kas dan memungkinkan para nasabah untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dan arus kas masa depan bank.
2.1.4.2. Kegunaan Informasi Arus Kas
Salim 2000:373, menyatakan bahwa manfaat laporan arus kas bagi pihak internal dan eksternal perusahaan sebagai berikut:
a. Pihak internal manajemen memanfaatkan laporan arus kas sebagai dasar untuk menilai likuiditas perusahaan, menentukan kebijakan
dividen, dan mengevaluasi imbas akibat dari keputusan-keputusan kebijakan pokok yang dibuat manajemen menyangkut investasi dan
pendanaan.
b. Pihak eksternal, khususnya investor dan kreditur juga memanfaatkan laporan arus kas. Investor memanfaatkan laporan arus kas sebagai dasar
pertimbangan untuk melakukan penanaman modal, sedangkan kreditur memanfaatkannya sebagai dasar pertimbangan untuk memberikan
kredit.
Singkatnya, pihak internal dan eksternal menggunakan informasi yang terdapat dalam laporan arus kas untuk memprediksi kemampuan entitas
menghasilkan kas dan setara kas, yang kemudian dijadikan sebagai dasar pertimbangan pembuatan keputusan sesuai dengan kepentingan masing-masing
pihak. Menurut Harahap 2006:257, dengan melakukan analisis terhadap arus kas ini dapat diketahui:
a. Kemampuan perusahaan menggenerate kas, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus keluar perusahaan masa lalu.
b. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih perusahaan, termasuk kemampuan membayar dividen di masa yang
akan datang. c. Informasi bagi investor, kreditor, memproyeksikan return dari sumber
kekayaan perusahaan. d. Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di masa
yang akan datang. e. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan penerimaan
dan pengeluaran kas. f. Pengaruh investasi baik kas maupun bukan kas dan transaksi lainnya
terhadap posisi keuangan perusahaan selama satu periode tertentu.
Informasi tentang arus kas akan membantu para pemodal dan kreditur untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas bersih yang positif
dan memenuhi kewajiban jangka pendek dan jangka panjangnya, termasuk kemampuannya untuk membayar dividen pada masa yang akan datang. Selain itu,
laporan arus kas membantu para pemakai laporan keuangan untuk mengetahui alasan-alasan tentang perbedaan antara laba bersih atau laba akuntansi dengan laba
tunainya. Laporan arus kas juga membantu para pemakai laporan keuangan untuk menentukan dampak dari transaksi-transaksi cash dan noncash investing serta
pendanaannya terhadap posisi keuangan perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia PSAK No.2 Paragraf 03-04 2004:Seksi 2.1-2.2
mengemukakan sebagai berikut: Jika digunakan dalam kaitanya dengan laporan keuangan lain, laporan arus
kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, stuktur keuangan
termasuk likuiditas dan solvabilitas dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan
keadaan dan peluang. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menhasilkan kas dan setara kas dan
memungkinkan para pemakai mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan future cash flows
dari berbagai perusahaan. Informasi tersebut juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan kerena dapat
meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan peristiwa yang sama. Informasi arus kas historis
sering digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu informasi arus kas juga berguna untuk
meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan arus
kas bersih serta dampak perubahan harga.
Informasi dalam laporan arus kas akan membantu investor, kreditur dan pihak lain dalam menilai hal berikut Harahap, 2006:259:
a. Kemampuan kesatuan menghasilkan arus kas masa depan. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi
yang memungkinkan untuk meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Dengan memeriksa hubungan
antara pos-pos seperti penjualan dan arus kas bersih dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan akan memungkinkan untuk membuat
ramalan yang lebih baik mengenai arus kas perusahaan.
b. Kemampuan kesatuan usaha untuk membayar dividen dan memenuhi kewajiban. Secara sederhana, jika suatu perusahaan tidak mempunyai
cukup uang kas, maka upah karyawan tak dapat dibayar, utang tak terlunasi, dividen tak terbayar atau peralatan tak terbeli. Selain itu
laporan arus kas menunjukkan bagaimana kas digunakan dan darimana diperoleh. Semua pihak yang terkait dengan perusahaan sangat
berkepentingan dengan informasi arus kas yang dapat dilihat dari laporan arus kas perusahaan.
c. Perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi. Angka laba bersih penting karena memberikan informasi mengenai
keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan bisnis dari satu periode ke periode lain. Tetapi beberapa orang mengkritik laba bersih berdasar
akrual karena taksiran harus dibuat untuk menghitungnya. Akibatnya, keandalan dari angka itu sering diragukan. Tidak demikian halnya
dengan kas. Banyak pembaca laporan keuangan ingin mengetahui alasan-alasan perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari
aktivitas operasi. Kemudian mereka dapat menilai bagi diri mereka sendiri keandalan dari angka laba.
d. Transaksi investasi dan pendanaan kas dan nonkas selama periode itu. Dengan memeriksa aktivitas investasi suatu perusahaan pembelian atau
penjualan aktiva selain dari produknya dan transaksi pendanaannya peminjaman dan pelunasan pinjaman investasi oleh pemilik dan
distribusi ke pemilik, pembaca laporan keuangan dapat memahami lebih baik mengapa aktiva dan kewajiban meningkat atau menurun
selama periode itu.
2.1.5. Kebijakan Dividen