bahan polutan gas SO
2
dan partikel debu.Beberapa penelitian lain juga telah diperkirakan adanya hubungan antara tingginya kadar bahan polutan gas SO
2
Saluran pernapasan adalah organ dimulai dari hidung sampai alveoli beserta organ adneks seperti sinus – sinus, rongga telinga tengah atau pleura. Gangguan
saluran pernapasan adalah gangguan pada organ mulai dari hidung sampai alveoli serta organ – organ adneksnya seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura
Depkes RI, 1999 dan
partikel dengan penyakit infeksi saluran pernapasan bagian tas dan Bronkhitis Pope dkk, 1989
Gangguan saluran pernapasan menurut Wardhana 2004 adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya partikel atau debu yang masuk dan
mengendap di dalam paru – paru dan polusi udara lainnya.
2.2.1. Gejala – Gejala Saluran Pernapasan
Penyakit paru atau saluran napas dengan gejala umum maupun gejala pernapasan antara lain batuk, batuk darah, sesak napas dan nyeri dada. Secara terinci
yaitu Surya,1990 : a. Batuk
Batuk merupakan gejala penyakit pernapasan yang paling umum, berfungsi terutama untuk pertahanan paru terhadap masukterhisapnya benda asing, baik itu
pada orang sehat maupun pada orang yang sakit, batuk dapat terjadi dengan disadari maupun tidak disadari. Batuk yang disadari merupakan suatu respons
terhadap perasaan adanya sesuatu di dalam napas. Batuk yang tidak disadari
Universitas Sumatera Utara
terjadi akibat reflex yang dipacu oleh perangsang laring, trachea atau bronchi yang besar karena hilangnya compliance paru. Batuk merupakan gejala yang
paling umum akibat pernapasan. Rangsangan yang biasanya menimbulkan batuk adalah rangsangan mekanik dan kimia. Inshalasi debu, asap dan benda – benda
asing berukuran kecil merupakan penyebab batuk paling sering Surya, 1990 b. Batuk Darah
Batuk berdarah adalah batuk yang disertai darah. Jika darahnya sedikit dan tipis kemungkinan adalah luka lecet dari saluran napas, karena batuk yang terlalu
kuat. Batuk berdarah dengan darah yang tipis dan sedikit bisa terjadi pada penderita maag kronis dimana maag penderita mengalami luka akibat asam
lambung yang berlebih. Batuk berdarah dengan jumlah darah yang banyak biasanya terjadi pada penderita TB paru tuberculosis paru yang sudah lama dan
tidak diobati. Batuk berdarah pada penderita TBC merupakan suatu hal gawat darurat emergency karena dapat menyebabkan kematian dan harus mendapat
pertolongan yang cepat. Pengobatan batuk berdahak adalah memberikan antibiotik, dicari penyebabnya jika karena TBC maka harus diberikan obat TBC
maka harus diberikan obat TBC, diberikan obat penekan batuk Surya, 1990. c. Sesak Napas
Sesak napas merupakan gejala klinis dari gangguan pada saluran pernapasan. Sesak napas bukan merupakan penyakit, tetapi merupakan manifestasi dari
penyakit yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit yang bisa menyebabkan
Universitas Sumatera Utara
sesak napas sangat banyak sekali mulai dari infeksi, alergi, inflamasi bahkan keganasan.
Menurut Anwar 2004 gejala – gejala saluran pernapasan adalah : a. Pilek
Pilek adalah sekelompok gejala pada saluran pernpasan atas yang disebabkan oleh sejumlah virus yang berbeda. Pilek biasa menghasilkan gejala ringan yang
hanya berlangsung 5 – 10 hari. Keluhan yang paling umum adalah ingusan, bersin, penyumbatan hidung, sakit kepala, sakit tenggorakan dan batuk
b. Asma Asma adalah penyakit yang menyerang cabang – cabang bronkus yang tidak
memiliki kerangka cincin tulang rawan, sehingga terjadi penyempitan mendadak. Akibatnya penderita sesak napas, sehingga untuk membantu pernapasan seluruh
otot – otot pernapasan difungsikan secara maksimal. Penyebab asma adalah alergi atau peka terhadap berbagai bahan seperti : butir – butir sari bunga, bulu
kucing, spora jamur dan sebagainya. c. Infeksi TenggorakanFaringitis
Infeksi tenggorakan adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang tenggorokan atau hulu kerongkongan. Kadang juga disebut sebagai radang
tenggorok. Radang ini bisa disebabkan oleh virus atau bakteri, disebabkan daya tahan yang lemah. Faringitis biasanya disebabkan oleh bakteri streptococcus.
Pengobatan dengan antibiotika hanya efektif apabila karena terkena bakteri.
Universitas Sumatera Utara
Menurut WHO dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia tergantung kepada jenis bahan pencemar dan efeknya terhadap masing – masing
individu berbeda – beda. Secara umum efek dari bahan pencemar adalah gangguan fungsi paru dan system pernapasan. Menurut Chandra 2007 efek pencemaran udara
terhadap kesehatan manusia dapat terlihat sebagai berikut : a. Efek Cepat
Hasil studi epidemiologi menunjukkan bahwa peningkatan mendadak kasus pencemaran udara akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan kematian
akibat penyakit saluran pernafasan. Pada situasi tertentu, gas CO dapat menyebabkan kematian mendadak karena daya afinitas gas CO terhadap
haemoglobin darah menjadi methahaemoglobin yang lebih kuat dibanding daya afinitas O
2
b. Efek Lambat sehingga terjadi kekurangan gas oksigen di dalam tubuh.
Pencemaran udara diduga sebagai salah satu penyebab penyakit bronchitis kronis dan kanker paru primer. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara antara
lain emfisema paru, black lung disease, asbsestosis, silikosis, bisinosis dan pada anak – anak penyakit asma dan eksema.
Menurut Myint 1994 pencemaran udara diduga sebagai pencetus infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas dan gejala batuk serta pilek merupakan
gejala yang mendominasi gambaran kliniknya. Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernapasan Mukono,1997 dapat menyebabkan terjadinya :
Universitas Sumatera Utara
1. Iritasi pada saluran pernafasan yang dapat menyebabkan pergerakan silica menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan
saluran pernafasan 2. Peningkatan produksi lender, akibat iritasi oleh bahan pencemar
3. Produksi lender dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan 4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan
5. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel sehingga saluran pernafasan menjadi menyempit
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lender 7. Akibat dari semua hal tersebut akan menyebabkan terjadinya kesulitan bernafas
sehingga benda asing termasuk bakterimikroorganisme lain tidak dapat dikeluarkan dari saluran pernafasan dan hal ini akan memudahkan terjadinya
infeksi saluran pernafasan
2.3. Industri Gula