Uji Multivariat Dra. Syarifah, M.S

4.4. Uji Multivariat

Untuk mengetahui pengaruh antara semua variabel yang bermakna pada pemberantasan sarang nyamuk Chikungunya, maka dilakukan analisis multivariat. Sesuai dengan tujuan dan hipotesa penelitian, maka dilakukan uji statistik regresi logistic. Tahap pertama adalah dengan melakukan pemilihan model untuk uji multivariat regresi logistic. Berdasarkan analisis bivariat diperoleh bahwa variabel pengetahuan, sikap, dukungan sarana dan dukungan petugas memenuhi syarat untuk masuk kedalam model pengujian multivariat karena mempunyai nilai p 0,25. Berikutnya adalah pemilihan model yang dilakukan dengan cara semua variabel dimasukkan kedalam model, kemudian variabel dengan nilai signifikannya 0,05 dikeluarkan secara bertahap. Pada uji multivariat dilakukan dalam dua kali uji. Pada uji yang pertama variabel dukungan sarana memiliki nilai signifikan 0,05 maka untuk uji yang kedua variabel dukungan sarana dikeluarkan dari model. Hasil akhir analisis multivariat uji regresi logistic dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut : Tabel 4.13. Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen Variabel B Exp B p Value Pengetahuan Sikap Dukungan Petugas 0,618 0,709 0,741 1,855 2,031 2,099 0,033 0,020 0,010 Pada Tabel diatas merupakan hasil akhir analisis multivariat dengan uji regresi logistik dan variabel pengetahuan p=0,033, sikap p=0,020 dan dukungan petugas kesehatan p=0,010, dengan demikian telah diperoleh nilai p ketiga variabel 0,05, artinya variabel tersebut tidak dikeluarkan dari model dan merupakan variabel yang berpengaruh terhadap pemberantasan sarang nyamuk chikungunya. Berdasarkan nilai B yang tertinggi adalah variabel dukungan petugas yaitu 0,741. Ini menunjukkan bahwa variabel tersebut merupakan variabel yang paling dominan memengaruhi pemberantasan sarang nyamuk chikungunya. Besar pengaruh variabel tersebut dapat dilihat dari nilai Exp B, yaitu 2,099, artinya variabel dukungan petugas mempunyai pengaruh 2 kali terhadap pemberantasan sarang nyamuk pada responden. BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Hubungan Penyuluhan Dengan Perilaku Pencegahan Penyakit Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Lamteuba Kecamatan Seulimum Kabupaten Aceh Besar

1 54 118

Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

3 26 120

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DEMAM BERDARAH DENGUE

1 18 86

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERANTASAN SARANG Hubungan Antara Pengetahuan, Sikap, Dan Motivasi Dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk Di Desa Kudu Baki Sukoharjo.

0 2 18

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH Hubungan Dukungan Keluarga Dan Pengetahuan Dengan Perilaku Pencegahan Penularan Tuberkulosis Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukoharjo.

0 2 16

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Keluarga Dengan Tindakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) Di Kelurahan Korong Gadang Wilayah Kerja Puskesmas Kuranji Padang 2009.

0 0 11

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Chikungunya - Hubungan Pengetahuan, Sikap, Sarana Dan Prasarana Serta Dukungan Petugas Kesehatan Dengan Pencegahan Penyakit Chikungunya Menggunakan Metode Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Oleh Kepala Keluarga Di Wilay

0 1 34

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Pengetahuan, Sikap, Sarana Dan Prasarana Serta Dukungan Petugas Kesehatan Dengan Pencegahan Penyakit Chikungunya Menggunakan Metode Pemberantasan Sarang Nyamuk (Psn) Oleh Kepala Keluarga Di Wilayah Kerja Pu

0 1 10

HUBUNGAN PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE

0 0 15

PENINGKATAN PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN) DENGAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN STIKER BEBAS SARANG NYAMUK DI DESA BOJONGSARI

0 0 18