buatan juga bisa memunculkan banyak gangguan bagi kesehatan, diantaranya tremor,migraine, sakit kepala, kehilangan daya ingat, bingung, insomnia, iritasi asma,
hipertensi, diare, sakit perut, alergi, impotensi, gangguan seksual, kebotakan dan kanker otak Eddy, 2010.
5.3. Pengetahuan Responden Tentang Penggunaan Pemanis Buatan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa responden yang memiliki pengetahuan dengan kategori baik tidak ada, yang memiliki
pengetahuan dengan kategori sedang ada sebanyak 19 orang 63,3 dan yang memiliki pengetahuan dengan kategori kurang ada sebanyak 11 orang 36,7.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa pengetahuan responden tentang penggunaan pemanis buatan masih rendah. Sebagian besar responden tidak
mengetahui dampak apa saja yang ditimbulkan pemanis buatan. Responden hanya menganggap menggunakan pemanis buatan akan lebih terasa manis daripada hanya
menggunakan gula dan juga dengan menggunakan pemanis buatan tidak akan membutuhkan banyak campuran pemanis.
Tingkat pengetahuan responden tersebut adalah karena tingkat pendidikan responden yang sebagian besar berpendidikan tamat SD terdapat sebanyak 15 orang
50,0. Sehingga dengan tingkat pendidikan yang rendah dan tidak adanya sumber
informasi yang dimiliki responden. Responden mengatakan mereka hanya mengetahuai takaran penggunaan pemanis buatan dari tulisan yang ada pada plastik
pemanis dan juga dari pengalaman berdagang. Dimana rata-rata pedagang es krim tersebut berdagang lebih dari 2 tahun terdapat sebanyak 21 orang 70,0.
Universitas Sumatera Utara
Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan pengetahuan yang ada pada responden juga terbatas. Hal ini dikarenakan pendidikan merupakan suatu proses
penyampaian materi bahan pendidikan guna mencapai suatu perubahan perilaku Notoadmodjo,2003. Dengan tidak adanya tambahan informasi yang sampai kepadea
responden, maka akan seedikit pula pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan tabel silang tingkat pendidikan dengan pengetahuan dapat dilihat bahwa terdapat hubungan
antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan responden. Lama berdagang juga berpengaruh terhadap pengetahuan responden.
Responden yang sebagian besar lama berdagang lebih dari 2 tahun, memiliki ruang lingkup interaksi yang bebas antar sesama pedagang, sehingga informasi yang berasal
dari penginderaan dan pengalaman sehari-hari yang hanya mereka gunakan. Berdasarkan Notoadmodjo 2003, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
merupakan hasil penginderaan yang diperoleh melalui penglihatan, pendengaran, penciuman, raba, yang memberikan informasi tertentu kepada seseorang dan menjadi
pengetahuannya. Penginderaan tersebut dapat bersumber dari pengalaman yang ada, baik berupa pengalaman belajar, bekerja serta aktivitas dan interaksi lain dalam
kehidupan sehari-hari. Green menyebutkan dalam Notoadmodjo 2003 menyebutkan bahwa
pengetahuan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi perilaku seseorang. Notoadmodjo 2003 juga menyebutkan bahwa perilaku seseorang akan
lebih baik dan dapat bertahan lebih lama apabila didasari oleh tingkat pengetahuan dan kesadaran yang baik.
5.4. Sikap Responden Tentang Penggunaan Pemanis Buatan