Sejarah Pertumbuhan Kapal dan Dermaga di Pelabuhan Balige

42 beras dan juga bawang merah. Selain itu kecamatan tersebut juga dikenal sebagai penghasil buah Mangga yang ada dikala musimnya.

IV.2.6 Tipang, Janji Raja, Sabulan dan Tamba

Tipang , Janji Raja, Sabulan, dan Tamba adalah kecamatan – kecamatan yang terletak di Kabupaten Samosir. Masyarakat yang berada di daerah ini sering melakukan perjalanan ke kota Balige. Adapun hasil alam yang sering mereka pasarkan ke daerah – daerah lainnya adalah bawang merah, kacang tanah, padi dan juga ikan danau seperti ikan mas dan ikan mujahir.

IV.2.7 Sigaol

Sigaol adalah daerah pinggiran daratan Sumatera yang berada di kawasan Kabupaten Toba Samosir. Dahulu daerah ini menjadi daerah pertama yang dijangkau oleh kapal motor Balige yang mana digunakan hanya untuk mengangkut batu dari Sigaol ke Balige. Tetapi sekarang masyarakat daerah ini sering melakukan perjalanan unutk memasarkan hasil alamnya seperti padi atau beras dan juga ikan danau.

IV.3 Sejarah Pertumbuhan Kapal dan Dermaga di Pelabuhan Balige

Angkutan air pertama kali yang digunakan masyarakat Balige adalah Sampan Kecil. Angkutan ini digunakan oleh masyarakat hanyalah untuk menangkap ikan di danau yang ada sejak zaman dahulu hingga tahun 1955. Adanya kegiatan pertukaranbarteran hasil bumi antar daerah yang berada di kawasan Danau Toba mengakibatkan kebutuhan akan angkutan air meningkat, Universitas Sumatera Utara 43 sehingga sampan kecil tersebut berganti dengan sampan yang lebih besar yang mampu memuat sekitar 8 orang penumpang. Namun begitu sampan kecil tetap digunakan masyarakat Balige hingga saat ini. Sekitar tahun 1960 sampan besar tersebut berganti dengan Perahu layar yang mampu memuat barang dan penumpang dalam jumlah yang besar ton. Kemudian Kapal Motor ada pada tahun 1962 tetapi kapal motor ini hanya ada 1 dan hanya untuk mengangkut batu dari daerah Sigaol ke Balige. Kegiatan pemasaran hasil bumi dari Kabupaten Toba Samosir paling banyak dididstribusikan ke daerah Kabupaten Samosir, namun ada juga yang didistribusikan ke daerah lain seperti Kabupten Humbahas, Kabupaten Tapanuli yang perjalanannya menggunakan angkutan air. Semakin berkembangnya Danau Toba dan Pulau Samosir maka kebutuhan akan transportasi air semakin meningkat, maka bertolak dari itu para pengusaha yang berdomisili di Balige membuat kapal motor demikian halnya dengan pengusaha dari Samosir. Apabila ingin keluar masuk ke Pulau Samosir haruslah melalui Danau Toba selain itu jalan Tele satu-satunya jalur darat yang menghubungkan Pulau Samosir dengan daratan Sumatera. Dimana letaknya sangat jauh dan situasi medan yang sangat berat karena harus melewati daerah perbukitan yang terjal. Sehingga banyak masyarakat yang memilih menggunakan kapal motor. Seiring dengan perkembangan kapal motor yang semakin meningkat maka didirikanlah Dermaga di Pelabuhan Balige yang dulunya terbuat dari kayu. Kemudian pada tahun 1997 Pemerintah Daerah Kabupaten Toba Samosir yang dulunya masih Universitas Sumatera Utara 44 dipegang oleh Kabupaten Tapanuli Utara mengganti dermaga kayu itu menjadi dermaga yang terbuat dari beton.

IV.4 Pemanfaatan Moda Transportasi Air Kapal Motor