masalah kesehatan lain, meningkatkan kesehatan, dan mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan.
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat di bedakan menjadi dua, yaitu :
a. Perilaku tertutup covert behavior Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup covert. Respon
ini masih terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati dengan
jelas oleh orang lain. b. Perilaku terbuka overt behavior
Respon seseorang terhadap stimulus dalam tindakan yang nyata atau terbuka. Respon ini sudah jelas dalam tindakan atau praktek practice, yang dapat diamati
oleh orang lain dengan jelas.
2.3.2. Pengetahuan
Pengetahuan dapat diartikan secara luas mencakup segala sesuatu yang diketahui Tim Penyusun, 2005. Pengertian lain menjelaskan bahwa pengetahuan
adalah segenap apa yang kita ketahui tentang suatu objek tertentu Suriasumantri, 2007.
Pengetahuan merupakan hasil “tahu” setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia,
yakni: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2003. Hal
ini sejalan dengan pernyataan Soekanto 2003 bahwa pengetahuan merupakan hasil penggunaan panca indera dan akan menimbulkan kesan dalam pikiran manusia.
Menurut Bakhtiar 2006 dalam Afdhal 2009, pekerjaan tahu tersebut adalah hasil dari kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. Pengetahuan itu adalah semua
milik atau isi pikiran. Dengan demikian pengetahuan merupakan hasil proses dari usaha manusia untuk tahu. Menurut Notoatmodjo 2003 pengetahuan yang dicakup
didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni: a.
Tahu know Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang
dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut
secara benar. c.
Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi riil sebenarnya.
d. Analisis analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek dalam ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur
organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e.
Sintesis synthesis Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. f.
Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi
yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan
dengan tingkat-tingkat tersebut di atas. Menurut Notoatmodjo 2005, dari berbagai macam cara yang telah
digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni:
a. Cara tradisional untuk memperoleh pengetahuan Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematik dan logis. Cara-cara ini antara lain:
a Cara coba-coba Trial and Error
Melalui cara coba-coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam
memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.
b Cara kekuasaan atau otoritas
Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu
pengetahuan. c
Berdasarkan pengalaman pribadi Dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam
memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. d
Melalui jalan pikiran Kemampuan manusia menggunakan penalarannya dalam memperoleh
pengetahuannya. Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia menggunakan jalan pikirannya.
b. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan Cara ini disebut “metode penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut
metodologi penelitian research methodology. Menurut Deobold van Dalen, mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan pengamatan dilakukan dengan
mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap
semua fakta sehubungan dengan objek yang diamati. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok, yaitu:
a. Segala sesuatu yang positif, yakni gejala yang muncul pada saat dilakukan
pengamatan. b.
Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.
c. Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi, yaitu gejala-gejala yang
berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu. Menurut Syah 2003 ditinjau dari sifat dan cara penerapannya, pengetahuan
terdiri dari dua macam, yakni : declarative knowledge dan procedural knowledge. Declarative knowledge lazim juga disebut propositional knowledge. Pengetahuan
deklaratif atau pengetahuan prososisional ialah pengetahuan mengenai informasi faktual yang pada umumnya bersifat statis-normatif dan dapat dijelaskan secara lisani
atau verbal. Sebaliknya pengetahuan prosedural adalah pengetahuan yang mendasari kecakapan atau keterampilan perbuatan jasmaniah yang cenderung bersifat dinamis.
Menurut Notoatmodjo 2003, pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Pengalaman
Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun orang lain. Pengalaman yang sudah diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.
b. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat membawa wawasan atau pengetahuan seseorang. Secara umum, seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai
pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan seseorang yang tingkat pendidikannya lebih rendah.
c. Keyakinan
Biasanya keyakinan diperoleh secara turun temurun dan tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu. Keyakinan ini bias mempengaruhi pengetahuan
seseorang, baik keyakinan itu sifatnya positif maupun negatif. d.
Fasilitas Fasilitas-fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi
pengetahuann seseorang, misalnya radio, televisi, majalah, koran, dan buku. e.
Penghasilan Penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang.
Namun bila seseorang berpenghasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk menyediakan atau membeli fasilitas-fasilitas sumber informasi.
f. Sosial Budaya
Kebudayaan setempat dan kebiasaan dalam keluarga dapat mempengaruhi pengetahuan, persepsi, dan sikap seseorang terhadap sesuatu.
Piaget menyatakan bahwa proses dasar yang terjadi pada penyusunan pengetahuan adalah adaptasi assimilasi dan akomodasi yang diatur oleh ekuilibrasi
Harahap, 1999. Assimilasi adalah pengambilan pengalaman dari lingkungan dan
menggabungkannya dengan cara berpikir yang dimiliki sehingga pengalaman baru dapat digabungkan ke dalam struktur kognitif. Akomodasi adalah komponen lain dari
proses adaptasi. Ekuilibrasi meregulasi proses berpikir individu pada tiga arah fungsi kognitif yang berbeda, ketiganya adalah hubungan antara 1 asimilasi dan akomodasi
dalam kehidupan individu sehari-hari, 2 sub-sub sistem pengetahuan yang timbul pada diri individu dan 3 bagian-bagian dari pengetahuan individu dan sistem
pengetahuan sosial.
2.3.3. Sikap atau Attitude