Uji Reabilitas Jadwal Kegiatan

56 tunggal adalah jenis kelamin responden, umurusia responden, profesi responden, lama profesi responden serta jawaban responden pada setiap pertanyaan di kuesioner penelitian. Analisis data dan interpretasi data merupakan tahap pengumpulan data dan informasi, penyebaran data kemudian data di interprestasi dan dianalisis berdasarkan teori yang digunakan sampai kapada kesimpulan. Kemudian data yang disajikan berupa kesimpulan data yang sudah dianalisis.

3.8 Keterbatasan Peneliti

Keterbatasan penelitian mencakup uraian tentang keterbatasan dan hambatan yang ditemui dalam penelitian, baik yang berkaitan dengan metode dan teknik penulisan yang digunakan, maupun keterbatasan peneliti sendiri. Keterbatasan dalam penelitian ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengalaman yang dimiliki oleh peneliti untuk melakukan kegiatan penelitian ilmiah. Selain itu, peneliti juga belum menguasai secara penuh teknik dan metode penelitian, sehingga dapat menjadi keterbatasan dalam menyajikan dan mengolah data, akan tetapi kendala tersebut dapat diatasi melalui proses bimbingan skripsi dan peneliti berusaha untuk mencari informasi dari berbagai sumber yang mendukung proses penelitian ini. Walaupun terdapat berbagai keterbatasan, peneliti tetap berusaha semaksimal mungkin dalam mengumpulkan informasi dariresponden, serta informasi yang diperoleh dapat dipertanggung jawabkan validitasnya.

3.9 Uji Reabilitas

Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat pengukur tersebut reliabel. Reabilitas tes adalah tingkat konsitensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu Universitas Sumatera Utara 57 tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten, relatif tidak berubah walaupun diteskan pada situasi yang berbeda-beda. Reliabilitas suatu tes adalah seberapa besar derajat tes mengukur secara konsisten sasaran yang diukur. Reliabilitas dinyatakan dalam bentuk angka, biasanya sebagai koefisien. Koefisien tinggi berarti reliabilitas tinggi. Reliabilitas adalah kehandalan berkaitan dengan estimasi sejauh mana suatu alat ukur dilihat dari stabilitas atau konsistensi internal dariinformasi, jawaban atau pertanyaan, jika pengukuran atau pengamatan dilakukan berulang. Pengujian reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan formula Alpha’s Cronbach. Jika koefisien reliabilitas α ≥ 0, 1 makaalat ukur dianggap reliabel handal Nunnally, 1978. Uji reliabilitas terhadap variabel penelitian memperlihatkan hasil nilai Alpha’s Cronbachsebesar 0,875 dengan 38 item pertanyaan. Dengan demikian alat ukur yang digunakan peniliti dalam mengukur kualitas pelayanan kesehatan dan perilaku pasien reliabel handal. Universitas Sumatera Utara 58

3.10 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Bulan Ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Pra Observasi √ 2 ACC Judul Penelitian √ 3 Penyusunan Proposal √ √ √ 4 Seminar Desain Penelitian √ 5 Revisi Proposal Penelitian √ 6 Penelitian Laporan √ √ √ 7 Pengumpulan dan Interpretasi Data √ √ 8 Bimbingan √ √ √ 9 Penulisan Laporan Akhir √ √ √ 10 Sidang Meja Hijau √ Universitas Sumatera Utara 59

BAB IV 4.1 Penilaian Tenaga Kesehatan Terhadap Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Perilaku

Pasien.

4.1.1 Penilaian Tenaga Kesehatan Terhadap Keandalan.

Berdasarkan hasil tabel 4.1 dapat dilihat bahwa nilai mean tertinggi pada keandalan menurut tenaga kesehatan adalah kecepatan pelayanan ambulance mean 4,85 dan standar deviasi 0,51, dan nilai mean terendah dari keandalan adalah kemampuan penanganan gawat darurat mean 3,07 dan standar deviasi 1,03. Dari nilai mean tertinggi dapat dilihat bahwa sebanyak 91,5 responden menjawab sangat cepat kurang dari 230 menit, 4,2 responden menjawab cepat kurang dari 250 menit, 2,8 responden menjawab cukup cepat kurang dari 280 menit dan 1,4 responden menjawab tidak cepat lebih dari 300 menit. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu responden berikut ini : “.....pelayanan ambulance itu memang harusnya kurang dari 3 jam, soalnya kalau ada pasien yang meninggal harus ditunggu 2 jam dulu baru bisa diantar kerumahnya, makanya gak sampai 3 jam lah menunggu pelayanan ambulance itu. lain lagi dengan yang pasien rujukan mereka harus menunggu rekomendasi dari rumah sakit setelah pasien melengkapi berkas untuk menggunakan ambulance baru pasin bisa menggunakan saran ambulance tersebut.....” Sementara dari nilai mean terendah diketahui bahwa sebanyak 7 responden menjawab sangat berkemampuan, 35,2 responden menjawab berkemampuan, 15,5 responden menjawab cukup berkemampuan, dan 42,3 responden menjawab tidak berkemampuan. Hal ini disebabkan karena saat memberikan pelayanan gawat darurat para parawat dan bidan tidak dibantu oleh dokter umum dan dokter spesialis, karena saat ada pasien yang masuk ke gawat darurat para dokter tidak ada ditempat untuk memberikan pelayanan gawat darurat karena para dokter yang bertugas ada yang lagi bereada diruangan mereka dan ada juga yang sedang berada di klinik rumah sakit, sehingga menyebabkan ke Universitas Sumatera Utara