Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

IV.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kebijakan sektoral pembangunan di Kabupaten Simalungun diarahkan untuk meningkatkan taraf hidup, kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat di segala lapisan secara merata, serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan selanjutnya, sehingga kedepan pelaksanaan pembangunan di Desa Jorlang Huluan dapat benar-benar mencerminkan keterpaduan dan keserasian antar program-program sektoral, dengan demikian sumber-sumber potensi daerah dapat di optimalkan pemanfaatannya dan dapat dikembangkan secara merata. Pelaksanaan pembangunan tentunya tidak terlepas dari upaya meningkatan kesejahteraan masyarakat, hal ini berkaitan dengan kondisi ekonomi dan kemakmuran masyarakatnya, dilihat dari tingkat ekonomi masyarakat, maka pertumbuhan dan perkembangan kecamatan akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan desa yang ada di sekitarnya. Potensi Desa Jorlang Huluan cukup besar, baik potensi yang sudah dimanfaatkan maupun yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Potensi yang ada baik sumber daya alam maupun sumber daya manusianya perlu terus digali dan dikembangkan untuk kemakmuran masyarakat secara umum. Secara umum potensi Desa Jorlang Huluan dapat didiskripsikan dengan berbagai aspek yang secara langsung maupun tidak langsung merupakan mata rantai dari sistem kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Beberapa aspek yang dimaksud adalah: 1. Aspek Sumber Daya AparaturPerangkat Desa Desa Jorlang Huluan secara umum penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan dikelola oleh 2 elemen utama, yakni elemen Pemerintah Desa yang Universitas Sumatera Utara dipimpin langsung oleh Kepala Desa beserta jajaran perangkat Desa. Selain komponen perangkat Desa, elemen terpenting sebagai mitra penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di Desa Jorlang Huluan adalah keberadaan Badan Permusyawaratan Desa BPD, yang mana sangat dibutuhkan keberadaannya, sebagai mitra dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan lima tahun kedepan. Disamping komponen perangkat Desa dan BPD masih ada komponen lain yang baik langsung maupun tak langsung sangat dibutuhkan peran serta dan aktifnya dalam pelaksanaan pembangunan di Desa. Komponen tersebut tak lain adalah Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa LPMD dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PKK. Keberadaan LPMD dan PKK yang juga merupakan representasi dari warga masyarakat secara umum dapat berfungsi sebagai agen dan fasilitator pembangunan di tingkat Desa. 2. Aspek Ekonomi Perekonomian Desa Jorlang Huluan secara umum didominasi pada sektor pertanian yang sistem pengelolaannya masih cenderung tradisional pengolahan lahan, pola tanam maupun pemilihan komoditas produk pertaniannya. Produk pertanian Desa Juliando Purba untuk lahan basah sawah ditanami padi kalau musim penghujan dan palawija bila musim kemarau, penanaman padi di Desa Jorlang Huluan dilakukan hanya sekali dalam satu tahun yaitu pada musim penghujan mulai bulan 10 samapai bulan 2 tahun berikutnya dimaksudkan adalah salah satu cara untuk penanggulangan hama tikus dan lainya, hal lain terkait dengan debit air pada musim kemarau sangat kecil sehingga perlu adanya pembagian yang sangat hati-hati, dan untuk menghindari dampak kekurangan air maka dimusim kemarau, lahan pertanian di Desa Jorlang Huluan ditanami palawija yang sistem pengairan dengan cara di jadwal bergiliran. dan persoalan mendasar lainnya adalah saluran irigasi banyak yang rusak dan timbul Universitas Sumatera Utara kebocoran-kebocoran sehingga berdapak adanya kekurangan air jika pada saat musim kemarau. Oleh karena itu harus ada langkah strategis dalam mengatasi persoalan pertanian dengan melakukan berbagai upaya-upaya perbaikan saluran irigasipengairan; pengunaan teknologi tepat guna; perbaikan pola tanam dan pemilihan komoditas alternatif dengan mengkomunikasikannya kepada pihak-pihak terkait dinas pengairan, dinas pertanian. 3. Aspek Pendidikan, Kesehatan dan Kesejateraan Sosial. Desa Jorlang Huluan dalam penyelenggaraan pendidikan saat ini cukup mantap, hal ini ditunjukkan dengan minimnya jumlah penduduk buta huruf. Sedangkan sarana pendidikan formal cukup memadai, dalam rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta didik, Pemerintah Desa beserta warga masyarakat sedang melakukan peningkatan sarana pendidikan berupa rehabilitasi sarana pendidikan dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pendidikan dasar 9 Tahun. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Sarana Penunjang Pendidikan No Satuan Pendidikan Jumlah 1. SD 2 Jumlah Guru 15 Jumlah murid 320 2. SMP 1 Jumlah Guru 10 Jumlah Murid 150 3. Gereja 3 4. MushollaMasjid 2 Sumber : Data Primer Tabel 4.2 Sarana Kesehatan Masyarakat NO. Unit Kesehatan Keterangan 1. Puskesmas 1 2. Palang Merah Indonesia - 3. Polindes 1 4. Posyandu Ada 5. Praktek Pribadi 3 Orang 6. Dukun Bayi Terdidik - Sumber : Data Primer Berdasarkan data yang ada di atas, disamping merupakan sumber potensi yang ada juga bisa menjadi berbagai persoalanpermasalahan yang merupakan dampak dari Universitas Sumatera Utara perkembangan situasi yang ada. Dalam rangka memecahkan segala persoalan yang ada pemerintah Desa Jorlang Huluan harus menyiapkan strategi yang sinergis atau kerjasama dengan berbagai pihak yang dapat mendukung jalan keluar dari permasalahan tersebut. Wilayah Desa Jorlang Huluan adalah merupakan salah satu Desa yang berada pada Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun yang memiliki luas daerah ± 800 Ha. Desa Jorlang Huluan terdiri dari 5 Dusun, yaitu: 1. Jorlang Huluan 2. Huta Pohon 3. Pokalan dolok 4. Marihat Huluan 5. Lumban Tonga-Tonga Peraturan Desa No 3JH2008 tentang penetapan batas wilayah yaitu: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Bahbunian 2. Sebelah Selatan berbatsan dengan Desa Sihaporas 3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jorlang Hataran 4. Sebelah Barat berbatasab dengan Desa Gorak Dan daerah desa Jorlang Huluan adalah daerah otonom yang ditetapkan sebagain tempat pemukiman atau daerah tempat tinggal. IV.I.I Kependudukan Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh penulis, Desa Jorlang Huluan yang sebagian besar penduduknya bersuku Batak dan Jawa. Dimana sebagain besar tidak terlalu baik dalam kondisi ekonomi keluarga. Sebagian besar masyarakat Desa Jorlang Huluan hidup dengan bertani dan wiraswastaberdagang, akses untuk menambah modal dalam berusaha pun terbatas. Masyarakat menjadi lemah dalam hal mengakses berbagai sarana dan prasarana Universitas Sumatera Utara publik, yang kemudian menyebabkan masyarakat kurang berdaya untuk maju dan kemudian tergolong sebagai masyarakat yang kurang mampu. Berdasarkan data yang penulis dapat dari penelitian, maka profil penduduk Desa Jorlang Huluan, dapat dilihat dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.3 Kualifikasi Penduduk Berdasarkan Data Monografi Desa Jorlang Huluan NO Uraian Jumlah 1. Jumlah Penduduk 1446 Jiwa 2 Jumlah Laki-Laki 576 Jiwa 3 Jumlah Perempuan 560 Jiwa 4 Jumlah Kartu Keluarga 326 Jiwa Sumber: Data Primer Berdasarkan tabel diatas terlihat jelas bahwa penduduk Desa Jorlang Huluan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun sebanyak 1446 Jiwa, dengan mayoritas penduduk berjenis kelamin laki-laki sebanyak 570 Jiwa, dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan sebanyak 560 jiwa. Tabel 4.4 Kualifikasi Penduduk Berdasarkan mata Pencaharian No Uraian Jumlah 1. Petani 562 Orang

2. Pegawai Negeri Sipil

18 Orang 3. TNIPOLRI 10 Orang

4. WiraswastaPedagang

485 orang 5. Pegawai Swasta 5 Orang Universitas Sumatera Utara

6. Pesiunan PNSPOLRI

5 Orang 7. Sopir 15 Orang Sumber : Data Primer . Berdasarkan data yang diperoleh oleh penulis, diketahui bahwa masyarakat Desa Jorlang Huluan mayoritas bermatapencaharian sebagai petani dengan jumlah 562 orang, yang diikuti dengan wiraswastapedagang sebnayk 485 orang. IV.I.2 Struktur Organisasi Desa Jorlang Huluan Secara umum setiap organisasi, baik organisasi publik ataupun organisasi swasta memiliki apa yang dinamakan struktur organisasi. Karena dengan adanya struktur organisasi tersebut, maka organisasi akan mempunyai satu kesatuan tindakan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan dari organisasi tersebut. Struktur organisasi menggambarkan inti dari suatu kepengurusan organisasi yang sedang dijalankan. Oleh karena itu penempatan orang dalam suatu struktur harus sesuai pada keterampilan dan kemampuam yang dimiliki, agar organisasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Dengan begitu, program-program yang akan dijalankan ditangani oleh Sumber daya Manusia SDM yang tepat. Adapun struktur organisasi Desa Jorlang Huluan dapat dijelaskan dengan melihat bagan dibawah ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 Struktur Pemerintahan Desa Jorlang Huluan Ketua Maujana: Amir Damanik Kepala Desa: Rajamin Situmorang Ketua LPMN: S. Sopuji Sekdes: Alman Damanik Kaur Pembangunan: Kesman Napitu Kaur Pemerintahan: Sumandi Damanik Kaur Umum: Rislon Ambarita Gamot Dusun I: Jakimin Manik Gamot Dusun II: Sandi Damanik Gamot Dusun III: Limson Siadari Gamot Dusun IV: Paccak Damanik Gamot Dusun V: Nokkan Napitu Ruben Manik Lemson Napitu Tumidi Marno. S Universitas Sumatera Utara Sumber : Data Primer IV.I.3 Visi dan Misi Desa Jorlang Huluan a. Visi Visi adalah sebagai gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan atau yang di cita-citakan oleh Pemerintah Desa masa yang akan datang, visi juga merupakan alat bagi Pemerintah Desa dan pelaku pembangunan lainnya melihat, menilai atau memberi predikat terhadap kondisi Desa yang diinginkan. Adapun visi Desa Jorlang Huluan adalah sebagai berikut: “Terwujudnya masyarakat yang sejahtera dan aparatur Desa yang berkualitas untuk mendukung otonomi daerah yang lebih mandiri. b. Misi Misi adalah merupakan pernyataan yang menetapkan tujuan dan sasaran Desa yang hendak dicapai, pernyataan misi membawa Desa kepada suatu fokus. Misi inilah yang harus diemban oleh Pemerintah Desa. Untuk mewujudkan visi Desa tersebut diatas, maka Pemerintah Desa Jorlang Huluan menetapkan Misi sebagai berikut : 1 Misi Bidang Pelayanan, Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang efisien, demokratis, adil dan merata. 2 Misi Bidang Pemberdayaan,Meningkatkan peran serta masyarakat melalui lembagaorganisasi, baik yang bergerak di bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik dalam rangka mendorong kemandirian masyarakat. 3 Misi Bidang Pembangunan, membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera, serta meningkatkan kehidupan masyarakat yang layak dan merata. Universitas Sumatera Utara IV.I.4 Isu StrategisIsu Utama Pemabangunan Desa Jorlang Huluan Dalam upaya untuk mencapai visi, misi yang hendak dicapai, ada beberapa isu strategis yang menjadi masalah utama yang harus diselesaikan. Kondisi yang ada baik internal maupun eksternal merupakan barometer bagi keberadaan Desa Jorlang Huluan, oleh karenanya Pemerintah Desa Jorlang Huluan akan secara terus-menerus melakukan pembaharuan-pembaharuan guna perbaikan setiap waktu untuk menuju eksistensi Pemerintah Desa yang ideal dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pengelolaan pembangunan dengan tetap memperhatikan isu-isu strategis yang ada. 1. Isu Strategis Internal Lemahnya kualitas maupun kuantitas pada beberapa aspek yang mengakibatkan lemahnya kinerja aparat Desa, tiga aspek dimaksud adalah : a. Aspek Kelembagaan Pada aspek kelembagaan Pemerintah Desa Jorlang Huluan perlu disikapi dengan kegiatan-kegiatan dalam bentuk analisis kelembagan yang memungkinkan adanya restruktirisasi organisasi Pemerintah Desa dalam rangka penyelenggaraan Pemerintah Desa yang baik, efektif dan efisien. b. Aspek Manajemen. Pada tataran aspek manajemen Pemerintah Desa Jorlang Huluan perlu adanya komitmen dan keseriusan pembenahan manajemenpengelolaan penyelenggaraan Pemerintah desa yang akan berdampak secara langsung terhadap pelaksnaan pembangunan dan pelayanan masyarakat. c. Aspek Program Aspek program dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan serta pelayanan masyarakat perlu mendapat perhatian serius, karena dalam perencanaan dan pelaksanaannya relatif sangat jauh dari Universitas Sumatera Utara kesempurnaan, sampai saat dokumen ini disusun desa dalam penyelanggaraan Pemerintahan, pelaksanaan pembangunan serta pelayanaan terhadap masyarakat tanpa melalui proses perencanaan yang matang dan cenderung “dadakan serta asal-asalan” 2. Isu Strategis Eksternal a. Berkembangnya Pola pikir Masyarakat, berbagai macam pemberdayaan masyarakat, berkembangnya berbagai model pemberdayaan masyarakat adalah merupakan peluang positif yang harus di sikapi secara cerdas dalam rangka peningkatan peran serta aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan. b. Pendidikan rendah, kesehatan kurang baik, pengangguran dan kemiskinan serta lemahnya kesadaran hukum, rendahnya pendidikan masyarakat, rendahnya kualitas kesehatan pengangguran dan kemiskinan adalah berbagai persoalan serius yang harus segera di carikan solusijalan keluar pemecahannya, baik dengan inisiatif program mandiri maupun membangun jaringan komunikasi baik dengan Pemerintah PusatPropinsiKabupaten atau dengan instansi terdekat Desa Kecamatan maupun dengan pihak swasta. c. Adanya kesenjangan sosial antar kelompok masyarakat, kesenjangan antar kelompokkomponen masyarakat sangat mungkin terjadi dengan adanya perubahan situasi-situasi tertentu baik situasi politik maupun ekonomi, hal ini jika di biarkan akan mengakibatkan resistensi konflik sosial masyarakat yang pada gilirannya akan mengganggu stabilitas keamanan dan yang paling rawan lagi akan juga berdampak pada berhentinya proses pembangunan. Universitas Sumatera Utara

IV.2 Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah di Desa Jorlang Huluan

Dokumen yang terkait

“Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM –MP) Di Desa Hutapadang Kota Padangsidimpuan Hutaimbaru

1 83 111

Pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)Mandiri (Studi kasus di Desa Jorlang Huluan Kecamatan Pematang Sidamanik Kabupaten Simalungun)

7 132 78

Pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Bidang Agribisnis Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sipogu Kecamatan Arse Kabupaten Tapanuli Selatan.

0 50 136

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan ( Studi Kasus Irigasi Pertanian Di Desa Aritonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara)

3 57 116

“Keterlibatan Yayasan Dayah Bustanul Ulum Dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa Alue Pineung di Langsa Timur.

0 47 97

Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Dan Kesejahteraan Masyarakat Di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir

0 50 160

Efektivitas Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) di Desa Pulo Dogom Kecamatan Kualuh Hulu Kabupaten Labuhan Batu Utara

1 39 106

Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (Studi Pada Simpan Pinjam Perempuan/SPP di Desa Napagaluh, Kec. Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil)

4 34 146

Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Laut

2 98 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pemberdayaan Masyarakat - Pemberdayaan Usaha Kecil Dan Menengah (UKM) Masyarakat Desa Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

0 0 24