Rumusan Masalah Sumber Lain

Melihat pentingnya MLA untuk diterapkan dalam kegiatan pemberantasan kejahatan transnasional yang semakin marak akhir-akhir ini, maka penting untuk dibahas mengenai MLA di Indonesia dan pandangan dari Hukum Perjanjian Internasional.

B. Rumusan Masalah

Agar tidak menjadi bias dan melebarnya pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu untuk mengangkat permasalahan yang dijadikan sebagai landasan atau acuan dari pokok materi penelitian sehingga suatu kesimpulan dapat dipilih. Berdasarkan uraian diatas, maka pokok permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaturan hukum mengenai MLA di Indonesia? 2. Bagaimana perspektif Hukum Perjanjian Internasional terhadap MLA di Indonesia? memenuhi permintaan penelusuran, penetapan lokasi aset yang disembunyikan, melakukan penyidikan transaksi keuangan dari pemilki aset dimaksud, dan melakukan upaya untuk memperoleh informasi atau bukti untuk “mengamankan” aset tersebut.Selain hal tersebut, optional protocol juga mewajibkan negara diminta untuk membolehkan putusan pengadilan di negara peminta requesting state dapat dilaksanakan di negara diminta untuk membekukan dan menyita aset hasil kejahatan dimaksud. UN Model tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana juga menegaskan bahwa, penolakan bantuan tidak dapat dilakukan hanya atas dasar “kerahasiaan bank” Bank-secrecy. Ketentuan ini justru telah dicantumkan dalam Asean Treaty on Mutual Legal Assistance tahun 2004, dan merupakan celah hukum yang kuat karena ketentuan tersebut bersifat “mandatory obligation”. UN Model on Extradition tahun 1990, selain memuat prosedur permintaan, penolakan dan persetujuan permintaan negara peminta untuk menyerahkan pelakunya, juga memasukkan ketentuan mengenai “surrender of property” Pasal 13. Pasal 13 memungkinkan negara diminta seketika perjanjian ekstradisi dipenuhi, maka menyerahkan juga “property” yang berasal dari kejahatan untuk mana pelakunya diekstradisi. Model PBB untuk Ekstradisi ini lebih ekstrim lagi di mana sekalipun ekstradisi tidak dapat dilaksanakan, “property” dari hasil kejahatan tersebut dapat dikembalikan atau untuk sementara dilakukan “handing over” atas “property” tersebut. Kesepakatan Indonesia dan Singapura untuk tidak memasukkan ketentuan tersebut dalam UN Model Law on Extradition. Universitas Sumatera Utara 3. Bagaimana perjanjian MLA antara Republik Indonesia dengan Hong Kong SAR menurut UU RI No. 1 tahun 2006 dan UN Model Treaty of MLA?

C. Tujuan Penelitian