Jenis Penelitian SkalaPengukuran METODE PENELITIAN

43

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menggunakan metode pendekatan desktriptif. Pendekatan deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan suatu fenomena yang terjadi objek penelitian melalui teknik pengumpulan data Maleong, 2006. Pendekatan deskriptif yang bertujuan menggambarkan atau mendeskripsikan penilaian tenaga kesehatan terhadap kualitas pelayanan kesehatan dan perilaku pasien di rumah sakit umun batusangkar. Untuk memudahkan peneliti dalam mengolah data kuantitatif, maka peneliti akan dibantu dengan program software SPSS 21, sehingga diharapkan hasil yang diperoleh lebih akurat. Proses pengolahan data menggunakan SPSS dalam penelitian ini dilakukan melalui tahap sebagai berikut: a. Pengeditan Data Editing Kegiatan ini dilakukan untuk meneliti setiap daftar pertanyaan yang telah diisi, berkaitan dengan kelengkapan pengisian, kejelasan, relevansi, dan konsistensi jawaban dan koreksi terhadap kesalahan pengisian. b. Pengkodean Data Coding Pemberian kode yang dimaksudkan untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat pemasukan data, yaitu dengan memberikan kode pada pertanyaan penelitian dalam kuesioner c. Pemasukkan Data Entry Universitas Sumatera Utara 44 Tahapan ini dilakukan dengan cara menghitung data secara statistik untuk diolah dan dianalisis menggunakan SPSS. d. Pengecekan Data Cleaning Adalah pengecekan data yang sudah dimasukkan, apakah ada kesalahan atau tidak.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Rumah Sakit Umum Daerah Prof. DR. M. A Hanafiah SM Batusangkar, sebagai pelaksana kebijakan pusat maupun daerah yang memberikan pelayanan kesehatan di Sumatera Barat khususnya Kabupaten Tanah Datar Batusangkar. Adapun yang menjadi alasan pemilihan lokasi tersebut adalah: 1. Rumah Sakit Umum Prof. DR. M.A Hanafiah SM Batusangkar adalah satu – satunya rumah sakit milik pemerintah daerah yang berada di Kabupaten Tanah Datar Batusangkar sehingga menjadi rujukan utama bagi masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan di Batusangkar. 2. Lokasi ini merupakan daerah asal peneliti, sehingga peneliti dapat memanfaatkan waktu, tenaga, pikiran, dan dana atau biaya yang diperlukan untuk dimaksimalkan dalam penelitian ini.

3.2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit Prof DR MA Hanafiah SM Batusangkar

Keberadaan Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar dimulai dari sebuah Klinik Pengobatan yang berdiri di Jalan S.Parman atas inisiatif seorang dokter berkebangsaan Belanda yang bekerja sebagai Dokter Pemerintah Belanda dan kemudian berkembang menjadi Rumah Sakit yang didirikan pada tahun 1937 terletak berseberangan jalan dengan klinik pengobatan dengan luas bangunan + 739 M2 dengan jumlah tempat tidur Universitas Sumatera Utara 45 TT 45 buah terdiri dari Zall Anak 17 TT, Zall Kebidanan 18 TT dan Zall Penyakit Dalam 10 TT dengan tenaga yang terdiri dari 2 orang Dokter Umum dan 44 orang Paramedis. Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar dikukuhkan sebagai pusat rujukan kesehatan di Kabupaten Tanah Datar, dengan status demikian Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar harus berbenah diri memperluas wawasan agar dapat menjalankan fungsi dan tugas pokok dengan baik. Salah satu upaya adalah memasyarakatkan keberadaan Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar berikut program-program pembinaannya yang telah dan akan dilaksanakan. Dengan semakin meningkatnya kegiatan dan tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, maka mulai dirintis pembangunan gedung terpisah yang berlokasi di Daerah Kecamatan Tanjung Emas Kenagarian Pagaruyung + 3 KM dari tempat semula. Pembangunan Rumah Sakit pada lokasi yang baru dimulai pada tahun 1982 secara bertahap dengan berbagai upaya dari segenap unsur Pemerintah dan Masyarakat serta Lembaga Swadaya Masyarakat melalui kegiatan gotong royong Manunggal Sakato dan lain-lain yang akhirnya pada tahun 1985 secara berangsur-angsur kegiatan pelayanan Rumah Sakit dapat pindah ke lokasi yang baru dan diresmikan pemakaiannya oleh Gubernur Propinsi Sumatera Barat Bapak Ir.H.AZWAR ANAS pada tanggal 12 November 1985 dengan status Rumah Sakit Type “D” dengan 75 TT. Dengan berpindahnya kegiatan RSU Batusangkar ke lokasi yang baru, maka perkembangan dan kemajuan yang dialami RSU Batusangkar semakin meningkat seiring dengan perkembangannya melalui pembangunan gedung-gedung baru dan penambahan Sumber Daya Manusia dalam rangka memenuhi standar Rumah Sakit Type “C” dan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 192Menkes SLII1993 tanggal 26 April 1993 dan SK Bupati Tanah Datar Nomor 6 Tahun 1993 tanggal 29 April 1993 statusnya Universitas Sumatera Utara 46 ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Type “C” yang diresmikan oleh Menteri Kesehatan RI Bapak Prof.ADIYATMA, MpH Dengan meningkatnya status Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar kemudian dibarengi dengan pembentukan Struktur Organisasi RSU Batusangkar melalui Peraturan Daerah Tingkat II Kabupaten Tanah Datar Nomor 17 Tahun 1994 tanggal 5 Desember 1994. Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, dimana susunan organisasi Rumah Sakit Umum daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dalam lampiran V lima tentang Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar No 10 Tahun 2010 ,Tanggal 16 November 2010.

3.2.2 Struktur dan Fungsi RSU Prof DR MA Hanafiah SM batusangkar

A. Struktur Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 6 Tahun 2003 ditetapkan pembentukan Struktur Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar dan pada SK Bupati Tanah Datar Tahun 2003 ditetapkan Visi, Misi, Kedudukan dan Status, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar. VISI : Menjadi Rumah Sakit Bertaraf Nasional MISI : Menyelengarakan Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Tinggi Dan Profesional Dengan Mengutamakan Kepuasan Pasien. MOTTO : Mengutamakan Keselamatan, Kesembuhan, Kenyamanan, Dan Kepuasan Pasien Adalah Merupakan Kebahagiaan Kami. KEDUDUKAN DAN STATUS Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar adalah unit organik dilingkungan Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dan merupakan pusat Universitas Sumatera Utara 47 rujukan dalam pelayanan kesehatan di Kabupaten Tanah Datar. Direktur Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati Tanah Datar. TUGAS Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar mempunyai tugas untuk melaksanakan pelayanan kesehatan secara paripurna, bermutu, terpadu dan berkesinambungan, kegiatan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. FUNGSI Untuk melaksanakan Visi dan tugas diatas, maka Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Melaksanakan Pelayanan Medis b. Melaksanakan Pelayanan Penunjang Medis c. Melaksanakan Kegiatan UTDRS Unit Transfusi Darah Rumah Sakit d. Melaksanakan Asuhan Keperawatan dan Pelayanan Keperawatan e. Melaksanakan Pelayanan Rujukan f. Melaksanakan Kegiatan Pendidikan Pendidikan Profesi keahlian serta Tenaga kesehatan lainya, Pelatihan dan Penyuluhan g. Melaksanakan Kegiatan Penelitian dan Pengembangan serta Penyebarluasan informasi kesehatan h. Melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan dan Kegiatan Humas, serta Bimbingan Konseling Konsultasi Rohani i. Melaksanakan Kegiatan Administrasi Umum dan Keuangan Universitas Sumatera Utara 48 j. Kegiatan Penanggulangan Bencana, sesuai dengan Pembentukan Tim Reaksi Cepat TRC Kabupaten Tanah Datar. Untuk menjalankan fungsinya Rumah Sakit Prof.DR.M.A Hanafiah SM Batusangkar berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanah Datar Nomor 06 Tahun 2008 Susunan Organisasinya berbentuk Lini dan staf sebagai berikut : a. Direktur b. Kepala Tata Usaha KTU, terdiri dari : 1. Subbagian Umum dan perlengkapan 2. Subbagian Keuangan 3. Subbagian kepegawaian c. Bidang Pelayanan, terdiri dari : 1. Seksi Pelayanan Medis 2. Seksi Keperawatan d. Bidang Penunjang, terdiri dari : 1. Seksi Penunjang Medis 2. Seksi Penunjang Non Medis e. Bidang Bina Program, terdiri dari : 1. Seksi Perencanaan dan Pelaporan 2. Seksi Promosi Kesehatan dan Hubungan Masyarakat f. Kelompok Jabatan Fungsional Kegiatan pelayanan langsung diselenggarakan oleh 4 instalasi dibidang pelayanan dan 7 penunjang. Kepala Instalasi adalah jabatan non structural yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur. Instalasi tersebut terdiri dari : 1. Instalasi Rawat Jalan Universitas Sumatera Utara 49 2. Instalasi Rawat Inap 3. Instalasi Bedah Sentral 4. Instalasi Gawat Darurat 5. Instalasi Radiologi 6. Instalasi Laboratorium Patologi Klinik dan Unit Transfusi Darah 7. Instalasi Farmasi 8. Instalasi Gizi 9. Instalasi Rehabilitasi Medik Unit Fisiotherapi 10. Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana

11. Instalasi Kamar Mayat Unit Ambulance

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian yang memiliki karakteristik tertentu atau populasi merupakan keseluruhan gejala atau satuan yang ingin diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini merupakan tenaga kesehatan baik medis maupun non medis seperti : 1. Dokter 26 orang 2. Perawat 136 orang. 3. Pegawai khusus terapi 10orang. 4. Pegawai Sarana dan Prasarana 11 orang. 5. Pegawai khusus bidan 12 orang. 6. Pegawai khusus gizi 10 orang. 7. Pegawai khusus kefarmasian 17 orang 8. Pegawai administrasi 35 orang. Universitas Sumatera Utara 50 Sehingga memiliki jumlah keseluruhan sebanyak 257 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti. Oleh karena itu sampel harus dilihat sebagai suatu pendugaan terhadap populasi dan bukan populasi itu sendiri. Untuk menghitung sampel yang akan diteliti pada penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d 2 = Presisi ditetapkan 10 dengan tingkat kepercayaan 90 Maka, � = 257 3,57+1 = 71,9 = 71 atau 72 Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik motode acak berlapis stratified random sampling. Metode ini digunakan jika didalam populasi terdapat perbedaan atau starata tertentu. Teknik sampling dalam pengambilan sampel pada penelitian ini digunakan dengan teknik dimana sampel penelitian atau responden ditentukan menggunakan perbedaan kelompok Mallo, dalam Sartika, 1985 : 123. Seperti jumlah tenaga Universitas Sumatera Utara 51 kesehatan di Rumah Sakit Umum Prof DR MA Hanafiah SM Batusangkar dengan jumlah 257 orang dikelompokkan berdasarkan profesi yaitu Dokter 26, Perawat 155, Bidan 12, Pegawai Terapi 5, Pegawai Sarana dan Prasarana 3, Pegawai Gizi 4, Pegawai Farmasi 17, dan Pegawai Administrasi 35 dengan tingkat kesalahan 10 maka jumlah sampel penelitian ini adalah 71 orang. Dengan rincian sebagai berikut : 1. Dokter = 26257x 71 = 7,1 = 7 orang 2. Perawat = 137257 x 71 = 37,5 = 37 orang 3. Bidan = 12257x 71 = 3,3 = 3 orang 4. Pegawai Terapi 10257x 71 = 2,7 = 3 orang 5. Pegawai Sarana dan Prasarana 11257x 71 = 3,0 = 3 orang 6. Pegawai Gizi 10257x 71 = 2,7 = 3 orang 7. Pegawai Farmasi 17257x 71 = 4,6 = 5 orang 8. Pegawai Administrasi 35257x 71 = 9,6 = 10 orang Jadi jumlah sampelnya adalah 7 + 37 + 3 + 3 + 3 + 3 + 5 + 10 = 71 orang.

3.4 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah Tenaga Kesehatan yang bekerja di RSU Prof DR MA Hanafiah SM Batusangkar sebanyak 71 responden. Menganalisis data merupakan suatu upaya untuk menata dan mengelompokkan data menjadi satu bagian-bagian tertentu berdasarkan jawaban responden. Analisis data yang dimaksud adalah interpretasi langsung berdasarkan data dan informasi yang diperoleh di lapangan. Adapun data yang dianalisa pada bab ini adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 52

3.4.1 Identitas Responden Tabel 3.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Percent Laki - laki 16 22,50 Perempuan 55 77,50 Jumlah 71 100 Sumber:Data Kuesioner, Maret 2016 Sampel yang digunakan dalam penelitian ini tidak menitikberatkan pada jenis kelamin tertentu, setiap jenis kelamin memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumalah responden laki-laki adalah 16 jiwa atau 22,5 dan jumlah responden perempuan adalah 55 jiwa atau 77,5 . Tabel 3.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi Percent 20 - 30 Tahun 8 11,30 31 - 40 Tahun 42 59,20 41 - 51 Tahun 19 26,80 51 Tahun 2 2,80 Jumlah 71 100 Sumber:Data Kuesioner, Maret 2016 Berdasarkan hasil kuesioner, kebanyakan responden berusia antara 31–40 tahun yang berjumlah 42 orang atau 59,2 , sedangkan pada posisi kedua terbanyak dengan responden yang berusia 41-50 tahun dengan jumlah 19 orang atau 26,8 , sedangkan pada posisi ketiga dengan responden yang berusia 20-30 tahun dengan jumlah 8 orang atau 11,3 , sedangkan jumlah yang paling sedikit terdapat pada responden yang berusia diatas 51 tahun dengan berjumlah 2 orang atau 2,8 . Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 3.3 Identitas Responden Berdasarkan Profesi Profesi Frekuensi Percent Dokter 7 9,90 Perawat 37 52,10 Bidan 3 4,20 Pegawai Terapi 3 4,20 Pegawai Gizi 3 4,20 Pegawai farmasi 5 7 Pegawai Administrasi 10 14,10 Pegawai Sarana 3 4,20 Jumlah 71 100 Sumber : Data Kuesioner, Maret 2016 Fokus penelitian ini adalah kualitas pelayanan kesehatan dan perilaku pasien yang di nilai oleh tenaga kesehatan rumah sakit atau penyedia jasa pelayanan kesehatan seperti dokter 7 orang, perawat 37 orang, bidan 3 orang, pegawai terapi 3 orang, pegawai gizi 3 orang, pegawai farmasi 5 orang, pegawai administrasi 10 orang, dan pegawai sarana dan prasarana 3 dengan total keseluruhan berjumlah 71 responden. Tabel 3.4 Identitas Responden Berdasarkan Lama Profesi Lama Profesi Frekuensi Percent 0 - 10 Tahun 27 38 11 - 20 Tahun 34 47,90 21 Tahun 10 14,10 Jumlah 71 100 Sumber: Data Kuesioner, Maret 2016 Berdasarkan hasil kuesioner, mayoritas responden memiliki pengalaman paling lama antara 11-20 tahun dengan jumlah 34 orang atau 47,9 , sedangkan responden dengan pengalaman 0-10 tahun berjumlah 27 orang atau 38 , dan lama profesi yang lebih dari 21 tahun berjumlah 10 orang atau 14,1 Universitas Sumatera Utara 54 3.5Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer Untuk mendapatkan data primer dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Data primer tersebut dilakukan dengan instrumen berupa kuesioner angket, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh informasi. Kuesioner akan disebarkan kepada tenaga kesehatan baik medis maupun non medis seperti dokter, perawat, bidan, apoteker, bagian administrasi terhadap kualitas pelayanan kesehatan dan perilaku pasien di RSU Prof Dr M.A Hanafiah Batusangkar. Isi kuesioner merupakan pertanyaan sebanyak 38 pertanyaan yang bersifat tertutup. Setiap pertanyaan dikelompokkan berdasarkan indikator, yaitu sebegai berikut: 1. Identitas responden terdiri atas 4 pertanyaan. 2. Indikator keandalan terdiri atas 11 pertanyaan. 3. Indikator bukti terukur terdiri atas 3 pertanyaan. 4. Indikator daya tanggap terdiri atas 9 pertanyaan. 5. Indikator jaminan luas terdiri atas 9 pertanyaan. 6. Indikator kepedulian terdiri atas 2 pertanyaan. 7. Indikator perilaku pasien terdiri atas 4 pertanyaan.

3.5.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Data ini sebagai salah satu aspek pendukung keabsahan penelitian. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan melalui : a. studi kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data yang diperoleh dari buku-buku ilmiah , tulisan ilmiah, jurnal, situs-situs internet, dan hasil penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan masalah yang akan diteliti. Universitas Sumatera Utara 55 b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian, namun melalui dokumen sebagai pendukung penelitian. Misalnya foto.

3.6 SkalaPengukuran

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan skala likert dimana digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena atau gejala sosial yang terjadi, hal ini secara spesifik telah ditetapkan oleh peneliti yang selanjutnya disebut variabel peneliti. Variabel peneliti ini dijabarkan melalui dimensi menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijadikan indikator yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun butir pertanyaan atau pernyataan yang berkaitan dengan variabel penelitian. Skala likert mempunyai gradasi dari sangat positifdan sangat negatif yang diungkap melalui kata – kata sebagai berikut : Sangat sesuai SS = 5 Tidak Sesuai TS = 2 Sesuai S = 4 Sangat Tidak Sesuai STS = 1 Cukup Sesuai CS= 3

3.7 Analisis Data