3. Kerangka Pemikiran Prognosa Ketersediaan Pangan (Telur Ayam, Minyak Goreng, Daging Ayam, Daging Sapi, Beras, Gula Pair, Bawang Merah, Cabe Merah dan Kacang Tanah) Pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) di Kota Medan

fluktuasi harga. Akibat adanya permintaan yang sangat besar pada hari raya keagamaan dan jumlah produksi yang tidak mencukupi mengakibatkan harga pangan pokok dan strategis meningkat. Meningkatnya harga pangan masih dianggap wajar, karena peningkatan harga tidak terlalu berlebihan Laurensius, 2010. Menjelang HBKN permintaan pangan meningkat tetapi ketersediaan pangan tetap yang akan membuat harga meningkat. Untuk itu perlu dilakukan antisipasi agar pangan tersedia pada saat HBKN dengan menggunakan alat perhitungan estimasi Prognosa Ketersediaan pangan.

2. 3. Kerangka Pemikiran

Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi demi kelangsungan hidupnya, untuk memenuhi kebutuhan ini maka kualitas dan kuantitas serta stabilitas dan ketersediaan pangan harus tetap terjaga. Dan perlu diketahui selain pangan harus terpenuhi, keamanan pangan juga perlu diperhatikan dijaga. Menurut Data Base Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan 08 oktober 2010, Kota Medan memiliki jumlah penduduk yang besar sekitar 2.783.688 jiwa yang merupakan hasil catatan administrasi. Dalam memenuhi kebutuhan serta ketersediaan pangan , maka Kota Medan didukung oleh daerah sekitarnya dan mengimpor barang dari luar. Sehingga Kota Medan memiliki pasokan pangan yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan kota Medan. Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional permintaan pangan meningkat dengan ketersediaan pangan yang stabil. Sementara pangan harus tersedia setiap saat untuk memenuhi kebutuhan hidup rumah tangga masyarakat kota Medan. Karena pangan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi terlebih pada saat hari besar keagamaan seperti Puasa, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru dikarenakan kebiasaan individurumah tangga yang sering kumpul bersama pada HBKN. Ketika permintaan pangan meningkat otomatis harga pangan juga akan meningkat dan masyrakat pasti akan tetap membeli nya meskipun dalam jumlah yang banyak dengan kondisi harga yang melambung tinggi. Untuk itu perlu antisipasi dalam menyediakan pangan. Ketika ketersediaan pangan sesuai dengan kebutuhan dan konsumsi masyrakat maka dapat dikatakan pangan tercukupi dan ketika kebutuhan pangan tidak terpenuhi maka dapat dikatakan rawan pangan. Ketika kebutuhan pangan tidak tercukupi pada HBKN perlu dilakukan antisipasi dengan prognosa ketersediaan pangan dan konsumsi pangan serta produktifitasnya. Gambar 2.3 Skema kerangka Pemikiran Keterangan Menyatakan Pengaruh Terpenuhi atau tidaknya Menjelang HBKN Permintaan Meningkat Harga Meningkat Ketersediaan Pangan Kebutuhan Terpenuhi Tidak Perlu Antisipasi Kebutuhan Tidak Terpenuhi Perlu Antisipasi Prognosa Ketersediaan Pangan

2. 4 Hipotesis Penelitian 1.