18 •
Pemilihan Moda •
Pemilihan Rute
II.9.1. Bangkitan dan Tarikan Pergerakan
Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasala dari suatu tempat zona asal dan jumlah
pergerakan yang tertarik menuju ke tempat lain zona tujuan. Pergerakan lalu lintas merupakan fungsi tata guna lahan yang menghasilkan pergerakan lalu lintas.
Bangkitan lalu lintas mencakup : •
Bangkitan pergerakan trip production adalah lalu litas yang meninggalkan suatu lokasi.
• Tarikan pergerakan trip attraction adalah lali lintas yang menujutiba ke
suatu lokasi.
Gambar 2.1 Bangkitan dan Tarikan Pergerakan
i i
i d
trip production trip attraction
Universitas Sumatera Utara
19
II.9.2. Klasifikasi Pergerakan Perjalanan dapat diklasifikasikan menjadi tiga yaitu Tamin, 2000
1. Berdasarkan tujuan perjalanan, perjalanan dapat dikelompokkan menjadi
beberapa bagian sesuai dengan tujuan perjalanan tersebut yaitu : •
Perjalanan ke tempat kerja •
Perjalanan dengan tujuan pendidikan •
Perjalanan ke pertokoan belanja •
Perjalanan untuk kepentingan sosial •
Dll 2.
Berdasarkan waktu perjalanan, biasanya dikelompokkan menjadi perjalanan pada jam sibuk dan jam tidak sibuk. Perjalanan pada jam sibuk
pagi hari merupakan perjalanan utama yang harus dilakukan stiap hari untuk kerja dan sekolah.
3. Berdasarkan jenis orang, pengelompokan perjalanan individu yang
dipengaruhi oleh tingkat sosial-ekonomi, seperti : •
Tingkat pendapatan •
Tingkat kepemilikan kendaraan •
Ukuran dan struktur rumah tangga
Dalam pemodelan Bangkitan Pergerakan, hal yang perlu diperhatikan bukan saja pergerakan manusia, tetapi juga pergerakan barang yaitu :
1. Bangkitan pergerakan untuk manusia. Faktor berikut dipertimbangkan
pada beberapa kajian yang telah dilakukan
Universitas Sumatera Utara
20 •
Pendapatan •
Pemilikan Kendaraan •
Struktur kendaraan •
Struktur rumah tangga •
Ukuran rumah tangga •
Nilai tahan •
Kepadatan daerah pemukiman •
Aksesibilitas 2.
Tarikan pergerakan untuk manusia. Faktor yang paling sering digunakan adalah luas lantai untuk kegiatan industri, komersial, perkantoran, dan
pelayanan lainnya. Faktor lain yang dapat digunakan adalah lapangan kerja.
3. Bangkitan dan tarikan untuk barang. Pergerakan ini hanya merupakan
bagian kecil dari keseluruhan pergerakan 20 yang biasanya terjadi di negara industri. Variabel penting yang mempengaruhi adalah jumlah
lapangan kerja, jumlah tempat pemasaran, luas atap industri tersebut dan total seluruh daerah yang ada.
Dalam penelitian ini, perjalanan yang ditinjau adalah pergerakan orang yang dilakukan dari suatu daerah ke kawasan penelitian tujuan dan sebaliknya.
Kota Balige merupakan daerah tarikan bagi daerah-daerah tetangganya.
Universitas Sumatera Utara
21
Gambar 2.2 Bangkitan dan tarikan ke Kota Balige
II.9.3 Pemilihan Moda
Pemilihan moda juga mempertimbangkan pergerakan yang menggunakan lebih dari satu moda dalam perjalanan multimoda. Jenis pergerakan inilah yang
sangat umum dijumpai di Indonesia karena geografi Indonesia yang terdiri dari banyak pulau sehingga persentase pergerakan multimoda cukup tinggi. Faktor
yang dapat mempengaruhi pemilihan moda ini dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu :
1. Ciri pengguna jalan
• Ketersediaan kepemilikan kendaraan pribadi
• Pemilikan surat izin mengemudi
• Struktur rumah tangga
• Pendapatan
2. Ciri pergerakan
• Tujuan pergerakan
Berdagang Berdagang
Belanja Sekolah
Bekerja Bekerja
Balige Balige
Belanja Sekolah
Universitas Sumatera Utara
22 •
Waktu terjadinya pergerakan •
Jarak perjalanan
3. Ciri fasilitas moda transportasi
• Waktu perjalanan
• Biaya transportasi
• Ketersediaan ruang dan tarif parkir
4. Ciiri kota atau zona
Gambar 2.3 Pemilihan moda Kota Balige
Balige Balige
Angkutan darat Angkutan Air
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Umum
Metodologi penelitian ini adalah bagaimana tata cara penelitian ini dilakukuan. Pemilihan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian sangat
berpengaruh pada cara-cara dalam memeperoleh data. Pengumpulan data yang diambil harus sesuai dengan apa yang diharapkan pada penelitian ini.
Dalam mencapai maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka dilakukan beberapa tahapan yang dianggap perlu. Pelaksanaan yang dilakukan secara garis
besar adalah tahapan berikut: a.
Tahap pertama adalah mentukan daerah atau lokasi yang akan ditinjau pada penelitian ini, sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian.
b. Tahap kedua adalah tinjauan pustaka, mengumpulkan data-data yang
berhubungan dengan penelitian ini, yang bersumber dari buku-buku serta refrensi lainnya seperti jurnal-jurnal, refrensi dari instansi-
instansi yang terkait dengan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam mengkaji penelitian ini. Adapun instansi-instansi tersebut adalah
Bappeda dan Dinas perhubungan Kabupaten Toba Samosir. c.
Tahap ketiga adalah menyusun hipotesa-hipotesa dalam bentuk pengumpulan data yang menyangkut parameter-parameter yang
berhubungan dengan pola pegerakan orang dan barang yang menggunakan jasa angkutan air kapal motor di Danau Toba. Data-data
Universitas Sumatera Utara