Bangkitan dan Tarikan Pergerakan Klasifikasi Pergerakan Perjalanan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu Tamin, 2000

18 • Pemilihan Moda • Pemilihan Rute

II.9.1. Bangkitan dan Tarikan Pergerakan

Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasala dari suatu tempat zona asal dan jumlah pergerakan yang tertarik menuju ke tempat lain zona tujuan. Pergerakan lalu lintas merupakan fungsi tata guna lahan yang menghasilkan pergerakan lalu lintas. Bangkitan lalu lintas mencakup : • Bangkitan pergerakan trip production adalah lalu litas yang meninggalkan suatu lokasi. • Tarikan pergerakan trip attraction adalah lali lintas yang menujutiba ke suatu lokasi. Gambar 2.1 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan i i i d trip production trip attraction Universitas Sumatera Utara 19

II.9.2. Klasifikasi Pergerakan Perjalanan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu Tamin, 2000

1. Berdasarkan tujuan perjalanan, perjalanan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian sesuai dengan tujuan perjalanan tersebut yaitu : • Perjalanan ke tempat kerja • Perjalanan dengan tujuan pendidikan • Perjalanan ke pertokoan belanja • Perjalanan untuk kepentingan sosial • Dll 2. Berdasarkan waktu perjalanan, biasanya dikelompokkan menjadi perjalanan pada jam sibuk dan jam tidak sibuk. Perjalanan pada jam sibuk pagi hari merupakan perjalanan utama yang harus dilakukan stiap hari untuk kerja dan sekolah. 3. Berdasarkan jenis orang, pengelompokan perjalanan individu yang dipengaruhi oleh tingkat sosial-ekonomi, seperti : • Tingkat pendapatan • Tingkat kepemilikan kendaraan • Ukuran dan struktur rumah tangga Dalam pemodelan Bangkitan Pergerakan, hal yang perlu diperhatikan bukan saja pergerakan manusia, tetapi juga pergerakan barang yaitu : 1. Bangkitan pergerakan untuk manusia. Faktor berikut dipertimbangkan pada beberapa kajian yang telah dilakukan Universitas Sumatera Utara 20 • Pendapatan • Pemilikan Kendaraan • Struktur kendaraan • Struktur rumah tangga • Ukuran rumah tangga • Nilai tahan • Kepadatan daerah pemukiman • Aksesibilitas 2. Tarikan pergerakan untuk manusia. Faktor yang paling sering digunakan adalah luas lantai untuk kegiatan industri, komersial, perkantoran, dan pelayanan lainnya. Faktor lain yang dapat digunakan adalah lapangan kerja. 3. Bangkitan dan tarikan untuk barang. Pergerakan ini hanya merupakan bagian kecil dari keseluruhan pergerakan 20 yang biasanya terjadi di negara industri. Variabel penting yang mempengaruhi adalah jumlah lapangan kerja, jumlah tempat pemasaran, luas atap industri tersebut dan total seluruh daerah yang ada. Dalam penelitian ini, perjalanan yang ditinjau adalah pergerakan orang yang dilakukan dari suatu daerah ke kawasan penelitian tujuan dan sebaliknya. Kota Balige merupakan daerah tarikan bagi daerah-daerah tetangganya. Universitas Sumatera Utara 21 Gambar 2.2 Bangkitan dan tarikan ke Kota Balige II.9.3 Pemilihan Moda Pemilihan moda juga mempertimbangkan pergerakan yang menggunakan lebih dari satu moda dalam perjalanan multimoda. Jenis pergerakan inilah yang sangat umum dijumpai di Indonesia karena geografi Indonesia yang terdiri dari banyak pulau sehingga persentase pergerakan multimoda cukup tinggi. Faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan moda ini dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu : 1. Ciri pengguna jalan • Ketersediaan kepemilikan kendaraan pribadi • Pemilikan surat izin mengemudi • Struktur rumah tangga • Pendapatan 2. Ciri pergerakan • Tujuan pergerakan Berdagang Berdagang Belanja Sekolah Bekerja Bekerja Balige Balige Belanja Sekolah Universitas Sumatera Utara 22 • Waktu terjadinya pergerakan • Jarak perjalanan 3. Ciri fasilitas moda transportasi • Waktu perjalanan • Biaya transportasi • Ketersediaan ruang dan tarif parkir 4. Ciiri kota atau zona Gambar 2.3 Pemilihan moda Kota Balige Balige Balige Angkutan darat Angkutan Air Universitas Sumatera Utara 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Umum Metodologi penelitian ini adalah bagaimana tata cara penelitian ini dilakukuan. Pemilihan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian sangat berpengaruh pada cara-cara dalam memeperoleh data. Pengumpulan data yang diambil harus sesuai dengan apa yang diharapkan pada penelitian ini. Dalam mencapai maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu. Pelaksanaan yang dilakukan secara garis besar adalah tahapan berikut: a. Tahap pertama adalah mentukan daerah atau lokasi yang akan ditinjau pada penelitian ini, sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian. b. Tahap kedua adalah tinjauan pustaka, mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan penelitian ini, yang bersumber dari buku-buku serta refrensi lainnya seperti jurnal-jurnal, refrensi dari instansi- instansi yang terkait dengan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam mengkaji penelitian ini. Adapun instansi-instansi tersebut adalah Bappeda dan Dinas perhubungan Kabupaten Toba Samosir. c. Tahap ketiga adalah menyusun hipotesa-hipotesa dalam bentuk pengumpulan data yang menyangkut parameter-parameter yang berhubungan dengan pola pegerakan orang dan barang yang menggunakan jasa angkutan air kapal motor di Danau Toba. Data-data Universitas Sumatera Utara