Konsep Pasien Tenaga Kesehatan

27

2.3 Konsep Pasien

Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis. Seringkali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya http:www.wikipedia.com. Menurut UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit dijelaskan dalam Bab I Pasal 1 ayat 4 bahwa pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung di Rumah Sakit. Menurut Bean dkk dalam Gaspersz, 1997 : 73, pelanggan dalam hal ini pasien adalah orang teramat penting yang harus dipuaskan. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pasien adalah orang yang menderita penyakit dan memerlukan perawatan dan melakukan konsultasi dengan dokter untuk mengatasi masalah kesehatannya dan harus dipuaskan.

2.4 Konsep Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan arti yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian tersebut bisa disimpulkan bahwa perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup. Universitas Sumatera Utara 28

2.4.1 Bentuk Perilaku

Pada dasarnya bentuk perilaku dapat diamati, melalui sikap dan tindakan, namun demikian tidak berarti bahwa bentuk perilaku itu hanya dapat dilihat dari sikap dan tindakannya saja, perilaku dapat pula bersifat potensial, yakni dalam bentuk pengetahuan, motivasi dan persepsi.Bentuk perilaku dilihat dari sudut pandang respon terhadap stimulus, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Perilaku tertutup, Perilaku tertutup adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup. Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuankesadaran, dan sikap yang terjadi belum bisa diamati secara jelas oleh orang lain. 2. Perilaku terbuka, Perilaku terbuka adalah respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek practice.

2.4.2 Proses Pembentukan Perilaku

Proses pembentukan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Persepsi, Persepsi adalah sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, dan sebagainya. 2. Motivasi, Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak untuk mencapai sutau tujuan tertentu, hasil dari pada dorongan dan gerakan ini diwujudkan dalam bentuk perilaku Universitas Sumatera Utara 29 3. Emosi, Perilaku juga dapat timbul karena emosi, Aspek psikologis yang mempengaruhi emosi berhubungan erat dengan keadaan jasmani, sedangkan keadaan jasmani merupakan hasil keturunan bawaan, Manusia dalam mencapai kedewasaan semua aspek yang berhubungan dengan keturunan dan emosi akan berkembang sesuai dengan hukum perkembangan, oleh karena itu perilaku yang timbul karena emosi merupakan perilaku bawaan. 4. Belajar, Belajar diartikan sebagai suatu pembentukan perilaku dihasilkan dari praktek-praktek dalam lingkungan kehidupan. Barelson 1964 mengatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari perilaku terdahulu.

2.5 Pelayanan Kesehatan

Untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, banyak hal yang perlu dilakukan. Salah satu hal yang perlu diantaranya yang dipandang mempunyai peran yang cukup penting ialah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Pelayanan merupakan sistem yang menyediakan sesuatu yang dibutuhkan publik, diorganisasikan oleh pemerintah atau perusahaan swasta.Fandy Tjiptono, 2008 : 1. Agar layanan dapat memuaskan kepada orang atau sekelompok orang yang dilayani, maka si Pelaku dalam hal ini petugas, harus dapat memenuhi 4 persyaratan pokok, ialah : a Tingkah laku yang sopan, b Cara menyampaikan sesuatu yang berkaitan dengan apa yang seharusnya diterima oleh yang bersangkutan, c Waktu menyampaikan yang tepat dan d Keramah tamahan. Moenir, 2006 : 197 Universitas Sumatera Utara 30 Menurut Azwar, pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah pengunaan fasilitas pelayanan yang disediakan baik dalam bentuk rawat jalan, rawat inap, kunjungan rumah oleh petugas kesehatan ataupun bentuk kegiatan lain dari pemanfaatan pelayanan tersebut yang didasarkan pada ketersediaan dan kesinambungan pelayanan, penerimaan masyarakat dan kewajaran, mudah dicapai oleh masyarakat, terjangkau serta bermutu. http:www.repository.usu.ac.id Adapun yang dapat termasuk dalam pelayanan kesehatan yang merupakan hak pasien antara lain ialah pemeriksaan medik, diagnotis, terapi, anestesi, menulis resep obat-obatan, pengobatan dan perawatan di rumah sakit, kontrol, pelayanan pasca perawatan, pemberian keterangan medik, pemberian informasi, kerja sama vertikal penyelenggara pelayanan kesehatan dan sebagainya. Tengker, 2005 : 56

2.5.1 Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan

Menurut WHO bahwa faktor prilaku yang mempengaruhi penggunaan pelayanan kesehatan adalah: 1. Pemikiran dan Perasaan Thoughts and Feeling Berupa pengetahuan, persepsi, sikap, kepercayaan dan penilaianpenilaian seseorang terhadap obyek, dalam hal ini obyek kesehatan. 2. Orang Penting sebagai Referensi Personal Referensi Seseorang lebih banyak dipengaruhi oleh seseorang yang dianggap penting atau berpengaruh besar terhadap dorongan penggunaan pelayanan kesehatan. 3. Sumber Daya Resources Mencakup fasilitas, uang, waktu, tenaga, dan sebagainya. Sumber daya juga berpengaruh terhadap prilaku seseorang atau kelompok masyarakat Universitas Sumatera Utara 31 dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif dan negatif. 4. Kebudayaan Culture Berupa norma-norma yang ada di masyarakat dalam kaitannya dengan konsep sehat sakit.

2.5.2 Syarat Pokok Pelayanan Kesehatan

Azwar 1996 : 45-46 menjelaskan suatu pelayanan kesehatan harus memiliki berbagai persyaratan pokok, yaitu: persyaratan pokok yang memberi pengaruh kepada masyarakat dalam menentukan pilihannya terhadap penggunaan jasa pelayanan kesehatan dalam hal ini puskesmas , yakni : 1. Ketersediaan dan Kesinambungan Pelayanan Pelayanan yang baik adalah pelayanan kesehatan yang tersedia di masyarakat acceptable serta berkesinambungan sustainable. Artinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat ditemukan serta keberadaannya dalam masyarakat adalah ada pada tiap saat dibutuhkan. 2. Kewajaran dan Penerimaan Masyarakat Pelayanan kesehatan yang baik adalah bersifat wajar appropriate dan dapat diterima acceptable oleh masyarakat. Artinya pelayanan kesehatan tersebut dapat mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi, tidak bertentangan dengan adat istiadat, kebudayaan, keyakinan dan kepercayaan masyarakat, serta bersifat tidak wajar, bukanlah suatu keadaan pelayanan kesehatan yang baik. 3. Mudah Dicapai oleh Masyarakat Universitas Sumatera Utara 32 Pengertian dicapai yang dimaksud disini terutama dari letak sudut lokasi mudah dijangkau oleh masyarakat, sehingga distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. Jangkauan fasilitas pembantu untuk menentukan permintaan yang efektif. Bila fasilitas mudah dijangkau dengan menggunakan alat transportasi yang tersedia maka fasilitas ini akan banyak dipergunakan. Tingkat pengguna di masa lalu dan kecenderungan merupakan indikator terbaik untuk perubahan jangka panjang dan pendek dari permintaan pada masa akan datang. 4. Terjangkau Pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan yang terjangkau affordable oleh masyarakat, dimana diupayakan biaya pelayanan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Pelayanan kesehatan yang mahal hanya mungkin dinikmati oleh sebagian masyarakat saja. 5. Mutu Mutu kualitas yaitu menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan dan menunjukkan kesembuhan penyakit serta keamanan tindakan yang dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. http:www.repository.usu.ac.id

2.5.3 Kualitas Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan dapat memuaskan setiap pemakai jasa yankes sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan. Menurut Azwar, kualitas pelayanan kesehatan Universitas Sumatera Utara 33 adalah yang menunjukkan tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. Makin sempurna kepuasan pasien, makin baik pula kualitas pelayanan kesehatan. Salah satu definisi kulaitas pelayanan kesehatan biasanya mengacu pada kemampuan rumah sakit atau puskesmas memberi pelayanan yang sesuai dengan standar profesi kesehatan dan dapat diterima pasiennya. Menurut Zeithaml-Pasasuraman-Berry Pasolong, 2007 : 135, ada lima dimensi kualitas pelayanan. Kelima dimensi tersebut, yaitu : 1. Reliability, ditandai dengan kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang tepat dan benar serta terpercaya seperti ketepatan waktu dokter atau staff dalam mengamati pasien, memberikan laporan diagnosa yang tepat kepada pasien, kemampuan menangani layanan gawat darurat, tidak ada kejadian salah dalam memberikan obat, dan kecilnya angka kematian pada ibu dan bayi saat proses persalinan. 2. Tangibles, ditandai dengan penyediaan pelayanan berupa sarana fisik perkantoran, komputerisasi administrasi, ruang tunggu, tempat informasi, fasilitas, lingkungan, tersedianya pelayanan rawat jalan, buka pelayanan sesuai dengan ketentuan, dan tersedianya pelayanan rawat inap. 3. Responsiveness, ditandai dengan kesanggupan untuk membantu dan menyediakan pelayanan secara cepat dan tepat serta tanggap terhadap keinginan kosumen seperti waktu tanggap pelayanan di Gawat Darurat, waktu tunggu pasien rawat jalan yang tidak lama, waktu tanggap dalam pelayanan pemusaran jenazah, dan waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan baik rawat inap maupun rawat jalan. Universitas Sumatera Utara 34 4. Assurance, ditandai dengan kemampuan memberikan jaminan kepuasan kepada pasien seperti keramahan, sopan santun pegawai dalam meyakinkan kepercayaan konsumen dalam bentuk hasil akurasi laboratorium, pelayanan Gawat Darurat ditangani oleh ahli yang memiliki sertifikat, dokter bertanggung jawab atas pasien rawat inap, waktu tunggu saat paska operasi yang tidak lama, kecilnya kemungkinan terjadinya kematian saat berada di ruang operasi. 5. Emphaty, bentuk kepedulian yang diberikan oleh penyedia jasa ditandai dengan sikap tegas tetapi penuh perhatian, kepedulian, kenyamanan, ketulusan dari pegawai terhadap konsumen, tidak ada keharusan untuk membayar uang muka, jam besuk dokter spesialis yang tepat waktu, dan tergambarnya kepedulian rumah sakit terhadap masyarakat miskin.

2.6 Tenaga Kesehatan

Undang - Undang Republik IndonesiaNomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatanbahwa tenaga kesehatan memiliki peranan pentinguntuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undatrg Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Kesehatan sebagai hak asasi manusia harusdiwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang menyeluruh oleh Universitas Sumatera Utara 35 Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat secara terarah, terpadu dan berkesinambungan, adil dan merata, serta aman, berkualitas, dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan upaya kesehatan harusdilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertihkasi, registrasi, perizinan, serta pembinaan, pengawasan, dan pemantauan agar penyelenggaraan upaya kesehatan memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan serta sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan. Untuk memenuhi hak dan kebutuhan kesehatan setiap individu dan masyarakat, untuk memeratakan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, dan untuk memberikan pelindungan serta kepastian hukum kepada tenaga kesehatan dan masyarakat penerima upaya pelayanan kesehatan, perlupengaturan mengenai tenaga kesehatan terkait dengan perencanaan kebutuhan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yangmengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan danatau keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan atauserangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintregasi dan berkesinambungan untuk memeliharadan meningkatkan derajat kesehatan masyarakatdalam bentuk pencegahan Universitas Sumatera Utara 36 penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh Pemerintah atau masyarakat. Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam: a. Tenaga Medis. b. Tenaga Psikologi Klinis. c. Tenaga Keperawatan. d. Tenaga Kebidanan. e. Tenaga Kefarmasian. f. Tenaga Kesehatan Masyarakat. g. Tenaga Kesehatan Lingkungan. h. Tenaga Gizi. i. Tenaga Keterapian Fisik. j. Tenaga Keteknisian Medis. k. Tenaga Teknik Biomedika. l. Tenaga Kesehatan Tradisional. m. Tenaga Kesehatan Lain. Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga medis terdiri atas dokter, dokter gigi, dokterspesialis, dan dokter gigi spesialis. Tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga psikologi klinis adalah psikologi klinis. Tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keperawatan terdiri atas berbagai jenis perawat.Tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kebidanan adalah bidan. Tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kefarmasian terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu Universitas Sumatera Utara 37 perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga. Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalamkelompok tenaga kesehatan lingkungan terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan. Tenaga kesehatan yang termasuk dalamkelompok tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien. Tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur. Tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keteknisian terdiri atas perekam medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis. Tenaga kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga teknik biomedika terdiri atas radiografer, elektromedis, ahli teknoiogi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik. Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk daiamkelompok Tenaga Kesehatan tradisional terdiri atas tenagakesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan.

2.7 Penilaian