Uji Penguapan Zat Cair

28 konsentrasi minyak mawar Oleum rosae 2 memiliki bau yang kurang tajam sehingga tidak disukai oleh panelis. Untuk pengujian selanjutnya hanya digunakan gel pengharum ruangan terbaik berdasarkan uji kesukaan Hedonic test yaitu gel F4 formula dengan konsentrasi minyak mawar Oleum rosae 8.

4.3 Uji Penguapan Zat Cair

Total penguapan zat cair diketahui dengan menimbang bobot gel pengharum ruangan dan menghitung penurunan bobot tersebut selama empat minggu setelah diletakkan pada empat tempat yang berbeda-beda yaitu di AC kamar pada temperatur 10- 15˚C, AC mobil, kipas angin dengan kecepatan normal dan suhu kamar pada kamar panjang kali lebar 3x4selama 1 jam setiap hari.. Berat produk yang hilang merupakanminyak atsiri dan air yang menguap dari gel. Oleh karena itu, besar susut bobot berbanding terbalik dengan ketahanan gel. Semakin kecil bobot yang hilang atau semakin besar bobot yang tersisa berarti semakin sedikit minyak atsiri dan air yang telah menguap, artinya semakin besar ketahanan wangi gel tersebut. Penurunan bobot gel pengharum ruangan dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Persentase penguapan zat cair berdasarkan tempat peletakkan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.2 Penurunan bobot gel pengharum ruangan Minggu Bobot gram AC kamar AC mobil Kipas angin Suhu kamar 48,815 48,42 48,272 47,42 I 46,127 46,219 45,021 46,031 II 43,972 44,565 41.136 44,872 III 40,826 41,995 38,757 43,526 IV 37,932 40,521 34,956 42,175 Universitas Sumatera Utara 29 Tabel 4.3 Persentase penguapan zat cair berdasarkan tempat peletakkan Minggu Persentase penguapan zat cair AC kamar AC mobil Kipas angin Suhu kamar I 6,33 5,18 7,66 3,27 II 11,41 9,08 16,81 6,00 III 18,82 15,14 22,41 9,17 IV 25,64 18,61 31,37 12,36 Dari Tabel 4.3 dapat disajikan grafik seperti Gambar 4.1 di bawah ini. Gambar 4.1 Grafik persentase penguapan zat cair berdasarkan tempat peletakkan Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa tempat peletakkan mempengaruhi jumlah penguapan zat cair dari gel pengharum ruangan. Pada setiap minggu pengujian diperoleh hasil bahwa penguapan zat cair paling rendah terdapat pada gel pengharum ruangan yang diletakkan di suhu kamar dengan total persentase penguapan zat cair sampai minggu ke empat sebesar 12,36, diikuti pada AC mobil dengan total persentase penguapan zat cair sampai minggu ke empat sebesar 18,61, lalu pada AC kamar dengan total persentase penguapan zat cair sampai minggu ke empat sebesar 25,64 dan total persentase penguapan zat cair sampai minggu ke empat yang paling tinggi adalah pada kipas angin sebesar 31,37. Semakin besar persentase penguapan zat cair berarti semakin banyak 0,00 5,00 10,00 15,00 20,00 25,00 30,00 35,00 1 2 3 4 P erse n pe ng ua pa n Waktu minggu AC kamar AC mobil Kipas angin Suhu kamar Universitas Sumatera Utara 30 jumlah zat cair yang menguap. Semakin besar jumlah zat cair yang menguap berarti ketahanan wanginya semakin berkurang. Dari berbagai tempat peletakkan gel, gel yang diletakkan pada kipas angin memiliki persantase penguapan zat cair yang terbesar dibandingkan gel yang diletakkan di tempat lain. Hal ini disebabkan karena kontak gel dengan udara yang dihasilkan dari kipas angin sangat kuat dan signifikan sehingga ketahanan wangi gel yang diletakkan di kipas angin lebih kecil dibandingkan gel yang diletakkan di tempat lain. Sedangkan gel yang diletakkan pada suhu kamar memiliki persentase penguapan zat cair yang paling kecil. Hal ini disebabkan karena kontak gel dengan udara pada suhu kamar tidak signifikan sehingga ketahanan wangi gel yang diletakkan pada suhu kamar lebih besar dibandingkan gel yang diletakkan di tempat lain. Persentase bobot gel sisa berdasarkan tempat peletakkan dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Persentase bobot gel sisa berdasarkan tempat peletakkan Minggu Persentase bobot gel sisa AC kamar AC mobil Kipas angin Suhu kamar I 94,49 95,45 93,27 97,07 II 90,08 92,04 85,22 94,63 III 83,63 86,73 80,29 91,79 IV 77,71 83,69 72,41 88,94 Gel memiliki berat awal yang berbeda-beda, maka untuk melihat perubahannya setiap minggu, dilakukan perhitungan penurunan bobot gel, yakni dengan menghitung nilai persentase berat tersisa terhadap berat awal produk. Produk gel pengharum ruangan yang memiliki nilai persentase berat tersisa terhadap berat awal lebih tinggi berarti memiliki penguapan yang lebih kecil, dengan kata lain memiliki ketahanan wangi lebih tinggi. Dari tabel 4.4 dapat disajikan grafik seperti Gambar 4.2 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara 31 Gambar 4.2 Grafik persentase bobot gel sisa berdasarkan tempat peletakkan Dari grafik terlihat bahwa setiap sampel mengalami penurunan bobot setiap minggunya. Ada dua kondisi penurunan bobot gel pengharum ruangan selama penyimpanan yaitu menurun lebih cepat dari minggu sebelumnya mengalami percepatan penurunan dan stabil. Pada penelitian ini, penurunan bobot gel yang terjadi adalah penurunan bobot gel yang menurun lebih cepat dari gel yang lain tetapi penurunan bobotnya stabil. Dari berbagai tempat peletakkan gel, gel yang diletakkan pada suhu kamar memiliki persentase bobot gel sisa yang terbesar dibandingkan gel yang diletakkan ditempat lain. Hal ini disebabkan karena jumlah zat cair yang menguap lebih sedikit dibandingkan gel yang diletakkan di tempat lain sehingga ketahanan wangi gel yang diletakkan di suhu kamar lebih tinggi dibandingkan gel yang diletakkan di tempat lain. Sedangkan gel yang diletakkan pada kipas angin memiliki persentase bobot gel sisa yang paling kecil. Hal ini disebabkan karena jumlah zat cair yang menguap paling besar dibandingkan gel yang diletakkan di tempat lain sehingga ketahanan wangi gel yang diletakkan pada kipas angin lebih kecil dibandingkan gel yang diletakkan di tempat lain. 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4 P erse ntase bobot g el sis a Waktu minggu AC kamar AC mobil Kipas angin Suhu kamar Universitas Sumatera Utara 32

4.4 Uji Kesukaan Kekuatan Wangi