BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
3.1.1 Variabel Independen
Variabel independen menurut Usman 2009:55 disebut juga dengan variabel stimulus, variabel prediktor, variabel antecedent, dan ubahan bebas atau
variabel yang memengaruhi. Variabel inilah yang menjadi sebab berubah atau timbulnya variabel dependen.
Dalam penelitian ini, variabel independen yang digunakan adalah Corporate Social Responsibility CSR.
Corporate Social Responsibility CSR
Menurut Untung 2008:1, Corporate Social Responsibility CSR merupakan komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam
pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian
terhadap aspek ekonomis, sosial dan lingkungan. Corporate Social Responsibility CSR dibagi ke dalam empat tema
pengungkapan, yaitu tema lingkungan dan energi, tema ketenagakerjaan, tema produk dan konsumen, serta tema kemasyarakatan dan umum. Tingkat
pengungkapan CSR perusahaan merupakan ukuran yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
menyatakan bagian pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan dalam laporan tahunannya.
Pengukuran terhadap tema-tema pengungkapan CSR dilakukan dengan menggunakan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan atau
Corporate Social Disclosure Index CSDI yang diperoleh dengan menggunakan nilai dummy, yaitu memberi nilai 0 untuk setiap item yang tidak diungkapkan, dan
nilai 1 untuk setiap item yang diungkapkan. Dalam penelitian ini, nilai maksimal yang dapat diperoleh setiap perusahaan adalah 40, karena terdapat jumlah total 40
item pengungkapan yang dapat dilihat pada lampiran. CSDI =
Jumlah item yang diungkapkan 40
3.1.2 Variabel Dependen
Variabel dependen menurut Usman 2009:53 disebut juga dengan variabel output, variabel kriteria, variabel konsekuen, variabel terikat atau ubahan
tidak bebas. Variabel dependen dipengaruhi atau diakibatkan oleh pengaruh variabel independen.
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu Return on Assets ROA dan Capital Adequacy Ratio CAR.
Return on Assets ROA
ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas, yang merupakan rasio yang paling diperhatikan dalam analisis laporan keuangan. ROA mampu
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan di masa
Universitas Sumatera Utara
lampau dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya untuk kemudian digunakan sebagai proyeksi di masa mendatang.
ROA = Total Pendapatan
Total Aset
Capital Adequacy Ratio CAR
CAR merupakan rasio kinerja bank yang memperlihatkan sejauh mana seluruh aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal sendiri
bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank. CAR =
Jumlah Modal Jumlah ATMR
x 100 CAR yang minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia adalah 8
bagi setiap perbankan nasional.
3.2 Jenis dan Sumber Data