Teori Jumlah Uang Beredar 1. Definisi Uang

Ketiga adalah indeks LQ 45, indeks ini terdiri dari 45 saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi dan juga kapitalisasi pasar saham. Pemilihan saham dilakukan setiap enam bulan awal Februari dan Agustus sehingga saham yang tergabung dalam indeks LQ 45 dapat berubah-ubah Fakhruddin, 2001. 2.3. Teori Jumlah Uang Beredar 2.3.1. Definisi Uang Menurut Iswardono, 1990, uang adalah sesuatu yang secara umum diterima di dalam pembayaran untuk pembelian barang dan jasa serta pembayaran utang. Sedangkan Putong, 2008, mendefinisikan jumlah uang beredar adalah total persediaan uang dalam suatu perekonomian pada suatu saat tertentu atau satu tahun anggaran. Nopirin, 1992, mendefinisikan uang secara berbeda sesuai dengan tingkat likuiditasnya,antara lain : 1. M 1 2. M adalah penjumlahan dari uang kertas, uang logam dan simpanan dalam bentuk rekening koran demand deposit 2 adalah penjumlahan dari M 1 3. M , tabungan saving deposit dan deposito berjangka time deposit pada bank umum 3 adalah penjumlahan M 2 M , tabungan saving deposit dan deposito berjangka time deposit pada lembaga-lembaga non-bank. 1 merupakan uang yang paling likuid, sebab proses mengubah M 1 menjadi uang kas sangat cepat dan tanpa terjadi kerugian uang artinya satu rupiah menjadi satu rupiah juga. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sedangkan M 2 dan M 3 tingkat likuid nya lebih rendah daripada M 1 , hal ini dikarenakan bagian M 2 dan M 3 Menurut teori Keynes terdapat tiga motif permintaan akan uang kas yaitu motif transaksi, berjaga-jaga dan spekulasi. Dalam motif transaksi dan berjaga- jaga, permintaan akan uang kas dipengaruhi oleh pendapatan sedangkan motif spekulasi dipengaruhi oleh tingkat bunga Nopirin, 1992. mencakup deposito berjangka dan butuh waktu 3, 6, 12 bulan untuk mengubahnya menjadi uang kas. Jika dilakukan sebelum waktu tersebut akan dikenakan denda sehingga terjadi kerugian nilai. Permintaan akan uang kas untuk motif spekulasi digunakan untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya spekulatif, misalnya membeli surat berharga baik obligasi atau saham. Permintaan uang kas untuk motif spekulasi dipengaruhi secara negatif oleh suku bunga. Artinya semakin tinggi suku bunga semakin sedikit jumlah uang kas yang diminta untuk motif spekulasi, dan sebaliknya. Sehingga jumlah uang yang beredar akan berpengaruh secara positif terhadap kinerja saham www.notcupz.blogspot.com

2.3.2. Kriteria Uang Iswardono, 1990

Iswardono menjelaskan kriteria uang sebagai berikut : 1. Acceptability dan Cognizability Persyaratan utama dari sesuatu menjadi uang adalah diterimanya secara umum dan diketahuinya secara umum. Diterima secara umum serta penggunaannya sebagai alat tukar, penimbun kekayaan, standar cicilan utang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tumbuh secara luas karena kegunaan dari uang untuk ditukarkannya dengan barang dan jasa. 2. Stability of Value Manfaat dari sesuatu yang menjadi uang memberikan adanya nilai uang maka diperlukan menjaga nilai uang agar tetap stabil ataupun berfluktuasi secara kecil karena jika tidak uang tidak akan diterima secara umum karena masyarakat mencoba menyimpan kekayaannya dalam bentuk barang-banrang yang nilainya stabil. Jika mata uang suatu Negara berrfluktuasi nilainya secara tajam, maka masyarakat Negara tersebut akan mengurangi fungsinya sebagai alat penukar dan satuan hitung. 3. Elasticity of Supply Jumlah uang yang beredar harus mencukupi kebutuhan perekonomian. Ketidakmampuan penyediaan uang untuk mengimbangi kegiatan akan mengakibatkan perdaganga terhambat dan pertukaran dilakukan seperti pada perekonomian barter, dimana barang ditukar dengan barang yang lain secara lain secara langsung. Karena itu bank sentral sebagai pencipta uang tunggal harus mampu melihat perkembangan perekonomian yang selanjutnya harus mampu menyediakan uang yang cukup bagi perkembangan perekonomian tersebut. Dan sebaliknya bank sentral harus bertindak dengan cepat seandainya uang beredar dirasa terlalu banyak dibandingkan dengan kegiatan perekonomian, dalam hal ini bank sentral harus mengurangi jumlah uang yang beredar. Jadi kemampuan bank sentral dan lembaga-lembaga keuangan yang lain dalam hal penyediaan uang harus dijamin tetap baikatau elastis. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Portability Uang harus mudah dibawa untuk urusan setiap hari, bahkan transaksi dalam jumlah besar dapat dlakukan dengan uang dalam jumlah fisik yang kecil jika nilai nominalnya besar. 5. Durability Dalam pemindahan uang dari tangan yang satu ke tangan yang lain mengharuskan uang tersebut dijaga niali fisiknya. Jika tidak akan terjadi kerusakan sehingga menyebabkan penurunan nilainya dan mengurangi kegunaan moneter dari uang uang tersebut. 6. Divisibility Uang digunakan untuk memantapkan transaksi dari berbagai jumlah. Sehingga uang dari berbagai nominal harus dicetak untuk mencukupi atau melancarkan transaksi jual beli. Untuk menjamin dapat ditukarkannya uang satu dengan yang lainnya, semua jenis uang harus dijaga agar tetap nilainya.

2.3.3. Fungsi Uang Nopirin, 1992

Dalam perkembangannya uang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran tetapi mempunyai fungsi lain sebagai berikut : 1. Uang sebagai satuan pengukur nilai Dengan adanya fungsi uang sebagai satuan pengukur nilai maka nilai dari suatu barang dapat diukur dan juga dapat diperbandingkan. Di Indonesia dasar yang digunakan dalam pengukuran nilai dari barang dan jasa yang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA diperdagangkan di pasar adalah rupiah. Suatu barang dapat dinilai melalui rupiah dan dapat pula dibandingkan dengan barang lain melalui rupiah. 2. Uang sebagai alat tukar-menukar Adanya fungsi uang sebagai alat tukar-menukar dapat menghilangkan adanya keharusan kesamaan keinginan yang terjadi pada saat adanya barter. Proses yang terjadi adalah barang ditukar dengan uang, dan uang yang didapat tersebut dapat digunakan untuk membeli barang lain. Fungsi uang sebagai alat tukar-menukar ini memisahkan antara keputusan membeli dengan keputusan menjual. 3. Uang sebagai alat penyimpan kekayaan Seseorang dapat memiliki kekayaan dalam bentuk barang dan uang. Dalam bentuk barang seperti rumah, tanah sedangkan dalam bentuk uang seperti uang kas dan surat berharga.

2.3.4. Nilai dari Uang Nopirin, 1992

Nilai uang diukur dari kemampuannya membeli barang dan jasa internal value serta valuta asing external value. Dengan kata lain besar kecilnya nilai uang ditentukkan oleh harga barang dan jasa. Jika harga barang dan jasa naik maka nilai uang akan turun, begitu pula sebaliknya. Terdapat tiga metode dalam mengukur nilai uang, metode tersebut antara lain : indeks biaya hidup, indeks harga barang-barang perdagangan besar dan juga GNP deflator. Indeks biaya hidup mencakup harga beberapa barang kebutuhan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pokok. Di Indonesia dikenal indeks harga sembilan bahan pokok, indeks harga 62 jenis barang. Sedangkan indeks harga perdagangan besar merupakan harga barang- barang yang dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan barang lain. GNP deflator meliputi harga-harga barang yang lebih luas dibangding indeks biaya hidup mauoun indeks harga perdagangan besar. Cara menghitungnya adalah dengan membagi GNP nominal dengan GNP rill pada harga konstan. Ketiga indeks ini cenderung bergerak bersamaan meskipun pada tingkat yang berbeda- beda.

2.3.5. Klasifikasi Uang Menurut Nopirin, 1992, uang dapat diklasifikasikan atas beberapa dasar

yang berbeda-beda, misalnya: 1. Dilihat dari sifat fisik dan bahan yang dipakai untuk membuat uang 2. Dilihat dari instansi yang mengeluarkannya seperti pemerintah, bank sentral atau bank komersial 3. Dilihat dari hubungan antara nilai uang sebagai uang dengan nilai uang sebagai barang. a. Full Bodied Money Full bodied money merupakan uang yang nilainya sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. Pada zaman dahulu uang itu berupa barang seperti beras, ternak, atau kain. Jenis uang seperti ini nilainya sebagai barang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA akan sama dengan nilainya sebagai uang. Dan sekarang di zaman modern ini, jenis uang full bodied money ini berupa emas dan perak. Dalam memahami jenis uang full bodied money sering terjadi kesalahpahaman, oleh karena ada dua hal penjelasan untuk menjawab kesalahpahaman tersebut. 1. Full bodied money dikatakan uang yang nilainya sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang tidak berarti bahwa nilai sebagai uang tersebut akan tetapkonstan. Misalnya harga dari satu unit emas dinyatakan tetap dalam mata uang, maka tenaga beli purchasing power akan berbanding terbalik dengan harga barang lain. Tenaga beli uang emas akan turun separuh apabila harga barang lain naik dua kali. Jadi meskipun harga sebagai emas tetap, tenaga belinya dapat berubah-ubah tergantung pada harga barang lain. 2. Tidak selalu benar bahwa nilai uang tenaga beli ditentukan oleh jumlah barang emas dan perak yang dipergunakan untuk membuat uang tersebut serta permintaan untuk penggunaan barang tersebut sebagai non uang. Yang sebenarnya adalah nilai uang ditentukan oleh jumlah barang serta permintaan total penggunaan barang sebagai uang dan non uang. Penggunaan barang sebagai uang merupakan bagian terbesar dari permintaan total tersebut. b. Representative Full Bodied Money Uang jenis ini terbuat dari kertas, dan ini berarti nilainya sebagai barang tidak ada. Uang jenis ini hanya mewakili dari sejumlah baranglogam yang mana nilai logam sebagai barang sama dengan nilainya sebagai uang. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA c. Credit Money Credit money adalah jenis uang yang nilainya sebagai uang lebih besar daripada nilainya sebagai barang. Contohnya adalah uang kertas yang ada pada kehidupan sehari-hari. Untuk memelihara agar nilai sebagai barang ini lebih rendah dari nilai sebagai uang tenaga beli adalah dengan membatasai pembentukan uang. Pemerintah telah menentukan sejumlah tertentu dalam melakukan pencetakan uang. d. Token Coins dikeluarkan oleh pemerintah Token coins atau uang tanda adalah uang yang berbentuk logam dengan nilai nominal atau nilai sebagai uang lebih tinggi daripada nilai sebagai barang atau nilai instrinsik. Uang perak salah satu contoh token coin, harga perak yang relatif rendah sehingga sebagai token coin masih terjamin karena nilai nominalnya lebih ttinggi dari nilai intrinsik. Penggunaan perak yang semakin banyak mengakibatkan harga perak naik, akibatnya banyak uang perak dilebur menjadi batangan perak. e. Representative Token Money dikeluarkan oleh pemerintah Representative token money adalah jenis uang yang dijamin dengan logam atau coin yang nilai sebagai barang atau nilai intrinsik lebih rendah dari nilai nominal. Contohnya adalah sertifikat perak yang dikeluarkan Amerika Serikat tahun 1978-1967. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA f. Uang Kertas yang Dikeluarkan oleh Pemerintah Jenis uang ini biasanya berbentuk uang kertas yang disebut fiat money. Kepercayaan masyarakat menjadi dasar penerimaan kertas sebagai uang. Pemerintah mencetak uang ini untuk membiayai deficit anggaran belanja terutama saat terjadi perang. g. Uang Kertas yang Dikeluarkan oleh Bank Sentral Uang kertas yang beredar di masyarakat, sebagian besar merupakan uang kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral. h. Demand Deposit Uang Giral Semakin maju perekonomian negara biasanya jumlah uang giral juga makin banyak. Uang giral merupakan simpanan di bank yang dapat diambil setiap saat dan dapat dipindahkan kepada orang lain. Kelebihan uang giral adalah : jika uang giral tersebut hilang dapat dilacak kembali sehingga yang menemukan tidak bias mencairkannya. Dapat dipindahtangankan tanpa ongkos, tidak diperlukan adanya uang kembali sebab uang giral dapat ditulis sesuai transaksi.

2.3.6 Teori Kuantitas Uang Nopirin, 1992

Teori Irving Fisher berpedoman pada falsafah hukum Say bahwa ekonomi selalu berada pada keadaan full employment. Irving Fisher merumuskan teori nya dalam suatu persamaan : MV = PT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dimana : M = Jumlah uang beredar V = Perputaran uang dalam satu periode P = Harga barang T = Volume barang yang diperdagangkan Persamaan di atas merupakan persamaan identitas, karena persamaan itu selalu benar. Artinya jumlah unit barang yang ditransaksikan T dikalikan dengan harga P selalu sama dengan jumlah uang M dikalikan dengan perputaran V. Marshall berpandangan sedikit berbeda dengan Irving Fisher. Dia tidak menggunakan perputaran uang dalam suatu periode melainkan menggunakan pendapatan yang diwujudkan dalam bentuk uang kas. Teori Marshall dirumuskan sebagai berikut : M = k PY dimana k = 1V Dimana k adalah bagian dari GNP dalam bentuk uang kas yang besar nya sama dengan . Marshall tidak menggunakan volume transaksi T sebagai pengukur jumlah output tetapi menggunkan Y untuk menunjukkan GNP riil. Pada umumnya T lebih besar dari Y, karena T termasuk di dalamnya total transaksi barang akhir dan barang setengah jadi yang dihasilkan beberapa tahun yang lalu. Sedangkan GNP hanyalah barang akhir dan jasa yang dihasilkan pada tahun tertentu saja tidak termasuk barang setengah jadi. Menurut teori kuantitas uang, perubahan jumlah uang beredar akan mengakibatkan perubahan harga secara proposional. Yang artinya kalau jumlah UNIVERSITAS SUMATERA UTARA uang naik dua kali maka harga akan naik dua kali juga. Pandangan tersebut didasarakan pada anggapan-anggapan sebagai berikut : a Dalam persamaan MV = PT, T dianggap tetap karena selalu pada kondisi full employment b Velocity juga dianggap tetap. Velocity berubah kalau terjadi perubahan pada kebiasaan masyarakat saat melakukan pembayaran, seperti menggunakan alat pembayaran baru. Membayar dengan kredit akan mendorong masyarakat lebih banyak melakukan transaksi sehingga velocity akan naik. 2.4. Tingkat Bunga Nopirin, 1992 2.4.1 Teori Klasik

Dokumen yang terkait

Analisis Kausalitas antara Indeks Harga Saham Asia Tenggara dengan Indeks Harga Saham Gabungan

5 55 74

Penerapan Rantai Markov Terhadap Perubahan Indeks Harga Saham

39 179 88

“Analisis Pengaruh Tingkat BI Rate dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

1 36 202

Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Dan Indeks Harga Saham Global Terhadap Pergerakan IHSG

0 39 99

Analisis pengaruh harga emas dunia, variabel makro ekonomi dan indeks dow Jones terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di bursa efek Indonesia ( BEI)

0 7 135

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI INDONESIA PERIODE 2007 – 2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Investasi - Analisis Pengaruh BI Rate dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

0 0 32