Metode Pengumpulan Data Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

27 MAYA PT Bank Mayapada Internasional Tbk √ √ √ √ 15 28 MCOR PT Bank Windu Kentjana International Tbk Tbk √ √ √ x 29 MEGA PT Bank Mega Tbk √ √ √ √ 16 30 NISP PT Bank OCBC NISP Tbk Tbk √ √ √ √ 17 31 SDRA PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk √ x x x 32 PNBN PT Bank Pan Indonesia Tbk √ √ √ √ 18 Sumber : www.idx.co.id

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan, mencatat dan menghitung berbagai data yang berhubungan dengan penelitian.

3.5 Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda dengan program SPSS Versi 16.0. Analisis regresi linear berganda bertujuan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel independen dengan variabel dependen Situmorang, dkk, 2008:109. Terdapat empat analisis yang digunakan dalam pengujian ini, yaitu uji statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji model goodness of fit dan uji hipotesis. Universitas Sumatera Utara

3.5.1 Uji Statistik Deskriptif

Dalam penelitian, statistik deskriptif memberikan gambaran data penelitian dalam bentuk tabulasi yang memudahkan pemahaman dan penginterpretasian. Statistik deskriptif dapat memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian, ukurannya dapat berupa frekuensi, tendensi sentral mean, median, modus, dispersi deviasi standar dan varian dan koefisien korelasi antar variabel penelitian Indriantoro dan Supomo, 1999:170.

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Dalam analisis regresi yang menggunakan metode Original Least Square OLS, ada beberapa asumsi yang harus dipenuhi agar persamaan regresi tersebut valid digunakan dalam penelitian. Asumsi-asumsi tersebut yang disebut dengan asumsi klasik.

3.5.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Pengujiannya dilakukan dengan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Data dikatakan normal apabila nilai signifikansinya diatas 0,05. Sebaliknya, jika nilai signifikansinya dibawah 0,05 maka data dikatakan tidak normal Situmorang dkk, 2008:62. Universitas Sumatera Utara

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Terjadinya multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dengan kata lain, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi VIF=1Tolerance. Nilai yang digunakan untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10 Situmorang dkk, 2008:104.

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Terjadinya heteroskedastisitas atau tidak dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Heteroskedastisitas dikatakan tidak terjadi apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y Situmorang dkk, 2008:68.

3.5.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan Universitas Sumatera Utara pengganggu pada periode sebelumnya. Terjadinya korelasi atau tidak diketahui dengan menggunakan Runs Test, yaitu untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau sistematis. Autokorelasi tidak terjadi jika probabilitas signifikan 0,05 Situmorang dkk, 2008:94.

3.5.3 Uji Model

Goodness of Fit Model regresi dalam penelitian ini meneliti hubungan antara tema lingkungan dan energi, tema ketenagakerjaan, tema konsumen dan produk serta tema kemasyarakatan dan umum dengan Return on Assets ROA dan Capital Adequacy Ratio CAR. Model regresi tersebut adalah sebagai berikut: Model 1 : ROAit = β0 + β1TLit + β2TKit + β3TPKit + β4TKUit + εit Model 2 : CARit = β0 + β1TLit + β2TKit + β3TPKit + β4TKUit + εit Ketepatan fungsi regresi sampel dalam membuat taksiran nilai sebenarnya dapat diukur dari Goodness of Fit-nya. Secara statistik, setidaknya dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan jika nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis, yaitu daerah dimana hipotesis yang diajukan ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan jika nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana hipotesis yang diajukan diterima Ghozali, 2006 dalam Wahdikorin, 2010:58. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Koefisien Universitas Sumatera Utara determinasi digunakan karena dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi variabel dependen. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi, semakin baik pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Terdapat dua jenis koefisien determinasi, yaitu koefisien determinasi biasa dan Adjusted R Square Purbayu dan Ashari, 2005 dalam Wahdikorin, 2010:58. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R 2 Dalam penelitian ini yang akan dilihat adalah nilai dari Adjusted R Square, karena menurut Situmorang dkk 2008:114 jika variabel dalam penelitian lebih dari dua variabel, maka yang digunakan adalah Adjusted R Square. yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.5.4 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hubungan antara variabel- variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara serempak maupun secara parsial. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan uji statistik F dan uji statistik t. Universitas Sumatera Utara

3.5.4.1 Uji Signifikansi Secara Serempak Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang terdapat dalam model mempunyai pengaruh secara serempak terhadap variabel dependen. Menurut Suharyadi dan S.K 2009: 238, jika: a. F hitung F tabel b. F , maka berarti pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen adalah nyata hitung F tabel , maka berarti pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen tidak nyata

3.5.4.2 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Menurut Suharyadi dan S.K 2009: 238, jika: a. t hitung t tabel b. t , maka berarti pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen adalah nyata hitung t tabel , maka berarti pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependen tidak nyata Universitas Sumatera Utara BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Statistik deskriptif dapat memberikan gambaran mengenai sebaran nilai dari masing-masing variabel. Statistik deskriptif dapat dilakukan sebelum dilakukan pengujian terhadap hipotesis. Deskripsi dari masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation ROA 54 .66 5.15 2.3859 1.14940 CAR 54 9.41 29.29 15.6117 3.59325 TL 54 .00 1.00 .4963 .25842 TK 54 .20 .90 .5704 .18595 TPK 54 .10 1.00 .6204 .21313 TKU 54 .30 .90 .6185 .17599 Valid N listwise 54 Sumber: Output SPSS, 2013 Dibawah ini akan dijelaskan hasil dari data deskriptif diatas: 1. Variabel ROA Variabel ROA memiliki jumlah sampel sebanyak 54 dengan nilai terendah 0.66 dan nilai tertinggi 5.15. Adapun nilai rata-ratanya yaitu 2.3859 dan tingkat standar deviasi sebesar 1.14940. Hal ini dikatakan baik karena standar deviasi yang menunjukkan penyimpangan dari data tersebut bernilai lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya. Universitas Sumatera Utara 2. Variabel CAR Variabel CAR memiliki jumlah sampel sebanyak 54 dengan dengan nilai terendah 9.41 dan nilai tertinggi 29.29. Adapun nilai rata-ratanya yaitu 15.6117 dan tingkat standar deviasi sebesar 3.59325. Hal ini dikatakan baik karena standar deviasi yang menunjukkan penyimpangan dari data tersebut bernilai lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya. 3. Variabel CSR Tema Lingkungan dan Energi Variabel Tema Lingkungan dan Energi TL memiliki jumlah sampel sebanyak 54 dengan dengan nilai terendah 0.00 dan nilai tertinggi 1.00. Adapun nilai rata-ratanya yaitu 0.4963 dan tingkat standar deviasi sebesar 0.25842. Hal ini dikatakan baik karena standar deviasi yang menunjukkan penyimpangan dari data tersebut bernilai lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya. 4. Variabel CSR Tema Ketenagakerjaan Variabel Tema Ketenagakerjaan TK memiliki jumlah sampel sebanyak 54 dengan dengan nilai terendah 0.20 dan nilai tertinggi 0.90. Adapun nilai rata-ratanya yaitu 0.5704 dan tingkat standar deviasi sebesar 0.18595. Hal ini dikatakan baik karena standar deviasi yang menunjukkan penyimpangan dari data tersebut bernilai lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya. 5. Variabel CSR Tema Produk dan Konsumen Variabel Tema Produk dan Konsumen TPK memiliki jumlah sampel sebanyak 54 dengan dengan nilai terendah 0.10 dan nilai tertinggi 1.00. Universitas Sumatera Utara Adapun nilai rata-ratanya yaitu 0.6204 dan tingkat standar deviasi sebesar 0.21313. Hal ini dikatakan baik karena standar deviasi yang menunjukkan penyimpangan dari data tersebut bernilai lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya. 6. Variabel CSR Tema Kemasyarakatan dan Umum Variabel Tema Kemasyarakatan dan Umum TKU memiliki jumlah sampel sebanyak 54 dengan dengan nilai terendah 0.30 dan nilai tertinggi 0.90. Adapun nilai rata-ratanya yaitu 0.6185 dan tingkat standar deviasi sebesar 0.17599. Hal ini dikatakan baik karena standar deviasi yang menunjukkan penyimpangan dari data tersebut bernilai lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya.

4.2 Hasil Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris: Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013).

0 6 10

DAFTAR PUSTAKA Analisis Pengaruh Profitabilitas, Pengungkapan Corporate Social Responsibility Dan Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris: Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013).

0 2 5

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAPPROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN SEKTOR Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 13

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012).

0 1 13

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012).

0 4 13

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN.

0 0 16

Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social Responsibility dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Primer Periode 2010-2014.

3 13 36

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL R

0 0 2

ANALISIS PENGARUH SIZE, LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN UKURAN DEWAN KOMISARIS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN DI INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 0 16

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

0 0 12