajaran lain. “Dengan mendapatkan pengajaran membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan emosinya” Depdikbud, 1996: 2. Mengingat pentingnya peranan membaca
tersebut bagi perkembangan siswa maka cara guru mengajar membaca haruslah
memilih metode yang tepat dan benar sehingga mudah dipahami anak yang mungkin selama ini cara-cara penyampaian guru kurang tepat. Dalam pengajaran
baik metode maupun strategi pendekatan hasil yang diperoleh siswa kelas V relatif rendah serta anak kurang berminat dalam pengajaran Bahasa Indonesia.
Dari berbagai permasalahan di atas maka layanan bimbingan dirasakan amat berperan dalam membantu proses dan pencapaian tujuan pendidikan secara
bertahap diantaranya pendidikan peran guru. Di sini peneliti akan membahas dan menguraikan mengenai cara memberikan bimbingan belajar membaca permulaan
dengan ”metode global” pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Membaca merupakan salah satu ketrampilan yang berkaitan erat dengan ketrampilan dasar manusia yaitu bahasa. Dengan membaca memungkinkan
1
commit to user 2
manusia dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Keterampilan membaca adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia termasuk bagi
anak tuna grahita. Dengan ketrampilan membaca yang dimilikinya anak tuna grahita dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan juga sebagai dasar untuk
menguasai berbagai bidang studi. Tahapan pelajaran membaca bagi anak tuna grahita ringan dimulai dengan
membaca permulaan. Pada tahap membaca permulaan siswa dimulai diperkenalkan dengan berbagai simbol huruf, mulai dari simbol huru a sampai
dengan huruf z. Caranya bergantung teknik pendekatan yang digunakan guru, yaitu dapat dimulai dari pengolahan kata dari sebagian untuk seluruh atau
kemudian dicerai menjadi bagian-bagian huruf yang terkecil. Ketatabahasaan intelegensi anak tuna grahita sangat berpengaruh dalam
proses pembelajaran membaca permulaan bagi anak tersebut. Maka dari itu, dalam pelajaran membaca permulaan bagi anak tuna grahita dibutuhkan metode
yang tepat agar dapat mengasah ketrampilan anak dalam membaca. Salah satu metode yang dikembangkan yaitu metode global. Di dalam metode ini anak akan
membaca kalimat secara utuh. Di dalam penerapan metode global untuk meningkatkan kemampuan
membaca permulaan anak tuna grahita akan ditemukan masalahhambatan yang harus dipecahkan oleh guru agar pelajaran membaca tetap berjalan optimal dan
berhasil. Di dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis telah mengindentifikasi masalah mendasar yang terjadi di kelas V SLB Negeri Surakarta yaitu:
1. Penerapan metode global dalam membaca permulaan di kelas V SLB Negeri
Surakarta mengalami hambatan berupa: anak-anak ragu-ragu dalam membaca, anak sulit membedakan huruf, siswa tidak mengetahui makna kata atau
kalimat yang dibacakan. 2.
Hambatan yang dialami oleh anak tuna grahita tersebut akan mempersulit dan memperlambat kemampuan membacanya.
3. Untuk mengatasinya dibutuhkan strategi metode dan media yang tepat dalam
penerapan metode global untuk pembelajaran membaca permulaan anak tuna grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta.
Untuk mengatasi hambatan yang dialami anak, maka penulis berusaha menerapkan penggunaan media yang tepat agar mempermudah penerapan metode
commit to user 3
global untuk membaca permulaan anak tuna grahita. Media yang dipilih yaitu media kartu kata bergambar. Dengan media kartu kata bergambar diharapkan
dapat mempermudah penerapan “metode global” membaca permulaan bagi anak tuna grahita.
Dengan berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis berusaha mengangkat permasalahan tersebut menjadi sebuah penelitian tindakan kelas
dengan judul: “Penerapan Metode Global dengan Kartu Kata Bergambar dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tuna Grahita
Ringan Kelas V SLB Negeri Surakarta tahun ajaran 20082009.
B. Rumusan Masalah