mencapai suatu tujuan pendidikan. Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku
yang lebih baik lagi.
C. Keaktifan Belajar
Keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas dan segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik secara fisik maupun non fisik
Mulyono, 2000. Aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas non fisik seperti mental, intelektual dan emosional. Keaktifan yang dimaksud adalah
keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yang nantinya akan tercipta situasi belajar aktif.
Jenis-jenis keaktifan dalam belajar menurut Paul D. Dierich dalam Hamalik, 2001, keaktifan belajar dapat diklasifikasikan dalam delapan kelompok, yaitu:
1. Kegiatan-kegiatan visual: membaca, melihat, mengamati, eksperimen,
demonstrasi, pameran, mengamati orang lain yang bekerja atau bermain. 2.
Kegiatan-kegiatan lisan: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi
saran, memberi pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3.
Kegiatan-kegiatan mendengarkan: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu
permainan, mendengarkan radio. 4.
Kegiatan-kegiatan menulis: menulis cerita, menulis laporan, membuat rangkuman, mengerjakan tes.
5. Kegiatan-kegiatan metrik: melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, menari dan berkebun. 6.
Kegiatan-kegiatan mental: merenung, mengingat, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat
keputusan. 7.
Kegiatan-kegiatan emosional: minat, membedakan, berani, tenang, dan lain- lain.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi keaktifan belajar: Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan
mengembangkan bakat yang dimiliki, peserta didik juga dapat berlatih untuk berfikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari. Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, menurut Sudjana 2004
yaitu: 1.
Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Menjelaskan tujuan intruksional kemampuan dasar kepada siswa.
3. Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.
4. Memberikan stimulus masalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari.
5. Memberi petunjuk kepada peserta didik cara mempelajarinya.
6. Memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. 7.
Memberi umpan balik feed back.
8. Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga
kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur. 9.
Menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir pembelajaran.
D. Motivasi Belajar