B-26
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini, kebutuhan akan teknologi informasi sangat meningkat. Teknologi Informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi
komputer dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video Wiliams dan Sawyer, 2003. Teknologi Informasi menjadi sangat penting
bagi kehidupan manusia karena kebutuhan untuk memperoleh data dan informasi yang dituntut harus cepat dan akurat. Dengan adanya Teknologi Informasi
mempermudahkan kita dalam memperoleh data dan informasi dengan cepat dan akurat. Selain bagi individu, Teknologi Informasi juga memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Teknologi Informasi telah menjadi bagian penting dalam organisasi, terutama bagi organisasi yang bisnisnya berorientasi profit Surendro, 2009. Dengan
penerapan Teknologi Informasi pada perusahaan, menjadikan perusahaan lebih produktif dan meningkatkan profit dari perusahaan tersebut.
BMT Baitul Maal wat Tamwil adalah suatu lembaga swadaya masyarakat, yang menjalankan operasional secara syariat islam. Salah satu fungsi usahanya
sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan berupa fasilitas pembiayaan. Sebagai suatu lembaga
bisnis, BMT harus di kelola secara optimal berlandaskan prinsip – prinsip amanah,
B-27
siddiq, fathonah dan tabligh, termasuk dalam hal kebijakan penetapan margin keuntungan dan nisbah bagi hasil Ridwan, 2006.
Berkembangnya BMT adalah karena adanya kehendak sebahagian masyarakat untuk melaksanakan transaksi perbankan atau kegiatan ekonomi secara umum yang
sejalan dengan nilai dan prinsip syariah islam. Disamping itu tuntutan pada perbankan tentang keadilan dan transparansi dalam kegiatan operasional bank seperti
sistem syariah. BMT menyediakan berbagai macam produk perbankan. Untuk mengelola produk-produk tersebut serta menunjang proses bisnisnya informasi
merupakan hal yang sangat dibutuhkan, Salah satu informasi penting yang dibutuhkan BMT adalah tentang keadaan atau posisi keuangan yang dimiliki
perusahaan saat ini. Karena segala jenis transaksi yang sedang dan akan dilaksanakan selalu berkaitan dengan akun kas. Akun kas dapat dibagi ke dalam dua aliran yaitu:
penerimaan kas dan pengeluaran kas. Informasi tentang penerimaan kas sangat penting bagi perusahaan, dari informasi tersebut dapat dilihat seberapa besar jumlah
penerimaan perusahaan dalam periode tertentu, apakah penerimaan tersebut sudah dapat dikategorikan efektif dan efisien atau sebaliknya, Oleh karena itulah sistem
informasi akuntansi penerimaan kas sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya sistem ini perusahaan dapat memperoleh informasi mengenai aktivitas
penerimaan kas yang telah terjadi dalam perusahaan dengan cepat kapan pun informasi penerimaan kas tersebut diperlukan tanpa harus menunggu masa
dihasilkannya laporan keuangan perusahaan Wasilah, 2008.
B-28
BMT Bintaro adalah suatu lembaga keuangan mikro syariah yang bergerak dibidang penyaluran dan penghimpun dana untuk mengembangkan ekonomi rakyat
yang menjalankan operasional berdasarkan syariat islam. Pada BMT ini telah memiliki beberapa sistem yang sedang berjalan, salah
satunya adalah Sistem Akutansi Penerimaan Kas. Yang prosesnya yaitu mengolah data berdasarkan faktur yang dikeluarkan oleh Bagian Penjualan hingga
menghasilkan suatu informasi akuntansi penerimaan kas berupa jurnal khusus penerimaan kas dan buku besar penerimaan kas yang berasal dari penjualan tunai dan
penjualan kredit. Akan tetapi pada kasus ini, dalam proses system akutansi penerimaan kas tersebut masih bersifat manual yaitu dengan proses tulis tangan.
Diantaranya, dalam membuat faktur barang, faktur penjualan, pembuatan jurnal khusus dan pembuatan buku besar penerimaan kas. Akibatnya, banyak memakan
waktu yang tidak sedikit dan juga dalam melakukan pembuatan laporan untuk manajer semakin lama. Belum lagi kesulitan dalam mencari data yang dibutuhkan
dalam pembuatan jurnal dan buku besar, sehingga banyak data yang terlewatkan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk membuat
sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang diharapkan dapat menangani permasalahan tersebut, dan peneliti memilih judul
”Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada BMT
Bintaro”.
B-29
1.2. Rumusan Masalah