Gambar 4.5.1. Bentuk hifa abnormal setelah uji antagonis dengan bakteri kitinolitik a hifa normal
G. boninense, b hifa kerdil, chifa bercabang, d hifa membengkok, e hifa melilit, f hifa normal
F. oxysporum, g hifa melilit dan menggulung, h hifa lisis, i hifa melilit, j hifa menggulung perbesaran 10x40
Hifa fungi patogen yang mengalami pembengkakan dan menggulung diduga sebagai mekanisme pertahanan dari patogen terhadap serangan isolat. Menurut
Indratmi 2008 hasil pengamatan secara mikroskopis menunjukkan adanya kerusakan hifa jamur pada daerah di mana jamur patogen ini saling berinteraksi dengan isolat.
Kerusakan hifa yang teramati berupa perubahan bentuk malformasi hifa patogen. Hifa patogen menjadi berbentuk spiral dan melengkung-lengkung tidak beraturan dan
mengalami pemendekan. Sebagian hifa mengalami kekusutan dan pembengkakan dinding sel. Hifa patogen yang mengalami kerusakan tersebut tidak ditemukan konidia
jamur. Isolat antagonis ini mampu menempel kuat pada hifa jamur dan penempelan ini berhubungan dengan produksi
β1-3 glucanase yang menyebabkan degradasi sebagian dinding sel hifa. Studi ini juga mendukung bahwa kompetisi nutrisi berperan
utama dalam aktifitas biokontrol berbagai isolat antagonis yang lain. Sedangkan pada Gambar 4.5.2 dapat dilihat perubahan hifa G. boninense dan
F. oxysporum yang terjadi akibat interaksi antara isolat bakteri antijamur dengan G. boninense dan F. oxysporum. Adanya aktivitas antagonisme yang kuat dari isolat
bakteri antijamur terhadap G. boninense dan F. oxysporum dengan mekanisme hiperparasitisme dan antibiotik sehingga efektif menghambat pertumbuhan jamur
Universitas Sumatera Utara
patogen tanaman dengan mendegradasi dinding selnya. Hifa fungi patogen hanya mengalami lisis, pembengkakan dan keriting. Lisis pada hifa menunjukkan bahwa
isolat bakteri antijamur mampu menghidrolisis dan merusak dinding sel G. boninense dan F. oxysporum.
Gambar 4.5.2. Bentuk hifa abnormal setelah uji antagonis dengan bakteri antijamur a hifa lisis, b hifa membengkak, chifa
membengkak dan lisis, d hifa lisis, e hifa membengkak, fhifa lisis, g hifa normal
F. oxysporum, h hifa normal F. oxysporum, i hifa keriting perbesaran 10x40