Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 23

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar pendidikan di semua jenis jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar, menengah hingga pendidikan tinggi memegang peranan penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Namun dalam kenyataannya pengajaran Bahasa Indonesia di jenjang pendidikan dasar, khususnya dalam pembelajaran membaca di kelas hasilnya masih kurang optimal. Hal tersebut juga terjadi pada hasil pembelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V tuna grahita ringan di SLB Negeri Surakarta, nilainya rendah di bawah rata-rata ketuntasan belajar daftar nilai kelas V, bahkan sudah berada di kelas V pun masih banyak anak yang tidak dapat membaca. Oleh sebab itu, guru kelas V memegang peranan penting dalam bidang pengajaran Bahasa Indonesia khususnya membaca. Tanpa memiliki kemampuan membaca yang memadai sejak dini maka anak akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan membaca menjadi dasar yang utama tidak saja bagi pengajaran Bahasa Indonesia sendiri, akan tetapi juga bagi pengajaran mata pelajaran lain. “Dengan mendapatkan pengajaran membaca siswa akan memperoleh pengetahuan yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial, dan emosinya” Depdikbud, 1996: 2. Mengingat pentingnya peranan membaca tersebut bagi perkembangan siswa maka cara guru mengajar membaca haruslah memilih metode yang tepat dan benar sehingga mudah dipahami anak yang mungkin selama ini cara-cara penyampaian guru kurang tepat. Dalam pengajaran baik metode maupun strategi pendekatan hasil yang diperoleh siswa kelas V relatif rendah serta anak kurang berminat dalam pengajaran Bahasa Indonesia. Dari berbagai permasalahan di atas maka layanan bimbingan dirasakan amat berperan dalam membantu proses dan pencapaian tujuan pendidikan secara bertahap diantaranya pendidikan peran guru. Di sini peneliti akan membahas dan menguraikan mengenai cara memberikan bimbingan belajar membaca permulaan dengan ”metode global” pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Membaca merupakan salah satu ketrampilan yang berkaitan erat dengan ketrampilan dasar manusia yaitu bahasa. Dengan membaca memungkinkan 1 commit to user 2 manusia dapat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Keterampilan membaca adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia termasuk bagi anak tuna grahita. Dengan ketrampilan membaca yang dimilikinya anak tuna grahita dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan juga sebagai dasar untuk menguasai berbagai bidang studi. Tahapan pelajaran membaca bagi anak tuna grahita ringan dimulai dengan membaca permulaan. Pada tahap membaca permulaan siswa dimulai diperkenalkan dengan berbagai simbol huruf, mulai dari simbol huru a sampai dengan huruf z. Caranya bergantung teknik pendekatan yang digunakan guru, yaitu dapat dimulai dari pengolahan kata dari sebagian untuk seluruh atau kemudian dicerai menjadi bagian-bagian huruf yang terkecil. Ketatabahasaan intelegensi anak tuna grahita sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran membaca permulaan bagi anak tersebut. Maka dari itu, dalam pelajaran membaca permulaan bagi anak tuna grahita dibutuhkan metode yang tepat agar dapat mengasah ketrampilan anak dalam membaca. Salah satu metode yang dikembangkan yaitu metode global. Di dalam metode ini anak akan membaca kalimat secara utuh. Di dalam penerapan metode global untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan anak tuna grahita akan ditemukan masalahhambatan yang harus dipecahkan oleh guru agar pelajaran membaca tetap berjalan optimal dan berhasil. Di dalam penelitian tindakan kelas ini, penulis telah mengindentifikasi masalah mendasar yang terjadi di kelas V SLB Negeri Surakarta yaitu: 1. Penerapan metode global dalam membaca permulaan di kelas V SLB Negeri Surakarta mengalami hambatan berupa: anak-anak ragu-ragu dalam membaca, anak sulit membedakan huruf, siswa tidak mengetahui makna kata atau kalimat yang dibacakan. 2. Hambatan yang dialami oleh anak tuna grahita tersebut akan mempersulit dan memperlambat kemampuan membacanya. 3. Untuk mengatasinya dibutuhkan strategi metode dan media yang tepat dalam penerapan metode global untuk pembelajaran membaca permulaan anak tuna grahita ringan kelas V SLB Negeri Surakarta. Untuk mengatasi hambatan yang dialami anak, maka penulis berusaha menerapkan penggunaan media yang tepat agar mempermudah penerapan metode commit to user 3 global untuk membaca permulaan anak tuna grahita. Media yang dipilih yaitu media kartu kata bergambar. Dengan media kartu kata bergambar diharapkan dapat mempermudah penerapan “metode global” membaca permulaan bagi anak tuna grahita. Dengan berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis berusaha mengangkat permasalahan tersebut menjadi sebuah penelitian tindakan kelas dengan judul: “Penerapan Metode Global dengan Kartu Kata Bergambar dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Tuna Grahita Ringan Kelas V SLB Negeri Surakarta tahun ajaran 20082009.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA SISWA KELAS V TUNA GRAHITA SLB NEGERI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 5 93

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN KARTU KATA UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS II SLB NEGERI KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 4 97

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA MELALUI MEDIA PERMAINAN KARTU BERHITUNG BAGI ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI KOTAGAJAH

0 2 86

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK TUNA GRAHITA RINGAN KELAS D1 SLB C YPAALB PRAMBANAN KLATEN TH. 2008 2009

0 4 53

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS IV SLB NEGERI SURAKARTA 2008 2009

0 10 55

PENERAPAN METODE SUKU KATA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN.

0 1 31

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU KATA BERGAMBAR PADA Peningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B RA Ath-Thohiriyyah Jaten Tahun Ajaran 2011.

0 1 13

PENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN KARTU KATA BERGAMBAR PADA Peningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Kartu Kata Bergambar Pada Anak Kelompok B RA Ath-Thohiriyyah Jaten Tahun Ajaran 2011.

0 0 18

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGRADASI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB “SABILULUNGAN”.

0 1 51

Penggunaan Media Kartu Kata Timbul untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Permulaan dengan Metode Abjad pada Siswa Tunagrahita Ringan Kelas Dasar III SLB Negeri Pemalang.

0 0 3