Pengklasifikasian Model KONSEP PEMODELAN DAN SIMULASI PENGKODEAN

Adapun tujuan dari studi pemodelan adalah untuk menentukan informasi variabel dan parameter yang dianggap penting untuk dikumpulkan, sehingga tidak ada model yang unik. Karena keunikan yang terdapat pada suatu sistem tersebut tidak menghasilkan suatu metode yang bersifat menutupi kompleksnya suatu sistem yang sulit, namun menambah tingkat kesulitan tersebut. Satu sistem dapat memiliki pelbagai model, tergantung dari sudut pandang dan kepentingan si pembuat model itu sendiri. Suatu model yang baik menjadi pertimbangan yang sangat penting yang harus dilakukan oleh si pembuat model sebelum memulai untuk perancangan model tersebut. Untuk menilai apakah model tersebut dapat dianggap baik cukup sulit, tetapi garis besarnya dapat disebutkan kriteria suatu model yang baik antara lain : 1. Mudah dimengerti pemakainya 2. Harus mempunyai tujuan yang jelas 3. Dinyatakan secara jelas dan lengkap 4. Mudah dikontrol dan dimanipulasikan oleh pemakai 5. Mengandung pemecahan masalah yang penting dan jelas 6. Mudah diubah, mempunyai prosedur modifikasi 7. Dapat berkembang dari sederhana menuju kompleks

3.2 Pengklasifikasian Model

Model adalah suatu tiruan yang diciptakan dengan melakukan pendekatan terhadap objek–objek nyata, dimana memiliki sifat seperti beberapa objek yang nyata tersebut, disamping memiliki fungsi yang sama dengan objek–objek yang nyata. Adapun klasifikasi model akan mempermudah usaha kita dalam memahami setiap langkah yang dilakukan dan makna serta Universitas Sumatera Utara kepentingan dari pemodelan yang dirancang. Jenis–jenis model dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Berdasarkan Struktur Model, a. Model Ikonik Model ikonik adalah perwakilan dari tiruan fisik dari beberapa hal, baik dalam bentuk ideal maupun dalam skala yang berbeda pula. Model ini mempunyai karakteristik yang sama dengan yang direpresentasikannya, terutama yang bersesuaian dengan menerangkan kejadian pada waktu yang spesifik. Adapun model dapat berdimensi dua foto, peta ataupun tiga dimensi prototype mesin, alat dan lainnya . Pengecualian pada model yang berdimensi lebih dari tiga dimana tidak mungkin lagi dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan kategori model simbolik untuk penyelesainnya. b. Model Analog model diagramatik Model ini adalah suatu tiruan yang dapat digunakan untuk mewakili situasi dinamik, yaitu keadaan yang berubah menurut waktu. Perlu diketahui bahwa model ini lebih sering digunakan daripada model ikonik karena kemampuannya untuk memebrikan separasi dari kejadian yang sedang dikaji. Disamping itu, model analog juga sesuai dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dari berbagai komponen. Dengan melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan untuk membuat setiap langkah perubahan dapat ditingkatkan. Contoh dari model ini salah satunya kurva permintaan pada ekonomi, kurva distribusi frekuensi pada statistik, dan diagram alir. Model ini lebih banyak digunakan karena kesederhanaannya, namun sangat efektif pada situasi yang khas. Universitas Sumatera Utara c. Model Simbolik Model matematik Yaitu jenis model yang umumnya dipakai pada suatu persamaan, dimana dituliskan dalam bentuk angka, simbol, dan rumus ditandai dengan persamaan yang tepat, singkat, dan mudah untuk dimengerti. Simbol persamaan tidak saja mudah untuk dilakukan manipulasi dibangingkan dengan kata – kata, namun juga lebih cepat untuk ditanggapi maksudnya. Suatu logika simbolis digunakan dengan melengkapinya melalui bahasa yang universal pada penelitian operasional dan ilmu sistem. 2. Berdasarkan fungsinya, a. Model deskriptif Yaitu model yang hanya menggambarkan situasi sistem tanpa gambaran tentang miniatur objek yang diteliti. b. Model Prediktif Yaitu model yang menjelaskan gambaran tentang situasi yang akan terjadi dan bila suatu terjadi. c. Model Normatif Yaitu model yang membrikan gambaran terhadap permasalahan yang dihadapi. Model ini disebut juga model simulasi. 3. Berdasarkan referensi waktu, yaitu a. Model Statis Model Diskrit Yaitu model yang tidak memasukkan faktor waktu dalam perumusannya, dimana definisi waktu hanya dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat integer, dan umumnya dalam bentuk simbolis dinyatakan dengan k. Contoh model sistem ekonomi makro suatu Negara dengan variabel integer waktu diskrit bulan atau tahun. Universitas Sumatera Utara b. Model Dinamis Model waktu Kontinu Yaitu model yang mempunyai unsur waktu dalam perumusannya dan menunjukkan perubahan setiap saat akibat aktivitasnya terhadap waktu tersebut. Sebagai contohnya, model sistem persamaan gerak dinamis pesawat terbang dengan variabel real waktu kontinu dalam detik. 4. Berdasarkan peristiwa yang terjadi dalam sistem, model sistem terbagi menjadi: a. Model Sistem Kejadian Kontinu Yaitu model sistem dimana peristiwa masukan, keluaran, dan keadaan state terjadi secara terus–menerus. Contoh model ini adalah sistem persamaan gerak mobil dimana seorang supir memberikan perintah kontinu kepada mobil, agar kecepatan konstan sesuai yang diinginkan. b. Model Sistem Kejadian Diskrit Yaitu model sistem dimana peristiwa masukan, keluaran dan keadaan terjadi tidak terus–menerus tetapi kadang saja. Contoh dalam model permainan catur atau model permainan perang war game dimana pemain atau komandan memberikan perintah ke sistem tidak terus–menerus.

3.3 Bilangan Acak