Sistem informsi akutansi penerimaan kas pada BMT Bintaro

(1)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA

BMT BINTARO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh :

MUHAMMAD IBNU NAUFAL 106093003113

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(2)

(3)

(4)

(5)

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 28 juni 2011

Muhammad Ibnu Naufal 106093003113


(6)

ABSTRAK

MUHAMMAD IBNU NAUFAL, Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada BMT BINTARO. Di bawah bimbingan SYOPIANSYAH JAYA PUTRA dan NURAENI HIDAYAH.

Kegiatan pencatatan penerimaan kas dan membuatkan laporan penerimaan kas merupakan kegiatan penting bagi BMT Bintaro untuk menunjang proses bisnis kedepannya, mengingat BMT Bintaro tersebut baru berdiri sekitar 15 bulan yang bergerak dalam sektor koperasi syariah. Dalam hal ini BMT Bintaro selalu berusaha meningkatkan kwalitas, yaitu dari segi pencatatan penerimaan kas agar keadaan atau posisi keuangan yang dimiliki perusahaan dapat diketahui dengan jelas. Keluhan karyawan dalam melaksanakan tuntutan manajer BMT Bintaro untuk melakukan proses pencatatan penerimaan kas dengan cepat, tepat dan akurat sedangkan system yang digunakan masih manual dan tidak memiliki database yang update sehingga dalam proses pengerjaannya memakan waktu yang tidak sedikit, hal ini tentu sangat bertentangan dengan tuntunan tersebut. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan diatas maka diperlukan suatu sistem yang dapat dengan mudah digunakan. Sistem informasi penerimaan kas menawarkan kemudahan dalam melakukan pencatatan penerimaan kas serta pembuatan laporan penerimaan kas sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan, seperti laporan penerimaan kas per pelanggan dan per periode. Pengumpulan data penelitian menggunakan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Pendekatan pengembangan sistem menggunakan model Waterfall Strategy Sequential (strategi air terjun beraturan) dengan Flowchart, DFD(Data Flow Diagram), ERD (Entity Relationship Diagram), STD (State Transition Diagram) sebagai alat untuk perancangan, serta PHP dan MySQL sebagai alat pengkodean komputer. Dari penelitian ini menghasilkan sebuah sistem informasi akutansi penerimaan kas untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan proses pengelolaan kas.

Kata Kunci: Akuntansi, penerimaan Kas, Waterfall Strategy Sequential (strategi air terjun beraturan), Flowchart, Data Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, State Transition Diagram, PHP dan MySQL.

V Bab + xxvii Halaman + 118 Halaman + 42 Gambar + 24 Tabel + 5 Simbol + Daftar Pustaka + 3 Lampiran.


(7)

(8)

KATA PENGANTAR

Pertama dan utama, penulis ingin menyampaikan Puji syukur kehadirat Allah Subhana wata‟la Pemilik kehidupan ini yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah kepada hamba-Nya. Semoga sholawat dan salam selalu terlimpah pada Nabi Muhammad Sholallahu‟alaihi wassalam.

Karena hanya atas berkat dan rahmat-Nya kegiatan praktek kerja lapangan ini dapat diselesaikan dengan baik, dengan mengambil judul ”Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada BMT Bintaro”

Pada kesempatan ini penulis juga hendak mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan, bimbingan, bantuan kepada saya selama melakukan Penulisan Skripsi dan proses penyelesaian laporan Tugas Akhir ini. Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak. DR. Syopiansyah, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Dan Dosen Pembimbing I.

2. Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI selaku Ketua Program Studi Jurusan Sistem Informasi dan Selaku atas arahan, masukan, kesabaran dan meluangkan waktu dalam dalam membimbing skripsi.

3. kepada Pihak dan staff BMT Bintaro , yang telah memberikan kesempatan penulis untuk dapat melakukan penelitian.

4. Kepada orang tuaku yang selalu membantu lahir dan batin. Dan tak pernah lelah menyemangati hidupku. I LOVE U MOM n DAD…..


(9)

5. Kepada kakakku Jafar Aly Barsyan beserta adikku Qurrotul Aini dan zacky Al Maliky yang telah banyak membantu memberikan motivasi. Thanks my bro and sist

6. Kepada Sahabat Kustan Setiawan,Sukma adiatma,Sidiq Permana terima kasih atas masukkan dan bantuan dalam hal Teori Akuntansi ,Pemrograman.Databases.

7. sahabat2xSATURATE(Conan,Wahyu,Moro,Jose,Jakjhon,firman.)terimak asih atas waktunya ,motivasinya.

8. Sahabat-sahabati kelas Sistem Informasi C angkatan 2006 seperjuangan (U-CAN-C)(ariel,Ridho,aniez,ali,irwan,okky) yang selalu membantu saat pengerjaan Skripsi sampai pada saat penulisan ini.Serta SIBIS GARIS

KERAS

(chevot,e-q,afif,beus)SIBISANGEL(ovi,zya,ratih,uyuy)yangselalu menghibur dan membuat tawa.

Pada kesempatan ini saya juga memohon maaf yang sebesar-besarnya dan menyadari bahwa karya ini belumlah sempurna, maka saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan pihak lain untuk penulisan laporan selanjutnya yang lebih baik.

Akhir kata saya berharap agar laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Amien.

Jakarta, 28 JUNI 2011 Muhammad


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ……….... ii

ABSTRAKSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……… 1

1.2. Rumusan Masalah ……….. 4

1.3. Batasan Masalah ……… 4

1.4. Tujuan dan Manfaat Penulisan ……….. 5

1.5. Metodologi Penelitian ……… 6


(11)

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem

………... 10 2.1.1 Pengertian Sistem

………... 10

2.1.2 ciri ciri sistem

………... 11

2.2 Informasi

………... 12

2.2.1 Pengertian informasi

……….. 12

2.2.2 Kualitas

informasi………... 13

2.3. Sistem informasi

………... 14

2.3.1 pengertian sistem

informasi………. 14

2.3.2 komponen sistem informasi

………... 15

2.4 Sistem Informasi Akuntansi………... 16 2.4.1 Pengertian akuntansi

……….. 16

2.4.2 Bagan Akun dan

Jurnal...………. 17

2.4.3 Pengertian Sistem Informasi

Akutansi………... 19

2.4.4 Fungsi Sistem Informasi


(12)

2.4.5 Pengertian Perancangan

Sistem... 20 2.4.6 Pengertian

Kas... 20 2.4.7 Pengertian Sistem Informasi Penerimaan

Kas... 20

2.4.8 Pengertian Sistem Informasi Penerimaan Kas pada BMT... 21

2.4.9 Cara Penerimaan

Kas... 21

2.4.10 Dokumen dan Catatan... ... 22

2.4.11 Jurnal Khusus Penerimaan Kas... 24 2.4.12 Buku Besar Penerimaan

Kas... 25 2.4.13 Pengertian

BMT... 25 2.5 Metode Pendekatan perancagan

aplikasi………... 26

2.5.1 Event

list……….. 26

2.5.2 Flowmap

………. 26

2.5.3 Diagram konteks

……… 28

2.5.4 DFD ………... 28 2.5.5 Kamus


(13)

2.6 Basis

Data...30 2.7 Model Dalam Desain basis

Data...31 2.7.1 Teknik

Normalisasi...31 2.7.2 Bentuk-bentuk

normalisasi...34 2.7.3 Teknik Entity

Relationship(ER)...34 2.7.4 Spesifikasi

Proses...36 2.8 Methodologi

Penelitian...37 2.8.1 Metode Pengumpulan

Data...37 2.8.2 Metode Pengembangan

Sistem...39 2.9

PHP... ....40


(14)

2.10

MySQL... ...42

2.11 Microsoft Visio

2003...42

2.12 Pengujian

(Testing)...43 2.13 Studi Literatur

Sejenis...44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pengumpulan Data

... ... ...46

3.2. Metode Pengembangan Sistem ... ...49

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. System Initiation

... ... ...53


(15)

4.1.1. Gambaran Umum BMT Bintaro

... ... ...53

4.2. System Analysis

... ... ...56

4.2.1. SIA Penerimaan Kas Yang Berjalan …...56

4.2.2. Analisis Sistem …...57 4.2.3. Entitas yang terlibat

…...58 4.2.4. Event List

…...59

4.2.5. Dokumen Flowchart / Flowmap …...62

4.3. System Design

... ... ...64

4.3.1. Perancangan Proses …...64

4.3.2. Spesifikasi Proses …...73


(16)

4.3.3. Perancangan Input dan Output …...76

4.3.4. Perancangan Database …...88

4.3.5. Perancangan Tampilan User …...103

4.3.6. State Transition Diagram …...109

4.4. System Implementation

... ... ...113

4.4.1. Coding …...113 4.4.2. Pengujian Sistem …...113

BAB V PENUTUP 5.1. Simpulan

... ... ... 115

5.2. Saran ... ...116


(17)

DAFTAR PUSTAKA ... 117 LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pilar Kualitas Informasi ... 14 Gambar 2.2 Tahapan-Tahapan Pengembangan Sistem Pada Waterfall ... 39 Gambar 2.3 Proses Pengujian ... 44


(18)

Gambar 3.1 Metodologi Pengembangan Sistem ... 49

Gambar 4.1 Logo BMT Bintaro ... 54

Gambar 4.2 Struktur Organisasi BMT bintaro... 54

Gambar 4.3 Document Flowchart/Flowmap sistem Informasi Akuntansi penerimaan Kas BMT bintaro ... 58

Gambar 4.4 Document Flowchart/Flowmap SIA penerimaan Kas yang Diusulkan ... 63

Gambar 4.5 Diagram Konteks SIA Penerimaan Kas ... 64

Gambar 4.6 Diagram Nol Level 1 ... 66

Gambar 4.7 DFD Level 1 dari Proses 2 (verifikasi)… ………...68

Gambar 4.8 DFD Level 2 dari proses 2 (proses pembayaran) ... 69

Gambar 4.9 DFD Level 2 dari proses 3 ... 70

Gambar 4.10 DFD Level 2 dari proses 4 ... 71

Gambar 4.11 Form_input_kategori_barang ... 77

Gambar 4.12 Form_input_Barang ... 78

Gambar 4.13 Form_input_COA ... 79

Gambar 4.14 Form_input_pelanggan ... 80

Gambar 4.15 Form_input_user_aplikasi ... 81

Gambar 4.16 Form_input_nomor_faktur_penjualan ... 82

Gambar 4.17 Form_input_transaksi_faktur_penjualan... 83

Gambar 4.18 Form_input_transaksi_penerimaan_kas ... 84

Gambar 4.19 Form_input_transaksi_jurnal_penerimaan_kas ... 85


(19)

Gambar 4.21 bukti_laporan_Transaksi_penerimaan_kas ... 87

Gambar 4.22 bukti_laporan_Transaksi_Jurnal_penerimaan_kas ... 88

Gambar 4.23 bukti_laporan_Buku_besar ... 88

Gambar 4.24 ERD SIA penerimaan Kas Pada BMT ... 90

Gambar 4.25 Halaman Menu Utama ... 103

Gambar 4.26 Halaman Penerimaan kas ... 103

Gambar 4.27 Halaman tampilan master barang ... 104

Gambar 4.28 Halaman form input master barang ... 104

Gambar 4.29 Halaman Master COA ... 105

Gambar 4.30 Halaman Form input Master COA ... 105

Gambar 4.31 Halaman Menu Buku Besar ... 106

Gambar 4.32 Halaman Transaksi Jurnal Penerimaan Kas ... 107

Gambar 4.33 Halaman menu transaksi penerimaan Kas ... 107

Gambar 4.34 Halaman Faktur Penjualan ... 108

Gambar 4.35 STD untuk Tamwil (kepala Bidang Akuntansi)... 109

Gambar 4.36 STD untuk Kassa penerimaan kas ... 110

Gambar 4.36 STD untuk Bagian Penjualan ... 112


(20)

Tabel 2.1. Simbol-simbol dalam flowmap ... 26

Tabel 2.2. Simbol-simbol dalam flowmap/DFD ... 29

Tabel 2.3. Simbol-simbol Kamus Data ... 30

Tabel 2.4. Simbol-simbol Diagram Entity Relationship(ERD) ... 35

Tabel 4.1 Unnormalize ... 91

Tabel 4.2 Normalisasi 1 NF ... 92

Tabel 4.3 Normalisaai 2 NF ... 93

Tabel 4.4 Tabel relasi ... 94

Tabel 4.5 Tabel Mst_pelanggan ... 98

Tabel 4.6 Tabel Faktur_penjualan ... 99

Tabel 4.7 Tabel Mst_Barang ... 100

Tabel 4.8 Tabel Trans_penerimaan_kas ... 100

Tabel 4.9 Tabel Mst_COA ... 101

Tabel 4.10 Tabel Trans_jurnal_penerimaan_kas ... 101

Tabel 4.11 Tabel Laporan_Buku_besar ... 102

Tabel 4.12 Tabel unit_testing ... 113


(21)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A (Wawancara)

Wawancara dengan kepala Bidang Akuntansi/tamwil ... A-1 LAMPIRAN B (Screen Shoot Sistem)

LAMPIRAN C (Source Code Program) LAMPIRAN D (surat riset)


(22)

DAFTAR SIMBOL

Flowchart Direction Symbol (Ladjamuddin, 2004)

No

Gambar

Keterangan

1. Simbol Arus/ Flow

Adalah simbol untuk menyatakan jalannya arus suatu proses

2. Simbol Offline Connector

Simbol ini digunakan untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/ lembar yang berbeda.

3. Simbol Connector

Digunaka untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama

Processing Symbol (Ladjamuddin, 2004)


(23)

1. Simbol Keying Operation Simbol untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard

2. Simbol Manual

Simbol untuk menyatakan suatu proses yang dilakuakn secara manual.

3. Simbol Decision

Simbol untuk menunjukan kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua

kemungkinan jawaban, ya atau tidak.

4. Simbol Predefined Proses

Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpangan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.

5. Simbol Terminal

Simbol Untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.

6. Simbol Off-Line Storage

Simbol Untuk menunjukan bahwa data dalam symbol ini akan disimpan kesuatu media tertentu.

7. Simbol Manual Input

Simbol untuk memasukan data secara manual dengan

menggunakan online keyboard.


(24)

(Ladjamuddin, 2004)

No

Gambar

Keterangan

1. Simbol Input-Output

Simbol ini menyatakan proses input dan output tanpa tergantung jenis peralatannya.

2. Simbol Punched Card

Simbol untuk menyatakan input dari kartu atau output tulis ke kartu.

3. Simbol Magnetik-Tape

Unit

Simbol untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetik.

4. Simbol Disk Storage

Simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.

5. Simbol Document

Simbol untuk mencetal laporan ke printer.

6. Simbol Display

Simbol untuk

menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar (video, komputer).

Data Flow Diagram Symbol (Ladjamuddin, 2004)

No

Gambar

Keterangan


(25)

Entity Relationship Diagram (ERD) (Ladjamuddin, 2004)

Notasi Keterangan

Himpunan Entitas Atribut

Himpunan Relasi Link

BAB I

De Marco, dan Lainnya Gane dan Sarson

Arus Data Proses

Penyimpanan Data


(26)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, kebutuhan akan teknologi informasi sangat meningkat. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video (Wiliams dan Sawyer, 2003). Teknologi Informasi menjadi sangat penting bagi kehidupan manusia karena kebutuhan untuk memperoleh data dan informasi yang dituntut harus cepat dan akurat. Dengan adanya Teknologi Informasi mempermudahkan kita dalam memperoleh data dan informasi dengan cepat dan akurat. Selain bagi individu, Teknologi Informasi juga memberikan keuntungan bagi perusahaan. Teknologi Informasi telah menjadi bagian penting dalam organisasi, terutama bagi organisasi yang bisnisnya berorientasi profit (Surendro, 2009). Dengan penerapan Teknologi Informasi pada perusahaan, menjadikan perusahaan lebih produktif dan meningkatkan profit dari perusahaan tersebut.

BMT (Baitul Maal wat Tamwil) adalah suatu lembaga swadaya masyarakat, yang menjalankan operasional secara syariat islam. Salah satu fungsi usahanya sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan berupa fasilitas pembiayaan. Sebagai suatu lembaga bisnis, BMT harus di kelola secara optimal berlandaskan prinsip – prinsip amanah,


(27)

siddiq, fathonah dan tabligh, termasuk dalam hal kebijakan penetapan margin keuntungan dan nisbah bagi hasil (Ridwan, 2006).

Berkembangnya BMT adalah karena adanya kehendak sebahagian masyarakat untuk melaksanakan transaksi perbankan atau kegiatan ekonomi secara umum yang sejalan dengan nilai dan prinsip syariah islam. Disamping itu tuntutan pada perbankan tentang keadilan dan transparansi dalam kegiatan operasional bank seperti sistem syariah. BMT menyediakan berbagai macam produk perbankan. Untuk mengelola produk-produk tersebut serta menunjang proses bisnisnya informasi merupakan hal yang sangat dibutuhkan, Salah satu informasi penting yang dibutuhkan BMT adalah tentang keadaan atau posisi keuangan yang dimiliki perusahaan saat ini. Karena segala jenis transaksi yang sedang dan akan dilaksanakan selalu berkaitan dengan akun kas. Akun kas dapat dibagi ke dalam dua aliran yaitu: penerimaan kas dan pengeluaran kas. Informasi tentang penerimaan kas sangat penting bagi perusahaan, dari informasi tersebut dapat dilihat seberapa besar jumlah penerimaan perusahaan dalam periode tertentu, apakah penerimaan tersebut sudah dapat dikategorikan efektif dan efisien atau sebaliknya, Oleh karena itulah sistem informasi akuntansi penerimaan kas sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya sistem ini perusahaan dapat memperoleh informasi mengenai aktivitas penerimaan kas yang telah terjadi dalam perusahaan dengan cepat kapan pun informasi penerimaan kas tersebut diperlukan tanpa harus menunggu masa dihasilkannya laporan keuangan perusahaan (Wasilah, 2008).


(28)

BMT Bintaro adalah suatu lembaga keuangan mikro syariah yang bergerak dibidang penyaluran dan penghimpun dana untuk mengembangkan ekonomi rakyat yang menjalankan operasional berdasarkan syariat islam.

Pada BMT ini telah memiliki beberapa sistem yang sedang berjalan, salah satunya adalah Sistem Akutansi Penerimaan Kas. Yang prosesnya yaitu mengolah data berdasarkan faktur yang dikeluarkan oleh Bagian Penjualan hingga menghasilkan suatu informasi akuntansi penerimaan kas berupa jurnal khusus penerimaan kas dan buku besar penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai dan penjualan kredit. Akan tetapi pada kasus ini, dalam proses system akutansi penerimaan kas tersebut masih bersifat manual yaitu dengan proses tulis tangan. Diantaranya, dalam membuat faktur barang, faktur penjualan, pembuatan jurnal khusus dan pembuatan buku besar penerimaan kas. Akibatnya, banyak memakan waktu yang tidak sedikit dan juga dalam melakukan pembuatan laporan untuk manajer semakin lama. Belum lagi kesulitan dalam mencari data yang dibutuhkan dalam pembuatan jurnal dan buku besar, sehingga banyak data yang terlewatkan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk membuat sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang diharapkan dapat menangani permasalahan tersebut, dan peneliti memilih judul ”Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada BMTBintaro”.


(29)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang ada adalah sebagai berikut :

1. Hasil laporan tidak sistematis, sehingga Kepala Bidang akuntansi/tamwil mengalami kesulitan dalam mengevaluasi hasil laporan, serta Laporan bulanan penerimaan kas dihitung secara manual sehingga kemungkinan data menjadi tidak akurat. Proses pencatatan laporan penerimaan kas masih melihat dokumen-dokumen terkait sehingga memakan waktu yang banyak.

2. Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas di BMT Bintaro. masih menggunakan sistem berkas, sehingga mengalami kesulitan dalam proses pendataan dan pencarian laporan yang terkait serta belum adanya database yang terintegrasi dengan sistem.

3. Bagaimana prosedur dan proses penerimaan kas yang diterapkan pada BMT Bintaro dapat berfungsi dengan efisien dan efektif ?

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian skripsi ini peneliti membatasi penelitian sesuai dengan permasalahan yang ada sebagai berikut :

1. Peneliti membatasi penelitian pada proses Penerimaan kas pada penjualan barang.


(30)

2. Proses bisnis dari sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang peneliti bangun ini hanya dari penjualan tunai dan kredit tidak disertai pinjaman maupun tabungan.

3. Peneliti membatasi penelitian pada BMT Bintaro.

4. Peneliti hanya membahas mengenai perancangan sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai dan penerimaan piutang dari penjualan kredit.

5. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pemrograman Hypertext Prepocessor (PHP) dan MySQL sebagai database-nya.

6. Proses pengembangan sistem sampai dengan testing (pengujian), tidak sampai dengan data konversi.

7. Pengembangan sistem ini hanya memberikan laporan bulanan kepada Tamwil/kepala bidang akuntansi dari permasalahan yang terjadi.

1.4. Tujuan dan manfaat Penelitian

1.4.1Tujuan Penelitian

Tujuan dari Penelitian ini adalah :

1) Merancang dan membangun Sistem Informasi Akutansi Penerimaan Kas.


(31)

2) Merancang form laporan bulanan yang sistematis agar memudahkan manajer dalam mengevaluasi hasil laporan.

3) Merancang database agar prosedur pembuatan jurnal yang dilakukan karyawan BMT Bintaro dapat berlangsung secara efektif dan efisiens.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

a. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah.

b. Mengetahui kondisi sebenarnya yang terjadi di dunia kerja.

c. Membandingkan teori-teori yang ada dengan masalah yang sebenarnya.

d. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (SI), Sistem Informasi Fakultas Sains dan teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi BMT

a. Dengan pembuatan Sistem informasi akuntansi penerimaan

kas ,sehingga bisa mendapatkan hasil kinerja laporan yang

lebih efektif.


(32)

menghasilkan laporan penerimaan kas sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan seperti laporan penerimaan kas per pelanggan atau per periode.

3. Bagi Universitas

a. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.

b. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan

1.5 Metodologi Penelitian

1.5.1 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah (Jogiyanto, 2008).

a. Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan dating langsung ketempat penelitian untuk memperoleh informasi serta data yang diperlukan. Adapun teknik yang ditempuh adalah:

1) Observasi

Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung dari objek datanya.


(33)

2) Interview atau Wawancara adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden.

b. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku-buku dan referensi dari internet yang dapat dijadikan acuan pembahasan dalam masalah ini.

c. Studi Literatur / penelitian sejenis

Dalam studi literatur ini dilakukan dengan melihat atau membandingkan dari penelitian yang sejenis yang sebelumnya telah dilakukan dengan penelitian yang saat ini sedang dilakukan.

1.5.2 Metode Pengembangan Sistem

Pada metode pengembangan sistem, penulis menggunakan metode pengembangan sistem System Development Life Cycle (SDLC) dengan strategi Waterfall yang terdiri dari Permulaan sistem (system initiation), Analisis sistem (system analysis), Desain sistem (system design), Implementasi sistem (system implementation) (Whitten, 2004).

1. System Initiation

Penulis melakukan inisiasi terhadap studi kepustakaan, studi literature, observasi, interview atau wawancara, identifikasi yang terjadi serta tujuan pengembangan pada penelitian ini.


(34)

2. System Analysis

Penulis memahami sistem yang sedang berjalan, analisis sistem serta di buat usulan pada sistem baru dengan memberikan solusi.

3. System Design

Penulis melakukan perancangan proses sebagai alternative solusi, spesifikasi proses. Kemudian merancang database dan tampilan sebagai desain dari pemilihan solusi terbaik.

4. System Implementation

Penulis melakukan coding dari implementasi solusi yang di pilih dan mengevaluasi hasilnya dengan pengujian sistem. Apabila terdapat masalah yang tidak terpecahkan maka penulis melakukan pengkajian ulang ke langkah identifikasi masalah dan analisa sistem.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menjabarkan penelitian Sistem informasi akuntansi penerimaan kasdibagi menjadi 5 (lima) Bab, diantaranya adalah:

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian serta sistematika penulisan.


(35)

BAB 2. LANDASAN TEORI

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang digunakan dalam pembahasan penulisan skripsi ini dan sumber landasan teori tersebut.

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi metodologi penelitian yang dilakukan serta langkah-langkah yang digunakan terkait dengan penelitian yang dilakukan.

BAB 4. ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini berisi tentang analisis dan perancangan kebutuhan sistem dari hasil penelitian serta pembahasan yang mencakup gambaran umum tentang obyek penelitian.

BAB 5. PENUTUP

Bab ini merupakan akhir penulisan penulisan skripsi, di mana berdasarkan uraian-uraian yang telah dibahas akan dituangkan ke dalam suatu bentuk kesimpulan akhir serta saran-saran.


(36)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem merupakan sarana yang sangat penting dan bermanfaat bagi perusahaan, karena sistem dapat memberikan informasi kepada manajemen perusahaan agar dapat mengalokasikan berbagai sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.

Definisi Sistem menurut (Mulyadi, 2001) merupakan sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Kristanto, 2003) mendefinisikan Sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu. (Susanto, 2004) juga mengemukakan bahwa Sistem adalah kumpulan/grup dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Sedangkan pengertian Sistem menurut (Jogianto, 2001) adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Dari pengertian di atas dapat ditarik


(37)

kesimpulan bahwa sistem adalah sekelompok unsur yang saling berhubungan erat satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

2.1.2 Ciri-ciri Sistem

Dalam buku Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan Berbasis Komputer (Susanto, 2004) ciri-ciri sistem adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Sistem

Tujuan sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh suatu sistem.

2. Batas Sistem

Batas sistem merupakan garis abstraksi yang memisahkan antara sistem dan lingkungannya.

3. Subsistem

Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem, subsistem ini bisa fisik ataupun abstrak.

4. Hubungan dan Hirarki Sistem

Hubungan sistem adalah hubungan yang terjadi antar subsistem dengan subsistem lainnya yang setingkat atau antara subsistem dengan sistem yang lebih besar. 5. Input-Proses-Output

Tiga komponen fungsi/subsistem adalah input, Proses, dan output. Input merupakan segala sesuatu yang masuk kedalam suatu sistem. Proses merupakan perubahan dari input menjadi output. Output merupakan hasil dari suatu proses yang merupakan tujuan dari keberadaan sistem.


(38)

6. Lingkungan Sistem

Lingkungan sistem adalah faktor-faktor diluar sistem yang mempengaruhi sistem. Ada dua lingkungan dalam sistem yaitu lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada didalam sistem dan lingkungan eksternal adalah lingkungan yang ada diluar sistem.

2.2 Informasi

2.2.1 Pengertian Informasi

Yang menjadi sumber dari informasi adalah data, di dalam menguraikan informasi harus dikaitkan dengan pengertian data. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia usaha, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan suatu nilai yang disebut dengan transaksi.

Informasi didefinisikan oleh (Sutabri, 2005) adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut (George, 2000), bahwa yang dimaksud dengan Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar-dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. (Jogianto, 2001) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya.


(39)

Menurut (Mcleod, 2001) informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. (Wibowo, 2000) mendefinisikan Informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang mempunyai arti dan bermanfaat bagi manusia.

Sedangkan menurut (Susanto, 2004) Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Informasi adalah hasil pengolahan data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan.

2.2.2 Kualitas Informasi

(Susanto, 2004) menyatakan bahwa suatu informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Akurat

Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya dan dapat diandalkan.

b. Tepat Waktu

Tepat waktu artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan.

c. Relevan

Relevan artinya informasi diberikan harus mempunyai manfaat sebagai dasar pengambilan keputusan sesuai dengan yang dibutuhkan. Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan inforimasi diberbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasin tersebut.


(40)

d. Lengkap

Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.

Sedangkan (Grudnitski, 2003) menggambarkan kualitas informasi yang hanya mempunyai tiga ciri-ciri yaitu tepat waktu, akurat dan relevan seperti pada gambar bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga pilar.

Gambar 2.1 Pilar Kualitas Informasi (Jogiyanto, 2006)

2.3 Sistem Informasi

2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut (Wibowo, 2000) Sistem Informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi. (Kristanto, 2003) mengungkapkan bahwa Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Sistem Informasi merupakan sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

Kualitas Informasi

Te

pa

tWa

ktu

A

kur

at

R


(41)

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan atau untuk mengendalikan organisasi.

Susanto juga mendefinisikan Sistem Informasi merupakan kumpulan dari subsistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan yaitu mengolah data menjadi informasi yang berguna (Susanto, 2004).

Dari pengertian di atas, secara garis besar Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu cara terorganisir mengumpulkan, memasukkan, memproses data, mengendalikan, dan menghasilkan informasi dengan berbasis proses manual atau komputer untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi.

2.3.2 Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi mempunyai beberapa komponen yaitu :

1. Komponen sasaran dan tujuan, mereflesikan kekuatan pendorong sistem dan alasan keberadaan suatu sistem

2. Komponen input (data)

3. Komponen output, informasi untuk pengambilan keputuasan 4. Penyimpanan data

5. pemrosesan

6. Instruksi dan prosedur, memproses data menjadi informasi 7. Batas sistem

8. Kendala sistem, yaitu keterbatasan ekstern dan intern


(42)

10.Komponen interface informasi, berfungsi sebagai penghubung antar pemakai, antara mesin dengan pemakai, dan antara subsistem dalam sistem informasi 11.subsistem merupakan bagian dari sistem informasi

(Susanto, 2004).

2.4 Sistem Informasi Akuntansi 2.4.1 Pengertian Akuntansi

Akuntansi merupakan media komunikasi dalam dunia usaha, dimana peranan akuntansi yang berlaku di setiap perusahaan itu berbeda. Hal ini tergantung pada jenis badan usaha, besar atau kecilnya perusahaan, rumit atau tidaknya masalah keuangan perusahaan tersebut. Akuntansi dapat berjalan dengan baik jika ditunjang dengan sistem yang memadai.

Pengertian Akuntansi menurut American Accounting Association adalah Proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi keuangan untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut (Tanjung, 2004).

Sedangkan pengertian Akuntansi menurut Horngren adalah suatu sistem yang mengikuti aktivitas-aktivitas bisnis memproses informasi ke dalam bentuk laporan-laporan dan mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan (Horngren, 2000). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Akuntansi adalah proses pencatatan kegiatan bisnis suatu perusahaan untuk didokumentasikan menjadi bentuk laporan yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan.


(43)

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan suatu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

2.4.2 Bagan Akun dan jurnal

Chart of accounts atau yang di dalam bahasa Indonesia disebut Bagan Akun, adalah suatu daftar rangkaian akun-akun yang sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur dengan menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau panduan antara keduanya yang bermanfaat untuk membantu pemrosesan data, baik secara manual maupun terkomputerisasi agar lebih mudah diproses, dikontrol, dan dilaporkan. Sebagian besar orang atau pengguna bagan akun tetap menyebutnya dengan istilah Chart Of Account. Atau kadang-kadang disingkat dengan istilah COA. Di dalam kegiatan sehari-hari Chart Of Account malah lebih sering disebut sebagai kode akun, dan bukan bagan akun. Padahal padanan kata yang tepat untuk kode akun adalah account code, dan bukan chart of account.

Definisi chart of account (bagan akun) dapat disebut sebagai daftar yang terjadi dari serangkaian kode-kode yang telah diatur dan disusun dalam struktur akun tertentu secara sistematis. Termasuk di dalamnya adalah unsur-unsur seperti kode akun (account code) dan nama akun (accounts name). Kode akun dan nama akun inilah yang digunakan perusahaan atau organisasi untuk mengelompokkan, mencatat, melaporkan dan mengontrol transaksi-transaksinya dengan cara sistematis.


(44)

Kode akun adalah rangkaian yang dapat berupa susunan angka (numerik) atau huruf (alphabet) atau paduan antara angka dan huruf (alfanumerik) yang sangat sistematis, mudah dipahami, fleksibel, dan juga memiliki sifat khas (khusus) untuk setiap akun yang diwakilinya. Di dalam sebuah sistem atau struktur akun, tidak boleh ada kode yang sama yang digunakan untuk mewakili akun yang berbeda.

Nama akun adalah istilah atau sebutan yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu akun yang digunakan di dalam transaksi-transaksi akuntansi. Nama-nama akun ini secara baku telah di kelompokkan dan diatur secara jelas. Meskipun demikian, penamaan dimasing-masing perusahaan bisa saja berbeda.

Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi diperusahaan yang dilakukan secara kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukan rekening yang harus di debet dan di credit beserta jumlah rupiahnya masing-masing. Setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, sebelum dibukukan kedalam buku besar, harus dicatat dahulu kedalam jurnal, oleh karena itu buku jurnal sering disebut buku catatan pertama

2.4.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada


(45)

manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah, dan pihak-pihak luar lainnya (Fuller, 2003).

Susanto mengemukakan Sistem Informasi Akuntansi adalah Kumpulan (integrasi) dari sub sistem/komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan (Susanto, 2004).

Dengan melihat kedua pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sistem informasi akuntansi adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapat dari data transaksi untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perancangan sekarang dan operasi masa depan seperti pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah, dan pihak-pihak luar perusahaan.

2.4.4 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Ada tiga fungsi atau peran sistem informasi akuntansi, yaitu sebagai berikut: 1. Mendukung aktivitas sehari-hari perusahaan.

2. Mendukung proses pengambilan keputusan.

3. Membantu dalam memenuhi tanggung jawab pengelola perusahaan (Susanto, 2004).

4. Pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, pengendalian data (termasuk ), dan penghasil informasi.


(46)

2.4.5 Pengertian Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah spesifikasi umum dan terinci dari pemecahan masalah berbasis komputer yang telah dipilih selama tahap analisis (Susanto, 2004).

2.4.6 Pengertian Kas

Kas adalah uang dalam bentuk tunai maupun rekening Bank yang dimiliki perusahaan (Soemarso, 2001).

Sedangkan dari segi Akuntansi yang dimaksud dengan Kas adalah segala sesuatu baik berbentuk uang maupun bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Kas adalah segala sesuatu baik berbentuk uang maupun bukan yang dimiliki perusahaan dan dapat dipergunakan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

2.4.7 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas

Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas adalah kumpulan dari sub-sub sistem yang saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk mengolah semua transaksi penerimaan kas (Laksmana, 2009), baik itu dari penjualan tunai maupun penerimaan piutang dagang yang didapat dari data transaksi untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.

2.4.8 Pengertian Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Pada BMT


(47)

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Perusahaan Dagang (BMT) adalah langkah-langkah atau proses dari kumpulan sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah semua transaksi penerimaan kas, baik itu dari penjualan tunai maupun penerimaan piutang dagang dan penerimaan lainnya yang didapat dari data transaksi penerimaan kas menjadi informasi keuangan penerimaan kas untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan yang bergerak di bidang jual beli barang dagangan (Laksmana, 2009).

2.4.9 Cara Penerimaan Kas

Penerimaan Kas dari penjualan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, (Laksmana, 2009).

1. Melalui pembayaran langsung

2. Melalui penagihan, hal ini dilakukan untuk penjulan kredit

3. Melalui transfer Bank. Dalam hal ini pelanggan membayar dengan cara mengirim uang langsung ke rekening perusahaan. Pelanggan kemudian mengirimkan bukti transfer Bank.

2.4.10 Dokumen dan Catatan

Dokumen dan catatan yang diperlukan dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas dari penjualan adalah sebagai berikut :


(48)

Faktur Penjualan Tunai/Kredit diisi bagian penjualan yang berfungsi sebagai pengantar pembayaran oleh pembeli kepada bagian kas, dan sebagai dokumen sumber untuk pencatatan transaksi penjualan ke dalam jurnal penjualan. 2. Faktur Tunai (Struk)

Faktur Tunai (Struk) dibuat oleh bagian penerimaan kas untuk pelanggan setelah menerima pembayaran dari penjualan tunai.

3. Bukti Penerimaan Kas (Kwitansi)

Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dibuat oleh bagian penerimaan kas untuk para pelanggan yang telah melakukan pembayaran secara kredit.

4. Slip Pembayaran

Dokumen ini diterima oleh bagian penerimaan kas sebagai bukti penyetoran kas dari bank. Dokumen ini digunakan sebagai sumber dokumen dalam pencatatan transaksi penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan kas.

5. Nota Kredit

Dokumen ini diterima oleh bagian penerimaan kas dari bagian penjualan sebagai bukti adanya retur pada barang yang dibeli secara kredit oleh pelanggan. Barang dapat diretur dikarenakan terdapat kerusakan, baik karena cacat saat perjalanan atau rusak. Barang yang diretur tersebut dapat dikembalikan dan mengurangi harga pembayaran atau dapat ditukar dengan barang yang baru. Dokumen ini digunakan sebagai pemberitahuan adanya retur dari pelanggan.


(49)

Dokumen ini dibuat oleh bagian kredit dalam penerimaan kas. Dokumen ini dibutuhkan untuk penjualan yang dilakukan secara kredit dan digunakan sebagai surat pemberitahuan kepada pelanggan untuk segera melunasi pembayaran kreditnya yang telah jatuh tempo.

7. Jurnal Khusus Penerimaan Kas

Jurnal Khusus Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal) adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas, baik itu dari penjualan tunai maupun penerimaan piutang dagang dan penerimaan lainnya. 8. Buku Besar Penerimaan Kas

Pada setiap akhir bulan, angka penjumlahan kolom-kolom kas, potongan penjualan, dan piutang dagang dari jurnal penerimaan kas dibukukan ke rekening-rekening yang bersangkutan di buku besar.

2.4.11 Jurnal Khusus Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)

Jurnal Khusus Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal) digunakan untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas, baik itu dari penjualan tunai maupun dari penerimaan piutang dagang dan penerimaan lainnya. (Tanjung, 2004).

Dengan penggunaan sebuah jurnal khusus untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber, dimungkinkan adanya penyederhanaan dalam pencatatan transaksi perusahaan.

Dalam perusahaan dagang, penerimaan kas yang paling sering terjadi adalah yang berasal dari penjualan tunai dan penjualan kredit atau penagihan piutang.


(50)

Adapun jurnal untuk mencatat penerimaan kas dari penjualan tunai adalah sebagai berikut :

Kas Rp. xxx

Penjualan Rp. xxx

Sedangkan pencatatan penerimaan kas dari penjualan kredit atau penagihan piutang adalah sebagai berikut :

Kas Rp. xxx

Piutang Penjualan Rp. xxx

2.4.12 Buku Besar Penerimaan Kas

Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keungan yang dicatat sebelumnya dalam jurnal. Buku besar berguna untuk mengklasifikasi dan mengikhtisarkan transaksi-transaksi dan untuk menyusun data untuk laporan keungan.

Pada setiap akhir bulan, angka penjumlahan kolom-kolom kas, potongan penjualan, dan piutang dagang dari jurnal penerimaan kas dibukukan ke rekening-rekening yang bersangkutan di buku besar. Sebagaimana telah disebutkan diatas, cara pembukuan semacan ini akan sangat menyederhanakan pekerjaan.

2.4.13 Pengertian BMT

BMT (Baitul Maal wat Tamwil) atau padanan kata Balai Usaha Mandiri Terpadu adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi


(51)

hasil, menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin (Sudarsono, 2003).

Secara konseptual, BMT memiliki dua fungsi Baitut Tamwil (Bait = Rumah, at-Tamwil = Pengembangan Harta) melakukan kegiatan pengembangan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi pengusaha mikro dan kecil terutama dengan mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Baitul Maal (Bait = Rumah, Maal = Harta) menerima titipan dana Zakat, Infaq dan Shadaqah serta mengoptimalkan distribusinya sesuai dengan peraturan dan amanahnya.

2.5 Metode Pendekatan Perancangan Program Aplikasi

Penyusun menggunakan metode pendekatan perancangan program aplikasi dengan metode pendekatan terstruktur yang terdiri dari Daftar Kejadian (Event List), Flowmap, DFD (Data Flow Diagram), Kamus Data (Data Dictionary), dan ERD (Entity Relationship Diagram).

2.5.1 Event List

Daftar kejadian (Event List) digambarkan dalam bentuk kalimat sederhana dan berfungsi untuk memodelkan kejadian yang terjadi dalam lingkungan sehari-hari dan membutuhkan tanggapan dan respon dari sistem. Suatu kejadian mewakili satu aliran data atau proses dalam diagram konteks serta deskripsi penyimpanan yang digunakan untuk memodelkan data harus diperhatikan dalam kaitannya dengan daftar kejadian. (Kristanto, 2003).


(52)

2.5.2 Flowmap

Flowmap atau juga dapat disebut block chart atau flowchart berfungsi untuk memodelkan masukan dan keluaran proses maupun transaksi dengan simbol-simbol tertentun (Kristanto, 2003). Pembuatannya harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi. Simbol-simbol yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Simbol-simbol dalam Flowmap (Kristanto, 2003 )

No Simbol Arti

1 Menandakan dokumen, bisa dalam bentuk surat, formulir, buku/ bundle/ berkas atau cetakan

2 Multi dokumen

3 Kegiatan/ proses manual

4 Catatan/ Buku transaksi

5 Garis alir

6 Kegiatan/ proses yang dilakukan komputer

7 Terminasi apa yang mewakili simbol tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang lain


(53)

8 Terminasi apa yang mewakili simbol tertentu untuk digunakan pada aliran lain pada halaman yang lain

9 Menandakan dokumen yang diarsipkan (arsip manual)

10 Data penyimpanan

11 Proses apa saja yang tidak terdefinisi termasuk aktivitas fisik

12 Terminasi yang menandakan awal dan akhir dari suatu aliran

13 Pengambilan Keputusan (decision)

14 Pemasukan data secara manual

2.5.3 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara entity luar, masukan dan keluaran dari sebuah sistem. Diagram konteks merupakan bagian dari DFD yang hanya menjelaskan proses sistem yang akan dibuat. Diagram konteks direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewaliki keseluruhan sistem (Kristanto, 2003).

2.5.4 Data Flow Diagram (DFD)

Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) atau DFD adalah suatu gambaran grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk simbol untuk


(54)

menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan (Mcleod, 2001).

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut (Kristanto, 2003).

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas, dapat penulis simpulkan bahwa yang dimaksud dengan DFD (Data Flow Diagram) adalah model logika data atau proses dari suatu sistem yang menggambarkan aliran data darimana asal dan kemana tujuan data yang saling berhubungan dengan menggunakan bentuk-bentuk simbol tertentu.

Tabel 2.2 Simbol-simbol DFD (Data Flow Diagram)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Proses Menunjukkan proses atau kegiatan yang dilakukan

Entity luar Menunjukkan entity luar yang terlibat dengan sistem

Arus data Menunjukkan arus data yang mengalir diantara proses penyimpanan data, maupun entity luar (menunjukkan arus data yang mengalir dari suatu titik ke


(55)

titik yang lain). Penyimpanan data

(Data store)

Menunjukkan tempat penyimpanan data atau dokumen yang dapat barupa komputer, arsip, buku, kotak, maupun lemari penyimpanan berkas

2.5.5 Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran dan pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem (Kristanto, 2003).

Jogiyanto juga mengungkapkan bahwa kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap (Jogiyanto, 2006).

Sedangkan menurut Mcleod pengertian Kamus Data adalah sebuah daftar yang terorganisasi dari elemen data yang berhubungan dengan sistem yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran setiap field (Mcleod, 2001).

Berikut ini adalah simbol-simbol menurut (Yourdon, 2002) dalam Modul Perancangan Sistem Informasi Akuntansi yaitu :

Tabel 2.3 Simbol-simbol Kamus Data (Modul Sistem Informasi Akuntansi, 2005)

Simbol Keterangan


(56)

+ Adalah dan ( ) Adalah operasi { } Proses iterasi

[ ] Pilih salah satu alternatif * * Komentar

@ Identifikasi atribut kunci | | Pemisah di alternatif simbol [ ]

2.6 Basis Data ( Data Base )

Basis Data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh infomasi (Kadir, 2003).

Basis Data merupakan Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikan rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Basis Data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Basis Data adalah kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media elektronis (Fathansyah, 2002).

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa database atau basis data merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan yang berfungsi sebagai penyedia informasi bagi pengguna / user.


(57)

2.7 Model Dalam Desain Basis Data 2.7.1 Teknik Normalisasi

Dalam proses normalisasi ada beberapa istilah yang akan dipakai yaitu, (Kristanto, 2003).

1. Entity

Entity adalah konsep informasi yang direkam, meliputi orang, kejadian dan tempat.

2. Atribut atau field

Atribut atau field adalah sesuatu yang mewakili entity. 3. Data Value

Data value atau isi data adalah informasi yang tersimpan dalam setiap atribut. 4. Record

Record adalah kumpulan atribut yang saling berkaitan satu dengan yang lain dan menginformasikan suatu entity secara lengkap.

5. File

File adalah kumpulan record yang mempunyai panjang atribut yang sama tetapi berbeda data valuenya.

6. Basis data atau database

Database adalah kumpulan file satu dengan file yang lainnya yang membentuk suatu informasi sistem secara keseluruhan.

Proses normaslisasi adalah suatu proses dimana elemen-elemen data dikelompokkan menjadi tabel-tabel, dimana dalam tabel tersebut terdapat entity-entity dan relasi antar tersebut (Kristanto, 2003).


(58)

Sedangkan Fathansyah mengemukakan bahwa Normaslisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logik basis data relasional yang tidak secara lansung berkaitan dengan model data, tetapi dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur tabel yang normal (Fathansyah, 2002).

Selanjutnya menurut (Fathansyah, 1999), sebuah tabel dapat dikategorikan baik (efisien) dan normal telah memenuhi 3 (tiga) kriteria sebagai berikut:

1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus dijamin aman (Losses Join Decomposition).

2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data (Dependency Preservation).

3. Tidak melanggar bentuk BCNF

Dalam proses normalisasi, field kunci memegang peranan penting dalam pembuatan tabel yang berisi entity dan relasinya. Field kunci merupakan suatu field atau satu set yang terdapat dalam satu file yang merupakan kunci dan mewakili record. Kunci disini akan sangat penting apabila didalam program nanti terdapat fasilitas pencarian, karena field yang merupakan kunci akan menjadi penentu dalam pencarian program (Kristanto, 2003).

field kunci dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Kunci Kandidat (Candidate Key)

Kunci Kandidat adalah satu atribut atau field yang mengidentifikasikan secara unik dari suatu kejadian yang sifatnya khusus dari suatu entity.


(59)

Kunci Primer adalah kunci kandidat yang dipilih untuk mewakili setiap kejadian dari suatu entity, kunci primer ini sifatnya unik, tidak mungkin sama dan tidak mungkin ganda.

3. Kunci Alternatif (Alternate Key)

Kunci Alternatif adalah kunci kandidat yang tidak dipakai sebagai kunci primer. 4. Kunci Tamu (Foreign Key)

Kunci Tamu adalah kunci primer yang ditempatkan pada file lain dan biasanya menunjukkan dan melengkapi suatu hubungan (relationship) antara file satu dengan file lainnya.

2.7.2 Bentuk-Bentuk Normalisasi

Menurut (Kristanto, 2003) bahwa dalam proses normalisasi perlu diketahui terlebih dahulu tahap-tahap normalisasi adalah sebagai berikut:

1. Bentuk Tidak Normal

Bentuk tidak normal adalah suatu bentuk dimana semua data dikumpulkan apa adanya tanpa mengikuti aturan-aturan tertentu. Bisa jadi data yang dikumpulkan akan tidak lengkap dan terjadi duplikasi data.

2. Bentuk Normal Kesatu

Bentuk normal kesatu adalah suatu bentuk dimana data yang dikumpulkan menjadi satu field yang sifatnya tidak akan berulang dan tiap field hanya mempunyai satu pengertian.


(60)

Bentuk normal kedua adalah suatu bentuk yang memenuhi syatat-syarat yaitu : a. Sudah memenuhi kriteria sebagai bentuk normal pertama.

b. Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi kepada kunci primer. 4. Bentuk normal ketiga

Bentuk normal ketiga adalah suatu bentuk yang memenuhi syarat-syarat yaitu: a. Relasi antar file sudah merupakan bentuk normal ke dua.

b. Field yang bukan kunci tergantung secara fungsi pada kunci primer.

2.7.3 Teknik Entity Relationship (ER)

Entity Relationship (ER) adalah relasi antar dua file atau dua tabel. Teknik Entity Relationship (ER) bisa digunakan untuk mengembangkan inisial dari desain basis data. Dalam Entity Relationship (ER), relasi yang bisa terjadi antara dua file adalah sebagai berikut, (Kristanto, 2003).

1. One to one relationship 2 file

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. 2. One to many relationship 2 file

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik menjadi banyak lawan satu.

3. Many to manyrelationship 2 file

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak.

Model Entity Relationship berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang dapat


(61)

digambarkan dengan menggunakan Diagram Entity-Relationship. Notasi-notasi simbolik didalam Diagram E-R yang dapat kita gunakan adalah seperti dibawah ini (Fathansyah, 2002).

Tabel 2.4 Simbol-simbol Entity Relationship Diagram (ERD)

Simbol Nama Simbol Keterangan

Entity Menyatakan himpunan entitas

Atribut Menyatakan atribut yang dimiliki oleh suatu entitas

Relasi Menyatakan himpunan relasi atau hubungan antar entitas

Penghubung Menyatakan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

1 – 1 1 – N M – N

Kardinalitas Relasi

Menyatakan jenis hubungan antar entitas 1-1 = Hubungan satu ke satu

1-N = Hubungan satu ke banyak N-N = Hubungan banyak ke banyak

2.7.4 Spesifikasi Proses

Menurut Modul Mata Kuliah Perancangan Sistem Informasi, Spesifikasi Proses adalah pendeskripsian proses sebelum diimplementasikan ke bahasa pemograman


(62)

misal ke Visual Basic, Delphi atau bahasa pemrograman yang lain. Spesifikasi proses diimplementasikan sesuai dengan DFD yang telah dibuat. Spesifikasi proses dibagi atas 4 jenis yaitu bentuk naratif, algoritma singkat, user interface, dan block chart.

1. Bentuk Naratif

Bentuk naratif adalah bentuk yang paling sederhana dalam spesifikasi proses karena menggunakan kalimat yang singkat.

2. Algoritma Singkat

Algoritma adalah pola pikir yang terstruktur yang berisi tahap-tahap penyelesaian suatu masalah yang kemudian diimplementasikan ke bahasa pemrograman.

3. Penekanan pada User Interface

Spesifikasi proses pada user interface lebih menekankan bagaimana tampilan program berinteraksi dengan pengguna secara langsung.

4. Block Chart

Block Chart berfungsi untuk memodelkan masukan keluaran proses maupun transaksi dengan simbol-simbol tertentu.

2.8 Metode Penelitian

2.8.1 Metode Pengumpulan Data 2.8.1.1 Studi Literatur atau Kepustakaan

Mengadakan survei terhadap data yang ada merupakan langkah yang penting sekali dalam metode ilmiah. Memperoleh informasi dari penelitian terdahulu harus dikerjakan, tanpa memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data primer


(63)

atau data sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian lapangan ataupun laboraturium ataupun di dalam museum. Menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan dalam mengerjakan penelitian (Nazir, 2005).

2.8.1.2 Studi Lapangan 2.8.1.2.1 Wawancara

Merupakan komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. Wawancara dapat berupa wawancara personal (personal interview), wawancara intersep (intersept interview) dan wawancara telepon (telephone interview) (Jogiyanto, 2008).

1. Wawancara Personal

Wawancara dengan melakukan tatap muka langsung dengan responden. 2. Wawancara Intersep

Sama dengan wawancara personal tetapi responden-responden dipilih di lokasi-lokasi umum, misalnya dilakukan di Mall.

3. Wawancara Telepon

Wawancara yang dilakukan lewat telepon.

2.8.1.2.2 Observasi

Merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya.


(64)

Pendekatan observasi diklasifikasikan ke dalam observasi sederhana dan observasi terstruktur (Jogiyanto, 2008).

1. Observasi Sederhana

Merupakan observasi yang tidak mempunyai pertanyaan-pertanyaan riset. Observasi sederhana ini digunakan di penelitian eksploratori yang belum diketahui dengan jelas variabel-variabel yang akan digunakan.

2. Observasi Terstruktur

Merupakan observasi yang mempunyai prosedur standar yang terstruktur.Langkah-langkahnya sebagai berikut.

1. Menentukan data yang akan diobservasi. 2. Membuat rencana pengumpulan datanya. 3. Memilih dan melatih pengamat.

4. Mencatat atau merekam hasil yang diobservasi.

2.8.1.3 Studi Literatur Sejenis

Studi literatur sejenis yaitu proses pengambilan data dengan cara membandingkan literatur sejenis, baik dari literatur maupun di lapangan. Hasil data yang didapatkan pada studi ini adalah kelebihan dan kekurangan pada objek pembanding (Mahardini, 2006).


(65)

Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk pembangunan ini adalah system life cycle development (SDLC) yang berbasiskan waterfall strategy (Whitten et.al., 2004).

System Initiation

System Analysis

System Design

System Implementation

Sistem Informasi Hasil

Gambar 2.2 Tahapan-tahapan Pengembangan Sistem Pada Waterfall

Tahapan-tahapan pengembangan sistem pada waterfall yaitu : 1. System Initiation

Perencanaan awal untuk sebuah proyek untuk mendefinisikan lingkup, tujuan, jadwal dan anggaran bisnis awal.

2. System Analysis

Studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi.


(66)

Spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasi dalam analisis sistem.

4. System Implementation

Konstruksi, instalasi, pengujian dan pengiriman sistem ke dalam produksi.

2.9 PHP

PHP merupakan script untuk pemrograman script web server-side, script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan mengguanakan editor teks atau editor HTML. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP.

PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP-Personal Home Page, FI adalah forminterface. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP awalnya merupakan program CGI yang dkhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web. Software ini disebarkan dan dilisensikan sebagai perangkat lunak open source. PHP secara resmi merupakan kependekan dari PHP: HyperText Preprocessor, merupakan bahasa script server-side yang disisipkan pada HTML.


(67)

Berikut adalah contoh yang umum digunakan untuk menjelaskan tentang PHP sebagai script yang disisipkan (embedded script) dalam dokumen HTML (Sidik, 2006).

<html> <head>

<title>contoh</title> </head>

<body> <?php

echo “Hai saya dari script PHP !”; ?>

</body> </html>

2.10 MySQL

MySql merupakan software database yang termasuk paling popular di lingkungan linux, kepopuleran ini karena ditunjang karena performansi query dari database nya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah. Berangkat dari software yang sharewaremysql popular, kini mulai versi 3.23 mysql menjadi software open source yang bersifat free. Mysql dapat digunakan untuk kepentingan komersial atau pun personal (non profit).

Mysql telah tersedia juga di lingkungan windows, software mysql di


(68)

yang berisi daftar modul executable dari software mysql. PHP untuk windows secara default telah mendukung mysql (Sidik, 2006).

2.11 Microsoft Visio 2003

Microsoft Visio adalah salah satu program yang dapat digunakan untuk membuat diagram. Visio menyediakan banyak fasilitas yangmembantu Anda dalam pembuatan diagram untuk menggambarkan informasi dan sistem dari penjelasan dalam bentuk teks menjadi suatu diagram dalam bentuk gambar disertai penjelasan singkat. Untuk mempelajari Microsoft Visio dan menggambar diagram, Anda tidak membutuhkan teknik yang sangat tinggi karena Visio sangat mudah untuk digunakan dan diimplementasikan. Visio dapat menghasilkan suatu diagram mulai dari yang sederhana hingga diagram yang lebih kompleks, Anda hanya perlu melakukan penambahan shape dengan menarik shape kehalaman pengerjaan.

Microsoft Visio 2003 merupakan pengembangan versi sebelumnyadari segi template, wizard, dan filter. Template dan Shape yang terdapat pada Microsoft Visio 2003 digunakan membantu user dalam merancang, membuat, serta menggambarkan informasi dan sistem dalam bentuk diagram.

Oleh karena Visio merupakan salah satu produk dari Microsoft Office, maka Visio dapat berkolaborasi dengan produk Microsoft Office lainnya seperti Microsoft Word, Excel, PowerPoint, dan Project. Bentuk kolaborasi dapat dilakukan dengan fasilitas export dan import data. Dibandingkan dengan versi sebelumnya, Visio memiliki shape dan template baru, (http://www.pdfsearchengine.com/Visio/BS MS Visio 2003.pdf).


(69)

2.12 Pengujian (Testing)

Pengujian atau testing merupakan proses pengeksekusian program untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang terdapat di dalam sistem, kemudian dilakukan pembenahan. Tahap ini merupakan tahap yang penting dalam pengembangan sistem karena pada tahap ini merupakan tahapan untuk memastikan bahwa suatu sistem terbebas dari kesalahan. Pengujian juga dilakukan dengan memerhatikan konsep pengembangan. Menurut (Sommerville, 2001), tahap-tahap pengujian antara lain pengujian unit, pengujian modul, pengujian subsistem, pengujian sistem dan pengujian penerimaan. Pengujian Unit Pengujian Penerimaan Pengujian Sistem Pengujian Subsistem Pengujian Modul Pengujian Komponen Pengujian Integrasi Pengujian User

Gambar 2.3 Proses Pengujian (Sommerville, 2001)

2.13 Studi Literatur Sejenis

Metode pengumpulan data dengan cara menganalisa penelitian sejenis untuk mencari kelebihan terhadap penelitian yang peneliti lakukan sekarang dari penelitian yang sudah ada.


(70)

atau Pengarang 1 Dedi kurniawan

Eka Widjaja

SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS ATAS PENJUALAN TUNAI PADA PERUM PERHUTANI

Deskriptif Univ.Negeri Semarang

2007

1. Abstrak studi literatur sejenis nomor satu

produk yang dihasilkan Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah sangat besar dan beragam, maka hal ini mempengaruhi transaksi yang berhubungan dengan kas berlangsung sangat cepat., padahal dalam pemakaian dokumen dengan nomor urut tercetak kurang diperhatikan untuk menciptakan praktek yang sehat, dengan demikian pengawasan terhadap transaksi yang tidak diotorisasi dapat dipantau sejak dini. Namun apabila dalam pelaksanaan kegiatannya tidak segera ditanda tangani, perusahaan akan mengalami kerugian secara material seperti adanya kesalahaan pencatatan kas yang tidak tepat, karena itu Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah menerapkan sistem pengendalian intern sebagai alat untuk menanggulangi kebocoran kas dan kasus penyelewengan kas dalam perusahaannya.


(71)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam menyusun skripsi ini, peneliti berusaha mendapatkan serta mengumpulkan data yang lengkap guna menyusun karya ilmiah ini. Adapun metode yang peneliti gunakan dalam mendapatkan data-data adalah sebagai berikut:

1.1. Studi Literatur atau Kepustakaan

Peneliti melakukan studi literatur untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini melalui buku, jurnal internet dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa sumber buku yang peneliti miliki.

1. Rama, V, Dasaratha, & Frederick,L.,Jones (2009).Sistem informasi Akuntansi, Jakarta: Penerbit Salemba Empat

2. Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.

Selebihnya terdapat pada daftar pustaka.

1.1.1. Wawancara.

Penulis juga melakukan pertemuan dan wawancara kepada pihak-pihak yang nantinya akan berhubungan dengan sistem yang akan di rancang ini. Wawancara


(72)

dilakukan dengan bapak Anwar bagian Keuangan. Wawancara dilakukan pada tanggal 19 April 2010. Keterangan jawaban terdapat di lampiran.

Topik Penelitian

Sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada BMT bintaro

Nama Unit Terkait

Muhammad ibnu naufal (Peneliti) dan Bapak Anwar (Staf keuangan)

Pembahasan Pengelolaan Sistem informasi penerimaan kas

Hari,

Tanggal, jam

Senin, 19 april 2010 pukul 10.00 s/d 11.30

Tempat BMT Bintaro Jakarta selatan Draft

Pertanyaan

1. apakah salah satu produk unggulan BMT bintaro?

2. Saya ingin tahu bagaimana proses pengelolaan laporan penerimaan kas yang terjadi pada BMT bintaro dari mulai proses pencatatan daftar keuangan yang masuk, hingga penutupan laporan buku besar ? 3. Adakah permasalahan yang selama

ini terjadi pada saat pengelolaan laporan penerimaan kas?

4. Siapa yang bertanggung jawab atas penanganan masalah tersebut ? 5. Seberapa besar dampak dari

masalah yang timbul tersebut bagi kelangsungan proses bisnis

selanjutnya, ?

6. Apakah masalah yang terjadi demikian berdampak pada jumlah nasabah yang ada sekarang? 7. Apakah masalah yang terjadi


(73)

1.1.2. Observasi

1. Tempat dan waktu pelaksanaan

observasi dilakukan diBMT Bintaro, Jln. Bintaro utama 3a blok A1 Ruko victorian ,bintaro jaya. Observasi dilakukan 2 tahap, yaitu tahap 1 dan tahap 2.

a. Tahap pertama, yaitu pada Senin tanggal 08 april 2010 pukul 10.00-12.30 WIB. Pada observasi tahap pertama penulis meng-observasi proses Keuanga yang sedang berjalan di BMT tersebut, dan mendapatkan informasi bahwasanya pada sistem Keuangan belum dapat dikendalikan dengan baik sehingga sering terjadi keterlambatan pembuatan laporan kepada manajer utama dan sulitnya menggunakan sistem aplikasi yang diterapkan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses manajemen data karyawan,data keuangan maupun penjualan. Kesimpulannya sistem manajemen tabungan shar‟e yang diterapkan di BMT bintaro masih terdapat beberapa kekurangan dalam pengoprasiannya dan aplikasi yang digunakan masih belum

permasalahan yang terjadi ? 9. Apa yang diharapkan dari system


(74)

b. Tahap kedua, yaitu senins/d kamis tanggal 12 s/d 15 april 2010 pukul 15.45-16.30. Pada observasi tahap kedua ini, saya meng-observasi penerimaan dan transaksi-transaksi lainnya yang berhubungan dengan penerimaan kas /keuangan pada setiap harinya. Dan mendapat kesimpulan, diasumsikan bahwa sistem penerimaan kas tidak teroganisir dengan baik dikarenakan masih menggunakan laporan spreasheet manual

c. Observasi bertujuan mengetahui proses kerja help desk dan mengetahui sejarah singkat bmt BINTARO, berupa sejarah, visi misi dan struktur organisasi.

c. Studi Kepustakaan

Dalam tahapan ini peneliti melakukan perbandingan terhadap penelitian sejenis yang berguna untuk mencari kelebihan dan kekurangan dari penelitian yang dibandingkan untuk memperoleh data yang terbaik dari referinsi yang ada pada akhir bab 2.

3.2. Methodologi Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang peneliti lakukan adalah dengan metode SDLC dan terbagi ke dalam lima tahap, yaitu system intiation, sisystem analysis, Design, System Implementation.


(75)

Pengamatan (Observasi) Studi Literatur atau

Kepustakaan Wawancara System Initiation System Analysis System Design System Implementation Analisa sistem berjalan Analisa sistem yang diusulkan Perancangan Tampilan User (GUI) Perancangan Basis Data Pemrograman Pengujian Unit Testing Integration Testing User Acceptance Testing Perancangan Proses Perancangan Form dan Laporan Profil Perusahaan Studi Literatur Sejenis

Gambar 3.1 Metodologi pengembangan sistem

Metodologi pengembangan sistem yang digunakan untuk pembangunan ini adalah prototype yang berbasiskan waterfall strategy. Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut.

3.2.1. System Initiation

Pada tahapan ini penulis melakukan insiasi terhadap studi kepustakaan, observasi, wawancara, identifikasi permasalahan yang terjadi.

3.2.2. System Analysis

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pada analisa sistem akan menganalisa sistem akuntansi penerimaan kas yang berjalan saat ini dan mengusulkan sistem yang baru agar dapat memperbaiki kinerja.

Pada proses analisa sistem akan diuraikan mengenai : 1. Gambaran umum instansi


(76)

2. Tata laksana sistem yang berjalan

Akan diuraikan mengenai Sistem informasi penerimaan kas sedang berjalan saat ini. Adapun beberapa hal yang diuraikan lebih lanjut yaitu mengenai DFD (Data Flow Diagram) dari sistem yang berjalan.

3. Permasalahan pada sistem penerimaan kas BMT Bintaro

Menguraikan tentang permasalahan yang dihadapi oleh sistem akuntansi penerimaan kas pada bmt bintaro yang sedang berjalan saat ini.

4. Pemecahan masalah

Akan membahas mengenai bagaimana solusi dari masalah yang ada.

3.2.3. System Design

Setelah dilakukan analisis sistem, maka yang dilakukan berikutnya adalah melakukan perancangan sistem penerimaan kas BMT Bintaro yang diusulkan. Pada tahap perancangan system usulan terdapat beberapa tools yang digunakan untuk mempermudah perancangan dan juga agar lebih sistematis.

Perancangan system terdiri dari : 1. Perancangan proses

Dalam perancangan system usulan ini menggunakan tools, yaitu Data Flow Diagram (DFD) untuk menggambarkan aliran data atau proses, Perancangan proses akan dijelaskan dengan DFD (Data Flow Diagram) dan spesifikasi proses pada bab IV. Keterangan symbol-simbol yang digunakan penulis terlampir dalam daftar simbol.


(77)

Pada perancangan basis data sistem akuntansi penerimaan kas ini menggunakan beberapa tools yaitu Entity Relationship Diagram (ERD), normalisasi, kamus data, dan STD (State Transition Diagram). pada diagram ERD dapat dilihat bagaimana relasi antar entitas dan bagaimana bentuk hubungan relasinya yang ada pada sistem ini, normalisasi yang bertujuan membuat table-tabel agar menjadi normal dengan menerapkan sejumlah peraturan dan table data yang digunakan untuk melihat struktur tabel yang akan dibuat. Keterangan symbol-simbol yang digunakan penulis terlampir dalam daftar simbol.

3. Perancangan Screen dialog / Grafic User Interface (Perancangan Tampilan Antar Muka).

Pada perancangan ini bagaimana tampilan atau interface akan dibuat sehingga didapat tampilan yang user friendly.

3.2.4. System Implementation

Setelah dilakukan perancangan system usulan, tahap berikutnya yang dilakukan adalah pemrograman system usulan menggunakan MySQL sebagai basis datanya, PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan Macromedia Dreamweaver sebagai editor untuk mendesign tampilan web nya yang telah ditentukan pada analisis sistem.


(78)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap implementasi ini dilakukan setelah melalui tahap perencanaan dengan tujuan agar pada tahap implementasi dapat dengan mudah menjabarkan rancangan perangkat lunak yang dibuat. Pada Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas mempunyai bagian-bagian yang harus dipenuhi dalam membuat sistem akuntansi, yaitu:


(79)

Pada tahap permulaan sistem (system initiation) ini yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini sesuai dengan yang tertera pada bab III yaitu melakukan studi literatur atau kepustakaan, wawancara dan observasi.

4.1.1 Gambaran Umum BMT Bintaro

Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung. Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK). PINBUK sebagai lembaga primer karena mengemban misi yang lebih luas. Dalam prakteknya, BMT Bintaro dibawah naungan PINBUK, Keberadaan BMT merupakan representasi dari kehidupan masyarakat dimana BMT itu berada, dengan jalan ini BMT mampu mengakomodir kepentingan ekonomi masyarakat.

Peran umum BMT yang dilakukan adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syariah. peran ini menegaskan arti penting prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. sebagai lembaga keuangan syariah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil yang serba cukup ilmu pengetahuan ataupun materi maka BMT mempunyai tugas penting dalam mengemban misi keislaman dalam segala aspek kehidupan masyarakat.


(80)

1. Struktur Organisasi BMT Bintaro

Gambar 4.2 Struktur Organisasi BMT Bintaro 2. Kegiatan dan Prospek Usaha

A. Funding

Funding adalah kegiatan penghimpunan dana masyarakat baik berupa titipan amanah (wadiah) ataupun Investasi mudhorobah yang akan di gunakan sebagai dana pembiayaan bagi masyarakat sesuai akad kebutuhan masing-masing.

B. Wadiah

Adalah dana titipan masyarakat yang dapat di ambil sewaktu-waktu yang bersifat

amanah yang mana pihak penitip harus memberikan ujroh kepada pihak yang dititipi,


(81)

tanpa memberikan imbalan kepada orang yang titip. Adapun imbalan atas manfaat barang titipan hanyalah sebatas bonus semata.

C. Mudharabah

Adalah dana yang diamanahkan oleh masyarakat kepada BMT untuk di investasikan

kepada pembiayaan yang produktif, syar‟i dan aman dengan kesepakatan bagi hasil atas

keuntungan dan kerugian yang ada, akan tetapi apabila kerugian diakibatkan kelalaian pengelola maka yang menanggung resiko dan yang bertanggung jawab adalah pihak pengelola. Untuk menjamin keamanan dan produktifitas dana investasi, maka pihak pengelola harus dapat menunjukkan prinsip profesionalisme, prudensial, dan amanah.

Untuk produk ini BMT menerbitkan produk simpanan mudhorobah berjangka, yaitu

investasi mudhorobah yang dapat di ambil pada jangka waktu tertentu dengan

perhitungan.

D. Usaha dagang

Berikut ini merupakan usaha BMT Bintaro yang sudah berjalan:

1. Cargo Trucking (Maersk Line) - (off)

2. Pengobatan Lugu Alami (Abu Muhammad) Cabang Bintaro

3. Jual Beli Mobil Second - (off)

4. Gas Elpiji (sub agen)

5. Air Galon

6. Beras

7. Laundry

8. Soto Betawi (2) - (off)


(1)

Tampilan view faktur penjualan


(2)

(3)

Tampilan laporan faktur penjualan

Tampilan Menu transaksi penerimaan kas


(4)

Tampilan Menu add transaksi penerimaan kas


(5)

Tampilan laporan buku besar


(6)