16 koma. Timbulnya gejala tersebut merupakan petanda bahwa tekanan darah perlu
segera diturunkan Susalit, dkk., 2001.
2.3 Penatalaksanaan Hipertensi
Tujuan utama pengobatan hipertensi adalah menurunkan mortalitas dan morbiditas yang berhubungan dengan kerusakan organ target seperti gagal
jantung, penyakit jantung koroner atau penyakit ginjal kronik. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan:
2.3.1 Terapi Nonfarmakologi
Menerapkan gaya hidup sehat bagi setiap orang sangat penting untuk mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang penting dalam
penanganan hipertensi. Semua pasien prehipertensi dan hipertensi harus melakukan perubahan gaya hidup. Modifikasi gaya hidup juga dapat mengurangi
berlanjutnya tekanan darah ke hipertensi pada pasien-pasien dengan tekanan darah prehipertensi Depkes, RI., 2006.
Modifikasi gaya hidup yang penting terlihat menurunkan tekanan darah adalah mengurangi berat badan untuk individu yang obes atau gemuk; mengadopsi pola
makan DASH Dietary Approach to Stop Hypertension yang kaya akan kalium dan kalsium; diet rendah natrium; aktifitas fisik; dan mengkonsumsi alkohol
sedikit saja. Untuk ini diperlukan pendidikan ke pasien, dan dorongan moril Depkes, RI., 2006.
Universitas Sumatera Utara
17
2.3.2 Terapi Farmakologi
Menurut Joint National Committee JNC 7 obat-obat antihipertensi baik sendiri atau dikombinasi, harus digunakan untuk mengobati mayoritas pasien dengan
hipertensi karena bukti menunjukkan keuntungan dengan kelas obat ini. Pilihan terapi hipertensi dapat dilihat pada Gambar 2.2 Depkes, RI., 2006.
Gambar 2.2 Algoritma pengobatan hipertensi menurut JNC 7 Jeffery, 2008.
Target tekanan darah tidak tercapai 14090 mmHg 13080 mmHg untuk diabetes atau penyakit ginjal kronik
Pilihan terapi
dengan indikasi penyerta Tanpa indikasi penyerta
Hipertensi tingkat 1 TDS 140-159 atau TDD
90-99 mmHg Diuretik tiazid, ACEI,
ARB, BB, CCB, atau kombinasi
Hipertensi tingkat 2 TDS ≥160 atau TDD≥100
mmHg Kombinasi 2 obatdiuretik tiazid dengan
ACEI, ARB, BB, CCB
Tingkatkan dosis atau menambahkan obat tambahan
hingga target tekanan darah tercapai. Dipertimbangkan
konsultasi dengan spesialis hipertensi
Target tekanan darah tidak tercapai
Modifikasi Gaya Hidup
Universitas Sumatera Utara
18 Target nilai tekanan darah yang di rekomendasikan oleh JNC 7 adalah
14090 mmHg untuk pasien dengan tanpa komplikasi, 13080 mmHg untuk pasien dengan penyakit diabetes, jantung koroner dan ginjal kronis, serta 12080
mmHg untuk pasien dengan penyakit disfungsi ventrikel kiri Dipiro, et al., 2008. Komplikasi penyakit-penyakit lain yang disebabkan oleh hipertensi seperti gagal
jantung, penyakit jantung koroner, infark miokard dan stroke memiliki algoritma terapi yang berbeda seperti terlihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Algoritma terapi hipertensi berdasarkan komplikasi penyakit Dipiro, et al., 2008.
Universitas Sumatera Utara
19 Menurut JNC 8 2014, target penurunan tekanan darah berbeda-beda pada
pasien hipertensi berdasarkan komplikasi penyakit dan ras penderita hipertensi. JNC 8 menyarankan target tekanan darah yang lebih tinggi dibanding guidline
sebelumnya, dan mengurangi penggunaan beberapa tipe obat antihipertensi. Bukti saat ini menyarankan bahwa target tekanan darah sistolik 140 mmHg yang
direkomendasikan JNC 7 pada sebagian besar pasien sangat rendah dan tidak menunjukkan manfaat yang berarti. Rekomendasi JNC 8 ini didasarkan pada
beberapa RCT Randomized Clinical Trial yang didapatkan bahwa dengan melakukan terapi pada tekanan darah 150 mmHg untuk usia ≥60 tahun sudah
terjadi penurunan kejadian stroke, gagal jantung, dan penyakit jantung koroner. Ditambah dengan penemuan bahwa menerapkan target tekanan darah 140
mmHg pada usia tersebut tidak didapatkan manfaat tambahan dibandingkan dengan target tekanan darah yang lebih tinggi. Target penurunan tekanan darah
yang direkomendasikan oleh JNC 8 dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Universitas Sumatera Utara
20
Gambar 2.4 Algoritma dan target tekanan darah pengobatan hipertensi
James, et al., 2014 Pada pasien usia ≥18 tahun dengan diabetes atau penyakit ginjal kronis,
terapi awal dimulai dengan menurunkan tekanan darah 14090 mmHg, target tekanan darah ini lebih tinggi dibandingkan dengan JNC 7 yaitu 13080 mmHg.
Terapi lini pertama dibatasi pada empat kelas antihipertensi yaitu: diuretik tiazid, Calcium Channel Blocker CCB, Angiotensin Converting Enzim inhibitor
ACEi, Antagonist
Reseptor Blocker
ARB. Beta
blocker tidak
Universitas Sumatera Utara
21 direkomendasikan untuk terapi inisial hipertensi karena penggunaan beta blocker
memberikan kejadian yang lebih tinggi pada kematian akibat penyakit kardiovaskular, infark miokard, atau stroke dibandingkan dengan ARB. Tujuan
utama dari pengobatan hipertensi adalah untuk mencapai dan mempertahankan tekanan darah. Jika target tekanan darah tidak tercapai dalam waktu satu bulan
pengobatan, meningkatkan dosis obat awal atau menambah obat kedua dari salah satu kelas diuretik tiazid, CCB, ACEI, atau ARB. Klinisi harus terus menilai
tekanan darah dan menyesuaikan rejimen pengobatan sampai target tekanan darah tercapai. Jika target tekanan darah tidak dapat dicapai dengan 2 obat, menambah
dan titrasi obat ketiga dari daftar yang tersedia. Jangan menggunakan ACEI dan ARB bersama pada pasien yang sama. Jika target tekanan darah tidak dapat
dicapai dengan menggunakan obat diuretik tiazid, CCB, ACEI, atau ARB karena kontraindikasi atau kebutuhan untuk menggunakan lebih dari 3 obat untuk
mencapai target tekanan darah, obat antihipertensi dari kelas lain dapat digunakan. Rujukan ke spesialis hipertensi dapat diindikasikan untuk pasien yang target
tekanan darah tidak dapat dicapai dengan menggunakan strategi di atas atau untuk pengelolaan pasien yang rumit. Adapun perbandingan antara JNC 7 dengan JNC 8
dapat dilihat pada Tabel 2.3 James, et al., 2014.
Universitas Sumatera Utara
22
Tabel 2.3 Perbandingan anatara JNC 7 2003 dengan JNC 8 2014
Topik JNC 7
JNC 8 Metodologi
Tinjauan pustaka nonsistematik oleh komite
ahli termasuk jangkauan pola studi.
Rekomendasi berdasarkan mufakat.
Pertanyaan-pertanyaan kritis dan tinjauan kriteria yang
ditentukan oleh para ahli dengan input dari tim
metodologi. Tinjauan sistematis awal oleh
metodologi dibatasi pada bukti percobaan terkontrol
secara acak. Tinjauan berikutnya dari
bukti percobaan terkontrol secara acak dan rekomendasi
oleh para ahli berdasarkan protokol standar.
Definisi Mendefinisikan atau
menetapkan hipertensi dan prehipertensi.
Tidak memfokuskan pada definisi hipertensi dan
prehipertensi, tetapi fokus pada ambang batas
pengobatan farmakologi.
Target terapi Menetapkan tujuan terapi
yang berbeda untuk hipertensi tanpa komplikasi dan untuk
hipertensi dengan berbagai kondisi kormobiditas
diabetes dan CKD. Target terapi yang sama
untuk semua populasi hipertensi kecuali bila
terdapat kajian bukti yang mendukung untuk target
terapi yang berbeda pada subpopulasi tertentu.
Rekomendasi pola hidup
Modifikasi gaya hidup direkomendasikan
berdasarkan tinjauan pustaka dan pendapat ahli.
Merekomendasikan modifikasi gaya hidup
berdasarkan pada rekomendasi dari kelompok
kerja gaya hidup Lifestyle Work Group.
Terapi obat Merekomendasikan 5 kelas
antihipertensi untuk dipertimbangkan sebagai
terapi awal tetapi menyarankan diuretik tipe
tiazid sebagai terapi awal untuk sebagian besar pasien
tanpa kondisi yang memaksa untuk menggunakan kelas
antihipertensi lainnya. Menentukan kelas obat
Merekomendasikan pemilihan antara 4 kelas obat
tertentu ACEI atau ARB, CCB atau Diuretik dan
dosisnya yang berdasarkan pada bukti RCT Randomized
Clinical Trial. Merekomendasikan kelas
obat tertentu berdasarkan pada bukti kajian untuk
subkelompok ras, gagal ginjal
Universitas Sumatera Utara
23
Tabel 2.3 Lanjutan
Terapi obat antihipertensi tertentu untuk
pasien dengan indikasi lainnya seperti diabetes, gagal
ginjal kronis, gagl jantung, infark miokard, stroke dan
risiko tinggi pada kardiovaskuler yang
dicantumkan dalam tabel yang mencakup obat-obat
antihipertensi oral meliputi nama dan dosis hariannya.
kronis dan diabetes. Para ahli membuat tabel obat
dan dosis yang digunakan dalam percobaan hasil.
Batasan topik Memfokuskan pada beberapa
masalah metode pengukuran tekanan darah, komponen
evaluasi pasien, hipertensi sekunder, kepatuhan pada
pengobatan, hipertensi resisten, dan hipertensi pada
populasi khusus berdasarkan kajian literature dan pendapat
ahli. Kajian berdasarkan pada
bukti RCT terhadap sejumlah pertanyaan yang dinilai oleh
panelis yang menjadi prioritas tertinggi.
Tinjauan proses sebelum
publikasi Ditinjau oleh National High
Blood Pressure Education Program Coordinating
Committee, sebuah koalisi dari 39 profesional, Publik,
Organisasi Sukarela dan 7 Agen federal.
Ditinjau oleh para ahli termasuk yang bergabung
dengan para ahli professional dan agen federal, tidak ada
sponsor resmi oleh organisasi manapun yang harus diambil.
James, et al., 2014
2.4 Obat Antihipertensi