11
praktikan melakukan 10 kali praktik dengan RPP yang berbeda. Berikut kegiatan yang dilaksanakan selama PPL berlangsung.
1. Persiapan mengajar
Sebelum melakukan praktik mengajar di kelas, praktikan melakukan persiapan mengajar dengan membuat perangkat yang dibutuhkan dalam
pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dibuat meliputi silabus, media, RPP, LKS jika perlu.
2. Konsultasi dengan guru kelas dan guru pembimbing lapangan
Dalam persiapan PPL, praktikan melakukan bimbingan dengan guru kelas dan guru pembimbing lapangan. Konsultasi dengan guru kelas dilakukan
terkait materi pembelajaran yang akan diberikan pada peserta didik. Selanjutnya konsultasi dengan guru kelas dan guru pembimbing lapangan
dilakukan untuk mengecek apakah perangkat yang dibuat sudah benar atau belum. Hal ini dilakukan agar praktik lebih maksimal sesuai dengan yang
diharapkan praktikan dan guru pembimbing. 3.
Praktik mengajar Praktik mengajar dilakukan mulai tanggal 18 Agustus 2014 sampai 13
September 2014. Adapun rincian praktik mengajar yang dilakukan selama PPL di SLB
Negeri 1 Bantul adalah sebagai berikut :
No. HariTanggal Kelas
Mata pelajaran Materi pembelajaran
1. Selasa, 19
Agustus 2014 II
IPA Bagian-bagian tubuh
hewan dan tumbuhan. 2.
Kamis, 21 Agustus 2014
I PPKn
TemaSub tema : dirikuaku dan teman
baru 3.
Sabtu, 23 Agustus 2014
TK B Kognitif
Pengenalan lambang bilangan 1 – 10.
4. Selasa, 26
Agustus 2014 III
Matematika Pengenalan nilai
tempat dan perkalian 5.
Kamis, 28 Agustus 2014
V IPA
Organ pernapasan hewan ikan dan
cacing. 6.
Sabtu, 30 Agustus 2014
TK A Kognitif
Pengenalan lambang bilangan 1 – 5.
7. Senin, 1
V Bahasa
Berwawancara
12
September 2014
Indonesia sederhana dengan nara
sumber. 8.
Rabu, 3 september
2014 VI
IPA Perkembangbiakan
makhluk hidup.
9. Jumat, 5
september 2014
III SBK
Membuat kartu ucapan ulang tahun.
10. Senin, 8 september
2014 V
Agama Islam Hafalan surat-surat
pendek Q.S Al- Ma’un QS. Al-Fiil
Deskripsi Praktek Mengajar a.
Praktik Mengajar I Selasa, 19 Agustus 2014
Pertemuan pertama praktikan mendapat jadwal mengajar di kelas 2 SD. Kegiatan pembelajaran di awali dengan berdoa bersama, pelemasan
organ wicara dengan mengucap dan menirukan salam dan dilanjutkan dengan perkenalan. Pada pertemuan ini materi yang diajarkan adalah
bagian-bagian tubuh hewan dan tumbuhan dengan memberikan contoh hewan-hewan dan tumbuhan yang berada di lingkungan sekitar siswa.
Media yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah papan tempel. Metodenya pengamatan, demonstrasi, percakapan dan identifikasi.
Sembari memberikan penjelasan praktikan memberikan evaluasi pembelajaran berupa evaluasi lisan. Pada pembelajaran ini praktikan
menggunakan LKS yang dibagikan kepada setiap siswa untuk evaluasi tertulis. Secara keseluruhan, KBM berjalan dengan lancar.
b. Praktik Mengajar II Kamis, 21 Agustus 2014
Pada pertemuan ke II pratikan praktek mengajar di kelas I dengan tema diriku dan sub tema aku dan teman baru. Metode yang digunakan
yakni dengan metode oral, tanya jawab, demonstrasi dan unjuk kerja. Media yang digunakan berupa papan tempel yang terdiri dari gambar-
gambar yang mencerminkan laki-laki dan perempuan. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama, mengucap salam dan
pelemasan organ wicara. Selanjutnya apersepsi mengenai materi yang akan dijelaskan. Kegiatan inti berupa penjelasan materi ciri-ciri perbedaan
perempuan dan laki-laki dengan disertai contoh gambar. Sembari diberikan penjelasan, evaluasi secara lisan diberikan dengan melakukan
tanya jawab kepada siswa dan siswa diminta untuk maju ke depan sesuai
13
instruksi praktikan mengelompokkan perempuan dan laki-laki sesuai ciri- cirinya menggunakan papan tempel Evaluasi pembelajaran secara tertulis
menggunakan lks yang disediakan oleh praktikan. Selanjutnya siswa diajak membuat prakarya, kartu nama yang menonjolkan jenis kelamin
mereka terdapat gambar perempuan untuk siswa perempuan, dan gambar laki-laki untuk siswa laki-laki. Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan
berdoa bersama dan mengucap salam. c.
Praktik Mengajar III Sabtu, 23 Agustus 2014
Pada pertemuan ke III pratikan praktek mengajar di kelas TK B bidang kognitif dengan materi pengenalan lambang bilangan 1 - 10.
Metode yang digunakan yakni dengan metode oral, demonstrasi, tanya jawab dan unjuk kerja. Media yang digunakan berupa akuarium angka,
sedotan, dan gelas angka. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama, mengucap salam dan pelemasan organ wicara. Selanjutnya
apersepsi mengenai materi yang akan dijelaskan. Kegiatan inti berupa penjelasan materi dengan memanfaatkan media sedotan dan gelas angka.
Sembari diberikan penjelasan, evaluasi secara lisan diberikan dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. Evaluasi pembelajaran secara
tertulis menggunakan akuarium angka dengan siswa menulis angka di gambar ikan untuk selanjutnya ditempelkan pada akuarium angka yang
disediakan oleh praktikan. Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan berdoa bersama dan mengucap salam.
d. Praktik Mengajar IV Selasa, 26 Agustus 2014
Pada pertemuan ke IV pratikan praktek mengajar di kelas III pada mata pelajaran Matematika dengan materi pengenalan nilai tempat dan
perkalian. Metode yang digunakan yakni dengan metode oral, demonstrasi, tanya jawab dan unjuk kerja. Media yang digunakan berupa
papan gambar yang menampilkan nilai tempat. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan mengucap salam. Selanjutnya
apersepsi mengenai materi yang akan dijelaskan. Kegiatan inti berupa penjelasan materi pengenalan nilai tempat dan perkalian. Sembari
diberikan penjelasan, evaluasi secara lisan diberikan dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. Evaluasi pembelajaran secara tertulis
menggunakan lks yang disediakan oleh praktikan. Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan berdoa bersama dan mengucap salam.
e. Praktik Mengajar V Kamis, 28 Agustus 2014
14
Pada pertemuan ke V pratikan praktek mengajar di kelas V pada mata pelajaran IPA dengan materi organ pernapasan hewan ikan dan cacing.
Metode yang digunakan yakni dengan metode oral, demonstrasi, tanya jawab dan unjuk kerja. Media yang digunakan berupa papan gambar yang
terdiri dari gambar hewan ikan dan cacing, alat peraga yang terbuat dari botol air mineral dan papan 3 dimensi berupa gambar ikan beserta alat
pernapasannya. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan mengucap salam. Selanjutnya apersepsi mengenai materi yang akan
dijelaskan. Kegiatan inti berupa penjelasan materi cara ikan bernapas dengan memanfaatkan alat peraga yang terbuat dari botol mineral dan
dilanjutkan pengenalan organ pernapasan hewan ikan dan cacing dengan disertai gambar contoh hewan. Sembari diberikan penjelasan, evaluasi
secara lisan diberikan dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. evaluasi pembelajaran secara tertulis menggunakan lks yang disediakan
oleh praktikan. Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan berdoa bersama dan mengucap salam.
f. Praktik Mengajar VI Sabtu, 30 Agustus 2014
Pada pertemuan ke VI pratikan praktek mengajar di kelas TK A pada bidang kognitif dengan materi pengenalan lambang bilangan 1 - 5.
Metode yang digunakan yakni dengan metode oral, demonstrasi, tanya jawab dan unjuk kerja. Media yang digunakan berupa papan gambar yang
terdiri dari gambar benda bunga, buku, dan bola, permen angka, papan putar dan gelas angka. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa
bersama, mengucap salam dan pelemasan organ wicara. Selanjutnya apersepsi mengenai materi yang akan dijelaskan. Kegiatan inti berupa
penjelasan materi dengan bantuan media papan gambar. Selanjutnya dilakukan permainan dengan memanfaatkan media papan putar, permen
angka dan gelas angka. Sembari diberikan penjelasan, evaluasi secara lisan diberikan dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. Evaluasi
pembelajaran secara
tertulis dengan
menebalkan tulisan
dan menempelkan gambar menggunakan lks yang disediakan oleh praktikan.
Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan berdoa bersama dan mengucap salam.
g. Praktik Mengajar VII Senin, 1 September 2014
Pada pertemuan ke VII pratikan praktek mengajar di kelas V pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan materi berwawancara sederhana
dengan nara sumber. Metode yang digunakan yakni dengan metode oral,
15
demonstrasi, tanya jawab dan simulasi. Media yang digunakan berupa papan gambar yang terdiri dari contoh gambar-gambar etika melakukan
wawancara. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama dan mengucap salam. Selanjutnya apersepsi mengenai materi yang akan
dijelaskan. Kegiatan inti berupa penjelasan materi berwawancara sederhana dengan narasumber dengan memanfaatkan media papan
gambar untuk memperjelas penjelasan materi kepada siswa dan siswa diminta untuk melakukan simulasi. Sembari diberikan penjelasan,
evaluasi secara lisan diberikan dengan melakukan tanya jawab kepada siswa. unjuk kerja dilakukan dengan mengunjungi toko di lingkungan
sekolah melakukan wawancara untuk simulasi dari materi wawancara sederhana dengan nara sumber. Evaluasi pembelajaran secara tertulis
membuat laporan dari hasil kunjungan ke toko. Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan berdoa bersama dan mengucap salam.
h. Praktik Mengajar VIII Rabu, 3 september 2014
Pada pertemuan ke VIII pratikan praktek mengajar di kelas VI pada mata pelajaran IPA dengan materi perkembangbiakan makhluk hidup.
Metode yang digunakan yakni dengan metode oral, tanya jawab dan unjuk kerja. Media yang digunakan berupa papan gambar yang terdiri
dari contoh gambar-gambar hewan yang dikelompokkan berdasarkan cara berkembangbiaknya. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa
bersama dan mengucap salam. Selanjutnya apersepsi mengenai materi yang akan dijelaskan. Kegiatan inti berupa penjelasan materi
perkembangbiakan hewan dengan disertai gambar contoh hewan. Sembari diberikan penjelasan, evaluasi secara lisan diberikan dengan melakukan
tanya jawab kepada siswa. evaluasi pembelajaran secara tertulis menggunakan lks yang disediakan oleh praktikan. Kegiatan belajar
mengajar ditutup dengan berdoa bersama dan mengucap salam.
i. Praktik Mengajar IX Jumat, 5 september 2014
Pada pertemuan ke IX, praktikan praktek mengajar mandiri di kelas 3 pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan dengan materi
membuat kartu ucapan ulang tahun. Metode yang digunakan yakni dengan metode oral dan unjuk kerja. Media yang digunakan yaitu contoh
kartu ucapan ulang tahun berbentuk pop up. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa bersama, mengucap salam dan pelemasan organ
wicara. Selanjutnya apersepsi mengenai materi yang akan dijelaskan. Kegiatan inti diisi dengan demonstrasi cara membuat kartu ucapan ulang
16
tahun berbentuk pop up dan diikuti oleh siswa. Evaluasi pembelajaran dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan nilai hasil berasal
dari prakarya yang dihasilkan oleh siswa. Kegiatan belajar mengajar ditutup dengan berdoa bersama dan mengucap salam.
j. Praktik Mengajar X Senin, 8 september 2014
Pada pertemuan ke X, praktikan praktek mengajar mandiri di kelas 5 pada mata pelajaran bahasa Indonesia dan Agama Islam, dengan materi
memahami teks percakapan dan hafalan surat-surat pendek Q.S Al- Ma’un Q.S. Al-Fiil. Metode pembelajaran yang digunakan adalah
metode oral, demonstrasi, unjuk kerja dan tanya jawab. Media yang digunakan dalam pembelajaran adalah papan gambar surat Q.S. Al-Ma’un
Q.S. Al-Fiil yang dapat dilepas pasang gambar per ayat untuk digunakan sebagai latihan siswa dalam menghafal urutan surat-surat
tersebut. Kegiatan pembelajaran diawali dengan berdoa dan apersepsi, kegiatan inti adalah penjelasan materi mengenai cara membaca Q.S Al-
Ma’un Q.S. Al-Fiil dengan benar; siswa bersama guru melantunkan bacaan Q.S. Al-Ma’un Q.S. Al-Fiil dengan benar; siswa melengkapi
potongan ayat Q.S. Al-Ma’un Q.S. Al-Fiil dengan benar menggunakan media papan gambar yang disiapkan oleh praktikan. Kegiatan
pembelajaran diakhiri siswa mengerjakan lks yang disediakan oleh praktikan. Evaluasi pembelajaran dilakukan dengan penilaian proses,
penilaian tes lisan dan tes tertulis. Kegiatan belajar mengajar ditutup
dengan berdoa bersama dan mengucap salam.
4. Umpan Balik Pembimbing
Setelah selesai mengajar di lapangan atau di kelas, praktikan mendapat bimbingan oleh guru kelas, mengevaluasi jalannya pelajaran,
sehingga praktikan mengetahui kelemahan dalam mengajarnya. Pengarahan ini bertujuan agar praktikan dapat memperbaiki kesalahan dan kekurangan
yang ada sehingga mampu meningkatkan kualitas mengajar. 5.
Evaluasi Pada tahap evaluasi, praktikan dinilai oleh guru kelas, baik dalam
membuat persiapan mengajar, melakukan aktifitas mengajar di lapangan maupun di kelas, kepedulian terhadap siswa, maupun penguasaan kelas.
Praktikan juga mengadakan evaluasi terhadap murid-murid dengan memberikan tugas. Hal tersebut dilakukan guna mengetahui sejauh mana
kemampuan siswa yang telah diajar selama pelaksanaan PPL dalam
17
menyerap materi yang diberikan. Adapun hasil analisis evaluasi pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Praktek Mengajar I
Penilaian disesuaikan dengan aspek dan kriteria yang telah ditetapkan di dalam RPP. Pada praktek mengajar I, berada di kelas 2 menggunakan
penilaian proses dan hasil. No
Nama Siswa
Performan Produk
Jumlah Skor
Nilai 1
Eren 2
2 4
5 2
Idho 4
3 7
8.75 3
Tiara 4
3 7
8.75 4
Vivi 4
3 7
8.75
CATATAN : Nilai = Jumlah skor : jumlah skor maksimal X 10.
Tabel di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut : Pada penilaian performan, siswa akan mendapatkan skor 4 jika siswa
aktif berpartisipasi, skor 2 jika siswa kadang-kadang berpartisipasi dan skor 1 jika siswa menunjukkan sikap tidak aktif berpartisipasi. Skor yang
diperoleh penilaian produk berasal dari hasil kerja siswa yang berupa latihan soal. Pada penilaian produk, skor 4 diberikan jika siswa dapat
mengerjakan semua latihan soal dengan benar, skor 3 diberikan apabila siswa sebanyak 75 mengerjakan latihan soal dengan benar, skor 2
diberikan apabila siswa sebanyak 50 mengerjakan latihan soal dengan benar, dan skor 1 diberikan apabila siswa sebanyak 25 mengerjakan
latihan soal dengan benar. Untuk nilai akhir, terdiri dari gabungan penilaian performan dan produk yang dibagi dengan skor maksimal dan
dikalikan 10. b.
Praktek Mengajar II Penilaian disesuaikan dengan aspek dan kriteria yang telah ditetapkan di
dalam RPP. Pada praktek mengajar II, berada di kelas 1 SD menggunakan RPP tematik.
Nama Siswa
PPKn Bahasa
SBDP Afektif
1 2
1 2
3 4
1 2
3 1
2 3
Evan 3
2 3
2 2
3 4
4 3
3 4
2 Mei
4 1
3 3
2 2
3 4
2 2
3 4
Nana 3
3 4
3 3
3 4
4 3
3 3
3
18
Rafli 4
3 3
3 3
3 4
4 4
3 4
1 Tabel di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Pada penilaian PPKn terdiri dari 2 kriteria yaitu ketepatan jawaban dan ketepatan waktu. Untuk ketepatan jawaban, skor 4 diberikan apabila
siswa mampu menyelesaikan semua soal dengan tepat secara mandiri, skor 3 diberikan apabila siswa mampu menyelesaikan semua soal dengan
tepat namun diberi bantuan 25, skor 2 diberikan apabila siswa mampu menyelesaikan semua soal dengan tepat namun diberi bantuan 50,
skor 1 diberikan apabila siswa mampu menyelesaikan semua soal dengan tepat namun diberi bantuan 50. Untuk ketepatan waktu, skor 4
diberikan apabila siswa mampu menyelesaikan semua soal dengan benar sebelum waktu yang ditentukan, skor 3 diberikan apabila siswa mampu
menyelesaikan semua soal dengan benar tepat pada waktu yang ditentukan, skor 2 diberikan apabila siswa mampu menyelesaikan semua
soal dengan benar, namun terlambat 5 menit, skor 1 diberikan apabila siswa mampu menyelesaikan semua soal dengan benar, namun terlambat
5 menit. Pada penilaian kemampuan bahasa meliputi kemampuan bahasa,
bentuk tulisan, kecepatan menulis, ketepatan menjodohkan gambar dengan tulisan penjelas. Untuk kemampuan bahasa, skor 4 diberikan
apabila siswa mampu membaca semua bacaan dengan benar dan jelas tanpa diberi bantuan dan atau koreksi, skor 3 diberikan apabila siswa
mampu membaca semua bacaan dengan benar dan jelas namun membutuhkan sedikit bantuan dan atau koreksi, skor 2 diberikan apabila
siswa mampu membaca semua bacaan dengan benar dan jelas namun membutuhkan bantuan dan atau koreksi, skor 1 diberikan apabila siswa
mampu membaca semua bacaan dengan benar namun tidak jelas meskipun telah diberikan bantuan penuh. Untuk aspek bentuk tulisan,
skor 4 diberikan apabila siswa mampu menyalin tulisan dengan benar dan rapi tanpa diberi koreksi atau bantuan, skor 3 diberikan apabila siswa
mampu menyalin tulisan dengan benar dan rapi namun membutuhkan sedikit koreksi dan atau bantuan 20, skor 2 diberikan apabila siswa
mampu menyalin tulisan dengan benar dan rapi namun membutuhkan cukup banyak koreksi dan atau bantuan 40, skor 1 diberikan apabila
siswa mampu menyalin tulisan dengan benar dan rapi namun membutuhkan banyak koreksi dan atau bantuan 50. Untuk kecepatan
menulis, skor 4 diberikan apabila siswa mampu menulis cepat tanpa harus
19
diberi motivasi, skor 3 diberikan apabila siswa mampu menulis cepat dengan diberikan sedikit motivasi, skor 2 diberikan apabila siswa mampu
menulis cepat dengan diberikan banyak motivasi, skor 1 diberikan apabila siswa tidak mampu menulis dengan cepat meskipun telah diberikan
banyak motivasi. Untuk ketepatan menjodohkan gambar dengan tulisan, skor 4 diberikan apabila siswa mampu menyelesaikan semua soal dengan
tepat secara mandiri, skor 3 diberikan apabila siswa mampu menyelesaikan semua soal dengan tepat namun diberi bantuan dengan
clue, skor 2 diberikan apabila siswa mampu menyelesaikan semua soal dengan kesalahan 25, skor 1 diberikan apabila siswa mampu
menyelesaikan semua soal dengan kesalahan 50. Pada pelajaran SBK, penilaian yang diberikan meliputi kemampuan
mewarnai, kemampuan menggunting, dan kemampuan menempel. Untu kemampuan mewarnai, skor 4 diberikan apabila siswa mampu
mengaplikasikan crayon dengan rapi secara mandiri, skor 3 diberikan apabila siswa mampu mengaplikasikan crayon dengan rapi dengan
arahan, skor 2 diberikan apabila siswa mampu mengaplikasikan crayon dengan rapi dengan arahan dan sedikit bantuan, skor 1 diberikan apabila
siswa mampu mengaplikasikan crayon dengan rapi dengan arahan dan bantuan secara penuh. Untuk kemampuan menggunting, skor 4 diberikan
apabila siswa mampu menggunting dengan mengikuti pola dengan tepat secara mandiri, skor 3 diberikan apabila siswa mampu menggunting
dengan mengikuti pola dengan membutuhkan sedikit bantuan, skor 2 diberikan apabila siswa membutuhkan banyak bantuan dalam
menggunakan fungsi gunting, skor 1 diberikan apabila siswa membutuhkan bantuan penuh dalam kegiatan menggunting. Untuk
kemampuan menempel, skor 4 diberikan apabila siswa mampu memberikan lem secukupnya dan menempel dengan posisi yang benar
serta rapi secara mandiri, skor 3 diberikan apabila siswa mampu memberikan lem secukupnya dan menempel dengan posisi yang benar
serta rapi namun perlu diberi sedikit bantuan, skor 2 diberikan apabila siswa mampu memberikan lem secukupnya dan menempel dengan posisi
yang benar serta rapi namun perlu diberi banyak bantuan, skor 1 diberikan apabila siswa mampu memberikan lem secukupnya dan
menempel dengan posisi yang benar serta namun kurang rapi. Pada aspek afektif, untuk criteria kemampuan mengikuti instruksi,
skor 4 diberikan apabila siswa mampu memahami setiap instruksi guru
20
dengan pengulangan maksimal sebanyak 1 kali, skor 3 diberikan apabila siswa mampu memahami setiap instruksi guru dengan pengulangan
sebanyak 2-3 kali, skor 2 diberikan apabila siswa mampu memahami setiap instruksi dengan pengulangan sebanyak 4-5 kali, dan skor 1
diberikan apabila siswa mampu memahami setiap instruksi dengan pengulangan 5 kali. Untuk criteria keaktifan dalam pembelajaran, skor
4 diberikan apabila siswa mampu berperan aktif secara mandiri, skor 3 diberikan apabila siswa mampu berperan aktif dengan diberi sedikit
motivasi, skor 2 diberikan apabila siswa mampu berperan aktif dengan diberi banyak motivasi, dan skor 1 diberikan apabila s iswa mampu
berperan aktif dengan diberi motivasi secara penuh dipaksa. Untuk perilaku belajar, skor 4 diberikan apabila siswa mampu berperilaku baik
dan sopan selama belajar dengan peringatan sebanyak 1 kali, skor 3 diberikan apabila siswa mampu berperilaku baik dan sopan selama belajar
dengan diberikan 2-3 kali peringatan, skor 2 diberikan apabila siswa mampu berperilaku baik dan sopan selama belajar dengan diberikan 4-5
kali peringatan, skor 1 diberikan apabila s iswa mampu berperilaku baik dan sopan selama belajar dengan diberikan peringatan 5 kali. Dan untuk
hasil nilai dari per mata pelajaran menggunakan rumus penilaian jumlah skor dibagi dengan skor maksimal dan dikalikan 10.
c. Praktek Mengajar III
Penilaian disesuaikan dengan aspek dan kriteria yang telah ditetapkan di dalam RPP. Pada praktek mengajar III, berada di kelas TK B
menggunakan penilaian proses dan hasil. No.
Aspek Skor
Ratih Ica Yudha Wafa Illa Kayla Lutfi 1
Dapat mengikuti instruksi yang
diberikan oleh guru. 4
3 3
3 3
3 3
2 Dapat menyebutkan
bilangan sesuai bilangan yang
tertera. 4
3 3
3 3
2 3
3 Dapat menuliskan
bilangan 1 – 10. 4
3 3
3 2
2 3
21
4 Dapat
mengidentifikasi jumlah benda
dengan bilangan. 4
3 4
4 3
3 3
5 Aktif dalam
kegiatan belajar mengajar.
4 2
3 4
3 3
3
6 Mampu berperilaku
yang baik dan sopan selama
pembelajaran berlangsung.
3 4
2 2
3 3
4
Tabel di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut : Penilaian pada kelas TK B berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,
penilaian menggunakan skor dengan memperhatikan perkembangan belajar siswa selama mengikuti kegiatan belajar mengajar. Skor yang
diberikan berkisar 1 hingga 4. Skor 4 menunjukkan kemampuan siswa sangat baik pada kriteria yang dimaksud. Skor 3 menunjukkan
kemampuan siswa baik pada kriteria yang dimaksud. Skor 2 menunjukkan kemampuan siswa cukup baik pada kriteria yang dimaksud.
Skor 1 menunjukkan kemampuan siswa kurang baik pada kriteria yang dimaksud.
d. Praktek Mengajar IV
Penilaian disesuaikan dengan aspek dan kriteria yang telah ditetapkan di dalam RPP. Pada praktek mengajar IV, berada di kelas III
menggunakan penilaian proses dan hasil.
No
Nama Siswa
Afektif Pengeta
huan Jml
Skor Nilai
Kepatuhan Keaktifan Kesopanan
1 Cahya
3 3
4 4
14 8,75
Tabel di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut : Pada penilaian afektif terdiri dari kepatuhan, keaktifan, dan
kesopanan. Dari masing-masing kriteria tersebut, skor yang diberikan berkisar 1 hingga 4. Skor 4 menunjukkan kemampuan siswa sangat baik
pada kriteria yang dimaksud. Skor 3 menunjukkan kemampuan siswa
22
baik pada kriteria yang dimaksud. Skor 2 menunjukkan kemampuan siswa cukup baik pada kriteria yang dimaksud. Skor 1 menunjukkan
kemampuan siswa kurang baik pada kriteria yang dimaksud. Sedangkan skor yang diperoleh penilaian produk berasal dari hasil kerja siswa yang
berupa latihan soal. Pada penilaian produk, skor 4 diberikan jika siswa dapat mengerjakan semua latihan soal dengan benar, skor 3 diberikan
apabila siswa sebanyak 75 mengerjakan latihan soal dengan benar, skor 2 diberikan apabila siswa sebanyak 50 mengerjakan latihan soal dengan
benar, dan skor 1 diberikan apabila siswa sebanyak 25 mengerjakan latihan soal dengan benar.
e. Praktek Mengajar V
Penilaian disesuaikan dengan aspek dan kriteria yang telah ditetapkan di dalam RPP. Pada praktek mengajar V, berada di kelas 5 menggunakan
penilaian sikap dan hasil. No
Nama Siswa
Afektif Penge-
tahuan Jumlah
Skor Nilai
Kepatuhan Keaktifan Kesopanan
1 Lia
4 4
4 14
26 81,25
2 Sasa
3 4
3 15
25 78,25
3 Aji
4 4
4 18
30 93,75
4 Ronal
4 4
3 15
26 81.25
Nilai diperoleh dari jumlah skor pengetahuan dan penilaian afektif yang dibagi jumlah skor maksimal dan dikalikan 100.
f. Praktek Mengajar VI
Penilaian disesuaikan dengan aspek dan kriteria yang telah ditetapkan di dalam RPP. Pada praktek mengajar VI, berada di kelas TK A
menggunakan penilaian sikap dan hasil No.
Nama siswa
Afektif Skor
Kategori 1
2 3
1 Lisa
4 4
4 12
A 2
Marvel 3
2 4
9 A
3 Drajat
4 4
3 11
A
Pada penilaian sikap, kriteria yang dipakai meliputi kepatuhan mengikuti instruksi, keaktifan dalam kelas, dan perilaku belajar. Dari keseluruhan
skor afektif dikategorikan berdasar jumlah skor. Adapun kategori skor yakni : A jika skor berkisar 9-12, B jika skor berkisar 5-8, dan C jika skor
berkisar 1-4.
23 No. Nama Siswa
Lisan Tulis
Keterampilan 1
Lisa A
B B
2 Marvel
B A
A 3
Drajat A
B A
Pada penilaian pengetahuan, terdiri dari berbicara, menulis dan keterampilan. Skor yang diperoleh berdasar kriteria, skor A jika siswa
melakukan kegiatan yang dimaksud dengan lancar dan secara mandiri, skor B jika siswa melakukan kegiatan yang dimaksud dengan lancar dan
membutuhkan motivasi atau bimbingan dari guru, skor C jika siswa melakukan kegiatan yang dimaksud dengan bantuan dan membutuhkan
motivasi atau bimbingan dari guru. g.
Praktek Mengajar VII Penilaian disesuaikan dengan aspek dan kriteria yang telah ditetapkan
di dalam RPP. Pada praktek mengajar VII, berada di kelas 5 menggunakan penilaian sikap dan hasil.
No. Nama
siswa Afektif
Skor Kategori
1 2
3 4
1 Ronal
3 4
3 4
14 A
2 Aji
4 4
4 4
16 A
3 Sasa
3 4
3 3
13 A
4 Lia
4 4
3 4
15 A
Pada penilaian sikap, kriteria yang dipakai meliputi kepatuhan mengikuti instruksi, keaktifan dalam kelas, konsentrasi belajar, dan
perilaku belajar. Dari keseluruhan skor afektif dikategorikan berdasar jumlah skor. Adapun kategori skor yakni : A jika skor berkisar 12-16, B
jika skor berkisar 6-11, dan C jika skor berkisar 1-5. No.
Nama siswa
Kemampuan bahasa Jumlah
skor Nilai
menyimak menulis
membaca 1
Ronal 3
4 4
11 91,6
2 Aji
4 4
4 12
100 3
Sasa 3
4 4
11 91,6
4 Lia
3 3
4 10
83,3 Penilaian pada kemampuan bahasa meliputi kemampuan menyimak
informasi,kecepatan menulis, dan kemampuan membaca. Dengan kriteria skor berkisar dari 1 – 4. Dimana skor 4 menunjukkan kemampuan sangat
baik, skor 3 menunjukkan kemampuan baik, skor 2 menunjukkan
24
kemampuan cukup baik, dan skor 1 menunjukkan kemampuan kurang baik.
h. Praktek Mengajar VIII
Penilaian disesuaikan dengan aspek dan kriteria yang telah ditetapkan di dalam RPP. Pada praktek mengajar VIII, berada di kelas 6
menggunakan penilaian sikap dan hasil. No.
Nama siswa
Afektif Skor
Kategori 1
2 3
4 1
Rosyd 3
4 3
4 14
A 2
Hania 4
4 3
4 15
A 3
Yona 3
4 3
3 13
A 4
Ita 4
4 3
4 15
A Pada penilaian sikap, kriteria yang dipakai meliputi kepatuhan
mengikuti instruksi, keaktifan dalam kelas, konsentrasi belajar, dan perilaku belajar. Dari keseluruhan skor afektif dikategorikan berdasar
jumlah skor. Adapun kategori skor yakni : A jika skor berkisar 12-16, B jika skor berkisar 6-11, dan C jika skor berkisar 1-5.
No Nama
Siswa Pilihan
ganda Esai
Jumlah skor Nilai
1 Hania
9 7
16 8
2 Rosyd
7 6
13 6,5
3 Yona
8 6
14 7
4 Ita
5 4
9 4,5
Nilai pengetahuan diperoleh dari jumlah skor pilihan ganda dan esai yang dibagi 2. Karena skor maksimal yang diperoleh sejumlah 20.
i. Praktek Mengajar IX
Penilaian disesuaikan dengan aspek dan kriteria yang telah ditetapkan di dalam RPP. Pada praktek mengajar IX, berada di kelas 3 menggunakan
penilaian sikap dan hasil. No
Nama siswa
Afektif Skor
Kategori 1
2 3
4 1.
Cahya 4
2 4
3 13
A Pada penilaian sikap, kriteria yang dipakai meliputi kepatuhan
mengikuti instruksi, keaktifan dalam kelas, konsentrasi belajar, dan perilaku belajar. Dari keseluruhan skor afektif dikategorikan berdasar
25
jumlah skor. Adapun kategori skor yakni : A jika skor berkisar 12-16, B jika skor berkisar 6-11, dan C jika skor berkisar 1-5.
No. Nama
siswa Keterampilan
Nilai 1
2 3
1 Cahya
4 3
2 75
Penilaian keterampilan terdiri dari teknik, kerapian, dan ketepatan waktu dalam mengerjakan prakarya kartu ucapan ulang tahun berbentuk pop up.
j. Praktek Mengajar X
Penilaian disesuaikan dengan aspek dan kriteria yang telah ditetapkan di dalam RPP. Pada praktek mengajar X, berada di kelas 5 menggunakan
penilaian sikap dan hasil. No.
Nama siswa
Afektif Skor
Kategori 1
2 3
4 1
Ronal 3
4 3
4 14
A 2
Aji 4
4 4
4 16
A 3
Sasa 3
4 3
3 13
A 4
Lia 4
4 3
4 15
A Pada penilaian sikap, kriteria yang dipakai meliputi kepatuhan
mengikuti instruksi, keaktifan dalam kelas, konsentrasi belajar, dan perilaku belajar. Dari keseluruhan skor afektif dikategorikan berdasar
jumlah skor. Adapun kategori skor yakni : A jika skor berkisar 12-16, B jika skor berkisar 6-11, dan C jika skor berkisar 1-5.
No Nama
Siswa Membaca
Menulis Jumlah
skor Nilai
Q.S. Al-
Ma’un Q.S.
Al- Fiil
Q.S. Al-
Ma’un Q.S.
Al- Fiil
1 Lia
5 7,5
10 14
36,5 73
2 Sasa
7,5 7,5
13 18
46 92
3 Ronal
5 5
12 16
38 76
4 Aji
7,5 7,5
13 18
46 92
Pada penilaian hasil, nilai diperoleh dari jumlah skor dikalikan 2, karena pada jumlah skor maksimal sejumlah 50, untuk memudahkan
penilaian ruus penilaian menggunakan jumlah skor dikalikan 2. Untuk penilaian membaca, skor 5 diberikan apabila siswa mampu membaca ayat
Al-Qur’an dengan lancar, dan benar namun pengucapan hurufnya kurang
26
sempurna, skor 2,5 diberikan apabila siswa mampu membaca ayat Al- Qur’an dengan lancar, dan benar dengan bantuan guru. Pada penilaian
menulis, skor yang diperoleh berdasarkan hasil kerja siswa pada lembar kerja siswa.
6. Penyusunan Laporan
Tindak lanjut dari program PPL adalah penyusunan laporan sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan PPL yang telah dilaksanakan. Laporan
PPL berisi kegiatan yang dilakukan selama PPL. Laporan ini disusun secara individu dengan persetujuan guru pembimbing, koordinator PPL sekolah,
Kepala sekolah, dan DPL – PPL Jurusan Pendidikan Luar Biasa. 7.
Penarikan Penarikan PPL dilakukan bersamaan dengan penarikan KKN yang
dilaksanakan pada hari Rabu, 17 September 2014.
C. Analisis Hasil dan Refleksi
Dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama kurang lebih dua setengah bulan 2 juli 2014 – 17 september 2014 PPL di SLB Negeri 1 Bantul, terdapat
faktor pendukung dan penghambat dalam melaksanakan program yaitu sebagai
berikut :
1.
Faktor Pendukung
a. Dosen Pembimbing Lapangan yang memberikan motivasi jika praktikan
mengalami kesulitan.
b. Hubungan yang baik dengan guru kelas, guru pembimbing, dosen
pembimbing dan seluruh komponen sangat membantu praktikan dalam
melaksanakan praktik mengajar.
c. Besarnya perhatian pihak SLB N 1 Bantul kepada praktikan juga sangat
membantu kelancaran kegiatan praktik mengajar. d.
Guru Pembimbing guru mata pelajaran yang banyak memberikan masukan terkait dengan persiapan kegiatan pembelajaran, memberikan
kritik dan evaluasi setelah pembelajaran. e.
Teman-teman PPL yang selalu berbagi cerita dan pengalaman dalam menghadapi berbagai perilaku peserta didik.
f. Beberapa siswa jurusan tunarungu yang antusias mengikuti kegiatan
belajar mengajar.
27
g. Kedisiplinan yang tinggi dari seluruh komponen sekolah menjadi faktor
pendukung yang penting demi tercapainya efektivitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar.
2. Faktor Penghambat
a. Observasi pembelajaran yang dilakukan kurang bervariasi sehingga
banyak hal yang seharusnya diketahui lebih dini, terutama model pembelajaran. Solusinya dengan memperbanyak konsultasi dengan guru
pembimbing. b.
Masalah adaptasi praktikan dengan lingkungan dan komponen yang ada di sekolah termasuk dengan siswa. Solusinya praktikan harus lebih aktif
melakukan pendekatan dengan selururh komponen yang ada di sekolah. c.
Masih ada siswa yang kurang aktif, tidak memperhatikan praktikan sehingga menghambat proses belajar mengajar. Solusinya dengan
mencoba metode yang lain misalnya tanya jawab dan memperhatikan seluruh siswa.
Secara keseluruhan program dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa
pada tahap persiapan pembekalan sudah cukup memberikan bekal bagi praktikan untuk terjun ke lapangan karena sudah relevan dengan hal yang
sebenarnya yang ada di lapangan. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan PPL antara lain : kegiatan PPL dapat memberikan kegiatan nyata dari kondisi
dan situasi lingkungan; mahasiswa dapat merasakan dan mengenal bagaimana kehidupan seorang pendidik yang sebenarnya serta dapat
berusaha untuk membentuk sikap pendidik yang professional; PPL menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang guru, administrasi
guru, dan kegiatan lain yang menunjang kelancaran kegiatan belajar mengajar.
3. Refleksi Hasil Pelaksanaan PPL
PPL yang dilakukan selama kurang lebih dua setengah bulan yaitu dari tanggal 2 Juli 2014 sampai 17 September 2014 berjalan dengan lancar.
meskipun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hambatan, akan tetapi hal tersebut tidak menjadi masalah yang berarti. Banyak manfaat dan
pengalaman yang didapat praktikan selama melaksanakan PPL di SLB Negeri 1 Bantul