52 pendidikan atau pengetahuan seseorang maka semakin mudah mereka menerima
informasi tentang dunia kesehatan sehingga semakin patuh dalam berobat. Hasil uji statistik chi square didapatkan p value adalah 0,199 yang berarti p value
lebih besar dari nilai α 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan tingkat kepatuhan pasien rawat jalan. Hasil ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Saepudin, dkk., 2013, yang menyatakan bahwa responden yang memiliki riwayat pendidikan dengan tingkatan yang lebih tinggi cenderung untuk patuh
dalam menggunakan obat antihipertensi.
d. Hubungan pekerjaan dengan tingkat kepatuhan
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pasien dengan kategori pekerjaan nonformal memiliki tingkat kepatuhan yang rendah yaitu 27 orang 48,2, dan
pasien dengan kategori pekerjaan formal memiliki tingkat kepatuhan tinggi yaitu 21 orang 47,7. Sehingga disimpulkan bahwa pasien dengan pekerjaan formal
memiliki tingkat kepatuhan yang lebih tinggi dibanding pasien dengan pekerjaan nonformal. Hal ini kemungkinan terkait dengan jam kerja yang lebih teratur. Pada
pasien dengan pekerjaan formal memiliki jam kerja yang teratur sehingga mereka dapat memanajemen atau mengatur waktu terapi yang lebih efisien dan konsumsi
obat yang lebih teratur. Hasil uji statistik chi square didapatkan p value adalah 0,00 yang berarti p value
lebih kecil dari nilai α 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan tingkat kepatuhan pasien hipertensi rawat
jalan.
Universitas Sumatera Utara
53
e. Hubungan penghasilan dengan tingkat kepatuhan
Berdasarkan Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pasien dengan penghasilan 2.000.000 perbulan memiliki tingkat kepatuhan rendah yaitu 31 orang 53,4,
penghasilan 2.000.000-5.000.000 perbulan memiliki tingkat kepatuhan tinggi yaitu 18 orang 48,6, dan pasien dengan penghasilan 5.000.000 perbulan
memiliki tingkat kepatuhan yang sedang yaitu 3 orang 60. Tingkat kepatuhan tertinggi didapat pada pasien dengan penghasilan 2.000.000-5.000.000 perbulan.
Sebagian besar pasien merupakan pasien dengan kemampuan ekonomi menengah ke bawah, sehingga pasien dengan penghasilan yang cukup tinggi memiliki
kepatuhan yang lebih baik terhadap pengobatan. Hal ini dikarenakan daya beli terhadap obat ataupun rejimen pengobatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan
cenderung dipatuhi oleh pasien dengan penghasilan yang lebih tinggi. Hasil uji statistik chi square didapatkan p value adalah 0,001 yang berarti
p value lebih kecil dari nilai α 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara penghasilan dengan tingkat kepatuhan pasien hipertensi rawat jalan dalam menggunakan obat antihipertensi. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Paramore, et al., 2011 dalam Fatmah 2015 yang menyatakan bahwa penghasilan mempengaruhi tingkat
kepatuhan pasien hipertensi dalam mengkonsumsi obat. Hal ini dikarenakan biaya obat yang mahal mengakibatkan kesulitan bagi pasien untuk dapat membelinya,
sehingga pasien menghentikan pengobatan dan kontrol tekanan darah menjadi buruk.
Universitas Sumatera Utara
54
f. Hubungan riwayat hipertensi keluarga dengan tingkat kepatuhan