Tujuan PNPM Mandiri Dasar Hukum PNPM Mandiri

7. Demokratis. Setiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin. 8. Transparansi dan Akuntabel. Masyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggunggugatkansecara moral, teknis, legal maupun admistratif. 9. Prioritas. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhankebutuhan untuk pengentasan kemiskinan dengan mendayagunakansecara optimal berbagai sumberdaya yang terbatas. 10. Kolaborasi. Semua pihal yang berkepentingan dalam penanggulangankemiskinan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergiantar pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan. 11. Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkankepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak hanyasaat ini tapi juga di masa depan dengan tetap menjaga kelestarianlingkungan. 12. Sederhana. Semua aturan, mekanisme dan prosedur dalam pelaksanaan PNPMMandiri harus sederhana, fleksibel, mudah dipahami, dan mudah dikelola, serta dapat dipertanggungjawabkan oleh masyarakat.

II.3.3 Tujuan PNPM Mandiri

1. Tujuan Umum Meningkatnya kesejahteraan dan kesempatan kerja masyarakat miskin secara mandiri. 2. Tujuan Khusus Universitas Sumatera Utara a. Meningkatnya partisipasi seluruh masyarakat, termasuk masyarakat miskin, kelompok perempuan, komunitas adat terpencil dan kelompok masyarakat lainnya yang rentan dan sering terpinggirkan ke dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan. b. Meningkatnya kapasitas kelembagaan masyarakat yang mengakar, representatif dan akuntabel. c. Meningkatnya kapasitas Pemerintah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat terutama masyarakat miskin melalui kebijakan, program dan penganggaran yang berpihak pada masyarakat miskin pro poor. d. Meningkatnya sinergi masyarakat, Pemerintah daerah, swasta, asosiasi, perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat dan kelompok perduli lainnya untuk mengefektifkan upaya-upaya penanggulangan kemiskinan. e. Meningkatnya keberadaan dan kemandirian masyarakat serta kapasitas Pemerintah daerah dan kelompok perduli setempat dalam menanggulangi kemiskinan di wilayahnya. f. Meningkatnya modal sosial masyarakat yang berkembang sesuai dengan potensi sosial dan budaya serta untuk melestarikan kearifan lokal. g. Meningkatnya inovasi dan pemanfaatan teknologi tepat guna, informasi dan komunikasi dalam pemberdayaan masyarakat.

II.3.4 Dasar Hukum PNPM Mandiri

Dasar hukum pelaksanaan PNPM Mandiri mengacu pada landasan konstitusional Undang-undang Dasar 1945 beserta amandemennya, Pancasila, dan peraturan perundang- undangan yang berlaku, serta landasan khusus pelaksanaan PNPM Mandiri yang akan Universitas Sumatera Utara disusun kemudian. Peraturan perundang-undangan khususnya terkait sistem Pemerintahan, perencanaan, keuangan negara, dan kebijakan penanggulangan kemiskinan adalah sebagai berikut: 1. Sistem Pemerintahan Dasar peraturan perundangan sistem Pemerintahan yang digunakan adalah: a. Undang-undang Nomor: 22 Tahun 1999. Undang-undang Nomor: 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. b. Peraturan Pemerintah Nomor: 72 Tahun 2005 tentang Pemerintah Desa. c. Peraturan Pemerintah Nomor: 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan. d. Peraturan Presiden Nomor: 54 Tahun 2005 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan. 2. Sistem Perencanaan Dasar peraturan perundangan sistem perencanaan terkait adalah: a. Undang-undang Nomor: 25 Tahun 2004 tentang SistemPerencanaan Pembangunan Nasional SPPN. b. Undang-undang Nomor: 17 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. c. Peraturan Presiden Nomor: 7 Tahun 2005 tentang RencanaPembangunan Jangka Menengah RPJM Nasional 2004-2009. d. Peraturan Pemerintah Nomor: 39 Tahun 2006 tentang Tata CaraPengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. e. Peraturan Pemerintah Nomor: 40 Tahun 2007 tentang Tata CaraPenyusunan Rencana Pembangunan Nasional. Universitas Sumatera Utara f. Instruksi Presiden Nomor: 9 Tahun 2000 tentangPengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional. 3. Sistem Keuangan Negara Dasar peraturan perundangan sistem keuangan negara adalah sebagai berikut : a. Undang-undang Nomor: 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286; b. Undang-undang Nomor: 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4455; c. Undang-undang Nomor: 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438; d. Peraturan Pemerintah Nomor: 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4577; e. Peraturan Pemerintah Nomor: 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan atau Penerimaan Hibah serta Penerusan Pinjaman danatau Hibah Luar Negeri Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 3, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4597; f. Keputusan Presiden Nomor: 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Barangjasa Pemerintah; Universitas Sumatera Utara g. Peraturan Menteri PPNKepala Bappenas Nomor: 005MPPN062006 tentang Tata cara Perencanaan dan Pengajuan Usulan serta Penilaian Kegiatan yang Dibiayai dari PinjamanHibah Luar Negeri; h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 52PMK.0102006 tentang Tata Cara Pemberian Hibah kepada Daerah; i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Universitas Sumatera Utara

II.3.5 Struktur Organisasi PNPM Mandiri

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)Mandiri (Studi kasus di Desa Jorlang Huluan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

7 132 78

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Laut

2 98 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pemberdayaan Masyarakat - Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

0 0 24