5. Pengontrolan terhadap infeksi menular seksual ini belum berjalan baik.
Daili, 2007.
2.1.2 Penyebab Infeksi Menular Seksual
Menurut Handsfield 2001, Infeksi menular seksual dapat diklasifikasikan berdasarkan agen penyebabnya, yakni :
a. Dari golongan bakteri, yakni Neisseria gonorrhoeae, Treponema
pallidium, Chlamydia trachomatis, Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis, Gardnerella vaginalis, Salmonella sp, Shigellia sp,
Campylobacter sp, Streptococussgroup B, Mobiloncus sp. b.
Dari golongan protozoa, yakni Trichomonas vaginalis, Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, dan protozoa enterik lainnya.
c. Dari golongan virus, yakni Human immunodeficiency virus tipe 1 dan
2, Herpes simplex virus tipe 1 dan 2, Human papiloma virus banyak tipe, Cytomegalovirus, Epstein barr virus, Molluscum contagiosum
virus, dan virus – virus entric. d.
Dari golongan ektoparasit, yakni Phithirus pubis dan Sarcoptes scabei. Sedangkan menuriut Daili 2007, selain disebabkan oleh agen – agen
diatas, infeksi menular seksual juga disebabkan oleh jamur, yakni jamur Candida Albicanus.
2.1.3 Cara Penularan Infeksi Menular Seksual
Universitas Sumatera Utara
Menurut Depkes RI 2006, penularan infeksi menular seksual dapat melalui beberapa cara, yakni bisa melalui hubungan seksual, berkaitan dengan
prosedur medis iatrogenik, dan bisa juga berasal dari infeksi endogen. Infeksi endogen adalah infeksi yang berasal dari pertumbuhan organisme yang
berlebihan secara normal hidup di vagina dan juga ditularkan melalui hubungan seksual. Sedangkan infeksi menular seksual akibat iatrogenik
disebabkan oleh prosedur-prosedur medis seperti pemasangan IUD Intra Uterine Device, aborsi dan proses kelahiran bayi. Cara penularan infeksi
menular seksual terutama melalui hubungan seksual tidak terlindungi , baik pervigal, anal, maupun oral. Cara penularannya yaitu :
1. Perinatal yakni dari ibu ke bayinya, baik selama kehamilan, saat
kelahiran, ataupun setelah lahir. 2.
Melalui transfusi darah ataupun kontak langsung dengan cairan darah atau produk darah.
3. Saling tukat jarum suntikpada pemakaian narkoba.
4. Penggunaan alat cukur secara bersama-sama khususnya jika terluka dan
menyisakan darah pada alat cukur. Infeksi menular seksual tidak ditularkan bila seorang duduk disamping
orang yang terinfeksi, penggunaan kamar mandi umum, kolam renang umum, bersalaman, bersin- bersin dan keringat Dinkes, 2009.
2.1.4 Manifestasi Klinis dan Diagnosa Infeksi Menular Kesehatan