Pembahasan 1. Preferensi Konsumen terhadap Kombinasi Keripik Ubi Jalar

nilai korelasi pada proses conjoint terhadap keripik ubi jalar. Nilai korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi pada proses conjoint. Tabel 5.1.2. Nilai Korelasi Hasil Proses Conjoint Value Sig. Pearsons R .697 .000 Kendalls tau .610 .000 Kendalls tau for Holdouts .800 .025 Sumber : Analisis Data Primer 2016 5.2. Pembahasan 5.2.1. Preferensi Konsumen terhadap Kombinasi Keripik Ubi Jalar Keripik Ubi Jalar yang menjadi preferensi konsumen dapat dilihat dari nilai kegunaan utility values yang paling besar diantara leveltaraf pada masing- masing atribut. Berdasarkan hasil penelitian keripik ubi jalar yang disukai oleh konsumen yaitu ditinjau dari : 1. Warna Keripik Warna keripik ubi jalar pilihan konsumen ialah keripik ubi jalar dengan warna ungu, warna yang lebih menarik akan sangat mempengaruhi selera konsumen. Hasil ini dapat dilihat di tabel 5.1.1 dimana pada atribut keripik ubi jalar, taraf warna ungu memiliki nilai kegunaan utility values terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0,007. Alasan konsumen menyukai warna ungu karena konsumen pada umumnya senang dengan keripik ubi jalar memiliki warna tersebut dan konsumen merasa bahwa semakin pekat warna ungu pada keripik ubi jalar merupakan khas yang dimiliki ubi jalar ungu. Konsumen juga merasa Universitas Sumatera Utara ungu pekat yang ada pada keripik sudah pada tingkat kematangan yang sempurna. Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut rasa pada analisis conjoint: Gambar 5. Diagram Nilai Kegunaan Masing-masing Taraf Atribut Warna Sumber : Analisis Data Primer 2016 2. Rasa Rasa keripik ubi jalar pilihan konsumen ialah keripik ubi jalar dengan rasa manis. Hasil ini dapat dilihat di tabel 5.1.1 dimana pada atribut keripik ubi jalar, taraf rasa manis memiliki nilai kegunaan utility values terbesar positif diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0,144. Alasan konsumen menyukai rasa manis adalah karena rasa manis merupakan rasa khas yang dimiliki ubi jalar dan pada umumnya masyarakat Indonesia suka dengan rasa yang manis-manis. Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut rasa pada analisis conjoint : Gambar 6. Diagram Nilai Kegunaan Masing-masing Taraf Atribut Rasa Sumber : Analisis Data Primer 2016 Ungu Kecokelatan Ungu Warna -0,007 0,007 -0,01 -0,005 0,005 0,01 A xi s T it le Warna Manis Tawar Asin Rasa 0,114 -0,089 -0,056 -0,1 -0,05 0,05 0,1 0,15 A xi s T it le Rasa Universitas Sumatera Utara 3. Bentuk Keripik Bentuk keripik pilihan konsumen ialah keripik dengan bentuk potongan bulat. Hasil ini dapat dilihat di tabel 5.1.1. dimana pada atribut bentuk, taraf bulat memiliki nilai kegunaan utility values terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0,032. Alasan konsumen menyukai bentuk keripik bulat adalah karena sudah identik dengan keripik pada umumnya, dimana potongan tersebut mungikuti bulatan yang ada pada ubi jalar dan konsumen merasa mudah untuk mengkonsumsi langsung. Selain itu, tampilan potongan bulat akan lebih menarik daripada potongan memanjang. Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut rasa pada analisis conjoint : Gambar 7. Diagram Nilai Kegunaan Masing-masing Taraf Atribut Bentuk Sumber : Analisis Data Primer 2016 4. Ketebalan Keripik Ketebalan keripik pilihan konsumen ialah keripik dengan ketebalan keripik tipis. Hasil ini dapat dilihat di tabel 5.1.1. dimana pada atribut ketebalan keripik, taraf tipis memiliki nilai kegunaan utility values terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0,025. Alasan konsumen menyukai ketebalan keripik tipis adalah karena konsumen merasa semakin tipis ketebalan atau potongan keripik maka akan mendapatkan keripik yang renyah dan tidak keras Bulat Memanjang Bentuk 0,032 -0,032 -0,04 -0,02 0,02 0,04 A xi s T it le Bentuk Universitas Sumatera Utara saat di konsumsi. Semakin tipis irisan keripik akan semakin mudah pecah saat dikunyah. Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut rasa pada analisis conjoint : Gambar 8. Diagram Nilai Kegunaan Masing-masing Taraf Atribut Ketebalan Sumber : Analisis Data Primer 2016 5. Aroma Aroma Khas keripik ubi jalar yang menjadi pilihan konsumen ialah keripik ubi jalar dengan aroma khas yang kuat. Hasil ini dapat dilihat di tabel 5.1.1, dimana pada atribut aroma khas, taraf kuat dan khas memiliki nilai kegunaan utility values terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0,079. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen cenderung menyukai bau khas yang dihasilkan pada saat penggorengan dan bahan bumbu tambahan lainnya. Dari aroma masyarakat dapat merasakan cita rasa yang lezat, walaupun belum dikonsumsi. Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut aroma khas pada analisis conjoint : Tebal Sedang Tipis Ketebalan -0,005 -0,03 0,025 -0,04 -0,03 -0,02 -0,01 0,01 0,02 0,03 A xi s T it le Ketebalan Universitas Sumatera Utara Gambar 9. Diagram Nilai Kegunaan Masing-masing Taraf Atribut Aroma Sumber : Analisis Data Primer 2016 6. Tekstur Tekstur keripik pilihan konsumen ialah keripik dengan tekstur renyah. Hasil ini dapat dilihat di tabel 5.1.1. dimana pada atribut tekstur, taraf renyah memiliki nilai kegunaan utility values terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0,101. Alasan konsumen menyukai keripik dengan taraf renyah adalah mudah saat dikonsumsi dikarenakan potongan atau irisan keripik yang tipis akan menimbulkan suara renyah dan sensasi yang unik saat dikunyah. Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut tekstur keripik ubi jalar pada analisis conjoint : Gambar 10. Diagram Nilai Kegunaan Masing-masing Taraf Atribut Tekstur Sumber : Analisis Data Primer 2016 Kuat dan Khas Sedang Biasa Saja Aroma 0,079 0,005 -0,084 -0,1 -0,05 0,05 0,1 A xi s T it le Aroma Renyah Lembut Tekstur 0,101 -0,101 -0,15 -0,1 -0,05 0,05 0,1 0,15 A xi s T it le Tekstur Universitas Sumatera Utara 7. Ukuran Kemasan Ukuran kemasan pilihan konsumen ialah keripik dengan ukuran kemasan kecil 250 gram. Hasil ini dapat dilihat di tabel 5.1.1. dimana pada atribut ukuran kemasan, taraf kecil 250 gram memiliki nilai kegunaan utility values terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0,116. Kesukaan konsumen pada taraf ukuran kemasan kecil 250 gram ini dipengaruhi oleh alasan sebagian besar konsumen yang melakukan pembelian keripik ubi jalar untuk dikonsumsi langsung dan tidak membutuhkan ruang atau tempat yang besar sehingga tidak terlalu merepotkan saat pembelian, lebih praktis dan simpel. Begitu juga hubungannya dengan jangkauan harga, ukuran kemasan yang kecil lebih terjangkau harganya sebagai bentuk jajanan. Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut berat kemasan keripik ubi jalar pada analisis conjoint : Gambar 11. Diagram Nilai Kegunaan Masing-masing Taraf Atribut Berat Kemasan Sumber : Analisis Data Primer 2016 8. Desain Kemasan Desain kemasan pilihan konsumen ialah keripik dengan desain kemasan spesifik dan lengkap. Hasil ini dapat dilihat di tabel 5.1.1. dimana pada atribut desain kemasan, taraf spesifik dan lengkap memiliki nilai kegunaan utility Besar 1000 gram Sedang 500 gram Kecil 250 gram Ukuran Kemasan -0,089 -0,027 0,116 -0,1 -0,05 0,05 0,1 0,15 A xi s T it le Ukuran Kemasan Universitas Sumatera Utara values terbesar diantara taraf yang lain yaitu sebesar 0,019. Kesukaan konsumen pada taraf desain kemasan spesifik dan lengkap dipengaruhi oleh keinginan konsumen untuk mendapatkan informasi mengenai keripik ubi jalar, seperti nomor izin depkes, tanggal pembuatan, tanggal kedaluarsa, kandungan gizi dan berat bersih. Selain informasi, tampilan kemasan yang bervariasi bentuk kemasan, ukuran, dan keunikan akan semakin menambah estetika produk keripik ubi jalar yang lebih menarik dan disukai konsumen, walaupun konsumen belum mencicipi atau mengkonsumsinya. Berikut ini grafik nilai kegunaan atribut desain kemasan keripik ubi jalar pada analisis conjoint : Gambar 12. Diagram Nilai Kegunaan Masing-masing Taraf Atribut Desain Kemasan Sumber : Analisis Data Primer 2016 Dari nilai utilitas keseluruhan untuk level atribut ini didapatkan kombinasi produk keripik ubi jalar terbaik adalah produk dengan urutan level dan atribut sebagai berikut: 1. Warna ungu, 2. Rasa manis, 3. Bentuk bulat, 4. Ketebalan tipis, 5. Aroma kuat dan khas, Spesifik dan Lengkap Sederhana Desain Kemasan 0,019 -0,019 -0,03 -0,02 -0,01 0,01 0,02 0,03 A xi s T it le Desain Kemasan Universitas Sumatera Utara 6. Ukuran kemasan kecil 250 gram, 7. Desain kemasan spesifik dan lengkap.

5.2.2. Urutan Atribut Keripik Ubi Jalar menurut Preferensi Konsumen

Berdasarkan hasil analisis conjoint diketahui bahwa urutan atribut keripik ubi jalar yang paling penting menurut konsumen pertama adalah atribut rasa dengan tingkat kepentingan sebesar 18,131, atribut kedua adalah berat per kemasan dengan tingkat kepentingan sebesar 17,758, atribut ketiga adalah aroma dengan tingkat kepentingan 15,118 , atribut keempat adalah ketebalan keripik dengan tingkat kepentingan 14,728, atribut kelima adalah tekstur keripik dengan tingkat kepentingan sebesar 9,125, atribut keenam adalah atribut desain kemasan dengan tingkat kepentingan sebesar 8,701, atribut ketujuh adalah atribut bentuk keripik dengan tingkat kepentingan sebesar 8,252, dan atribut ke delapan adalah atribut warna dengan tingkat kepentingan sebesar 8,187 . Tabel 5.2.2. Nilai Kepentingan importance values Atribut Keripik Ubi Jalar Importance Values Warna 8.187 Rasa 18.131 Bentuk 8.252 Ketebalan 14.728 Aroma 15.118 Tekstur 9.125 Berat 17.758 Desain 8.701 Averaged Importance Score Sumber : Analisis Data Primer 2016 Dari tabel 5.2.2, atribut rasa, ukuran per kemasan, dan aroma merupakan atribut yang paling dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian. Terlihat Universitas Sumatera Utara bahwa atribut rasa memiliki nilai kepentingan tertinggi, Atribut Rasa merupakan atribut yang paling dipertimbangkan konsumen sebelum melakukan pembelian. Rasa merupakan sensasi yang didapatkan oleh alat pegecap pada saat mengonsumsi makanan atau minuman. Rasa yang dimiliki ini merupakan rasa manis yang menjadi kelebihan keripik ubi jalar dan berbeda dengan manis yang di miliki oleh jenis keripik ubi lainnya. Konsumen merasa aneh jika rasa manis tersebut hilang pada saat pengolahan keripik. Konsumen menyarankan agar produsen lebih berinovasi untuk rasa keripik seperti yang sudah dilakukan oleh perusahaan pengolahaan keripik yang sudah memiliki banyak variasi rasa. Atribut ukuran per kemasan merupakan atribut kedua yang menjadi pertimbangan konsumen. Hal ini didasarkan bahwa sebelum konsumen melakukan pembelian, konsumen akan menentukan seberapa banyak akan melakukan pembelian.sesuai dengan kebutuhan dan harga yang lebih terjangkau semua kalangan dibandingkan berat kemasan yang lebih besar. Umumnya konsumen keripik ubi jalar adalah keluarga yang menikmati sebagai cemilan di waktu santai. Konsumen yang melakukan pembelian untuk dikonsumsi langsung biasanya membeli keripik ubi jalar dengan ukuran yang kecil 250 gram dan tidak membutuhkan ruang atau tempat yang besar sehingga tidak terlalu merepotkan saat pembelian serta lebih simpel dan praktis. Atribut Aroma merupakan atribut ketiga yang menjadi pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian. Aroma merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen karena tergantung pada tingkat ketajaman bau khas yang dimiliki keripik ubi jalar, konsumen menginginkan aroma khas yang dimiliki oleh ubi jalar dapat terjaga sehingga menjadi keripik. Konsumen Universitas Sumatera Utara juga menyarankan kepada produsen lebih berinovasi lagi untuk menciptakan aroma-aroma yang berbeda seperti keripik pada umumnya.

5.2.3. Tingkat Keakuratan Prediksi Model Hasil Analisis Conjoint

Untuk mengetahui tingkat keakuratan prediksi model hasil analisis conjoint dapat dilihat melalui nilai korelasi Pearson’s R dan Kendall’s Tau. Uji Keakuratan predictive accuracy: H0 : tidak adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau tidak ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. H1 : adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. Sign. 0,05 maka H0 ditolak Sign. 0,05 maka H0 diterima. Tabel 5.2.3. Nilai Korelasi Hasil Proses Conjoint Correlations a Value Sig. Pearsons R .697 .000 Kendalls tau .610 .000 Kendalls tau for Holdouts .800 .025 Correlations between observed and estimated preferences Sumber : Analisis Data Primer 2016 Berdasarkan nilai signifikansi Pearson’s dan Kendall’s Tau yang sama-sama bernilai 0.000 dimana 0,000 0,05 maka Ho ditolak sehingga interpretasinya adalah adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. Begitu juga Universitas Sumatera Utara nilai korelasi Kendall’s Tau for Holdouts dimana Holdouts merupakan stimuli penguji hasil yang didapat dari proses conjoint yang bernilai 0,025 dan nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sign. 0,05 maka dapat dikatakan bahwa proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi konsumen keripik ubi jalar. Ini berarti bahwa keripik ubi jalar yang menjadi sampel dapat menggambarkan preferensi konsumen secara keseluruhan populasi. Berdasarkan penjelasan tentang nilai korelasi Pearsom’s,dan Kendall’s Tau, maka Hipotesis terjawab. Universitas Sumatera Utara 62

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari analisis conjoint yang telah dilakukan mengenai preferensi konsumen pada keripik ubi jalar dapat disimpulkan : 1. Kombinasi keripik ubi jalar yang menjadi preferensi konsumen adalah warna keripik ungu, rasa manis, bentuk bulat, ketebalan tipis, aroma sedang, tekstur renyah, ukuran kemasan kecil 250 gram, dan desain kemasan spesifik dan lengkap. 2. Dalam memilih keripik ubi jalar faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu dimulai dari yang terpenting pertama adalah atribut rasa, atribut kedua adalah ukuran kemasan, atribut ketiga adalah aroma, atribut keempat adalah ketebalan keripik, atribut kelima adalah tekstur, atribut keenam adalah atribut desain kemasan, atribut ketujuh adalah atribut bentuk keripik, dan atribut ke delapan adalah atribut warna. 3. Berdasarkan nilai korelasinya dapat diketahui bahwa : a. Nilai Korelasi Pearson’s 0,000 sign. 0,05 dan Nilai Kendall’s Tau 0,000 sign 0,05. Interpretasinya adalah adanya hubungan yang kuat antara preferensi estimasi dan preferensi aktual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses conjoint. b. Nilai Korelasi Kendall’s Tau for Holdouts 0,025 sign 0,05 dapat dikatakan bahwa proses conjoint yang menggunakan sampel tersebut bisa selaras jika digunakan pada populasi konsumen keripik ubi jalar. Ini Universitas Sumatera Utara