METODOLOGI PENELITIAN Analisa Kecelakaan Lalu Lintas Di Kota Pematang Siantar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Umum Untuk mencapai suatu penelitian yang sistematis, terorganisir dan dapat berjalan secara efektif, efisien serta tepat sasaran, diperlukan suatu metode penelitian yang didalamnya memuat proses rencana dan pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian dan termasuk tata cara penyelesaian sehingga tiap-tiap bagian memiliki keterkaitan satu dengan yang lain secara berurutan dengan demikian diharapkan hasil akhir yang baik sehingga mendapatkan nilai yang maksimal. III.2 Langkah Kerja Penelitian Garis besar langkah kerja penelitian ini meliputi : 1. Penentuan tujuan penelitian, yaitu : a. Menganalisa faktor penyebab kecelakaan di Kota Pematang Siantar. b. Menganalisa daerah rawan kecelakaan lalu lintas di Kota Pematang Siantar. c. Menganalisa hubungan antara jumlah kecelakaan dengan faktor penyebab kecelakaan. 2. Metode yang digunakan, yaitu : a. Metode Karateristik, digunakan untuk menganalisa faktor penyebab kecelakaan. b. Metode Tingkat Kecelakaan, digunakan untuk mengetahui tingkat kecelakaan Universitas Sumatera Utara dan menganalisa daerah rawan kecelakaan. c. Metode Angka Ekivalen Kecelakaan, digunakan untuk menganalisa daerah rawan kecelakaan. d. Metode analisis Uji Korelasi dan Regresi, digunakan untuk menganalisa hubungan antara jumlah kecelakaan dengan faktor penyebab kecelakaan. 3. Penentuan lokasi penelitian, yaitu hanya pada ruas jalan di Kota Pematang Siantar. 4. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data laporan kecelakaan lalu lintas, meliputi data jumlah kecelakaan selama 5 tahun, mulai tahun 2007 – 2011. b. Data volume lalu lintas yang meliputi data lalu lintas harian rata-rata LHRT, dan data geometrik jalan. 5. Pengolahan data a. Ekstraksi data menurut kebutuhan yang diperlukan sesuai metode yang digunakan. b. Pengelompokan data menurut kebutuhan yang diperlukan sesuai metode yang digunakan. 6. Analisa dan pembahasan. 7. Kesimpulan dan saran. Tahapan penelitian ini secara ringkas diperlihatkan pada gambar 3.1 Universitas Sumatera Utara Metode yang digunakan: 1. Metode Karakteristik 2. Metode Tingkat Kecelakaan 3. Metode Angka Ekivalen Kecelakaan 4.Metode Analisis Uji Korelasi dan Regresi Proses Daerah Rawan Kecelakaan Pengumpulan Data Proses Faktor Penyebab Penentuan Lokasi A B C Dengan Menggunakan Metode Karakteristik Penentuan Tujuan : 1. Menganalisa faktor penyebab kecelakaan di Kota Pematang Siantar 2. Menganalisa daerah rawan kecelakaan di Kota Pematang Siantar 3. Menganalisa hubungan antara jumlah kecelakaan dengan faktor penyebab kecelakaan Dengan Menggunakan Metode Angka Ekivalen Dengan Menggunakan Metode Tingkat Kecelakaan Proses Hubungan Jumlah Kecelakaan Dengan Faktor Penyebab Kecelakaan Dengan Menggunakan Metode Analisis Uji Korelasi dan Regresi D Universitas Sumatera Utara Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian Hasil : 1. Faktor penyebab kecelakaan di Kota Pematang Siantar 2. Lokasi daerah rawan kecelakaan di Kota Pematang Siantar 3. Hubungan antara jumlah kecelakaan dengan faktor penyebab kecelakaan Pengolahan Data A B C Data Sekunder : 1. Data jumlah korban kecelakaan lalu lintas Data Sekunder : 1. Data jumlah korban kecelakaan lalu lintas Data Primer : 1. Volume lalu lintas harian rata- rata LHR Data Sekunder : 1. Data kecelakaan lalu lintas 2. Data ruas jalan Pengolahan Data Pengolahan Data Kesimpulan Dan Saran Analisa D Data Sekunder : 1. Data jumlah korban kecelakaan lalu lintas Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara III.3 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum dan Satlantas Polresta Pematang Siantar. Data sekunder yang akan dianalisa adalah data selama 5 tahun yaitu pada tahun 2007 s.d 2011. Data ini antara lain : 1. Data kecelakaan lalu lintas Data kecelakaan lalu lintas merupakan data yang berisi catatan kejadian- kejadian kecelakaan dan laporan bulanan kecelakaan yang dikumpulkan setiap tahunnya. Jenis data kecelakaan lalu lintas yang diperoleh dari kantor Satlantas ini berisi catatan mengenai : a. Jumlah kecelakaan berdasarkan waktu kejadian b. Jumlah kecelakaan berdasarkan lokasi kejadian c. Jumlah kecelakaan berdasarkan tipe kecelakaantipe tabrakan d. Jumlah kecelakaan berdasarkan umur dan jenis kelamin e. Jumlah kecelakaan berdasarkan jenis korban, dan sebagainya yang dapat dilihat pada analisa data pada bab berikutnya. 2. Data geometrik jalan Data geometrik jalan merupakan data kondisi jalan. Data ini meliputi panjang jalan, lebar jalan, status jalan, fungsi jalan dan sistem jaringan jalan. 3. Data volume lalu lintas harian rata-rata tiap tahun. Universitas Sumatera Utara III.4 Metode Analisa Data Penelitian dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara atau sudut pandang. Menurut pendekatan analisisnya penelitian dibagi atas 2 macam yaitu: 1. Penelitian Kuantitatif Menekankan analisisnya pada data-data numerik angka yang diolah dengan metoda statistika. Pada dasarnya pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial dalam rangka pengujian hipotesis dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metoda kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan penelitian kuantitatif yang merupakan sample besar. 2. Penelitian kualitatif Analisis lebih ditekankan pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan menggunakan logika ilmiah. Hal ini bukan berarti bahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi penekanannya tidak pada pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian melalui cara-cara berfikir formal dan argumentataif. Banyak penelitian kualitatif yang merupakan penelitian sample kecil. Universitas Sumatera Utara Jika dilihat dengan kedalaman analisisnya, jenis penelitian terbagi atas: 1. Penelitian Deskriptif Melakukan analisis hanya sampai taraf deskripsi yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang benar mengenai subjek yang diteliti. Kebanyakan pengolahan datanya didasarkan pada analisis persentase dana analisis kecenderungan trend tanpa mengkaitkan dengan keadaan populasi dimana data tersebut diambil. 2. Penelitian Inferensial Melakukan analisis variabel dengan pengujian hipotesis. Dengan demikian kesimp[ulan penelitian jauh melebihi sajian data kuantitatif saja. Dalam penelitian inferensial dapat berbicara mengenai besarnya peluang kesalahan dalam pengambilan keputusan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dekriptif persentase yang merupakan proses penggambaran lokasi penelitian, yaitu pada lokasi kecelakaan di ruas jalan Kota Pematang Siantar. Dalam penelitian ini akan diperoleh gambaran tentang : 1. Karateristik kecelakaan lalu lintas selama 5 tahun pada periode 2007- 2011 di Kota Pematang Siantar dalam bentuk angka dan persentase. 2. Penentuan daerah rawan kecelakaan pada ruas jalan Kota Pematang Siantar. Universitas Sumatera Utara III.5 Keterbatasan Penelitian Ada beberapa keterbatasan yang dihadapi terkait dengan pengumpulan data sekunder. Keterbatasan tersebut menyebabkan data yang telah terkumpul tidak dapat dianalisa secara tajam dan lebih mendalam. Keterbatasan itu antara lain : • Kesulitan memperoleh data yang dibutuhkan terutama mengenai informasi yang terkait dengan laporan kecelakaan dengan parameter cuaca dan kondisi lingkungan, karena data tersebut tidak bisa diakses ke penyidik. Tersedianya tambahan informasi yang lebih mendetail tentang kondisi mesin,sistem kemudi, sistem pengereman, sistem penerangan dan pemberi isyaratsignal tentu akan membantu memperlancar proses analisa kejadian kecelakaan terutama yang diduga diakibatkan oleh faktor kendaraan. Tersedianya informasi tentang kondisi fisik kendaraan setelah tabrakan akan sangat membantu proses rekonstruksi terjadinya kecelakaan. • Tidak tersedianya data volume lalu lintas secara runtut waktu time series bagi ruas di Kota Pematang Siantar. Pihak Dinas Perhubungan menyatakan bahwa anggaran untuk survey lalu lintas tidak dialokasikan secara rutin setiap tahunnya, sehingga untuk keperluan survey setiap tahun atau keperluan lain yang mendesak Dinas Perhubungan harus selalu mengajukan anggaran ke Pemko. Ini pun belum tentu disetujui. Hal ini cukup memprihatinkan mengingat informasi tentang volume lalu lintas merupakan kebutuhan vital bagi perencana transportasi dalam merumuskan strategi yang akan ditetapkan oleh para pengambil kebijakan. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DATA