8. Ndu, Chiaku
C. 2005
Day-of-the-Week Effect and Volatility
in Stock Returns: Evidence from East
Asian Financial Markets
Di negara Taiwan, Thailand, Srilanka, dan
Pakistan tidak ditemukan efek hari
perdagangan yang signifikan
9. Iramani, Rr.,
dan Mahdi A.
2006 Studi Tentang
Pengaruh Hari Perdagangan
Terhadap Return Saham pada BEJ
Adanya fenomena pengaruh hari
perdagangan pada setiap minggu di BEI
dan terdapat return negatif pada hari Senin
10. Rita, M. R. 2009
Pengaruh Hari PerdaganganTerhadap
Return Saham: Pengujian Day of the
Week Effect dan Rogalski Effect di
BEI Terdapat perbedaan
yang signifikan antara hari perbedaan yang
signifikan antara hari perdagangan di BEI
dan terdapat Monday effect
11. Pandiangan, Octavianus
2009 Analisis Anomali
Pasar Hari Perdagangan Pada
Return Saham di Bursa Efek Indonesia
Tidak terdapat efek hari perdagangan dan
Rogalski effect pada Bursa Efek Indonesia
12. Ulussever, T., Guran
Yumusak, I., dan Kar, M.
2011 The Day-of-the-Week
Effect in the Saudi Stock Exchange: A
Non-Linear Garch Analysis
Adanya efek hari perdagangan dalam
pasar modal di Saudi Arabia dengan analisis
GARCH
2.9. Kerangka Konseptual
Dalam dunia pasar modal seorang investor akan mendapatkan suatu keuntungan dari investasinya apabila nilai harga saham yang dipegangnya
mengalami pertambahan nilai. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi besarnya return saham yang berkembang di pasar modal. Dalam konsep pasar modal yang
efisien seorang investor tidak akan bisa menggunakan analisis yang bersifat teknikal untuk mendapatkan suatu return saham. Konsep pasar efisien juga
membuat para investor tidak dapat mengambil keuntungan diatas keuntungan
Universitas Sumatera Utara
ekuilibrium dimana hal ini dikarenakan setiap informasi baru akan secara akurat dan cepat bereaksi terhadap harga saham dan membuat harga keseimbangan yang
baru. Namun karena perilaku para investor muncul ketidakteraturan dan menyebabkan penyimpangan-penyimpangan dalam konsep pasar efisien.
Ketidakteraturan ini dapat dilihat dari berbagai penelitian yang telah dilakukan dan dikenal dengan konsep anomali pasar. Anomali pasar terjadi karena adanya
informasi yang tidak seragam diantara para investor. Informasi tersebut menyebabkan para investor akan bertindak secara berbeda pula dan informasi
tersebut akan menyebabkan psikologis investor terpengaruh secara berbeda-beda. Hal ini akan menyebabkan tidak semua informasi dapat bereaksi cepat dan akurat
terhadap harga saham sehingga para investor yang memiliki informasi yang tepat akan mendapatkan keuntungan diatas ekulibrium dan menyebabkan kerugian bagi
para investor yang bertindak gegabah. Dari segi psikologis dapat kita lihat dari perilaku investor yang tidak rasional dimana investor tersebut tidak menyukai hari
Senin syndrome “Blue Monday” dan hal ini akan mengakibatkan return hari Senin secara rata-rata akan bernilai negatif. Hal-hal tersebut merupakan faktor
yang menyebabkan terjadinya anomali pasar menurut beberapa peneliti. Ada banyak jenis anomali pasar yang telah ditemukan, antara lainnya adalah day of the
week effect, Monday effect dan Rogalski effect. Tetapi ada juga penelitian yang tidak menemukan adanya masalah anomali pasar ini sehingga menyebabkan
masih banyak terjadi pro dan kontra terhadap konsep anomali pasar ini. Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya terdapat
beberapa penelitian yang membuktikan bahwa anomali-anomali pasar tersebut
Universitas Sumatera Utara
berpengaruh terhadap return saham dan ada yang tidak berpengaruh terhadap return saham. Dengan demikian kerangka konseptual dari penelitian ini dapat
digambarkan pada Gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
BAD FRIDAY MONDAY EFFECT
THE DAY OF WEEK EFFECT
MONDAY EFFECT
ROGALSKI EFFECT A
N O
M A
L I
M U
S I
M A
N RETURN SAHAM
HARIAN
Universitas Sumatera Utara
2.10. Hipotesis Penelitian