Faktor Lingkungan Gangguan Tidur .1 Faktor Fisik

gangguan tidur, dimana biasanya seseorang yang kelelahan akan merasa seolah- olah mereka bangun ketika tidur dan biasanya tidak mendapatkan tidur yang dalam Potter Perry, 2005. Klien rheumatoid arthritis yang menunjukkan bahwa 78 responden mengalami pusing dan gelisah. Hal ini terjadi dikarenakan kualitas tidur yang buruk hal yang dapat menyebabkan klien tidak mendapatkan tidur yang cukup yang nantinya akan berdampak pada aktivitas di keesokan harinya Potter Perry, 2005. Sebanyak 29 responden mengkonsumsi obat dan suplemen yang mengandung kortikosteroid sehingga mengalami gangguan tidur dikarenakan obat ini memiliki efek terhadap neuropsychiatric. Berdasarkan referensi disampaikan bahwa efek dari neuroprosychiatrik mempunyai pengaruh terhadap perubahan tingkah laku seperti terjadinya gangguan tidur Azis, 2006. Hal ini pada umumnya berhubungan dengan adanya efek samping dari terapi pengobatan rheumatoid arthritis dengan menggunakan Obat Anti-Inflamasi Non Steroid NSAID yang diberikan pada penderita rheumatoid arthritis.

2.2.2 Faktor Lingkungan

Gangguan tidur juga disebabkan oleh faktor lingkungan, diantaranya adalah suara bising, ventilasi yang tidak baik, dan ruang tidur yang tidak nyaman Potter Perry, 2005. Dari hasil penelitian 76 responden mengalami gangguan tidur bila berada pada lingkungan yang menimbulkan suara bising. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hanning 2009 bahwa, kebisingan dapat menyebabkan tertundanya tidur dan juga dapat membangunkan seseorang dari tidur. 68 Universitas Sumatera Utara responden yang menyatakan tidurnya dapat terganggu apabila suhu terlalu dingin ataupun panas karena dapat mempengaruhi rasa nyeri yang diderita klien dengan rheumatoid arthritis . Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pernyataan Lee 1997 bahwa seseorang akan mengalami gangguan tidur apabila tidur diruangan yang terlalu panas ataupun terlalu dingin. Dari hasil penelitian 71 responden menyatakan bahwa mereka mengalami gangguan tidur bila tidak berada pada ruangan yang memiliki ventilasi yang kurang baik. Hal ini berkaitan dengan rasa nyaman yang dapat membangunkan klien dari tidurnya. Berdasarkan referensi disampaikan bahwa ventilasi ruangan tidur yang baik adalah sangat penting untuk tidur yang tenang Potter Perry, 2005. Sebanyak 89 mayoritas responden tidak bisa tidur atau mengalami gangguan tidur jika berada pada kondisi lingkungan atau ruangan yang berbau. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Septiyadi 2005 apabila ruang tidur kotor dan bau maka bisa dikatakan itulah faktor utama dari susahnya tidur. 63 responden tidak bisa tidur jika berada pada ruangan yang tidak nyaman dan 44 responden mengalami gangguan tidur pada faktor lingkungan seperti jumlah teman kamar sehingga ruangan tidak nyaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa ukuran, kenyamanan, dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur Potter Perry, 2005. Cahaya lampu juga mempengaruhi tidur seseorang dimana hasil penelitian ini menunjukkan 58 responden terganggu dengan cahaya lampu. Tingkat cahaya dapat mempengaruhi kemampuan untuk tidur. Menurut Guyton Hall 1997, Universitas Sumatera Utara penerangan dapat menyebabkan gangguan tidur dan dapat menghambat sekresi melatonin pada tubuh yang akan menyebabkan seseorang tidak mengantuk. Hal ini tentunya dapat menyebabkan terjadinya pergeseran sistem sirkardian, dimana jadwal tidur maju secara bertahap dan mengakibatkan seseorang mengalami total jam tidur yang kurang Sack et al, 2007. Universitas Sumatera Utara 49

Bab 6 Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Pada penelitian didapatkan kualitas tidur klien dengan rheumatoid arthritis berada pada kualitas tidur dengan karakteristik rendah pada aspek penilaian tujuh komponen parameter tidur. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas tidur klien dengan rheumatoid arthritis memiliki kualitas tidur buruk yang dapat dilihat dari 45 responden memiliki total waktu tidur pada malam hari 5-6 jam, waktu untuk memulai tidur 42 responden memiliki kedalaman tidur, responden yang memiliki frekuensi terbangun 3-4 kali 63, klien merasa sedikit mengantuk saat bangun tidur 74, sulit tidur dan kemudian terbangun 42, merasa segar di pagi hari dengan sedang-sedang saja 60 dan klien merasa lemah atau lelah saat beraktivitas dipagi hari 60. Faktor gangguan tidur pada klien dengan rheumatoid arthritis dapat terjadi Karena faktor fisik diantaranya adalah nyeri dan lelah 84, pusing serta gelisah 78. Selain itu juga ada faktor lingkungan yang dapat mengganggu tidur diantaranya suara bising 76, suhu ruangan 68, cahaya lampu 57, ruang dan tempat tidur yang nyaman 63, ventilasi yang baik 71, bau yang tidak nyaman 89, dan jumlah teman kamar44. Berdasarkan kualitas tidur klien dengan 7 parameter tidur maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilainya semakin baik pula kualitas tidurnya, dan berdasarkan gambaran gangguan tidur klien maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilainya maka semaakin tinggi pula kualitas tidurnya. 49 Universitas Sumatera Utara