Analisis Deskriptif HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan dapat diinterpretasikan secara sederhana, jelas dan objektif sehingga diperoleh informasi dan gambaran yang sebenarnya mengenai topik yang dibahas. Gambaran tersebut berupa jumlah rata-rata, standar deviasi, varians, nilai terendah maupun nilai tertinggi. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 27 perusahaan yang masuk dalam perusahaan LQ-45 pada periode tahun 2012-2013 selama enam kali pengumuman berturut-turut. Pembagian jenis industri perusahaan sampel adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Jenis Industri Perusahaan Sampel Jenis Perusahaan Jumlah Persentase Manufaktur 18 66.7 Perbankan dan Keuangan 5 18.5 Telekomunikasi dan Infrastruktur 3 11.1 Real Estate 1 3.7 Total 27 100 Sumber: LQ-45 yang diolah, Lampiran 2 Dengan melihat tabel diatas kita dapat melihat bahwa komposisi terbanyak perusahaan yang masuk ke dalam Indeks LQ-45 adalah jenis perusahaan manufaktur dan hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang paling dinamis. Setelah melihat komposisi perusahaan Indeks LQ-45, selanjutnya pada Tabel 4.2 akan ditampilkan analisis deskriptif return Universitas Sumatera Utara saham harian Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat perusahaan Indeks LQ-45 periode 2012-2013 yang terdiri dari 491 hari yaitu sebagai berikut: Tabel 4.2 Analisis Deskriptif Return Saham Harian Indeks LQ-45 Periode 2012-2013 di BEI Hari N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Senin 99 -0,0031537 0,01497754 -0,06677 0,03521 Selasa 98 0,0055099 0,03919878 -0,03672 0,37203 Rabu 101 0,0024913 0,01234877 -0,03364 0,04833 Kamis 97 0,0001161 0,01161544 -0,03123 0,04551 Jumat 96 0,0006392 0,01226587 -0,03300 0,03879 Total 491 0,0056028 0,0904064 -0,20136 0,53987 Sumber: LQ-45 yang diolah, Lampiran 3 Dari Tabel 4.2 diatas kita dapat melihat bahwa secara rata-rata total dari 491 hari perdagangan saham Indeks LQ-45 selama periode 2012-2013 diperoleh adanya rata-rata return saham yang positif sebesar 0,0056028, dengan kata lain terjadi peningkatan rata-rata harga saham sebesar 0,56 selama periode 2012- 2013. Jika dilihat berdasarkan hari perdagangan saham, maka kita dapat melihat hari Senin menunjukkan adanya rata-rata return saham yang negatif yaitu sebesar -0,0031537 dan angka ataupun hasil ini menandakan adanya kecenderungan penurunan harga saham pada hari Senin. Sedangkan hari lainnya memiliki rata- rata return saham yang positif, dimana rata-rata return pada hari Selasa mengalami kenaikan yang cukup tajam yaitu sebesar 0,0055099 dan mengalami penurunan pada hari Rabu 0,0024913 dan kemudian kembali mengalami penurunan rata-rata return pada hari Kamis yang sangat drastis yaitu sebesar 0,0001161. Sedangkan pada akhir pekan, tepatnya hari Jumat, rata-rata return kembali naik menjadi 0,0006392, akan tetapi kenaikan ini tidak drastis seperti Universitas Sumatera Utara yang terjadi pada hari Selasa. Agar memberikan gambaran yang lebih jelas, maka akan disajikan fluktuasi rata-rata return harian pada Gambar 4.1, sebagai berikut: Sumber: LQ-45 yang diolah, Lampiran 3 Gambar 4.1 Fluktuasi Rata-rata Return Saham Harian Indeks LQ-45 Periode 2012-2013 di BEI Dari gambar 4.1 ini kita dapat melihat dengan jelas bahwa rata-rata return saham Indeks LQ-45 periode 2012-2013 pada hari Senin adalah yang terendah dan negatif sedangkan rata-rata return yang tertinggi terjadi pada hari Selasa dimana nilai standar deviasi yang terbesar juga terjadi pada hari Selasa yaitu sebesar 0,03919878. Hal ini dapat diartikan bahwa hari Selasa memiliki resiko tertinggi dibandingkan hari perdagangan lainnya, dimana ini dapat dibuktikan dengan melihat selisih minimum rata-rata return -0,03672 dan maksimum rata- rata return 0,37203 pada hari Selasa yang sangat besar. Dan standar deviasi terendah terjadi pada hari Kamis yaitu sebesar 0,01161544 dan hal ini menunjukkan bahwa resiko hari Kamis adalah paling kecil dibandingkan dengan hari perdagangan lainnya dan hari Kamis juga memiliki selisih minimum rata-rata return -0,03123 dan maksimum rata-rata return 0,04551 yang kecil. Senin Selasa Rabu Kamis Jumat -0,004 -0,002 0,002 0,004 0,006 0,008 0,01 R at a -R at a Retur n Periode Fluktuasi Rata-Rata Return Saham Harian Rata-Rata Return Universitas Sumatera Utara Dengan melihat besar kecilnya resiko yang akan dihadapi maka dapat diartikan bahwa pada hari Selasa seorang investor bisa saja mendapatkan keuntungan yang sangat besar jika tepat mengambil keputusan atau kerugian yang sangat besar juga jika salah mengambil keputusan. Hal ini berkebalikan dengan hari Kamis dimana pada hari tersebut seorang investor tidak akan mendapatkan resiko yang terlalu besar dimana keuntungan maupun kerugian yang didapat pada hari Kamis tidaklah besar. Dalam penelitian ini juga dilakukan pengamatan bulanan terhadap 27 saham yang dijadikan sampel penelitian dan pengamatan tersebut akan ditampilkan dalam analisis deskriptif return saham bulanan perusahaan Indeks LQ-45 periode 2012-2013 pada tabel 4.2, sebagai berikut: Tabel 4.3 Analisis Deskriptif Return Saham Bulanan Indeks LQ-45 Periode 2012-2013 di BEI Bulan N Mean Std. Deviation Minimum Maximum Januari 41 0,0017587 0,01005808 -0,02098 0,02523 Febuari 41 0,0023871 0,00924702 -0,01701 0,02816 Maret 40 0,0009849 0,00936892 -0,02287 0,01989 April 42 0,0006235 0,00501971 -0,00914 0,00919 Mei 43 -0,0017970 0,01157573 -0,02611 0,02412 Juni 40 0,0095003 0,06273433 -0,05229 0,37203 Juli 45 -0,0007406 0,01407377 -0,04470 0,02463 Agustus 36 -0,0013274 0,01798345 -0,06677 0,03118 September 41 0,0012367 0,01756785 -0,03935 0,04551 Oktober 43 0,0019663 0,00886875 -0,01763 0,01762 November 40 -0,0021751 0,00931183 -0,02654 0,01780 Desember 39 0,0011938 0,00934722 -0,02163 0,02225 Total 491 0,0136112 0,18515666 -0,36502 0,63761 Sumber: LQ-45 yang diolah, Lampiran 3 Universitas Sumatera Utara Dari tabel diatas kita dapat melihat bahwa total rata-rata return saham Indeks LQ-45 periode 2012-2013 adalah positif yaitu sebesar 0,0136112 dengan rata-rata return saham tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 0,0095003 dan rata-rata return saham yang terendah terjadi pada bulan November dimana rata-rata return saham menunjukkan nilai yang negatif yaitu sebesar -0,0021751. Agar memberikan gambaran yang lebih jelas, maka akan disajikan fluktuasi rata- rata return saham bulanan pada Gambar 4.2, sebagai berikut: Sumber: LQ-45 yang diolah, Lampiran 3 Gambar 4.2 Fluktuasi Rata-rata Return Saham Bulanan Indeks LQ-45 Periode 2012-2013 di BEI Dari Gambar 4.2 diatas kita dapat melihat dengan jelas fluktuasi rata-rata return saham bulanan pada Indeks LQ-45 periode 2012-2013. Dimana rata-rata return pada bulan Juni adalah yang tertinggi dan yang terendah adalah bulan Oktober. Sedangkan jika kita melihat berdasarkan standar deviasinya maka kita akan menemukan bahwa nilai standar deviasi yang tertinggi terjadi pada bulan Juni yaitu sebesar 0,06273433. Hal ini mengindikasikan bahwa bulan Juni JANUARI FEBUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER -0,004 -0,002 0,002 0,004 0,006 0,008 0,01 0,012 R AT A -R AT A RE T URN BULAN Fluktuasi Rata-Rata Return Saham Bulanan Rata-Rata Return Universitas Sumatera Utara merupakan bulan yang memiliki resiko terbesar pada Indeks LQ-45 periode 2012- 2013 yang berarti pada bulan ini investor bisa saja mendapatkan keuntungan yang sangat besar jika mengambil keputusan yang tepat namun dilain pihak bisa juga mengalami kerugian yang sangat besar juga jika mengambil keputusan yang salah. Keadaan tersebut dapat dibuktikan dengan melihat nilai minimum return dan maksimum return-nya yang memiliki selisih yang sangat jauh, dimana nilai minimumnya secara rata-rata adalah sebesar -0,05229 sedangkan nilai maksimumnya sebesar 0,37203. Hal ini berkebalikan dengan bulan April pada periode tersebut, dimana bulan April memiliki nilai standar deviasi terendah yaitu sebesar 0,00501971 dan nilai standar deviasi yang rendah ini mengindikasikan bahwa pada bulan April resiko yang dihadapi investor akan kecil dimana investor akan mendapatkan keuntungan yang kecil jika mengambil keputusan yang tepat dan jika salah mengambil keputusan hanya akan mendapatkan kerugian yang kecil juga dan kita juga dapat melihat selisih antara rata-rata return minimum dan rata- rata return maksimumnya, dimana selisihnya tidaklah besar yaitu dengan rata-rata return minimum sebesar -0,00914 dan rata-rata return maksimum sebesar 0,00919. Hal ini dipicu oleh perkembangan IHSG setiap bulannya dari tahun 2012 sampai tahun 2013. Dimana pada bulan Januari 2012 IHSG bergerak naik, hal ini terlihat pada tanggal 19 Januari 2012 IHSG berhasil menembus level 4.001,07, ini bisa terjadi karena ditopang oleh sentiment positif dari naiknya peringkat Indonesia ke level layak investasi investment grade oleh Moody’s dan menguatnya bursa Wall Street. Pada 21 Febuari dan 2 Maret 2012, IHSG kembali Universitas Sumatera Utara menembus level 4.000 hingga 15 Mei 2012 sedangkan pada bulan Juni 2012 IHSG terjun bebas hingga mencapai level 3.654,58 dan rekor tertinggi pada tahun 2012 terjadi pada bulan November dimana IHSG mencapai level 4.377,52. Sedangkan pada tahun 2013 dimulai pada Januari 2013 dimana nilai tukar Rupiah semakin mengkhawatirkan yakni berada pada level Rp 9.700 per USD dan IHSG pada 31 Januari berada di 4.453,7. Pada Febuari 2013 posisi Rupiah semakin melemah yakni Rp 9.726 per USD sedangkan IHSG pada bulan Febuari ini menembus level baru yakni 4.795, artinya lima poin lagi IHSG akan menyentuh level 4.800. Pada bulan selanjutnya yakni bulan Maret, Rupiah terus terdepresiasi dimana berdasarkan data Bloomberg Rupiah berada di level Rp 9.738 per USD sedangkan IHSG semakin meningkat hingga berada pada level 4.940,99 bahkan pada bulan April 2013 IHSG berhasil menorehkan level baru yakni berada pada posisi 5.034,07. Selanjutnya pada bulan Mei Rupiah semakin merosot dan jatuh mendekati level Rp 10.000 per USD karena perekonomian AS yang mulai bergerak positif dan kebijakan the Fed mengenai tapering off dan kebalikkannya IHSG malah semakin mengokohkan posisinya yakni berada pada level 5.068,63. Pada Juni 2013 Rupiah sempat menembuh level Rp 10.000 dan IHSG mulai melambat ke posisi 4.818 dan pada Juli 2013 Rupiah dan IHSG roboh dimana Rupiah berada kisaran posisi Rp 10.270-Rp 10.300 sedangkan IHSG terpuruk pada level 4.610,38. Nilai tukar Rupiah semakin melemah pada Agustus 2013 yakni mendekati level Rp 11.000 dan oleh karena itu Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk meningkatkan BI rate 25 basis poin menjadi 7 persen dan hal ini direspon positif oleh pelaku pasar dimana IHSG menguat pada Universitas Sumatera Utara posisi 4.175,59. Dan hal ini semakin parah pada September 2013 dimana Rupiah semakin melemah pada posisi Rp 11.284 dan hal ini juga terjadi pada bulan Oktober 2013 sedangkan IHSG pada bulan September dan Oktober 2013 masih berkisar 4.510,63 sedangkan pada bulan November dan Desember keadaan semakin memburuk dimana Rupiah jatuh hingga level Rp 12.000 per USD dan IHSG berada pada kisaran 4.249.

4.2. Uji Normalitas