atau terbalik -. Sementara nilai koefisien korelasi berkisar antara -1 sampai +1. Koefisien korelasi bernilai + searah, dalam model regresi bermakna semakin
tinggi nilai X maka semakin tinggi nilai Y. Koefisien korelasi bernilai - terbalik, dalam model regresi bermakna semakin tinggi nilai X maka semakin rendah nilai
Y. Bila nilai koefisien korelasi signifikan, usaha selanjutnya yaitu melihat
bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dependen – independent. Koefisien regresi bertujuan untuk mendapatan persamaan garis yang dibentuk dari
kedua variabel. Analisis Uji Korelasi dan Regresi dilakukan terhadap beberapa faktor yang
mempengaruhi, diantaranya adalah: 1.
Jumlah kecelakaan dengan waktu kejadian Jam. 2.
Jumlah kecelakaan dengan pelaku Jenis Kelamin.
II.6 Upaya Peningkatan Keselamatan Lalu Lintas
Secara umum Hermariza 2008 menyatakan terdapat dua metode yang dapat dilakukan dalam upaya peningkatan keselamatan jalan, yaitu metode
prevensi dan metode reduksi kecelakaan. 1. Metode prevensi
Prevensi pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan menekankan pada aspek perencanaan jaringan dan desain jalan. Diharapkan dengan
perencanaan jaringan dan desain jalan yang baik akan dapat meningkatkan keselamatan penggunanya.
Universitas Sumatera Utara
Beberapa hal yang berkaitan dengan aspek desain jalan yang berhubungan dengan keselamatan antara lain:
- perencanaan geometric alinemen horizontal-vertikal - kecepatan rencana
- jarak pandang - drainase
- pencahayaan - desain persimpangan
- fasilitas penyebrang jalan dan pejalan kaki - fasilitas kendaraan umum
- penggunaan rambu dan marka jalan, dan sebagainya Dalam upaya prevensi kecelakaan terdapat suatu program yang dikenal
dengan 4 E yaitu Encouragement, Enforcement, Education dan Engineering. Pada program ini, dilakukan usaha dari berbagai aspek, baik dari aspek pengguna jalan
education, encouragement, aspek perencanaan jalannya engineering maupun dari pihak penegakan hukum yang berlaku enforcement. Agar hasil yang
diperoleh optimal, dalam melakukan upaya peningkatan keselamatan, keempat hal tersebut
harus dilakukan secara seimbang.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5 Diagram 4E
2. Metode reduksi Reduksi pengurangan kecelakan dilakukan terhadap jalan jaringan jalan
yang telah ada eksisting dengan menerapkan manajemen lalu lintas tanpa melakukan perubahan – perubahan mendasar terhadap konstruksi jalan yang telah
ada. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam metode reduksi adalah: - perbaikan rambu lalu lintas
- perbaikan marka - perbaikan geometrik
- perbaikan penerangan, dan sebagainya. Menurut Dwiyogo dan Prabowo 2006 reduksi dapat dilakukan pada jalan
yang telah ada dengan menerapkan manajemen lalu lintas, misalnya; Perbaikan Rambu, Penambahan Marka Jalan, Perbaikan Geometrik, dsb. Tentunya
perbaikan-perbaikan ini dilakukan setelah melalui suatu bentuk evaluasi tertentu. Dari keterangan diatas, ada beberapa penyebab kecelakaan. Untuk mengurangi
tingginya tingkat kecelakaan, maka ada beberapa uasaha yang dapat dilakukan dengan hasil yang cukup signifikan, yaitu dengan usaha antara lain :
1. Perbaikan karakteristik jalan. Usaha perbaikan yang bisa dilakukan misal :
Universitas Sumatera Utara
• Perbaikan alinyemen.
• Perbaikan skidness dari permukaan jalan.
• Pelebaran jalan.
• Pemasangan rambu dan alat peringatan .
• Pemasangan lampu flashing.
• Pemasangan median, dll.
2. Perbaikan karakteristik pengguna jalan. Usaha perbaikan yang bisa dilakukan misal :
• Penegakan hukum Law Enforcement yang konsisten.
• Pendidikan.
3. Perbaikan karakteristik kendaraan. Usaha perbaikan yang bisa dilakukan misal :
• Uji kendaraan rutin.
• Test hasil karoseri.
• Day Time Running Light, yaitu kendaraan dengan lampu dihidupkan
meskipun pada siang hari. •
Intelligent Vehicle Highway System IVHS, yaitu kendaraan yang dilengkapi sensor dan peralatan elektronik lain, dll.
Secara ringkas usaha yang mungkin dapat dilakukan untuk mengurangi tingginya tingkat kecelakaan, seperti dalam tabel 2.10 berikut ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.6 Kondisi kecelakaan secara umum dan penanganannya
No. Kondisi Umum Kecelakaan
Upaya Penanganan 1
Skidness kekasatan permukaan dan kerusakan permukaan
Perbaikan perkerasan surface dressing.
Perbaikan jalan. Perbaikan drainase.
2 Bersenggolan antar kendaraan
Pemasangan marka. Meningkatkan kapasitas jalan.
Penurunan kecepatan. Perbaikan alinyemen jalan.
3 Konflik pejalan kaki dengan
Kendaraan Pemisahan kendaraan dengan
pejalan kaki. Fasilitas penyeberangan.
Pagar pelindungpembatas. Pengaturan kecepatan.
4 Lepas kontrol
Pemasangan rambu yang jelas. Marka jalan.
Perbaikan alinyemen. Guardrail
5 Kecelakaan malam hari
Pemasangan marka yang memantulkan cahaya.
Lampu jalan. Rambu reflektif.
6 Jarak pandang kurang
Penyingkiran penghalang. Perbaikan alinyemen.
Memasang marka menerus.
7 Kecelakaan pada tikungan dan
tanjakanturunan tajam Perbaikan alinyemen.
Pemasangan marka penerus dobel.
Penyediaan jalur penyelemat. Penyediaan lajur pendakian
untuk kendaraan berat.
8 Penggunaan lajur kurang disiplin
Pemasangan marka. Pemasangan median.
Penyediaan lajur pendakian untuk
kendaraan berat. Penyediaan lajur untuk
menyalip.
9 Kecelakaan pada jalur yang lurus
panjang dan nyaman Pemasangan pita penggaduh tiap
jarak tertentu. Perbaikan alinyemen.
Universitas Sumatera Utara
II.7 Jalan