RADIKAL BEBAS TINJAUAN PUSTAKA

8 penyakit radang panggul dan kondisi genetik seperti sindroma Lynch. Penggunaan estrogen saja sebagai terapi postmenopause telah terbukti meningkatkan risiko dalam beberapa penelitian. Berat badan yang berlebih terkait dengan meningkatnya risiko terjadinya kanker ovarium. Kehamilan, penggunaan kontrasepsi oral jangka pajang dan ligasi tuba dapat menurunkan risiko terjadi kanker ovarium, histerektomi tampaknya juga menurunkan risiko. 15 Sebagian besar pasien tidak merasa ada keluhan dan keluhan-keluhan yang timbul tidak spesifik seperti perut membesar sehingga ada perasaan menyesak, dispareunia, berat badan meningkat karena ada asites atau massa. Tanda yang paling sering timbul adalah adanya pembesaran abdomen, yang disebabkan oleh akumulasi cairan. Perdarahan vagina yang abnormal jarang timbul sebagai tanda kanker ovarium .

1, 15

2.2. RADIKAL BEBAS

Radikal bebas kini diakui memainkan peranan penting dalam banyak sistem biologis.Radikal bebas adalah atom atau molekul yang memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas ini merupakanhasil metabolisme respirasi aerobik pada sitoplasma yang tergantung pada tekanan oksigen.Contoh radikal bebas tersebut adalah superoksida O2 - , hidrogen peroksida H 2 O 2 , dan radikal bebas hidroksil OH - . 4, 13, 14, 16 Senyawa kimia dan reaksi dari radikal bebas ini akan menghasilkan ROS yang potensial bersifat toksik dapat dinamakan Universitas Sumatera Utara 9 sebagai pro-oksidan. Sebaliknya, senyawa dan reaksi yang mengeluarkan spesies oksigen tersebut, memangsanya, menekan pembentukannya atau melawan kerjanya disebut antioksidan dan mencakup senyawa seperti NADPH, GSH, Vitamin C serta vitamin E. Dalam sebuah sel normal terdapat keseimbangan prooksidan dan antioksidan. Meskipun demikian, keseimbangan ini dapat bergeser ke arah prooksidan ketika produksi ROS meningkat dan kadar antioksidan menurun. Keadaan ini dinamakan stres oksidatif dan dapat mengakibatkan kerusakan sel yang berat jika stres tersebut masif atau berlangsung lama. 17 2.3.STRESS OKSIDATIF Stress oksidatif merupakan ketidakseimbangannya antara ROS sebagai radikal bebas dan antioksidansebagai mekanisme pertahanan. Stress oksidatif yang berat akan menyebabkan kerusakan dan kematian sel yang akan memicu berbagai penyakit pada manusia termasuk kanker. Lipid peroksidase yang di mediasi oleh radikal bebas merupakan faktor terjadinya mekanisme kerusakan dan kematian sel. Radikal bebas dapat dijumpai secara fisiologis maupun patologis pada jaringan mamalia. Produksi yang tidak terkontrol dari radikal bebas ini akan menjadi faktor pemicu untuk kerusakan jaringan pada beberapa proses patofisiologi. 18 Stress oksidatif terjadi ketika pada saat radikal bebas melebihi kapasitas pertahanan antioksidan karena asupan antioksidan yang kurang atau adanya peningkatan oksidan selular. ROS intraselular yang paling banyak Universitas Sumatera Utara 10 dibentuk dengan melalui jalur metabolik oksidatif yang tidak dapat dicegah. ROS dapat menginduksi kerusakan DNA, protein, karbohidrat atau malah dapat mengganggu integritas membran sel. Selain itu, stres oksidatif juga menginduksi ekspresi faktor transkripsi redoks seperti activating protein-1, hypoxia inducible factor- 1α HIF dan faktor nuklear- kB, yang akan menghasilkan ekspresi beberapa gen, termasuk famili glutation. Karena itu, stress oksidatif secara tidak langsung dapat menginisiasi timbulnya pertahanan oleh antioksidan. 17

2.4. STRESS OKSIDATIF PADA KANKER