3.9.1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk menunjukkan simetris tidaknya distribusi data. Uji normalitas akan dideteksi melalui analisa grafis yang dihasilkan melalui
perhitungan regresi dengan SPSS. Dasar pengambilan keputusan yaitu : -
Jika data menyebar sekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
- Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal maka model tersbut tidak memenuhi asumsi normalitas. b.
Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah group
mempunyai varians yang sama diantara group tersebut yang disebut homoskedastisitas atau tidak mempunyai varians yang sama yang disebut
heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedasitas atau dengan kata lain tidak terjadi heterokedastisitas.
c. Autokorelasi
Serial korelasi atau autokorelasi apabila galat dari periode waktu yang berbeda berkorelasi. Dikatakan bahwa galat berkorelasi atau mengalami korelasi
serial apabila: Varei,ej = 0 untuk i ≠ j, dalam hal ini dapat dikatakan memiliki
masalah serial correlationautocorrelation. Ada beberapa cara untuk menguji keberadaan serial autokorelasi, yaitu
dengan uji: Durbin Watson uji D – W. Uji Durbin-Watson dilakukan dengan
membandingkan DW
hitung
dengan DW
tabel
3.9.2. Uji Hipotesis
. Jika terdapat autokorelasi maka galat tidak lagi minim sehingga penduga parameter tidak lagi efisien
a. Regresi linier sederhana
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui alat analisis regresi linier sederhana untuk hipotesis 1 diformulasikan sebagai berikut:
Y = a + b X
dimana: Y = Perubahan dividen
X = Arus kas dari aktivitas operasi a = Konstanta
b = Koefisien regresi Untuk hipotesis 2 diformulasikan sebagai berikut:
Y = a + b X
dimana: Y = Perubahan dividen
X = Arus kas bersih a = Konstanta
b = Koefisien regresi b.
Rumusan hipotesis Hipotesis 1.
H : R
2
= 0 : Arus kas operasi tidak mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perubahan dividen.
H
1
: R
2
Hipotesis 2. = 0 : Arus kas operasi mempunyai pengaruh yang nyata terhadap
perubahan dividen.
H : R
2
H = 0 : Arus kas bersih tidak mempunyai pengaruh yang nyata
terhadap perubahan dividen.
1
: R
2
= 0 : Arus kas bersih mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perubahan dividen.
c. Pengujian hipotesis
Nilai t-hitung dari koefisien regresi b
i
dihitung dengan rumus:
bi i
hitung
Se b
t =
, dimana: b
i
Se = Koefisien regresi ke-i
bi
Nilai t = Standar error koefisien regresi ke-i
hitung
dibandingkan dengan nilai t
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 , dengan kriteria pengujian: jika t
hitung
≤ t
tabel
, maka H diterima dan H
1
ditolak, dan jika t
hitung
t
tabel
, maka H
1
diterima dan H Untuk lebih menjamin akurasi hasil analisis data, maka penulis akan menganalisis
data dengan menggunakan program ‘regression statistics’ dari SPSS 13.0. ditolak.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia