Pasar Modal 1. Definisi Pasar Modal

Terjadinya multiplier effect akan memberi dampak pada perubahan ekonomi ke arah yang lebih dinamis yaitu terciptanya lapangan pekerjaan yang disebabkan tingginya pendapatan masyarakat. Hal tersebut berpengaruh pada peningkatan kebutuhan masyarakat dan dibutuhkan sumber-sumber produksi untuk memuaskan kebutuhan tersebut dan secara otomatis dibutuhkan pula sumber daya manusia untuk mengelolahnya. Investasi pada pasar modal adalah investasi yang bersifat jangka pendek. Hal ini dilihat dari pengembalian return yang diukur dengan capital gain. Pasar modal merupakan tempat yang menarik bagi para spekulator yang menyukai capital gain. Mereka dapat membeli pada saat harga turun dan menjual kembali pada saat harga naik. 2.2. Pasar Modal 2.2.1. Definisi Pasar Modal Pasar modal menurut Mohamad Samsul, 2006 adalah sarana bertemunya permintaan dan penawaran instrumen keuangan berjangka panjang, dikatakan berjangka panjang karena waktunya lebih dari satu tahun. Menurut Undang- Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1 dalam Mohamad Samsul, 2006 disebutkan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Menurut Fakhruddin, 2001, pasar modal merupakan pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang ataupun modal sendiri. Instrumen yang diperjualbelikan di pasa modal disebut efek, yaitu surat berharga berupa saham, obligasi, bukti right, bukti waran, produk turunan atau derivative.

2.2.1.1. Jenis-Jenis Pasar Modal

Menurut Mohamad Samsul , 2006, pasar modal dapat dibedakan menjadi empat jenis pasar, yaitu: 1. Pasar Pertama Perdana Pasar pertama merupakan sarana bagi perusahaan untuk pertama kalinya menawarkan saham atau obligasi ke masyarakat, karena sebelumnya perusahaan milik perorangan atau beberapa pihak saja, dan kini ditawarkan kepada masyarakat. Penawaran pertama ini disebut initial public offering IPO, dan telah mengubah status perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka Tbk. Bersifat terbuka karena perseroan dapat dimiliki masyarakat, dan berkewajiban membuka informasi kepada pemegang saham dan masyarakat, kecuali informasi yang bersifat rahasia untuk menjaga persaingan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dalam pasar pertama jika terjadi kelebihan pesanan atau oversubscribed, dimana jumlah saham yang diminta lebih besar daripada jumlah saham yang ditawarkan maka akan dilakukan penjatahan pesanan secara proposional dengan jumlah pesanan atau dengan metode lain yang sesuai dalam buku Prospektus. Dan apabila jumlah saham yang diminta lebih kecil daripada jumlah saham yang ditawarkan ini berarti penawaran umum kekurangan pesanan atau undersubscribed, akibatnya seluruh pesanan dapat dipenuhi. Ciri-ciri pasar pasar pertama perdana : a Emiten menjual saham kepada masyarakat melalui penjamin emisi dengan harga yang telah disepakati oleh kedua pihak. b Pembeli tidak dipungut biaya transaksi c Terdapat ketidakpastiaan bagi pembeli untuk memperoleh jumlah saham yang diinginkan jika terjadi oversubscribed d Investor dapat membeli saham dari penjamin emisis atau agen penjual e Waktu pemesanan saham terbatas f Penawaran melibatkan akuntan publik, notaris, konsultan hukum dan perusahaan penilai g Pasar perdana disebut juga pasar primer dan pasar kesatu. 2. Pasar Kedua Sekunder Pasar keduasekunder merupakan sarana transaksi jual-beli antar investor dan harga yang dibentuk melalui perantara efek. Harga pasar dibentuk oleh tawaran jual dan tawaran beli dari para investor. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ciri-ciri pasar keduasekunder: a Harga dibentuk oleh investor melalui perantara efek anggota bursa yang berdaganga di Bursa Efek b Terdapat biaya jual dan biaya beli dalam transaksi c Jumlah pesanan dapat berjumlah tak terbatas d Anggota bursa memasukkan tawaran jualbeli investor ke dalam computer perdagangan yang disediakan pihak bursa e Anggota bursa beli menyelesaikan pembayaran dana kepada Sentral Kliring kemudian menerima saham dengan cara pemindahbukuan oleh Sentral Kustodian dengan menunjukkan bukti pembayaran dari Sentral Kliring f Anggota bursa jual menyelesaikan penyerahan saham kepada Sentral Kustodian, kemudian menerima dana dengan cara pemindahbukuan oleh Sentral Kliring dengan menunjukkan bukti penyerahan efek dari Sentral Kustodian g Pasar kedua disebut juga bursa efek 3. Pasar Ketiga Pasar ketiga adalah sarana transaksi efek antara market maker dan investor dimana harga dibentuk oleh market maker. Para investor dapat memilih market maker yang memberi harga terbaik, karena satu jenis saham dapat dipasarkan oleh beberapa market maker. Pasar ketiga bukan Bursa Efek berskala kecil, tetapi berskala sangat besar. Dengan menggunakan teknik perdagangan paling canggih. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ciri-ciri pasar ketiga: a. Harga dibentuk oleh market maker b. Para investor daoat munjual dan membeli saham dari dan ke market maker c. Jumlah market maker yang banyak dapat membantu investor dalam memilih harga terbaik d. Market maker berdagang dari kantor masing-masing melalui jaringan komputer e. Mesin utama ada di OTC Market Pusat yang terhubung dengan mesin di kantor market maker lainnya f. Mesin OTC terintegrasi dengan mesin di Sentral Kliring atau Sentral Kustodian g. Market maker menyelesaikan pembayaran dengan Sentral Kliring dan menyelesaikan penyimpanan efek dengan Sentral Kustodian h. Pasar ketiga disebut juga Over The Counter OTC market. 4. Pasar Keempat Pasar keempat yaitu sarana transaksi jual-beli antara investor jual dan investor beli tanpa melalui perantara efek. Mekanisme perdagangan efek ini pernah terjadi pada abad ke-17. Mekanisme ini terjadi melalui electronic communication network ECN apabila para pelaku memenuhi syarat yaitu memiliki efek dan dana di Sentral Kustodian dan Sentral Kliring. Pasar keempat ini hanya dilaksanakan oleh investor besar karena dapat menghemat biaya transaksi daripada dilakukan di pasar keduasekunder. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ciri-ciri pasar keempat : a. Para investor bertransaksi lewat ECN b. Harga terbentuk dari proses tawar menawar antara investor beli dan investor jual c. Investor menjadi anggota ECN, Sentral Kustodian dan Sentral Kliring d. ECN terdaftar sebagai Bursa Efek

2.2.1.2 Manfaat Pasar Modal

Pasar modal memberikan manfaat baik bagi emiten, investor, lembaga penunjang maupun pemerintah. Pandji Anoraga, 2001 1. Manfaat bagi emiten : a. Dana yang dapat dihimpun bisa berjumlah besar b. Dana tersebut dapat diterima sekaligus saat pasar pertama selesai c. Tidak ada convenant manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana d. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan e. Kecilnya ketergantungan emiten terhadap bank f. Cash flow hasil penjualan saham biasanya lebih besar dari harga nominal perusahaan g. Profesionalisme dalam manajemen meningkat 2. Manfaat bagi investor : a. Nilai investasi cenderung berkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Memperoleh dividen bagi pemegang saham dan bunga bagi pemegang obligasi c. Mempunyai hak suara dalam RUPS dan RUPO d. Mudah mengganti instrumen investasi untuk meningkatkan keuntungan ataupun menghindari resiko e. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen 3. Manfaat bagi lembaga penunjang a. Semakin professional dalam memberikan pelayanan b. Sebagai pembentuk harga dalam bursa parallel c. Likuiditas efek semakin tinggi d. Memberi variansi pada jenis lembaga penunjang 4. Manfaat bagi pemerintah a. Mendorong laju pembangunan b. Mendorong investasi c. Menciptakan lapangan kerja d. Mengurangi beban anggaran bagi BUMN

2.2.2. Saham

Menurut Pandji, 2001, saham merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas. Faktor makro merupakan factor yang berada di luar perusahaan tetapi member pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja perusahaan. Faktor makro ekonomi seperti tingkat bunga umum domestik, tingkat inflasi, peraturan perpajakan, kebijakan khusus pemerintah, kurs valuta asing, UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tingkat bunga pinjaman luar negeri, kondisi perekonomian internasional, siklus ekonomi, faham ekonomi, peredaran uang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja saham maupun kinerja perusahaan Mohamad Samsul, 2006. Saham memiliki beberapa karakteristik, Fakhruddin, 2001 antara lain : dividen akan dibayar selama perusahaan memperoleh laba, adanya hak suara dalam rapat umum pemegang saham, memiliki hak terakhir dalam hal pembagian kekayaan perusahaan jika perusahaan tersebut dilikuidasi, memiliki tanggung jawab terbatas terhadap klaim pihak lain sebesar proporsi sahamnya dan memiliki hak mengalihkan kepemilikan sahamnya. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan yang bersifat finansial ataupun non-finansial. Dividen, capital gain dan saham bonus merupakan keuntungan yang bersifat finansial Fakhruddin, 2001. Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen akan diberikan jika pemegang saham telah memegang saham tersebut dalam waktu yang relatif lama dan dividen inilah yang menjadi daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang. Dividen dapat diberikan secara tunai dalam jumlah rupiah ataupun berupa saham sehingga jumlah saham yang dimiliki pemegang saham akan bertambah. Selain itu adanya capital gain yaitu keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli. Capital gain terbentuk di pasar keduasekunder dan merupakan keuntungan yang berorientasi pada jangka pendek. Dan terakhir adalah saham bonus yang merupakan pembagian saham yang diambil dari agio saham. Agio UNIVERSITAS SUMATERA UTARA saham adalah selisih harga jual dengan harga nominal. Keuntungan lainnya bersifat non-finansial Pandji, 2001 berupa adanya rasa kebanggan dan kekuasaan karena pemegang saham memperoleh hak suara dalam perusahaan. Prinsip saham yang high risk – high return memiliki arti bahwa saham memberi peluang keuntungan yang tinggi tetapi berpotensi memiliki resiko yang tinggi pula. Gagal mendapat dividen merupakan risiko yang diperoleh, kegagalan ini disebabkan jika perusahaan sedang mengalami kerugian. Risiko selanjutnya adalah capital loss, ini terjadi karena harga jualnya berada di bawah harga beli. Investor akan menjual sahamnya dengan harga rendah dengan tujuan untuk menghindari kerugian yang semakin besar jika harga saham terus menurun. Jika perusahaan yang bangkrut maka saham-saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari bursa atau disebut delist. Dalam kondisi ini pemegang saham akan diberi bagian jika masih ada sisa dari penjualan aset perusahaan, yang mana pembagian akan diberikan terlebih dahulu kepada kreditur dan pemegang obligasi. Proses dikeluarkannya saham dari bursa bukan hanya karena perusahaan penerbit saham tersebut bangkrut tetapi disebabkan juga karena kinerjanya yang buruk misalnya saham tersebut tidak pernah diperdagangkan, mengalami kerugian dan tidak dapat membagikan dividen selama beberapa tahun. Tentunya saham tersebut tidak bisa dijual di bursa tetapi di luar bursa hanya saja jika di luar bursa patokan harga menjadi tidak jelas dan harga jual akan jauh dari harga sebelumnya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Resiko lainnya adalah jika saham itu di suspend oleh Bursa efek. Suspend atau pemberhentian perdagangan saham tersebut dalam beberapa sesi perdagangan. Suspend dilakukan oleh otoritas Bursa Efek jika saham mengalami kenaikan harga yang luar biasa Fakhruddin, 2001.

2.2.2.1. Jenis- Jenis Saham

Menurut Fakhruddin, 2001, saham dibedakan atas beberapa hal : 1. Berdasarkan cara peralihan hak, yaitu : a. Saham Atas Unjuk, yang berarti saham itu mudah dipindahtangankan ke investor lain karena pada saham itu tidak tertulis nama pemiliknya. b. Saham Atas Nama, merupakan saham yang nama pemiliknya ditulis dengan jelas 2. Berdasarkan hak tagihan atau klaim, yaitu : a. Saham Biasa, pemilik saham biasa akan ditempatkan paling terakhir dalam pembagian dividen jika perusahaan tersebut dilikuidasi. b. Saham Preferen, merupakan gabungan antara obligasi dan saham biasa. Karena merupakan penggabungan antara obligasi dan saham biasa, maka saham preferen mempunyai kesamaan dengan obligasi dan saham biasa. Persamaannya dengan saham biasa karena mewakili kepemilikan modal dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo dan membayar dividen. Persamaan dengan saham yaitu adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap, dan dapat ditebus atau ditukar dengan saham biasa. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Berdasarkan kinerja saham, yaitu : a. Blue-Chip Stocks, yaitu saham biasa yang memiliki reputasi tinggi, menjadi pemimpin di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen. b. Income Stocks, yaitu saham yang memiliki kemampuan membayar dividen di atas rata-rata. c. Growth Stocks, yaitu saham dari perusahaan yang tidak menjadi pemimpin di dalam industri sejenis tetapi memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi. d. Speculative Stocks, yaitu saham yang tidak konsisten dalam memperoleh pendapatan, tetapi mempunyai kemampuan memperoleh pengahasilan tinggi di masa mendatang walaupun masih dalam ketidakpastian. e. Counter Cyclical Stocks, yaitu saham yang tidak dipengaruhi kondisi makro ataupun situasi bisnis. Dalam kondisi resesi sekalipun, harga saham tetap tinggi dan mampu memberikan dividen yang tinggi. Perusahaan yang memiliki saham ini biasanya bergerak dalam produk yang selalu dibutuhkan masyarakat, contohnya adalah rokok. Strategi yang dilakukan para investor dalam pengambilan keputusan investasi yang tepat adalah dengan melakukan penilaian terharap saham yang akan dipilih. Terdapat tiga jenis penilaian terhadap saham antara lain : 1 nilai buku yang merupakan nilai yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham, 2 nilai pasar yaitu harga saham di pasar, 3 nilai intrinsik adalah nilai saham yang sebenarnya Tandelilin, 2001. Investor yang cerdik UNIVERSITAS SUMATERA UTARA akan membeli saham yang memiliki nilai intrinsik lebih besar dari harga pasar undervalued dan akan menjual saham saat nilai intrinsik lebih kecil dari harga pasar overvalued.

2.2.3. IHSG

Indeks harga saham gabungan composite stock price index merupakan indeks gabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat di bursa efek Mohamad Samsul, 2006. IHSG mengalami perubahan setiap hari, hal ini dikarenakan adanya perubahan harga pasar yang terjadi setiap hari dan karena bertambahnya saham. Jika terjadi kenaikan IHSG, tidak semua jenis saham mengalami kenaikan harga juga. Tetapi hanya sebagian saham saja yang mengalami kenaikan harga. Begitu juga jika terjadi penurunan IHSG, maka hanya sebagian saham saja yang mengalami penurunan. Rumus penghitungan IHSG : Dimana : = Total harga semua saham pada waktu yang belaku = Total harga semua saham pada waktu dasar UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Jika angka indeks berada di atas 100 berarti kondisi pasar sedang ramai dan sebaliknya jika angka indeks berada di bawah 100 berarti kondisi pasar sedang lesu. IHSG bernilai 100 berarti pasar dalam kondisi stabil. Selain IHSG, ada beberapa jenis indeks harga saham. Pertama Indeks harga saham individual yaitu dengan menggunakan indeks harga saham terhadap harga dasarnya. Kedua indeks harga saham sektoral, dimana indeks ini menggunakan saham dari masing-masing sektor. Indeks ini terbagi atas sembilan sektor yang terdiri dari : a. Sektor-sektor Primer ekstraktif 1. Pertanian 2. Pertambangan b. Sektor-sektor Sekunder industri manufaktur 3. Industri Dasar dan Kimia 4. Aneka Industri 5. Industri Barang Konsumsi c. Sektor-sektor Tersier jasa 6. Properti dan Real Estate 7. Transportasi dan Infrastruktur 8. Keuangan 9. Perdagangan, Jasa dan Investasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Ketiga adalah indeks LQ 45, indeks ini terdiri dari 45 saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi dan juga kapitalisasi pasar saham. Pemilihan saham dilakukan setiap enam bulan awal Februari dan Agustus sehingga saham yang tergabung dalam indeks LQ 45 dapat berubah-ubah Fakhruddin, 2001. 2.3. Teori Jumlah Uang Beredar 2.3.1. Definisi Uang

Dokumen yang terkait

Analisis Kausalitas antara Indeks Harga Saham Asia Tenggara dengan Indeks Harga Saham Gabungan

5 55 74

Penerapan Rantai Markov Terhadap Perubahan Indeks Harga Saham

39 179 88

“Analisis Pengaruh Tingkat BI Rate dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

1 36 202

Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Dan Indeks Harga Saham Global Terhadap Pergerakan IHSG

0 39 99

Analisis pengaruh harga emas dunia, variabel makro ekonomi dan indeks dow Jones terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di bursa efek Indonesia ( BEI)

0 7 135

Analisis Pengaruh Perubahan BI rate, Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, Inflasi, IHSG dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Tingkat Pengembalian Saham PT. bank Mandiri (Persero) Tbk

3 10 115

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga Saham di Jaka

0 2 19

PENGARUH INFLASI, JUMLAH UANG BEREDAR (JUB), TINGKAT SUKU BUNGA SBI (BI RATE), DAN NILAI TUKAR (KURS) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM Pengaruh Inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB), Tingkat Suku Bunga SBI (BIRATE), dan Nilai Tukar (KURS) terhadap Indeks Harga S

0 3 16

PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, JUMLAH UANG BEREDAR, INFLASI DAN BI RATE TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI INDONESIA PERIODE 2007 – 2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Investasi - Analisis Pengaruh BI Rate dan Jumlah Uang Beredar (JUB) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

0 0 32