BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Isolasi dan Karakter Bakteri Penghasil Antijamur
Hasil isolasi dari 19 titik pengambilan sampel tanah Bangka diperoleh 12 isolat bakteri penghasil antijamur. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap 12
isolat bakteri antijamur tersebut diperoleh karakter yang bervariasi seperti pada Tabel 4.1.1. Dari Tabel 4.1.1 diketahui bahwa 9 isolat yaitu BK 13, BK14, BK 15, BK 17,
KM01, KM02, KM04, AW02 dan AW10, berbentuk bulat, sedangkan 3 isolat lainnya yaitu BK16, AW08 dan BS02 berbentuk tak beraturan. Warna koloni juga bervariasi,
1 isolat yaitu BK 17 berwarna putih kekuningan, 3 isolat yaitu BK 13, KM01 dan AW08 berwarna putih bening, dan 8 isolat lainnya yaitu BK 14, BK15, BK 16,
KM02, KM04, AW02, AW10 dan BS02 berwarna putih. Beberapa isolat yang merupakan hasil isolasi dapat dilihat pada Gambar 4.1.1. Bentuk sel masing-masing
isolat berbentuk kokus kecuali BK13, BK17 dan KM02 berbentuk basil dan BK15 berbentuk basil pendek. Berdasarkan pewarnaan gram, isolat BK 13, BK 14, BK 16,
BK 17, dan BS02 termasuk ke dalam Gram positif, sedangkan isolat lainnya yaitu BK 15, KM01, KM02, KM04, AW02, AW08, dan AW10 termasuk ke dalam Gram
negatif.
Menurut Lay 1994, pewarnaan Gram merupakan tahap penting dalam pencirian dan identifikasi bakteri. Menurut Hadiotomo 1990, ciri-ciri bakteri gram
positif adalah struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal 1-4,
peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50 berat ringan. Mengandung asam tekoat. Bersifat lebih rentan terhadap
penisilin. Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit. Lebih resisten terhadap gangguan
Universitas Sumatera Utara
fisik., bakteri Gram positif juga dapat menghasilkan bahan-bahan yang menguntungkan. Contohnya, antibiotik yang dihasilkan oleh bakteri dari kelompok
Actinomycetes. Antibiotik membunuh bakteri-bakteri Gram positif lainnya dengan cara mencegah bakteri tersebut membentuk protein. Sedangkan Gram negatif
berwarna merah karena kompleks tersebut larut sewaktu pemberian larutan pemucat dan kemudian mengambil zat warna kedua yang berwarna merah. Ciri-ciri bakteri
gram negatif yaitu Struktur dinding selnya tipis, sekitar 10 – 15 mm, berlapis tiga atau multilayer. Dinding selnya mengandung lemak lebih banyak 11-22, peptidoglikan
terdapat didalam lapisan kaku, sebelah dalam dengan jumlah sedikit ± 10 dari berat
kering, tidak mengandung asam tekoat. Kurang rentan terhadap senyawa penisilin. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan relatif sederhana. Tidak resisten terhadap
gangguan fisik.
Uji biokimia sederhana yang dilakukan meliputi uji motilitas, uji gelatin, uji sitrat, uji katalase, uji hidrogen sulfida dan uji pati. Uji motilitas yang dilakukan
menunjukkan bahwa 7 isolat yaitu BK13, BK14, BK15, BK17, AW02, AW10 dan BS02 bersifat motil, sedangkan 5 isolat lainnya yaitu BK16, KM01, KM02, KM04
dan AW08 tidak bersifat motil. Hasil uji sitrat yang ditandai dengan perubahan media dari hijau menjadi biru, mengindikasikan bahwa semua isolat mampu menggunakan
mampu menggunakan Na-sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Dari uji katalase dengan penambahan larutan H
2
O
2
3 mengindikasikan bahwa semua isolat tidak memiliki enzim katalase yang ditandai dengan tidak terbentuknya gelembung udara
disekitar koloni bakteri. Pada uji gelatinase semua isolat menunjukkan hasil yang negatif yaitu tidak mencairnya media gelatin yang ditumbuhi oleh bakteri setelah
dimasukkan ke dalam freezer salama 30 menit. Sedangakan pada uji hidrolisis pati 4 isolat yaitu BK13, KM02, KM04 dan BS02 menunjukkan hasil positif dengan adanya
zona bening disekitar koloni yang telah diinkubasi selama 24 jam ketika ditetesi dengan beberapa tetes iodine pada permukaan koloni bakteri. Hal ini menandakan
bahwa isolat tersebut mampu menghidrolisis pati dengan menghasilkan enzim amilase.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1.1. Karakter morfologi koloni dan sel, dan sifat biokimia bakteri yang
diisolasi dari tanah Bangka
Kode Bakteri
Bentuk koloni
Warna koloni
Bentuk Sel
G ra
m M
o tilit
a s
Ge la
tin S
it ra
t K
at al
as e
T S
IA
P at
i
Glu k
o sa
Sukr o
sa L
ak tos
a K
eret a
k a
E nda
pa n
h it
am
BK13 Bulat
Putih bening
Basil + +
- +
+ +
- -
- -
+ BK14
Bulat Putih
Kokus + +
- +
+ +
- -
- -
- BK15
Bulat Putih
Basil pendek
- + -
+ +
+ -
- -
- -
BK16 Tak
beraturan Putih
Kokus + -
- +
+ +
- -
- +
- BK17
Bulat Putih
kekuninga n
Basil + +
- +
+ +
- -
- +
- KM01
Bulat Putih
bening Kokus
- - -
+ +
+ -
- -
+ -
KM02 Bulat
Putih Basil
- - -
+ +
+ -
- -
- +
KM04 Bulat
Putih Kokus
- - -
+ +
+ -
- -
+ +
AW02 Bulat
Putih Kokus
- + -
+ +
+ -
- +
+ -
AW08 Tak
beraturan Putih
bening Kokus
- - -
+ +
+ -
- -
+ -
AW10 Bulat
Putih Kokus
- + -
+ +
- +
+ +
- -
BS02 Tak
beraturan Putih
Kokus + +
- +
+ +
- -
+ -
+ Keterangan: + : positif
- : negatif TSIA : Triple Sugar Iron Agar
Menurut Lay 1994, katalase adalah enzim yang mengkatalisasikan penguraian hidrogen peroksida menjadi air dan O
2
. Hidrogen peroksida bersifat toksik terhadap sel karena bahan ini menginaktivasikan enzim dalam sel. Hidrogen peroksida
terbentuk sewaktu metabolism aerob, sehingga mikroorganisme yang tumbuh dalam lingkungan aerob harus menguraikan bahan toksik tersebut. Konsentrasi dalam
medium pembiakan Triple Sugar Iron Agar adalah 110 dari konsentrasi laktosa dan sukrosa. Konsentrasi yang kecil ini dimaksudkan untuk mengetahui bila hanya
glukosa saja yang difermentasi, maka hasil fermentasi bagian “slant” karena sedikit, segera teroksidasi sehingga warna indikator tidak berubah. Di bagian “butt” tegangan
Universitas Sumatera Utara
oksigen lebih rendah, sehingga reaksi asam tetap dipertahankan. Pada uji gelatinase dapat diketahui kemampuan mikroorganisme dalam menghidrolisis gelatin dan sifat
patogen galur mikroorganisme. Gelatin adalah protein yang diperoleh sewaktu merebus tulang, tulang rawan atau jaringan ikat hewani lainnya. Protein ini bila
didinginkan membentuk “gel”. Beberapa mikroorganisme tertentu mampu menguraikan molekul sehingga asam amino yang dihasilkan dapat digunakan sebagai
zat hara. Uji positif gelatinase ditandai dengan medium gelatin tetap cair setelah dimasukkan ke dalam lemari pendingin selama 30 menit.
Gambar 4.1.1. Hasil pewarnaan Gram isolat a AW02, b BK15, c AW10, d KM02, e BK14, f BK13, g BK16, h AW08, i BS02,
j KM01, k BK17 dan l KM04 Perbesaran 100 x 10
Sedangkan uji positif sitrat ditandai dengan berubahnya medium dari warna hijau menjadi biru karena terjadi penghilangan asam dan peningkatan pH dalam media
yang menunjukkan bahwa mikroorganisme mampu menggunakan sitrat sebagai satu- satunya sumber karbon. Sedangkan pada uji hidrolisis pati menunjukkan kemampuan
mikroorganisme menghasilkan enzim amilase, Kemampuan mikroorganisme menghasilkan enzim amilase ditandai dengan terbentuknya zona bening di sekitar
koloni setelah ditambahkan dengan iodine. Zat pati bereaksi secara kimiawi dengan iodine, reaksi ini terlihat sebagai warna biru-kehitaman. Warna biru kehitaman ini
terjadi bila molekul yodium masuk ke dalam bagian kosong pada molekul pati yang berbentuk spiral. Proses ini menghasilkan molekul yang dapat mengabsorpsi semua
a b
c d
e f
i j
g
k h
l
Universitas Sumatera Utara
cahaya, terkecuali warna biru. Bila zat pati telah diuraikan menjadi maltosa dan glukosa, warna biru ini tidak terjadi karena tidak adanya bentuk spiral. Tidak
terbentuknya warna menunjukkan adanya hidrolisis pati Lay 1994.
4.2 Hasil Pengujian Bakteri Penghasil Enzim Kitinase