Tahap pertama, yaitu pada Senin tanggal 08 april 2010 pukul Tahap kedua, yaitu seninsd kamis tanggal 12 sd 15 april 2010 DFD Level 1 dari Proses 2 Verifikasi SIA Penerimaan Kas

B-73 1.1.2. Observasi 1. Tempat dan waktu pelaksanaan observasi dilakukan diBMT Bintaro, Jln. Bintaro utama 3a blok A1 Ruko victorian ,bintaro jaya. Observasi dilakukan 2 tahap, yaitu tahap 1 dan tahap 2.

a. Tahap pertama, yaitu pada Senin tanggal 08 april 2010 pukul

10.00-12.30 WIB. Pada observasi tahap pertama penulis meng- observasi proses Keuanga yang sedang berjalan di BMT tersebut, dan mendapatkan informasi bahwasanya pada sistem Keuangan belum dapat dikendalikan dengan baik sehingga sering terjadi keterlambatan pembuatan laporan kepada manajer utama dan sulitnya menggunakan sistem aplikasi yang diterapkan sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses manajemen data karyawan,data keuangan maupun penjualan. Kesimpulannya sistem manajemen tabungan shar‟e yang diterapkan di BMT bintaro masih terdapat beberapa kekurangan dalam pengoprasiannya dan aplikasi yang digunakan masih belum userfriendly. permasalahan yang terjadi ? 9. Apa yang diharapkan dari system informasi penerimaan kas? B-74

b. Tahap kedua, yaitu seninsd kamis tanggal 12 sd 15 april 2010

pukul 15.45-16.30. Pada observasi tahap kedua ini, saya meng- observasi penerimaan dan transaksi-transaksi lainnya yang berhubungan dengan penerimaan kas keuangan pada setiap harinya. Dan mendapat kesimpulan, diasumsikan bahwa sistem penerimaan kas tidak teroganisir dengan baik dikarenakan masih menggunakan laporan spreasheet manual c. Observasi bertujuan mengetahui proses kerja help desk dan mengetahui sejarah singkat bmt BINTARO, berupa sejarah, visi misi dan struktur organisasi. c. Studi Kepustakaan Dalam tahapan ini peneliti melakukan perbandingan terhadap penelitian sejenis yang berguna untuk mencari kelebihan dan kekurangan dari penelitian yang dibandingkan untuk memperoleh data yang terbaik dari referinsi yang ada pada akhir bab 2.

3.2. Methodologi Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang peneliti lakukan adalah dengan metode SDLC dan terbagi ke dalam lima tahap, yaitu system intiation, sisystem analysis, Design , System Implementation. B-75 Pengamatan Observasi Studi Literatur atau Kepustakaan Wawancara System Initiation System Analysis System Design System Implementation Analisa sistem berjalan Analisa sistem yang diusulkan Perancangan Tampilan User GUI Perancangan Basis Data Pemrograman Pengujian Unit Testing Integration Testing User Acceptance Testing Perancangan Proses Perancangan Form dan Laporan Profil Perusahaan Studi Literatur Sejenis Gambar 3.1 Metodologi pengembangan sistem Metodologi pengembangan sistem yang digunakan untuk pembangunan ini adalah prototype yang berbasiskan waterfall strategy. Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut.

3.2.1. System Initiation

Pada tahapan ini penulis melakukan insiasi terhadap studi kepustakaan, observasi, wawancara, identifikasi permasalahan yang terjadi.

3.2.2. System Analysis

Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, pada analisa sistem akan menganalisa sistem akuntansi penerimaan kas yang berjalan saat ini dan mengusulkan sistem yang baru agar dapat memperbaiki kinerja. Pada proses analisa sistem akan diuraikan mengenai : 1. Gambaran umum instansi Menguraikan tentang organisasi tempat dilakukan penelitian. B-76 2. Tata laksana sistem yang berjalan Akan diuraikan mengenai Sistem informasi penerimaan kas sedang berjalan saat ini. Adapun beberapa hal yang diuraikan lebih lanjut yaitu mengenai DFD Data Flow Diagram dari sistem yang berjalan. 3. Permasalahan pada sistem penerimaan kas BMT Bintaro Menguraikan tentang permasalahan yang dihadapi oleh sistem akuntansi penerimaan kas pada bmt bintaro yang sedang berjalan saat ini. 4. Pemecahan masalah Akan membahas mengenai bagaimana solusi dari masalah yang ada.

3.2.3. System Design

Setelah dilakukan analisis sistem, maka yang dilakukan berikutnya adalah melakukan perancangan sistem penerimaan kas BMT Bintaro yang diusulkan. Pada tahap perancangan system usulan terdapat beberapa tools yang digunakan untuk mempermudah perancangan dan juga agar lebih sistematis. Perancangan system terdiri dari : 1. Perancangan proses Dalam perancangan system usulan ini menggunakan tools, yaitu Data Flow Diagram DFD untuk menggambarkan aliran data atau proses, Perancangan proses akan dijelaskan dengan DFD Data Flow Diagram dan spesifikasi proses pada bab IV. Keterangan symbol-simbol yang digunakan penulis terlampir dalam daftar simbol. 2. Perancangan Basis data B-77 Pada perancangan basis data sistem akuntansi penerimaan kas ini menggunakan beberapa tools yaitu Entity Relationship Diagram ERD, normalisasi, kamus data, dan STD State Transition Diagram. pada diagram ERD dapat dilihat bagaimana relasi antar entitas dan bagaimana bentuk hubungan relasinya yang ada pada sistem ini, normalisasi yang bertujuan membuat table-tabel agar menjadi normal dengan menerapkan sejumlah peraturan dan table data yang digunakan untuk melihat struktur tabel yang akan dibuat. Keterangan symbol-simbol yang digunakan penulis terlampir dalam daftar simbol. 3. Perancangan Screen dialog Grafic User Interface Perancangan Tampilan Antar Muka. Pada perancangan ini bagaimana tampilan atau interface akan dibuat sehingga didapat tampilan yang user friendly.

3.2.4. System Implementation

Setelah dilakukan perancangan system usulan, tahap berikutnya yang dilakukan adalah pemrograman system usulan menggunakan MySQL sebagai basis datanya, PHP sebagai bahasa pemrogramannya dan Macromedia Dreamweaver sebagai editor untuk mendesign tampilan web nya yang telah ditentukan pada analisis sistem. B-78

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap implementasi ini dilakukan setelah melalui tahap perencanaan dengan tujuan agar pada tahap implementasi dapat dengan mudah menjabarkan rancangan perangkat lunak yang dibuat. Pada Sistem Informasi Akuntansi penerimaan kas mempunyai bagian-bagian yang harus dipenuhi dalam membuat sistem akuntansi, yaitu:

4.1 System Initiation

B-79 Pada tahap permulaan sistem system initiation ini yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini sesuai dengan yang tertera pada bab III yaitu melakukan studi literatur atau kepustakaan, wawancara dan observasi.

4.1.1 Gambaran Umum BMT Bintaro

Secara kelembagaan BMT didampingi atau didukung. Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil PINBUK. PINBUK sebagai lembaga primer karena mengemban misi yang lebih luas. Dalam prakteknya, BMT Bintaro dibawah naungan PINBUK, Keberadaan BMT merupakan representasi dari kehidupan masyarakat dimana BMT itu berada, dengan jalan ini BMT mampu mengakomodir kepentingan ekonomi masyarakat. Peran umum BMT yang dilakukan adalah melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syariah. peran ini menegaskan arti penting prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan ekonomi masyarakat. sebagai lembaga keuangan syariah yang bersentuhan langsung dengan kehidupan masyarakat kecil yang serba cukup ilmu pengetahuan ataupun materi maka BMT mempunyai tugas penting dalam mengemban misi keislaman dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Gambar 4.1 Logo BMT Bintaro B-80

1. Struktur Organisasi BMT Bintaro

Gambar 4.2 Struktur Organisasi BMT Bintaro

2. Kegiatan dan Prospek Usaha

A. Funding Funding adalah kegiatan penghimpunan dana masyarakat baik berupa titipan amanah wadiah ataupun Investasi mudhorobah yang akan di gunakan sebagai dana pembiayaan bagi masyarakat sesuai akad kebutuhan masing-masing. B. Wadiah Adalah dana titipan masyarakat yang dapat di ambil sewaktu-waktu yang bersifat amanah yang mana pihak penitip harus memberikan ujroh kepada pihak yang dititipi, sedangkan pihak yang dititipi berkewajiban menjaga amanah dengan sebaik-baiknya B-81 tanpa memberikan imbalan kepada orang yang titip. Adapun imbalan atas manfaat barang titipan hanyalah sebatas bonus semata. C. Mudharabah Adalah dana yang diamanahkan oleh masyarakat kepada BMT untuk di investasikan kepada pembiayaan yang produktif, syar‟i dan aman dengan kesepakatan bagi hasil atas keuntungan dan kerugian yang ada, akan tetapi apabila kerugian diakibatkan kelalaian pengelola maka yang menanggung resiko dan yang bertanggung jawab adalah pihak pengelola. Untuk menjamin keamanan dan produktifitas dana investasi, maka pihak pengelola harus dapat menunjukkan prinsip profesionalisme, prudensial, dan amanah. Untuk produk ini BMT menerbitkan produk simpanan mudhorobah berjangka, yaitu investasi mudhorobah yang dapat di ambil pada jangka waktu tertentu dengan perhitungan. D. Usaha dagang Berikut ini merupakan usaha BMT Bintaro yang sudah berjalan: 1. Cargo Trucking Maersk Line - off 2. Pengobatan Lugu Alami Abu Muhammad Cabang Bintaro 3. Jual Beli Mobil Second - off 4. Gas Elpiji sub agen 5. Air Galon 6. Beras 7. Laundry 8. Soto Betawi 2 - off 9. Martabak Telor, Manis Keju - off B-82 10. Kebab 11. One Stop Shopping OSS Material pembangunan Renovasi Rumah 12. ESL Titipan Kilat 13. Jual Cara Angsuran Hp, Motor, Laptop, Freezer dll yang dpt terjangkau penjual

4.2 System Analysis

System analysis bertujuan untuk menganalisa sistem yang berjalan sebelumnya dan memberikan solusi sebagai usulan sistem baru.

4.2.1 SIA Penerimaan Kas yang Berjalan

1. Bagian penjualan membuat faktur penjualan baik untuk penjualan tunai maupun kredit sebanyak 3 rangkap. Rangkap ketiga diberikan kepada pelanggan untuk proses pembayaran, rangkap kedua diberikan kepada bagian penerimaan kas dan rangkap terakhir diarsip pada bagian penjualan. 2. Pada saat pembayaran baik secara tunai maupun kredit, pelanggan menyerahkan uang beserta faktur penjualan kepada bagian penerimaan kas. 3. Bagian penerimaan kas kemudian mencocokkan faktur penjualan yang diberikan pelanggan dengan yang diberikan bagian penjualan. Setelah cocok, maka bagian penerimaan kas melakukan proses transaksi pembayaran secara manual . B-83 4. Bagian penerimaan kas kemudian mengecap faktur penjualan yang diberikan bagian penjualan dan memberikan faktur tersebut kepada pelanggan, sedangkan faktur penjualan yang diberikan pelanggan diarsip. 5. Faktur penjualan dari pelanggan yang telah diarsip, dijadikan dasar untuk membuat jurnal penerimaan kas dan buku besar.

4.2.2 Analisis Sistem

a. Analisa Penulis mendefinisikan permasalahan pada proses bisnis sistem yang sedang berjalan, yakni: Flowchart SIA Penerimaan Kas yang Berjalan pada BMT B-84 Gambar 4.3 Document FlowchartFlowmap Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas BMT bintaro

4.2.3 Entitas yang Terlibat

Perancangan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dibuat berdasarkan teori Sistem Informasi Akuntansi menurut Susanto, 2004 yang diterapkan dalam B-85 proses penerimaan kas pada BMT, dimana penerimaan kas pada BMT berasal dari semua transaksi penerimaan kas, baik itu dari penjualan tunai maupun penerimaan piutang dagang penjualan kredit dan penerimaan lainnya. Entitas yang terkait di dalam sistem informasi akuntansi penerimaan kas adalah sebagai berikut : 1. Bagian Keuangan Kasa 2. Bagian penjualan 3. Bagian Akuntansitamwil Adapun perancangan atau desain sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang penulis gunakan meliputi: Event list, Flowmap, Data Flow Diagram DFD, Kamus data, dan Entity Relationship Diagram ERD.

4.2.4 Event List

Event list digambarkan dalam bentuk kalimat sederhana dan berfungsi untuk memodelkan kejadian yang terjadi dalam lingkungan sehari –hari dan membutuhkan tanggapan atau respon dari sistem. Gambaran event list sistem informasi akuntansi penerimaan kas, adalah sebagai berikut :  Penjualan Tunai 1. Untuk barang yang menggunakan faktur penjualan, Pelanggan memberikan faktur penjualan tunai kepada Kasa Bagian Penerimaan Kas. 2. Sedangkan, untuk barang yang tidak menggunakan faktur penjualan, Pelanggan B-86 langsung menyerahkan barang yang dibelinya tersebut kepada Kasa Bagian Penerimaan Kas. 4. Berdasarkan faktur penjualan tunai dan barang yang dibeli Pelanggan tersebut, Kasa Bagian Penerimaan Kas memasukkan data barang ke dalam komputer untuk mengetahui jumlah yang harus dibayar Pelanggan berdasarkan data yang tersimpan di database. 4. Kasa Bagian Penerimaan Kas menginformasikan jumlah uang yang harus dibayar dan melakukan proses pembayaran setelah uang diterima,Selain itu juga dilakukan pembaharuan data pembayaran pelanggan ke dalam komputer. 5. Kasa Bagian Penerimaan Kas mencetak bukti lunas pembayaran berupa struk dan mengecap faktur penjualan tunai sebagai tanda lunas pembayaran. 6. Kasa Bagian Penerimaan Kas memberikan struk, faktur penjualan tunai yang telah dicap, dan barang kepada Pelanggan. 7. Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai dalam jurnal penjualan tunai berdasarkan struk yang diberikan Kasa, dan bukti lunas pembayaran di cap,yang menandakan bahwa sudah di catat kedalam pembukuan akuntansi dalam bentuk jurnal. 8. Berdasarkan jurnal tersebut, Bagian Akuntansi mempostingnya ke buku besar.  Penerimaan Piutang 1. Kasa Bagian Penerimaan Kas menerima faktur penjualan kredit dan nota kredit untuk barang yang diretur dari Bagian Penjualan. B-87 2. Setelah jatuh tempo, Pelanggan dapat membayar utangnya baik secara langsung kepada Kasa Bagian Penerimaan Kas. 4. Jika pembayaran dilakukan di Kasa Bagian Penerimaan Kas, maka Kasa Bagian Penerimaan Kas mencocokkan faktur penjualan kredit dan surat tagih yang dibawa oleh Pelanggan dengan faktur penjualan kredit dan nota kredit jika ada barang yang diretur oleh Pelanggan yang diberikan oleh Bagian Penjualan. 4. Berdasarkan faktur penjualan kredit tersebut, Kasa Bagian Penerimaan Kas memasukkan data barang ke dalam komputer untuk mengetahui jumlah yang harus dibayar Pelanggan berdasarkan data yang tersimpan di database. 5. Jika Pelanggan melakukan retur penjualan yang disebabkan adanya kerusakan pada barang yang telah dibeli, maka Kasa akan memberikan potongan penjualan terhadap barang tersebut. 6. Kasa Bagian Penerimaan Kas menginformasikan jumlah uang yang harus dibayar dan melakukan proses pembayaran setelah uang diterima. 7. Kasa Bagian Penerimaan Kas mencetak bukti lunas pembayaran berupa kwitansi dan mengecap faktur penjualan kredit sebagai tanda lunas pembayaran, Selain itu juga dilakukan pembaharuan data pembayaran pelanggan ke dalam komputer. 8. Kasa Bagian Penerimaan Kas memberikan kwitansi, faktur penjualan kredit yang telah dicap kepada Pelanggan. 9. Bagian Akuntansi mencatat penerimaan kas yang berasal dari penjualan kredit B-88 dalam jurnal penerimaan piutang berdasarkan kwintansi yang diberikan Kasa, dan bukti lunas pembayaran di cap,yang menandakan bahwa sudah di catat kedalam pembukuan akuntansi dalam bentuk jurnal. 10. Berdasarkan jurnal tersebut, Bagian Akuntansi mempostingnya ke buku besar dan buku besar pembantu piutang.

4.2.5 Document FlowchartFlow map

Document FlowchartFlowmap berfungsi untuk menggambarkan secara umum tentang bagian-bagian yang terlibatberkaitan dengan prosedur kerja atau transaksi tertentu berdasarkan daftar kejadian diatas, maka dapat diketahui entitas- entitas yang terlibat dalam sistem informasi ini. Entitas-entitas tersebut terbagi menjadi 2 dua bagian, yaitu Entitas Dalam dan Entitas Luar. Entitas Dalam adalah Bagian Penerimaan Kas Kasa. Sedangkan Entitas Luar adalah Pelanggan dan Bagian Penjualan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram FlowchartFlowmap dibawah ini. B-89 B-90 Gambar 4.4 Document FlowchartFlowmap SIA Penerimaan Kas yang diusulkan

4.3 System Design

Setelah dilakukan analisis, pada tahapan ini penulis melakukan perancangan proses sebagai alternative solusi, spesifikasi proses. Kemudian merancang database dan tampilan sebagai desain dari pemilihan solusi terbaik, serta perancangan jaringan.

4.3.1 Perancangan Proses

a. DFD Data Flow Diagram Diagram Konteks Level 0 Diagram konteks merupakan tingkat teratas dari DFD dan hanya menggambarkan sistem secara garis besarnya. Di dalam diagram konteks digambarkan hubungan input dan output antara sistem dengan dunia luarnya. Diagram konteks sistem informasi akuntansi penerimaan kas, adalah sebagai berikut : SIA Penerimaan Kas Faktur_penj,tunai,Uang, Surat_tagih.Barang ,slip_pembayaran laporan_bulanan, Kwitansi,Faktur_penj. Tunaikredit_yang_dicap, Struk,barang Faktur Penj.Kredt,Nota_kredit Kepala Bidang akuntansi Bagian penjualan Bag.Kassa Faktur Penjualan tunaikredit B-91 Gambar 4.5 Diagram Konteks SIA Penerimaan Kas Beberapa komponen pendukung sistem, adalah sebagai berikut : 1. Bagian Penjualan Bagian Penjualan merupakan salah satu bagian dalam perusahaan yang memproses order dari pelanggan dan membuat faktur penjualan. 2. Bagian kassa Bagian kassa bertugas mencatat seluruh masukkan transaksi dengan memvalidasi faktur penjualan kredit yang sudah di validasi oleh kepala bidang akuntansitamwil 3. Kepala Bidang Akuntansi Menerima laporan penerimaan kas b. DFD Data Flow Diagram Diagram Nol Level 1 B-92 Bagian Penjualan 2.0 Pembayaran 3.0 Pembuatan Bukti Pembayaran Data Pembayaran Uang,Slip_pembayaran Faktur_penjualan_tunai,Barang Data Buku Besar 4.0 Pembuatan laporan bulanan Bag.Kassa Struk,Kwitansi Kepala Bidang AkuntansiTamwil laporan_bulanan, Jurnal_penerimaan_kas Data_pembayaran Kassa Kwitansi,Struk,Barang,Faktur Penj Tunaikredit_yang_dicap Data Jurnal Penerimaan Kas Jurnal Penerimaan_Kas 1.0 Verifikasi Faktur Penj.Kredit,Surat Tagih Faktur Penj.Kredit,Nota Kredit Faktur Penj Kredit Gambar 4.6 Diagram Nol Level 1 Pada DFD level 1 terdapat empat proses : 1. Proses Verifikasi Proses ini melakukan verifikasi atau mencocokkan faktur penjualan kredit dan surat tagih yang dibawa oleh Pelanggan dengan faktur penjualan kredit dan nota kredit jika ada barang yang diretur oleh Pelanggan yang diberikan Bagian Penjualan. 2. Proses Pembayaran Proses transaksi pembayaran memproses semua transaksi penerimaan kas baik yang berasal dari penjulaan tunai maupun penjualan kredit. B-93 Untuk penjualan tunai, penerimaan kas langsung memproses uang yang diterima dari Pelanggan dan datanya disimpan dalam file Data Pembayaran. Khusus untuk penjualan kredit, penerimaan kas memproses pembayaran berdasarkan faktur penjualan kredit yang telah diverifikasi. Bagi Pelanggan yang melakukan pembayaran melalui Bank, penerimaan kas mendapatkan slip pembayaran dari Pelanggan. 3. Proses Pembuatan Bukti Pembayaran Proses ini akan membuat kwitansi dan struk berdasarkan file Data Pembayaran baik yang berasal dari pembayaran tunaikredit. Bukti Penerimaan Kas berupa kwitansi atau struk akan diberikan kepada pelanggan sebagai bukti pembayaran. Untuk proses penjualan tunai atau kredit, strukkwitansi yang telah dihasilkan akan diserahkan kepada Bagian Akuntansi sebagai dasar untuk pencatatan ke dalam jurnal dan posting ke buku besar 4. Proses Pembuatan Laporan Pembuatan laporan ini dilakukan oleh Bagian Akuntansi sebagai bagian dari sistem. Proses ini meliputi pembuatan laporan sebagai berikut :  Laporan jurnal penerimaan kas dan buku besar penerimaan kas.  Laporan penerimaan kas dan laporan kredit

c. DFD Level 1 dari Proses 2 Verifikasi SIA Penerimaan Kas

B-94 1.1 Verifikasi Faktur Penj.Kredit,Surat Tagih 1.2 Valid Bagian Kassa Surat_jalan,Tagihan Bagian Penjualan Faktur Penj.Kredit,Nota_Kredit keuangan Ga mbar 4.7 DFD Level 1 dari Proses 2 Verifikasi Pada DFD level 2 proses 2 terdapat dua proses : 1. Proses Verifikasi Proses Verifikasi memproses semua transaksi penerimaan kas yang berasal dari Pelanggan berdasarkan faktur penjualan tunai dan kredit, barang yang dibeli tanpa faktur, dan uang masuk yang diberikan oleh pelanggan. Hasil dari proses ini, data kemudian disimpan dalam file Data Keuangan. 2. Proses Valid Proses Valid memproses semua transaksi penerimaan kas yang sudah disetujui, dan yang berasal dari file Data Keuangan berupa Tagihan dan no surat jalan . Hasil dari proses ini, data kemudian akan memberikan surat jalan dan tagihan ke pelanggan. B-95

d. DFD Level 2 dari Proses 2 Proses Pembayaran SIA Penerimaan Kas