Tinjauan Pustaka .1 Ubi Jalar

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Ubi Jalar Menurut Malik 2003, ubi jalar mempunyai nama ilmiah Ipomea batatas L. Tanaman ini termasuk dalam famili Concolvulaceae dengan genus Ipomea. Secara lebih lengkap, Taksonomi atau Klasifikasi ilmiah dari tanaman ubi jalar adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Concolvulales Famili : Concolvulaceae Genus : Ipomea Species : Ipomea batatas L. Tanaman ubi jalar membutuhkan hawa panas dan udara yang lembab. Daerah yang mendapat sinar matahari 11-12 jamhari merupakan daerah yang disukai dan yang paling ideal untuk budidaya ubi jalar adalah daerah yang bersuhu 21-27° C. Tanaman ubi jalar dapat ditanam didaerah dengan curah hujan 500-5000 mmtahun, optimalnya antara 750-500 mmtahun Setyawan,2015. Menurut Juanda dan Cahyono 2000, berdasarkan warna daging umbi, ubi jalar dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Ubi jalar putih, yakni jenis ubi jalar yang dagingnya berwarna putih 2. Ubi jalar kuning, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging umbi berwarna kuning, kuning muda, atau kekuning-kuningan 3. Ubi jalar orange, yakni ubi jalar dengan warna daging berwarna orange 4. Ubi jalar ungu, yakni jenis ubi jalar yang memiliki daging berwarna ungu hingga ungu muda. Umbi tanaman ubi jalar memiliki tekstur daging bervariasi, ada yang masir mempur dan ada pula yanga benyek berair. Rasa umbi tanaman ubi jalar pun bervariasi, ada yang manis, kurang manis, dan ada pula yang gurih. Warna daging umbi memiliki hubungan dengan kandungan gizi, terutama kandungan beta karoten. Umbi yang berwarna jingga atau oranye mengandung betakaroten lebih tinggi daripada jenis ubi jalar lainnya. Demikian pula, daging umbi yang berwarna oranye memiliki rasa yang lebih manis daripada daging umbi yang berwarna lain Juanda dkk, 2009 Ubi jalar merupakan sumber karbohidrat dan sumber kalori energi yang cukup tinggi. Kandungan karbohidrat ubi jalar menduduki peringkat keempat setelah padi, jagung, dan ubi kayu. Ubi jalar merupakan sumber vitamin dan mineral sehingga cukup baik untuk memenuhi gizi dan kesehatan masyarakat. Vitamin yang terkandung dalam ubi jalar adalah vitamin A betakaroten, vitamin C, thiamin B1, dan riboflavin vitamin B12. Sedangkan mineral yang terkandung dalam ubi jalar adalah zat besi Fe, fosfor, kalsium Ca, dan Natrium Na. Kandungan zat gizi lainnya yang terdapat dalam ubi jalar adalah protein, lemak, serat kasar, kalori, dan abu Juanda dkk, 2009. Universitas Sumatera Utara Karbohidrat yang dikandung ubi jalar masuk dalam klasifikasi low glycemic index, artinya komoditi ini sangat cocok untuk penderita diabetes. Mengonsumsi ubi jalar tidak secara drastis menaikkan gula darah, berbeda halnya dengan sifat karbohidrat dengan glycemic index tinggi, seperti beras dan jagung. Sebagian besar serat ubi jalar merah merupakan serat larut, yang menyerap kelebihan lemakkolesterol darah, sehingga kadar lemakkolesterol dalam darah tetap aman terkendali Hasyim dkk, 2008.

2.1.2 Keripik Ubi Jalar

Keripik chips adalah panganan yang dibuat dari kentang, ubi kayu, atau bahan lain yang diiris tipis-tipis lalu digoreng yang bersifat kering, renyah, dan memiliki kandungan lemak tinggi. Keripik ubi jalar adalah produk makanan ringan, dibuat dari ubi jalar, diirisdirajang, digoreng dengan atau tanpa penambahan bahan makanan yang diijinkan Christian, 2005. Menurut Astawan 1991, kriteria keripik yang baik adalah memiliki rasa yang gurih pada umumnya, memiliki aroma yang harum, teksturnya kering dan tidak tengik, warnanya menarik, serta bentuknya tipis, bulat dan utuh dalam arti tidak pecah.

2.1.3 Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana individu- individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai Kotler, 1993. Universitas Sumatera Utara Menurut Gaspersz 2012, pemasaran adalah proses perencanaan dan eksekusi dari konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi ide-ide, barang danatau jasa, melalui pertukaran yang memenuhi kepuasan individu konsumen dan tujuan- tujuan organisasi. Sebagai jantung marketing, bauran pemasaran minimal mencakup empat hal : 1. Produk dan jasa yang dihasilkan 2. Harga yang ditawarkan untuk sebuah produk yang dihasilkan 3. Strategi promosi yang ditempuh dapat meningkatkan awareness atas barangjasa yang dihasilkan ditengah-tengah persaingan. 4. Strategi pendistribusian produk. Untuk itu, strategi bauran pemasaran dirumuskan minimal mencakup empat hal di atas,yaitu : 1. Bauran Produk Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhankeinginan pasar yang bersangkutan. 2. Bauran Harga Harga adalah satuan lain termasuk barang dan jasa yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikanpenggunaan suatu barangjasa. 3. Bauran Promosi Promosi adalah aktivasi pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhimembujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara 4. Bauran Distribusi Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan.

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen

Konsumen adalah setiap pemakai barang dan jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik untuk kepentingan sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup dan tidak untuk diperdagangkan. Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri, sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, dan lembaga lainnya sekolah, perguruan tinggi dan rumah sakit Simanjuntak,2012. Variabel utama diferensiasi produk menurut Kotler, 2007 adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Form Produk bisa dideferensiasikan dalam bentuk, ukuran atau struktur fisik produk. 2. Keistimewaanfungsi Feature Produk dapat ditawarkan dengan beberapa keistimewaan, karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk. 3. Kualitas kinerja Performance Quality Kualitas kinerja mengacu pada tingkat dimana karakteristik produk itu beroperasi dan ditetapkan dalam empat tingkatan kualitas yaitu: rendah, rata- rata, tinggi, atau sangat tinggi. Universitas Sumatera Utara 4. Kualitas kesesuaian Conformance Quality Kualitas kesesuain mengacu pada tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. 5. Daya tahan Durability Adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal dan atau berat, yang menjadikan atribut bernilai bagi beberapa produk. 6. Keandalan Reliability Adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu. 7. Mudah diperbaiki Repairability Adalah ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal. 8. Gaya Style Menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi pembeli. Penampilan harus memiliki keunggulan kompetitif yang sukar ditiru. Namun, penampilan yang menarik tidak selalu menggambarkan kualitas yang baik. 9. Rancangan Design Adalah totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan. Dengan semakin ketatnya persaingan, rancangan akan menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk membedakan produk dari produk lainnya yang sejenis.

2.1.5 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide Universitas Sumatera Utara untuk memuaskan kebutuhan serta dampak proses-proses tersebut terhadap konsumen dan masyarakat Hawkins, et al, 2001. Menurut Sumarwan 2004, menyatakan bahwa perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen untuk mencari, membeli, menggunakan, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Hanna 2001, Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian, penggunaan akan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi. Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu. Menurut Simamora 2003, Perilaku konsumen dipengaruhi berbagai faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain : 1. Faktor kebudayaan Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang paling luas dan paling dalam terhadap perilaku konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh kultur, subkultur, dan kelas sosial pembeli. 2. Faktor sosial Perilaku konsumen juga akan dipengaruhi oleh faktor sosial seperti kelompok, keluarga, peran, dan status sosial dari konsumen. Universitas Sumatera Utara 3. Faktor pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap-tahap daur hidup pembeli, jabatan, keadaan ekonomi, kepribadian, konsep diri pembeli yang bersangkutan. 4. Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis yang utama, yaitu motivasi, persepsi, proses pembelajaran, serta kepercayaan dan sikap. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Karakteristik Konsumen yang Berhubungan Dengan Keputusan