2.6.1. Tujuan Diet
Ada tiga tujuan diet gagal ginjal dengan dialisa, yaitu untuk mencegah defisiensi gizi serta mempertahankan dan memperbaiki status gizi, agar pasien
dapat melakukan aktivitas normal, menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dan menjaga agar akumulasi produk sisa metabolisme tidak berlebihan
Almatsier, 2006.
2.6.2. Syarat Diet
Dialisis tidak dapat seluruhnya menggantikan fungsi ginjal normal, dialisis lebih banyak berperan pada fungsi eksresi. Tanpa adanya pengaturan diet dapat
menyebabkan akumulasi sisa-sisa metabolisme diantara waktu dialisis berikutnya. Syarat diet gagal ginjal dengan hemodialisa adalah diet dengan pengaturan asupan
protein, energi, kalium, natrium, fosfor dan cairan. Menurut Sidabutar 1992, Asupan protein yang diberikan adalah1-1,2gkg
BBhari, untuk menjaga keseimbangan nitrogen dan kehilangan protein selama dialisis. Dengan asupan protein 1-1,2 gkg BBhari diharapkan dapat mencegah
tingginya akumulasi sisa metabolisme protein diantara hari dialisis berikutnya. Sekurang-kurangnya 50 asupan protein berasal dari protein bernilai biologis
tinggi. Protein bernilai biologi tinggi lebih lengkap kandungan asam amino esensial, sumber protein ini biasanya dari golongan hewani, misalnya : telur,
daging, ayam, ikan, susu, kerang, kepiting, dan lain-lain dalam jumlah sesuai anjuran
Universitas Sumatera Utara
Kemudian untuk kebutuhan energi dibutuhkan sekurang-kurangnya 35 kkalkg berat badanhari. Dibutuhkan asupan energi yang optimal dari golongan
bahan makanan non protein, ini dimaksudkan untuk mencegah penggunaan protein sebagai sumber energi. Bahan-bahan ini bisa diperoleh dari minyak,
mentega, margarin, gula, madu, sirup, jam, dan lain-lain Asupan natrium yang diperbolehkan 40-120 mEqhari 920-2760 mghari
untuk kontrol tekanan darah dan oedema. Pembatasan natrium dapat membantu mengatasi rasa haus, dengan demikian dapat mencegah kelebihan asupan cairan.
Asupan natrium bisa diberikan lebih tinggi 7-9 jam sebelum dialisis untuk mencegah hipotensi atau kram selama dialisis. Bahan makanan tinggi natrium
yang tidak dianjurkan antara lain : garam natrium yang ditambahkan kedalam makanan, seperti natrium bikarbonat atau soda kue, natrium benzoat atau
pengawet buah dan sayuran, natrium nitrit atau sendawa yang digunakan sebagai pengawet daging, seperti pada ”cornet beef”. Bahan makanan yang dikalengkan.
Pembatasan kalium sangat diperlukan. Hiperkalemia dapat mengakibatkan dysrhthmia dan cardiac arrest. Asupan kalium diberikan 40-70 mEqhari 1560-
2730 mghari. Bahan makanan tinggi kalium pada umbi, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan. Yang tidak dianjurkan antara lain : kentang, alpokat, pisang,
mangga, tomat, rebung, kailan, daun singkong, daun pepaya, bayam, kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai.
Untuk Kalsium dan Fosfor, hendaknya dikontrol keadaan hipokalsemia dan hiperphosphatemia, ini untuk menghindari terjadinya hiperparatiroidism dan
Universitas Sumatera Utara
seminimal mungkin mencegah kalsifikasi dari tulang dan jaringan tubuh. Fosfor dan kalsium lebih baik dikontrol dengan penggunaan pengikat fosfor dan
suplemen kalsium. Namun begitu pembatsan asupan fosfor tetap dianjurkan bersamaan dengan suplemen kalsium karbonat. Asupan fosfor 400-900 mghari,
kalsium 1000-1400mghari. Untuk membatasi kelebihan cairan tubuh sekurang-kurangnya ½ kg setiap
hari, konsumsi cairan baik yang berasal dari makanan meupun minuman diberikan sesuai jumlah air seni sehari ditambah 500 cc
2.6.3. Jenis Diet dan Indikasi Pemberian