56 regimen pengobatan sederhana lebih dipilih dan memiliki kepatuhan yang lebih
besar.
h. Hubungan penyakit kronis lain yang diderita pasien dengan tingkat kepatuhann
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pasien hipertensi yang memiliki
riwayat penyakit kronis selain hipertensi memiliki tingkat kepatuhan tinggi yaitu 22 orang 39,3, dan pasien tanpa riwayat penyakit kronis lain memiliki
kepatuhan yang rendah yaitu 26 orang 59,1. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tingkat kepatuhan tertinggi sebesar 39,3 didapat pada pasien yang memiliki riwayat penyakit kronis lain. Hal ini dikarenakan pasien cenderung lebih
takut terhadap masalah kesehatannya akibat penyakit yang sudah kompleks dan lebih beresiko terhadap kematian, sehingga meraka harus patuh terhadap
pengobatan untuk mencegah terjadinya tingkat keparahan penyakit yang lebih tinggi dan hal-hal yang tidak diinginkan.
Hasil uji statistik chi square didapatkan p value adalah 0,03 yang berart p value leb
ih kecil dari nilai α 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit kronis lain yang diderita dengan tingkat
kepatuhan pasien hipertensi rawat jalan. Sebagian besar penyakit kronis lain yang diderita pasien hipertensi adalah Diabetes Melitus, penyakit ginjal kronis, dan
gangguan jantung. Ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Saepudin, dkk., 2013, yang menyatakan bahwa responden yang memiliki riwayat penyakit
kronis lain juga memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi dibanding responden tanpa penyakit penyerta lainnya. Loeppke, et al., 2011 dalam Fatmah
2015 menyatakan bahwa pasien dengan hipertensi tingkat 2 dan diabetes cenderung patuh dalam konsumsi obat, hal ini dikarenakan pengalaman mereka
Universitas Sumatera Utara
57 dengan beberapa gejala hipertensi dan kondisi co-morbid lain yang mengharuskan
mereka mematuhi obat untuk meredakan gejala-gejala tersebut.
4.5 Hubungan tingkat kepatuhan dengan tekanan darah terkontrol
Hasil analisis ini menunjukkan ada atau tidaknya hubungan antara tingkat kepatuhan pasien hipertensi rawat jalan dalam mengkonsumsi obat
antihipertensi dengan tekanan darah terkontrol. Untuk mengetahuinya dilakukan uji statistik dengan menggunakan uji chi square. Hasilnya dapat dilihat pada
Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil analisis hubungan tingkat kepatuhan dengan tekanan darah
terkontrol
Kepatuhan Tekanan darah
P value Terkontrol
≤14090 Tidak terkontrol
14090 a.
Patuh tinggi b.
Patuh sedang c.
Patuh rendah 19 67,9
18 60,0 16 38,1
9 32,1 12 40,0
26 61,9 0,033
Berdasarkan Tabel 4.5 diketahui bahwa pasien hipertensi dengan tingkat kepatuhan tinggi mayoritas memiliki tekanan darah terkontrol
≤14090 sebanyak 19 orang 67,9, pasien dengan tingkat kepatuhan sedang mayoritas memiliki
tekanan darah terkontrol ≤14090 sebanyak 18 orang 60, dan pasien dengan
tingkat kepatuhan rendah mayoritas memiliki tekanan darah tidak terkontrol 14090 sebanyak 26 orang 61,9. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien
dengan tingkat kepatuhan tinggi cenderung memiliki tekanan darah yang terkontrol 14090.
Hasil uji statistik chi square didapatkan p value adalah 0,033 yang berarti p value leb
ih kecil dari nilai α 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
Universitas Sumatera Utara
58 hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan pasien hipertensi dengan
target tekanan darah terkontrol ≤14090. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hairunisa 2014, bahwa kepatuhan memiliki hubungan yang bermakna dengan tekanan darah terkontrol. Menurut Marshall, dkk., 2011 dalam
Hairunisa 2014, kepatuhan 80 terhadap regimen obat antihipertensi dapat menurunkan tekanan darah ke tingkat normal dan
kepatuhan ≤50 tidak efektif dan adekuat untuk menurunkan tekanan darah.
Universitas Sumatera Utara
59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan: a.
mayoritas pasien hipertensi rawat jalan di Rumah Sakit Haji Medan memiliki kepatuhan yang rendah dalam penggunaan obat antihipertensi
yaitu sebanyak 42 orang 42. b.
berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan pasien hipertensi rawat jalan dipengaruhi oleh pekerjaan, penghasilan, dan adanya
penyakit kronis lain yang diderita. Tetapi tingkat kepatuhan pasien tidak dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, pendidikan, riwayat hipertensi
keluarga, dan regimen pengobatan. c.
tingkat kepatuhan pasien hipertensi rawat jalan memiliki hubungan yang signifikan dengan tekanan darah terkontrol.
5.2 Saran