Pengujian isolat bakteri antijamur potensial dengan metode difusi cakram. Dua isolat bakteri kitinolitik yang memiliki diameter zona hambat tertinggi diuji dengan 2 isolat
bakteri yang memiliki zona hambat tertinggi pada uji antagonisme diuji kembali. Cakram yang telah diberikan dengan
10 μl suspensi isolat bakteri penghasil antibiotik dengan konsentrasi 10
8
selml diletakkan di atas sebaran isolat bakteri kitinolitik pada cawan petri, kemudian diinkubasi selama 24 jam pada suhu 30°C. Pengamatan
dilakukan dengan pengukuran zona hambat yang terbentuk di sekitar kertas cakram hingga hari keempat inkubasi. Diulangi perlakuan dengan cara bakteri antijamur
disebar pada media dan bakteri kitinolitik diteteskan pada cakram uji.
3.11 Uji Patogenitas F. oxysporum
Biakan F. oxysporum yang telah diremajakan di cawan Petri selama 7 hari diinokulasikan pada 100 ml media PDB di dalam labu Erlenmeyer 250 ml dan
diinkubasi pada suhu 30
o
C selama 10 hari. Sebanyak 100 ml suspensi biakan F. oxysporum dicampur dengan 500 g campuran tanah dan kompos steril nisbah 3:1
di dalam nampan plastik berukuran 30 cm x 22 cm x 10 cm. Ke dalam tiap nampan ditanam 30 benih cabai lalu ditutup dengan plastik. Benih yang ditanam pada media
yang tidak diinokulasi F. oxysporum digunakan sebagai kontrol. Peubah yang diamati adalah tanaman yang terserang rebah kecambah selama masa persemaian 30 hari.
Persentase rebah kecambah dihitung dari jumlah kecambah yang rebah dibagi jumlah seluruh kecambah yang tumbuh Suryanto et al. 2010.
Reisolasi dilakukan terhadap F. oxysporum dengan memotong jaringan pada pangkal batang kecambah yang menunjukkan gejala rebah kecambah. Jaringan
tersebut didesinfeksi dengan larutan 2 NaClO, dicuci dengan air steril sebanyak tiga kali dan ditanam pada media PDA. Isolat yang diperoleh diuji kembali patogenitasnya
sesuai dengan postulat Koch Pelczar Chan 2005.
3.12 Penghambatan Serangan F. oxysporum pada Benih Cabai
Universitas Sumatera Utara
Sebanyak 100 ml suspensi biakan F. oxysporum dicampur dengan 500 g campuran tanah dan kompos steril nisbah 3:1 dalam nampan plastik berukuran 30 cm x 22 cm
x 10 cm. Ke dalam tiap nampan ditanam 30 benih cabai yang telah direndam dengan campuran suspensi bakteri kitinolitik dan bakteri antijamur selama 30 menit lalu
ditutup dengan plastik. Benih yang ditanam pada media yang tidak diinokulasi F. oxysporum digunakan sebagai kontrol. Ulangan dilakukan sebanyak tiga kali untuk
masing-masing perlakuan. Peubah yang diamati adalah tanaman yang terserang rebah kecambah, tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat kering kecambah selama
persemaian 30 hari. Pengurangan persentase rebah kecambah dihitung dari rumus :
Pengurangan rebah kecambah =
Pengukuran tinggi kecambah dilakukan dengan batas terbawah bagian batang yang tepat pada permukaan tanah, sedangkan batas teratas dihitung hingga ujung daun
yang diluruskan ke atas sejajar batang Sitompul Guritno 1995. Pengukuran berat kering kecambah dilakukan pada akhir pengamatan melalui penimbangan kecambah
yang sudah dikeringkan pada suhu 80
o
C selama jangka waktu tertentu sampai diperoleh berat kering yang konstan Sitompul Guritno 1995.
[{ ∑ Kontrol--∑Kontrol+} - ∑ kecambah rebah]
[∑ Kontrol--∑Kontrol+]
Universitas Sumatera Utara
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Isolasi dan Karakter Bakteri Penghasil Antijamur