ada kesesuaian antara harapan penggajian karyawan dengan besarnya imbalan yang diterima, baik yang berupa materi maupun non materi.
Dari uraian di atas, dapat diduga terdapat hubungan positif antara pemenuhan harapan penggajian karyawan yang berupa insentif, gaji, tunjangan
dan penghargaan dengan kepuasan kerja karyawan tersebut. Artinya, makin sesuai insentif yang diberikan perusahaan dengan harapan karyawan yang didasarkan
atas kebutuhan minimalnya, makin besar kepuasan kerjanya.
II.8. Hubungan Penilaian Kinerja dengan Kepuasan Kerja Karyawan
Penilaian kinerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja, salah satunya yang
dikemukakan oleh Robbins 2003, yaitu : 1. Pekerjaan yang secara mentalitas memberi tantangan : karyawan cenderung
lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang mmberi kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka, tugas-tugas yang
bervariasi, kebebasan dan umpan balik tentang seberapa baik mereka bekerja. Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalami
kesenangan dan kepuasan.
2. Karyawan menginginkan sistem penghargaan yang layak dan kebijakan promosi dibuat dengan cara yang adil dan wajar, tidak membingungkan dan
sejalan dengan harapan mereka. 3. Karyawan menaruh perhatian yang besar terhadap lingkungan kerja mereka,
baik dari segi kenyamanan pribadi maupun kemudahan untuk melakkukan pekerjaan dengan baik,seperti : lingkungan fisik yang aman, nyaman, bersih
dan memiliki tingkat gangguan minimum.
4. Karyawan akan menginginkan sesuatu dari pekerjaannya yang lebih daripada sekedar uang dan prestasi. Bagi sebagian besar karyawan, bekerja juga dapat
memenuhi kebutuhan untuk berinteraksi sosial : rekan-rekan kerja yang ramah dan mendukung.
Seseorang dengan tingkat kepuasan tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya, jika tingkat kepuasan rendah maka akan bersikap negatif
Universitas Sumatera Utara
terhadap pekerjaannya. Hubungan penilaian kinerja dengan kepuasan kerja karyawan pada hakikatnya dapat diringkaskan dalam pernyataan “seorang pekerja
yang bahagia adalah seorang pekerja yang produktif” Robbins, 2003. Jadi maksudnya penilaian kinerja karyawan yang tinggi akan mempengaruhi kepuasan
kerja karyawan yang tinggi juga.
II.9. Hubungan Pengembangan Karyawan dengan Penilaian Kinerja
Menurut Sastrohadiwiryo 2002 menyatakan bahwa Perusahaan dapat berkembang karena keinginan setiap individu yang berada di dalam perusahaan
tersebut, sehingga diharapkan dengan perkembangan tersebut perusahaan mampu bersaing dan mengikuti kemajuan jaman. Kemajuan perusahaan dipengaruhi oleh
faktor-faktor lingkungan yang bersifat internal dan eksternal, yang termasuk faktor lingkungan yang versifat internal yaitu karyawan yang merupakan asset
perusahaan. Pembinaan dan pengembangan karyawan karyawan dalam perusahaan adalah salah satu kegiatan dalam rangka menyesuaikan diri dengan
perubahan dan perkembangkan karyawan. Karena itu perlu dilakukan penilaian atas pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh karyawan atau disebut juga dengan
penilaian kinerja yang juga akan meningkatkan prestasi kerjanya.
II.10. Hubungan Produktivitas dengan Penilaian Kinerja