3 Milik warga Negara Indonesia WNI
4 Berdiri sendiri, bukan merupakan anak usaha perusahaan atau cabang perusahaan
yang tidak dimiliki, dikuasai atau berafiliasi langsung maupun tidak langsung dengan usaha besar atau menengah.
5 Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau
badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi http:bumukm.comberita17Kriteria-Usaha-Mikro,-Kecil-dan-Menengah UMKM
html-diakses pada tanggal 14 januari 2013 pukul 22.00
II.3 Pengertian Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri
PNPM Madiri adalah program nasional dalam wujud kerangka-kebijakan sebagai dasar dan acuan pelaksanaan program-program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat. PNPM Mandiri dilaksanakan melalui harmonisasi dan pengembangan sistem serta mekanisme dan prosedur program, penyediaan pendampingan
dan pendanaan stimulan untuk mendorong prakarsa dan inovasi masyarakat dalam upaya penanggulangan kemiskinan yang berkelanjutan.
II.3.1 Pendekatan PNPM Mandiri
Pendekatan atau upaya-upaya rasional dalam mencapai tujuan program dengan memperhatikan prinsip-prinsip pengelolan program adalah pembangunan yang berbasis
masyarakat dengan: 1.
Menggunakan Kecamatan sebagai fokus program untuk mengharmonisasikan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian program.
2. Memposisikan masyarakat sebagai penentupengambil kebijakan dan pelaku utama
pembangunan pada tingkat local.
Universitas Sumatera Utara
3. Mengutamakan nilai-nilai universal dan budaya lokal dalam proses pembangunan
partisipatif. 4.
Menggunakan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang sesuai dengan karakteristik sosial, budaya dan geografis.
5. Melalui proses pemberdayaan yang terdiri atas pembelajaran, kemandirian, dan
keberlanjutan.
II.3.2 Prinsip Dasar PNPM Mandiri
PNPM Mandiri menekankan prinsip-prinsip dasar sebagai berikut : 1.
Bertumpu Pada Pembangunan Manusia. Pelaksanaan PNPM Mandiri senantiasa bertumpu pada peningkatan harkat dan martabat manusia seutuhnya.
2. Otonomi. Dalam pelasanaan PNPM Mandiri, masyarakat memiliki kewenangan
secara mandiri untuk berpartisipasi dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola.
3. Desentralisasi. Kewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral dan
kewilayahan dilimpahkan kepada Pemerintah daerah atau masyarakat sesuai dengan kepastiannya.
4. Berorientasi pada masyarakat Miskin. Semua kegiatan yang dilaksanakan
mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung.
5. Partisipasi. Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses pengambilan
keputusan pembangunan dan secara gotong royong menjalankan pembangunan. 6.
Kesetaraan dan Keadilan Gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya disetiap tahap pembangunan dan dalam menikmati secara adil
manfaat kegiatan pembangunan.
Universitas Sumatera Utara
7. Demokratis. Setiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan secara
musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin.
8. Transparansi dan Akuntabel. Masyarakat harus memiliki akses yang memadai
terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggunggugatkansecara moral,
teknis, legal maupun admistratif. 9.
Prioritas. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhankebutuhan untuk pengentasan kemiskinan dengan mendayagunakansecara optimal berbagai
sumberdaya yang terbatas. 10.
Kolaborasi. Semua pihal yang berkepentingan dalam penanggulangankemiskinan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergiantar pemangku kepentingan
dalam penanggulangan kemiskinan. 11.
Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkankepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak hanyasaat ini tapi juga di masa depan
dengan tetap menjaga kelestarianlingkungan. 12.
Sederhana. Semua aturan, mekanisme dan prosedur dalam pelaksanaan PNPMMandiri harus sederhana, fleksibel, mudah dipahami, dan mudah
dikelola, serta dapat dipertanggungjawabkan oleh masyarakat.
II.3.3 Tujuan PNPM Mandiri