diberikan di setiap rumah tangga. Namun, program kebersihan yang dilakukan oleh masyarakat setempat hanya untuk beberapa bulan saja.
Dalam hal ini yang menjadi fokus penelitian adalah pelestarian ekosistem hutan mangrove. Salah satu bentuk pelestarian hutan mangrove adalah bentuk
penangkapan ikan dan pemanfaatan hutan mangrove dan lain-lain yang tidak menggunakan bahan peledak atau alatbahan yang dapat merusak hutan mangrove
tersebut. Dan menjaga agar hutan mangrove didaerah tersebut dapat dilestarikan dan diambil manfaatnya guna untuk meningkatkan pendapat ekonomi masyarakat.
Dimana dalam pelaksanaan program pelestarian ekosistem hutan mangrove tidak terlepas dari peran pemerintah setempat dan juga masyarakat desa tersebut. Sampai
saat ini pelestarian ekosistem hutan mangrove masih tetap terus diupayakan, agar keseimbangan dan gerak perekonomian keluarga dapat berjalan dengan baik.
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul : “Pola Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Si Jago-Jago Kecamatan Badiri, Kabupaten Tapanuli Tengah,
Sumatera Utara”
1.2 Perumusan Masalah
Untuk mempermudah penelitian dan agar penelitian memiliki arah yang jelas dalam menginterpretasikan fakta dan data ke dalam penulisan laporan , maka terlebih
dahulu dirumuskan permasalahannya.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian
ini adalah “Bagaimana Pola Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Si Jago-Jago Kecamatan Badiri Kabupaten Tapanuli Tengah
Sumatera Utara?” Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui potensi ekosistem hutan mangrove di Desa Si Jago-jago. 2.
Untuk mengetahui partisipasi masyarakat Desa Sijago-jago dalam melestarikan lingkungannya, khususnya hutan mangrove.
3. Untuk mengetahui peranan masyarakat desa Si Jago-jago dalam
memanfaatkan hutan mangrove di Desa Jago-jago.
1.3 Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan dan melestarikan ekosistem laut, kemudian sebagai
bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya, serta bermanfaat dalam pengembangan ilmu-ilmu sosial khususnya Ilmu Sosiologi Lingkungan.
b. Manfaat Praktis
Memberikan masukan dalam bentuk bacaan untuk memperkaya wawasan setiap individu yang membaca hasil penelitian ini dan menjadi bahan
pedoman bagi masyarakat pesisir laut lainnya.
Universitas Sumatera Utara
1.5 Definisi Konsep
Konsep merupakan istillah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa
kejadian yang berkaitan satu dengan lainnya. 1.
Masyarakat menurut Paul B. Horton C. Hunt merupakan kumpulan
manusia yang relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta
melakukan sebagian besar kegiatan di dalam kelompok kumpulan manusia tersebut. Masyarakat yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah masyarakat
di Desa Jago - Jago yang pasif dalam melakukan pelestarian lingkungan, khususnya melestarikan dan memanfaatkan ekosistem laut.
2.
Partisipasi adalah suatu sistem yang mengikutsertakan masyarakat dalam
proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan. Partisipasi masyarakat seperti :
a. Masyarakat merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan pembangunan. b.
Program pembangunan yang dilakukan efektif karena direncanakan dan diinginkan oleh masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
c. Penyimpangan pelaksanaan pembangunan dapat diminimalisir karena
diawasi oleh masyarakat. 3.
Pelestarian lingkungan hidup Environmentalism adalah perlindungan
lingkungan hidup dari pengaruh-pengaruh luar, misalnya pencemaran, bising, pemanasan global, dan perusakan sumber daya alam.
4.
Hutan mangrove adalah tumbuhan yang terdapat di daerah pasang surut
maupun sebagai komunitas. Mangrove juga didefinisikan sebagai formasi tumbuhan daerah litoral yang khas di pantai daerah tropis dan sub tropis yang
terlindung. 5.
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur
lingkungan hidup yang saling mempengaruhi. Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
Komponen hidup biotik
Komponen tak hidup abiotik
6.
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat
mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau
lingkungannya. 7.
Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan
sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan
Universitas Sumatera Utara
kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut.
8.
Pelestarian secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu usaha atau
kegiatan untuk merawat, melindungi dan mengembangkan objek pelestarian yang memiliki nilai guna untuk dilestarikan
9.
Laut dari segi Bahasa Indonesia adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang
banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut adalah merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang
sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.
10.
Nelayan adalah masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada
kegiatan melaut di Desa Jago- Jago. Masyarakat di desa ini tergolong nelayan tradisonal yang terdiri dari nelayan jaring selam, nelayang pancing, nelayan
pukat, dan nelayan penyelam.
Universitas Sumatera Utara
BAB II KAJIAN PUSTAKA