BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Rancangan penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional menggunakan metode cross sectional yakni variabel independen dan variabel
dependen dilakukan pengamatan secara bersamaan. Observasi atau pengukuran variabel dilakukan hanya satu kali dan dalam waktu yang bersamaan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Timur Nangroe Aceh Darussalam, dengan pertimbangan di Provinsi Nangroe Aceh Darusalam NAD kasus
chikungunya terjadi pada tahun 2000, dan menyebar ke daerah Kabupaten Aceh Timur pada tahun 2009 dengan kejadian luar biasa yakni terdapat 4403 kasus selama
8 bulan April – November 2009. Kasus chikungunya menyebar di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Timur, dengan kasus terbanyak terdapat di
Puskesmas Nurus Salam yakni sebanyak 1493 kasus, dan paling sedikit terdapat di Puskesmas Sungai Raya sebanyak 32 kasus. Waktu penelitian di laksanakan selama
13 dua belas bulan terhitung bulan Oktober 2010 sampai dengan Oktober tahun 2011.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas Nurul Salam Kabupaten Aceh Timur yang berjumlah 3981 kepala
keluarga KK. Pengambilan sampel ditentukan dengan menggunakan sistem clusters sampling, yakni pengambilan sampel dimana pemilihan mengacu pada kelompok
bukan pada individu dengan alasan tidak adanya daftarlist lengkap dari anggota populasi. Sampel diambil dari 31 Desa, dimana setiap desa dinggap sebagai cluster.
Diambil sebanyak 7 KK dari setiap cluster sehingga diperoleh 217 KK. Pengambilan sampel dimulai dari titik pusat kluster yakni kantor kepala desa, kemudian 7 KK
dipilih sesuai dengan arah mata angin yang di random untuk mengambil KK dari setiap cluster. Untuk banyaknya sampel yang diambil dari setiap desa maka dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1. Daftar
cluster Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Nurul Salam Kabupaten Aceh Timur tahun 2010
No Nama Desa Jumlah KK
Sampeldesa
1 Gampong Jalan
117 7
2 Beurandang
35 7
3 Seuleumak Muda
43 7
4 Gampong Mesjid
352 7
5 Blang Panjoe
52 7
6 Asan Tanjong
73 7
7 Matang Kunyet
71 7
8 As. Serdang
136 7
9 Paya Enje
48 7
10 Buket Merak 54
7 11 Pulo U
167 7
12 Snb Dalam 89
7 13 Matang Panyang
83 7
14 Pelawi 116
7
Tabel 3.1. Lanjutan
15 Medang Ara 157
7 16 Mns. Tengoh
205 7
17 Buket Panjoe 166
7 18 Kd. Bagok
94 7
19 Matang Neuheun 244
7 20 Bantayan
183 7
21 Gp. Kd. Bagok 170
7 22 Kuala Bagok
44 7
23 Gampong Lhee 255
7 24 Mns. Hagu
66 7
25 Mntg. Aron 95
7 26 Buket Panyang
71 7
27 Matang Selemak 141
7 28 Baro Bungeng
160 7
29 Teupin Pukat 171
7 30 Cot Asan
249 7
31 Snb. Rambong 74
7
Jumlah 3981
217 3.4.
Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dua cara berdasarkan jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu:
3.4.1 Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner yang telah disusun secara sistematis yang diberikan kepada responden.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Timur berupa data laporan kejadian chikungunya dan jumlah petugas pencegahan chikungunya
serta penyebaran penyakit chikungunya di Kabupaten Aceh Timur.
3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauhmana suatu ukuran atau nilai yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara
mengukur korelasi antara variabel dengan skor total variabel dengan nilai item correct correlation pada analisis reliability statistic. Jika skor r hitung r tabel, maka
dinyatakan valid dan jika skor r hitung r tabel, maka dinyatakan tidak valid Tjiptono,dkk, 2004.
Selain itu sekaligus dilakukan uji reliabilitas alat ukur. Reliabilitas merupakan indeks sejauhmana suatu alat ukur dapat menunjukkan ketepatan dan dapat dipercaya
menggunakan metode cronbach’s alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, dengan ketentuan Helmi, 2009. Koefisien yang akan
dihasilkan akan bervariasi antara 0 hingga 1, jika nilai alpha menunjukkan lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan bahwa alat ukur dalam hal ini kuesiner dinyatakan
reliabel, dan jika kurang dari 0,6 maka alat ukur dinyatakan tidak reliabel. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan pada 30 KK Kepala Keluarga yang terdapat di
wilayah kerja Puskesmas Rantau Seulamat Kabupaten Aceh Timur. Setelah dilakukan uji Validitas dan Reliabilitas maka diperoleh bahwa nilai
yang diperoleh dari setiap item soal lebih besar dari 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa keseluruhan soal dikatakan valid. Dan nilai reliabel yang diperoleh adalah
0,8291, maka kuesioner dapat dikatakan reliabel.
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
Variabel dan definisi operasional dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Dependen dan Independen
Variabel Jumlah
Soal Penilaian
Bobot nilai
Tinggi – Rendah
Kategori Skor Skala Dependen
Pemberantasa n Sarang
Nyamuk Chikungunya
12 5= Sering Sekali
4= Sering 3= Kadang-
kadang 2= Jarang
1= Tidak pernah
12 – 60 Baik
Buruk 37-60
12-36 Ordinal
Independen
Pengetahuan 20
1= Tahu 0= Tidak Tahu
0 – 20 Baik
Buruk 11-20
0-10 Ordinal
Sikap 10
5= Sangat Setuju
4= Setuju 3= Kurang
setuju 2= Tidak Setuju
1= Sangat Tidak
Setuju 10 – 50
Positif Negatif
30-50 10-30
Ordinal
Sarana 5
0= Jawaban “A” 1= Jawaban “B”
0 - 5 Baik
Buruk 4-5
1-3 Ordinal
Dukungan Petugas
6 0= Jawaban “A”
1= Jawaban “B” 0 – 6
Baik Buruk
4-6 1-3
Ordinal 3.5.1
Variabel Dependen
Pemberantasan Sarang Nyamuk Chikungunya adalah upaya yang dilakukan oleh kepala keluarga dalam membasmi nyamuk Aedes mulai dari telur, jentik,
kepompong hingga nyamuk dewasa pada tempat perkembangiakannya.
3.5.2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini mencakup faktor pemudah, faktor pendukung dan faktor pendorong.
a. Pengetahuan adalah pengertian kepala keluarga tentang penyakit chikungunya,
gejala, cara penularan, tempat perindukan peristirahatan nyamuk, pencegahan dan penanganan penderita chikungunya.
b. Sikap adalah respon kepala keluarga terhadap pernyataan yang diajukan tentang
pemberantasan chikungunya yang meliputi penyuluhan, kebersihan rumah lingkungan, penanganan anggota keluarga yang sakit chikungunya. Sikap dilihat
dari sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju atau sangat tidak setuju terhadap pernyataan.
c. Dukungan Sarana adalah pendapat responden tentang keadaan sarana pelayanan
kesehatan, mencakup jarak, alat transportasi, keterjangkauan, informasi yang ada tentang chikungunya.
d. Dukungan petugas kesehatan adalah pendapat kepala keluarga tentang upaya yang
telah dilakukan oleh petugas kesehatan untuk pemberantasan chikungunya yaitu penyuluhan, himbauan gotong royong, pembersihan rumah dan lingkungan.
3.6. Metode Pengukuran 3.6.1. Pengukuran Variabel Dependen
Untuk mengetahui tingkat pemberantasan sarang nyamuk chikungunya diukur melalui 12 pertanyaan, dengan menggunakan metode skor dengan pilihan jawaban :
5 : Sering Sekali 4 : Sering
3 : Kadang-kadang 2 : Jarang
1 : Tidak pernah Masing-masing pertanyaan mempunyai nilai tertinggi 5 dan terendah 1,
sehingga total skor tertinggi untuk kuesioner motivasi berprestasi adalah 60 dan skor terendah adalah 12. Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka dapat
dikategorikan sebagai berikut : 1.
Baik apabila bobot nilai yang dicapai median 37-60 2.
Buruk apabila bobot nilai yang dicapai median 12-36
3.6.2. Pengukuran Variabel Independen 3.6.2.1. Tingkat pengetahuan
Untuk mengukur tingkat pengetahuan digunakan skala ordinal dengan dua kategori yaitu baik dan kurang. Untuk mengukur variabel pengetahuan didasarkan
pada 7 pertanyaan, dimana dari ke-7 pertanyaan secara terdiri dari 20 pilihan jawaban. Untuk setiap pilihan jawaban diberikan skor 1 jika menjawab “ya” dan skor
0 jika menjawab “tidak”. Maka skor tertinggi adalah 1 x 20 Pilihan jawaban = 20, kemudian diakumulasi dan dikategorikan berdasarkan nilai median, sehingga
menjadi : 1.
Baik apabila bobot nilai yang dicapai median 11-20 2.
Buruk apabila bobot nilai yang dicapai median 0-10
3.6.2.2. Sikap
Pengukuran sikap dilakukan dengan mengajukan 10 pernyataan dan masing- masing pernyataan diberikan 5 pilihan jawaban sikap, dengan total skor sebesar 50.
Kriteria pilihan jawaban sikap adalah sebagai berikut : Setiap pernyataan diberikan skor untuk masing-masing pilihan jawaban sikap
yaitu : a.
Sangat Setuju diberikan skor 5 lima b.
Setuju diberikan skor 4 empat c.
Kurang setuju diberikan skor 3 tiga d.
Tidak Setuju diberikan skor 2 dua. e.
Sangat Tidak Setuju diberikan skor 1 satu. Berdasarkan total skor jawaban sikap dari 10 pernyataan yang diajukan, maka
sikap responden digolongkan dalam 2 kategori yaitu : 1.
Positif, apabila bobot nilai yang dicapai median 31-50 2.
Negatif, apabila bobot nilai yang dicapai median 10-30
3.6.2.3. Dukungan Sarana Pelayanan Kesehatan
Dukungan sarana pelayanan kesehatan diukur dengan menggunakan pertanyaan yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan yang diajukan sebanyak 5 dan
masing-masing pertanyaan diberikan 2 pilihan jawaban dengan total skor adalah 5. Kriteria pilihan jawaban adalah sebagai berikut :
1. Jawaban a diberikan skor 1 satu 2. Jawaban b diberikan skor 0 nol
Berdasarkan total skor dari 5 pertanyaan yang diajukan, dukungan sarana pelayanan kesehatan diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu :
1. Baik, apabila bobot nilai yang dicapai median 4-5
2. Buruk, apabila bobot nilai yang dicapai median 1-3
3.6.2.4. Upaya Petugas Kesehatan
Variabel upaya petugas kesehatan diukur berdasarkan 6 pertanyaan, dengan total skor adalah 6. Masing-masing pertanyaan mempunyai 2 pilihan jawaban dengan
kriteria sebagai berikut : 1. Jawaban a diberikan skor 1 satu
2. Jawaban b diberikan skor 0 nol Berdasarkan total skor dari 6 pertanyaan yang diajukan, upaya petugas
kesehatan diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu : 1.
Baik apabila bobot nilai yang dicapai median 4-6 2.
Buruk apabila bobot nilai yang dicapai median 1-3
3.7. Metode Analisis Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak komputer. Analisa univariat digunakan untuk
mendiskripsikan faktor pemudah, faktor pendukung dan faktor penguat dan tindakan kepala keluarga berkaitan dengan pemberantasan sarang nyamuk chikungunya.
Analisa bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen digunakan Chi–Square Test
Sutanto,2001. Analisa multivariat untuk mengetahui faktor yang paling dominan mempengaruhi tindakan masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk
Chikungunya digunakan uji regresi logistik.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Puskesmas Nurussalam merupakan salah satu Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur, dengan luas wilayah 11.876 ha 118.760.000 meter. Jumlah
penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Nurussalam adalah 16.962 Jiwa yang terdiri dari laki-laki berjumlah 8.470 Jiwa dan perempuan berjumlah 8.492 Jiwa.
Batas-batas wilayah kerja puskesmas Nurussalam adalah : -
Sebelah Timur Berbatasan dengan Kec. Darul Aman -
Sebelah Barat Berbatasan dengan Kec. Julok -
Sebelah Selatan Berbatasan dengan Kede Gerubak -
Sebelah Utara Berbatasan dengan Selat Malaka Sarana kesehatan yang ada di wilayah kerja puskesmas Nurussalam adalah 4
empat puskesmas pembantu yakni Pustu Gampong Lhee, Pustu Salek, Pustu Ulee Ateung, dan Pustu Seuneubok Rambong. Polindes yang tersedia sebanyak 1 satu
sarana yakni Polindes Matang Neuheun. Poskesdes yang ada adalah sebanyak 5 lima unit yakni Poskesdes Seuneubok Rambong, Poskesdes Bantayan, Poskesdes
Buket Panyang, Poskesdes Paya Enjee, dan Poskesdes Asan Tanjong.
4.1. Hasil Uji Univariat 4.1.1. Karakteristik Responden