F. Tinjauan Kepustakaan
Penelitian ini memperoleh bahan tulisannya dari buku-buku, laporan-laporan, dan informasi dari internet. Untuk itu diberikan penegasan dan pengertian dari
judul penelitian, yang diambil dari sumber-sumber buku yang memberikan pengertian terhadap judul penelitian ini, yang dapat ditinjau dari sudut etimologi
arti kata dan pengertian-pengertian lainnya dari sudut ilmu hukum maupun dari pendapat para sarjana, sehingga mempunyai arti yang lebih tegas.
Judul penelitian diatas, dalam hal ini dikelompokkan dalam beberapa frase yang dianggap dapat menggambarkan penulisan penelitian ini yaitu:
1. Persetujuan Persetujuan merupakan salah satu bentuk dari perjanjian internasional.
Persetujuan agreement sifatnya kurang resmi dibanding traktat dan konvensi, dan umumnya tidak dilakukan oleh kepala-kepala negara. Biasanya bentuk ini
dipakai untuk persetujuan-persetujuan yang ruang lingkupnya lebih sempit dan pihak-pihak yang terlibat lebih sedikit dibanding konvensi biasa. Bentuk ini
juga hanya digunakan untuk persetujuan-persetujuan yang sifatnya teknis dan administratif. Pada umumnya agreement tidak memerlukan ratifikasi dan
berlaku sesudah dilakukan exchange of notes
22
Definisi Perjanjian Internasional menurut Pasal 2 Konvensi Wina 1969 adalah suatu pernyataan sepihak, dengan bentuk dan nama apapun, yang dibuat
oleh suatu negara, ketika menandatangani, meratifikasi, mengakseptasi, .
2. Perjanjian Internasional
22
Teuku May Rudy, Hukum Internasional 2, Bandung: Refika Aditama, 2002, hal. 124.
Universitas Sumatera Utara
menyetujui, atau mengaksesi atas suatu perjanjian Internasional, yang maksudnya untuk mengesampingkan atau mengubah akibat hukum dari
ketentuan tertentu dari perjanjian itu dalam penerapannya terhadap negara yang bersangkutan.
3. Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana MLA atau Bantuan Hukum Timbal Balik merupakan mekanisme pemberian
bantuan hukum berdasarkan sebuah dasar hukum formal, biasanya dalam pengumpulan dan penyerahan bukti, yang dilakukan oleh satu otoritas
penegak hukum dari satu negara ke otoritas penegak hukum di negara lain, sebagai respons atas permintaan bantuan
23
G. Metode Penelitian